Pengkajian
1. Identitas Umum
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 95 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
No RM : -
Pendidikan : Tidak sekolah
Alamat : RT 04 RW 02 Candirejo
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Tidak bekerja
Diagnosa Medis/masalah KDM : Hipertensi
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : RT 04 RW 02 Candirejo
Hub dengan klien : Anak kandung
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh merasakan nyeri pada kepalanya, nyeri dirasakan
bertambah jika terlalu banyak beraktifitas, nyeri terasa cenut-cenut pada
kepala bagian depan, skala 6, dirasakan terus menerus.
8. Tinjauan Persistem
1 Keadaan Umum : Baik
a Tekanan darah : 185/90 mmHg
b Nadi : 70 x/menit
c RR : 22 x/menit
d Suhu : 36,7 C
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
a Warna kulit : Coklat
Warna kuku tampak kecoklatan, tampak
menebal dan mengeras
b Lesi : tidak ada lesi
c Pigmentasi berlebih : tidak ada pigmentasi
berlebih
d Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : kuku terpotong pendek, rapi
dan bersih
g Kelainan pada kuku : tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : tekstur kulit keriput
b Turgor : turgor kulit lembab
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : 3 detik
3 Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Bentuk kepala mesocepal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
dan kotoran
c Warna rambut : Putih beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat
ketombe, tidak terdapat lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak
g Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Klien mengeluh adanya
nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4 Mata
Inspeksi
a Ptosis : Ya, ada penurunan kelopak
mata bagian atas.
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Klien tidak menggunakan
alat bantu penglihatan
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan
pada kelopak mata, terdapat
kantung mata
5 Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit
serumen pada kedua telinga.
f Membran timpani : Membran timpani utuh
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan
tidak ada nyeri tekan pada
daun telinga
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya
peradangan pada hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik,
klien dapat membedakan bau
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya
sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan
pada hidung
7 Mulut dan tenggorokan
Inspeksi
b Mukosa : Mukosa bibir lembab
c Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d Kebersihan gigi : Gigi tampak bersih
e Gigi berlubang : Tidak ada
f Gusi berdarah : Tidak ada perdarahan pada
gusi
g Kebersihan lidah : Lidah tampak kotor
h Pembesaran tonsil : Tidak tampak adanya
pembesaran tonsil
i Temuan yang lain : Tidak ada stomatitis, tidak
ada kesulitan mengunyah
maupun menelan makanan
8 Leher
Inspeksi kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
a Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
b Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
9 Payudara
a Bentuk : Bentuk payudara slender
b Kesimetrisan : Payudara tampak simetris
c Benjolan : Tidak ada benjolan pada
payudara
d Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan
pada area payudara
10 Dada dan tulang belakang
Inspeksi
a Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b Kelainan bentuk dada : Tidak ada kelainan bentuk
dada
c Kelainan tulang belakang : Tidak terdapat kelainan
tulang belakang
11 Pernafasan
Inspeksi
a Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
b Pernafasan : Irama nafas teratur
c Retraksi interkosta : Tidak ada retraksi interkosta
d Nafas cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi
a Taktil fremitus : Taktil fremitus kanan =
taktil fremitus kiri
b Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
a Suara tambahan : Tidak ada suara nafas
tambahan seperti wheezing,
ronchi dan krekles
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak teraba massa dan nyeri
tekan pada area dada
12 Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC V
midclavicula sinistra
a Iktus kordis : Tidak tampak
b Nadi radialis : 70 x/menit teraba teratur
Perkusi : Redup
Auskultasi
a Bunyi jantung : Bunyi jantung I, dan II
murni. Tidak terdengar suara
tambahan
13 Gastrointestinal
Inspeksi : Bentuk abdomen datar
Auskultasi : Peristaltik usus 8 x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak
terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
14 Perkemihan
a Warna urin : Warna urin kuning
b Jumlah urin : ± 1500 cc/hari
c Nyeri saat BAK : Tidak nyeri saat BAK
d Hematuria : Tidak ada hematuria
e Rasa terbakar saat BAK : Tidak ada rasa terbakar saat
BAK
f Perasaan tidak lampias : Tidak ada
(anyang-anyangan)
g Mengompol : Tidak ada
h Tidak bisa BAK : Tidak ada
15 Muskuloskeletal
Inspeksi
a Lesi kulit : Tidak ada
b Tremor : Tidak ada
Palpasi
a Tonus otot ekstremitas atas : Baik
b Tonus otot ekstremitas : Baik
bawah
c Kekuatan ekstremitas atas : Kuat (skor 5)
d Kekuatan ekstremitas bawah : Kuat (skor 5)
e Rentang gerak : Klien mampu bergerak dengan
bebas
f Edema kaki : Tidak terdapat edema
g Refleks Bisep : Kanan (+) Kiri (+)
h Refleks Trisep : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks patella : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks Achilles : Kanan (+) Kiri (+)
k Deformitas sendi : Tidak ada
l Nyeri ekstremitas : Tidak ada
16 SSP (N I – XII)
a Olfaktori : Fungsi penciuman baik.
