Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DAN TEMAN SEBAYA DENGAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA


* ** **)
Oleh: Cindy Anggraini ), Uminastuti ), Sugiharto
E-mail: cindyanggraini90@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh self-efficacy siswa terhadap pelajaran matematika, pergaulan
siswa dengan teman sebaya, serta hasil belajar matematika siswa masih ada yang tergolong rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan self-efficacy dengan hasil belajar matematika; 2)
hubungan teman sebaya dengan hasil belajar matematika; dan 3) hubungan self-efficacy dan teman sebaya
dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya.
Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif, yang dilaksanakan pada bulan
Februari-Mei 2019. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya
tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 119 siswa, sedangkan sampel diambil dari seluruh populasi. Instrumen yang
digunakan adalah angket dan tes. Angket untuk mengumpulkan data self-efficacy dan teman sebaya, sedangkan
tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar matematika. Uji coba instrumen dilaksanakan pada kelas
VIII MTs An-Nur Palangka Raya. Hasil uji coba diperoleh yang valid untuk angket self-efficacy sebanyak 26
pernyataan dengan rangket = 0,93; angket teman sebaya sebanyak 20 pernyataan dengan rangket = 0,88; dan tes
hasil belajar matematika sebanyak 19 butir soal dengan rtes = 0,72.
Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis statistik dengan Chi Kuadrat diperoleh semua data
2 2
berdistribusi normal karena ℎ < . Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan: 1) ada hubungan self-efficacy dengan hasil belajar matematika
diperoleh rx1y = 0,58; 2) ada hubungan teman sebaya dengan hasil belajar matematika diperoleh rx2y = 0,49; dan 3) ada hubungan self-efficacy dan teman
sebaya dengan hasil belajar matematika diperoleh Rx1x2y = 0,68.

Kata Kunci: Self-Efficacy, Teman Sebaya, Hasil Belajar Matematika

Abstract

The background of this research is student self-efficacy to the mathematics study, friendship, and
still there student with poorly mathematics learn outcome. The purpose of this research is to knowing: 1)
the relationship self-efficacy with student mathematics learn outcome; 2) the relationship friend with
student mathematics learn outcome; and 3) the relationship self-efficacy and friend with mathematics
learn outcome of students class VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya.
The type of this research is correlation with quantitative approximation, carried out February-May
2019. The population of this research is all students of class VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya
school year 2018/2019 as much as 119 students. For sample got of all population. The instruments used
questionnaire and test. Questionnaire using for getting the data of self-efficacy and friend. And test using
for getting the data of mathematics learn outcome. The instrument test carried out on the class VIII MTs
An-Nur Palangka Raya. Outcomes of the instrument test got valid statement for questionnaire self-
efficacy as much as 26 statements got rquestionnaire = 0,93; questionnaire friend as much as 20 statements got
rquestionnaire= 0,88; and mathematics learn outcome as much as 19 got rtest = 0,72.
2
Based on outcomes statistic analysis test with Chi Square got all data has normal distribution because
< 2 . Based on outcomes hypothesis test could concluded: 1) there has relationship self-efficacy with student mathematics learn outcome got rx1y = 0,58; 2) there has relationship friend with student

______________
*
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya
**
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Palangka Raya

Artikel Cindy Anggraini ACA


115 054│ 1
mathematics learn outcome got rx2y = 0,49; and 3) there has relationship self-efficacy and friend with
mathematics learn outcome got Rx1x2y = 0,68.