Klien masih dapat
membedakan bau
b Optikus : Fungsi penglihatan sudah
berkurang. Klien tidak
mampu lagi melihat jarak
jauh dengan jelas
c Okulomotorius : Gerakan bola mata simetris
d Throklear : Klien mampu memggerakan
bola mata ke atas dan ke
bawah
e Trigeminus : Klien mampu mengunyah
baik
f Abdusen : Baik
g Facialis : Bentuk bibir simetris
h Auditori : Fungsi pendengaran masih
baik
i Glosofaringeal : Klien mampu merasakan
sensasi rasa pada lidah
j Vagus : Klien mampu menelan
makanan
k Aksesorius : Klien mampu menoleh ke
kiri dan ke kanan, klien
mampu mengangkat kedua
bahu dengan simetris
l Hipoglosus : Pengucapan kata masih jelas,
tidak ada pelo
17 Sistem Endokrin
a Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
b Riwayat penyakit metabolik : Tidak ada riwayat penyakit
metabolik seperti DM
18 Genetalia dan anal
a Kebersihan : Bersih
b Haemoroid : Tidak ada haemoroid
c Kesan (bau) : Tidak ada bau pesing atau
bau tidak enak
12. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil Keperawatan
1. Nyeri akut Domain IV : Domain I :
berhubungan Pengetahuan Fisiologis
dengan agen tentang Dasar
injury biologis Kesehatan & Kelas :
(iskemia) Perilaku Peningkatan
Kelas : Kenyamanan
Perilaku Sehat Fisik
Outcomes : Intervensi :
Kontrol Nyeri Manajemen
(1605) Nyeri (1400)
Indikator : Lakukan
Menggunakan pengkajian
tindakan nyeri secara
pengurangan komprehensif.
nyeri tanpa Ajarkan
analgesik (1 – 4) prinsip-prinsip
Melaporkan manajemen
nyeri yang nyeri.
terkontrol (1 – 4) Ajarkan
Mengenali apa penggunaan
yang terkait teknik non
dengan gejala farmakologi.
nyeri (1 – 4) Berikan
informasi
mengenai
nyeri,
penyebab
nyeri dan
antisipasi nye
ri.
Evaluasi
keefektifan
dari tindakan
pengontrol
nyeri.
Domain I :
Fisiologis
Dasar
Kelas :
Peningkatan
Kenyamanan
Fisik
Intervensi :
Aplikasi
Panas/Dingin
(1380)
Jelaskan
penggunaan
aplikasi panas.
Gunakan
metode
stimulasi
dengan
kompres
hangat pada
leher.
Evaluasi
kondisi umum,
keamanan dan
kenyamanan
klien.
Motivasi klien
untuk
menggunakan
aplikasi panas
secara
konsisten.
klien pada
kursi yang
nyaman.
Lakukan
prosedur
relaksasi otot
progresif.
Evaluasi
kondisi rileks
dan
ketegangan
klien.
Dukung klien
untuk
mempraktekka
n relaksasi
secara teratur.
(3 – 5) penyuluhan
Menggunakan tentang
obat-obatan penyakit klien.
sesuai resep (3 Jelaskan
– 5) tentang
Berpartisipasi program
dalam olahraga terapi.
yang Edukasi klien
direkomendasik tentang
an (1 – 3) tindakan
Mengikuti diit mencegah
yang komplikasi
direkomendasik penyakit
an (2 – 4) dengan senam
Membatasi anti hipertensi.
asupan garam Diskusikan
(2 – 4) tentang
Menggunakan perubahan
teknik relaksasi gaya hidup.
(1 – 4)
13. Implementasi Keperawatan
No. Implementasi Respon
DX
1. Memberikan informasi S : Ny. S mengatakan
mengenai nyeri, penyebab sudah paham bahwa
nyeri dan antisipasi nyeri. penyebab nyeri
kepalanya karena
tekanan darah tinggi
dan tidak bisa tidur.
O : Klien Ny. S mampu
mengidentifikasi
penyebab nyeri yang
saat ini dialami.
1,2,3 Mengukur TD klien. S : Ny. S mengatakan
kepalanya masih
terasa nyeri.
O : TD = 160/90 mmHg.
1. 3. Melakukan kompres S : Ny. S mengatakan
hangat pada leher dengan setelah dikompres,
menggunakan handuk. lehernya terasa lemes
dan sakit kepalanya
berkurang.
O : Klien Ny. S tampak
rileks saat diberi
kompres hangat pada
leher.
1. 4. Mengevaluasi kondisi S : Ny. S mengatakan
umum, keamanan dan merasa nyaman saat
kenyamanan klien selama dikompres hangat.
dilakukan kompres O : Tidak tampak
hangat. kemerahan pada kulit
dan luka pada sekitar
leher, ekspresi wajah
Ny. S tampak rileks.
1. 5. Memotivasi klien untuk S : Ny. S mengatakan
melakukan kompres akan melakukan
hangat secara konsisten. kompres hangat setiap
malam hari.
O : Keluarga Ny. S tampak
mendampingi Ny. S.
2. 6. Menjelaskan kepada klienS : Ny. S mengatakan
tentang tujuan dan paham cara
prosedur relaksasi otot melakukan relaksasi
progresif. otot progresif.
O : Klien Ny. S mampu
menyebutkan kembali
langkah-langkah
relaksasi otot progresif.
2. 7. Menyiapkan lingkungan S : Ny. S mengatakan
yang tenang dan sudah siap
menganjurkan klien duduk mempraktekkan
dengan rileks. relaksasi otot progresif.
O : Lingkungan tenang,
klien Ny. S duduk
dengan posisi rileks.
2. 8. Membimbing klien S : Ny. S mengatakan
melakukan relaksasi otot setelah dilatih
progresif. relaksasi, badan
terasa ringan.
O : Klien Ny. S mampu
mengikuti arahan saat
latihan relaksasi otot
progresif.
2. 9. Memotivasi klien untuk S : Ny. S mengatakan
mempraktekkan relaksasi akan berlatih relaksasi
secara teratur terutama semampunya sebelum
sebelum tidur. tidur.
O : Keluarga Ny. S
mendampingi dan ikut
belajar teknik relaksasi
otot progresif.
1. 10. Melakukan pengkajian S : Ny. S mengatakan
nyeri secara sudah tidak merasa
komprehensif. nyeri pada kepala
karena semalam
sudah bisa tidur
nyenyak dan sudah
dikompres hangat.
O : Ekspresi wajah klien
tampak rileks.
1. 11. Mengevaluasi keefektifan S : Klien mengatakan
dari tindakan pengontrol dengan dikompres
nyeri. hangat nyeri yang
dirasakan sudah hilang
dan tidak terasa lagi.
O : Ny. S melakukan
kompres hangat setiap
malam hari sebelum
tidur.
1,2,3
12. Mengukur tanda-tanda S : Ny. S mengatakan
vital. semoga tensinya turun
lagi.
O : TD : 150/90 mmHg, N :
81 x/menit, RR : 21
x/menit, S : 36,7 C
1,2 13. Mengevaluasi keefektifan S : Ny. S mengatakan
dari tindakan pengontrol sudah tidak nyeri lagi
nyeri dan pola tidur klien. kepalanya dan sudah
bisa tidur dengan
nyenyak dan tidak
sering terbangun pada
malam hari, hanya
terbangun 2 kali untuk
BAK.
O : Wajah klien tampak
segar.
3. 14. Memberikan penyuluhan S : Ny. S mengatakan
tentang penyakit klien, masih kadang suka
diet untuk hipertensi dan makan asin tapi mulai
cara pengobatan sekarang akan
hipertensi. mengurangi makan
asin, kalau minum obat
malas karena pahit.
O : Klien Ny. S dapat
menyebutkan kembali
tentang makanan yang
dihindari dan
diperbolehkan untuk
dikonsumsi.
3. 15. Mengajarkan klien S : Ny. S mengatakan
membuat jus timun untuk akan minum jus timun
membantu menurunkan setiap hari dan
tekanan darah. menyuruh anaknya
untuk membuatkan jus
timun.
O : Keluarga Ny. S ikut
memperhatikan cara
membuat jus timun.
3. Selasa 16. Menjelaskan tentang S : Ny. S mengatakan
03-01- program terapi untuk tidak mau minum obat
2017 penderita hipertensi. tapi mau minum jus
12.30 timun setiap hari, Ny. S
mengatakan akan rutin
datang ke posbindu
setiap bulan untuk
mengecek tekanan
darah.
O : Ny. S sudah mulai
rutin minum jus timun
setiap pagi hari.
1,2,3
17. Mengukur TD klien. S : Ny. S mengatakan
rutin minum jus timun
setiap hari.
O : TD = 140/80 mmHg.