Keywords: Self-Efficacy, Friend, Mathematics Learn Outcome

Pendahuluan Menurut Ormrod (2008: 20) “Self-efficacy


Pendidikan mempunyai peranan yang adalah penilaian seseorang tentang
sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan kemampuannya sendiri untuk menjalankan
bangsa dan mewujudkan pembangunan nasional. perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu”.
Pendidikan yang berkualitas menciptakan sumber Adapun menurut Santrock (2011: 363) “Self-
daya manusia yang berkualitas pula. Pengertian efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang
pendidikan menurut Undang-Undang RI No. 20 dapat menguasai sebuah situasi dan memberikan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional hasil yang menguntungkan”.
(Depdiknas, 2014: 2), sebagai berikut: Menurut Santrock (2011: 304) “Teman
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana sebaya yakni anak-anak yang berusia atau
untuk mewujudkan suasana belajar dan memiliki level kematangan yang sama”.
pembelajaran agar peserta didik secara aktif Pergaulan dengan teman sebaya akan
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki mempengaruhi karakter seseorang. Pergaulan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, yang positif antar teman sebaya akan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta menumbuhkan karakter yang baik, begitu pula
keterampilan yang diperlukan dirinya, sebaliknya. Pergaulan yang negatif antar teman
masyarakat, bangsa dan negara”. sebaya akan menumbuhkan karakter yang
Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan menyimpang.
berhubungan erat dengan belajar dan Dengan demikian, tujuan dilaksanakan
pembelajaran. penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui
Matematika erat hubungannya dengan hubungan self-efficacy dengan hasil belajar
kehidupan sehari-hari. Belajar matematika matematika; 2) untuk mengetahui hubungan
melatih siswa memiliki kemampuan berpikir teman sebaya dengan hasil belajar matematika;
sistematis, logis, analitis serta melatih siswa agar dan 3) untuk mengetahui hubungan self-efficacy
lebih teliti. Melalui pembelajaran matematika dan teman sebaya dengan hasil belajar
yang baik, diharapkan dapat tercapai tujuan matematika siswa kelas VIII MTs Muslimat NU
pembelajaran matematika, yaitu siswa mampu Palangka Raya.
menghadapi perubahan keadaan dan pola pikir
dalam kehidupan dunia serta siswa dapat
menggunakan pola pikir matematika dalam Metode Penelitian
kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari Jenis penelitian ini adalah penelitian
ilmu pengetahuan lainnya. korelasi, menurut Arikunto (2013: 4) “Penelitian
Indikator pembelajaran matematika korelasional adalah penelitian yang dilakukan
dikatakan berhasil salah satunya dilihat dari peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan dua
hasil belajar siswa. Hasil belajar tiap siswa tentu variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,
berbeda-beda, ada yang tinggi, cukup maupun tambahan atau manipulasi terhadap data yang
rendah. Hasil belajar siswa yang rendah menjadi memang sudah ada”.
perhatian guru, mengapa hal demikian dapat Pendekatan yang digunakan dalam
terjadi. Padahal guru merasa telah maksimal penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
dalam mempersiapkan maupun memberikan Dimana data yang diperlukan dalam penelitian
pembelajaran. Ternyata ada faktor lain yang ini adalah data kuantitatif yang merupakan hasil
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa, angket dan tes hasil belajar siswa kelas VIII
diantaranya self-efficacy dan teman sebaya siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya.
itu sendiri. Variabel pada penelitian ini terdiri dari
variabel bebas yaitu self-efficacy (X1) dan teman

Artikel Cindy Anggraini ACA


115 054│ 2
sebaya (X2), serta variabel terikat yaitu hasil belajar matematika sebanyak 19 butir soal
belajar matematika (Y). dengan rtes = 0,72.
Paradigma penelitian ini adalah korelasi Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
ganda dengan dua variabel bebas dan satu dengan menggunakan uji statistik parametrik,
variabel terikat. Hubungan antar variabel dalam terlebih dahulu diuji prasyarat analisis dengan
penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: asumsi bahwa data harus normal artinya data yang
dihubungkan berdistribusi normal, maka perlu diuji
normalitas. Pengujian normalitas dapat
menggunakan rumus Chi Kuadrat (Sugiyono, 2013:
172) sebagai berikut:
2
( − )

0 ℎ

=∑
2
=

Keterangan:

Keterangan: 2
= Chi kuadrat

0 = Frekuensi yang di observasi ℎ = Frekuensi yang diharapkan

X1 = Self-efficacy Pada taraf signifikan 5% ℎ


2

dibandingkan dengan 2 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

X2 = Teman sebaya 1. , maka data


Jika nilai ℎ
2
≤2

Y = Hasil belajar matematika berdistribusi normal digunakan analisis


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh statistik parametrik.
2 2
2. Jika nilai ℎ > , maka data tidak berdistribusi normal digunakan analisis
statistik nonparametrik.
siswa kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya
tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 3 kelas Selanjutnya dilakukan uji hipotesis, dalam
dengan jumlah 119 orang. Sebaran populasi masing- penelitian ini ada tiga hipotesis yang harus diuji
masing kelas dapat dilihat pada tabel berikut: kebenarannya sebagai beriku:
No. Kelas Jumlah Siswa 1. Ada hubungan positif yang signifikan self-
1. VIIIA 40 efficacy dengan hasil belajar matematika
2. VIIIB 40 siswa kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka
Raya.
3. VIIIC 39
2. Ada hubungan positif yang signifikan teman
Jumlah 119
sebaya dengan hasil belajar matematika siswa
Karena ukuran populasi tidak terlalu besar, maka kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya.
seluruh anggota populasi dijadikan anggota 3. Ada hubungan positif yang signifikan self-
sampel penelitian. efficacy dan teman sebaya dengan hasil
Instrumen yang digunakan adalah angket belajar matematika siswa kelas VIII MTs
dan tes. Angket untuk mengumpulkan data self- Muslimat NU Palangka Raya.
efficacy dan teman sebaya, sedangkan tes Untuk menguji hipotesis pertama dan
digunakan untuk mengumpulkan data hasil kedua digunakan analisis korelasi Product
belajar matematika. Angket yang disampaikan Moment (Arikunto, 2013: 87). (Σ ) − (Σ )(Σ )
=

kepada siswa bersifat langsung dan tertutup. √[ Σ 2


− (Σ )2][ Σ 2
− (Σ )2]

Angket self-efficacy sebanyak 30 butir Keterangan:


pernyataan dan angket teman sebaya sebanyak = Korelasi antara X dan Y
25 butir pernyataan. Sedangkan tes hasil belajar = Jumlah skor variabel X =
dilakukan dengan cara memberi soal pilihan Jumlah skor variabel Y
ganda kepada siswa untuk dijawab setelah siswa = Jumlah perkalian variabel X dan Y
sudah mempelajari materi lingkaran dan bangun = Besar sampel
ruang sisi datar. Tes hasil belajar matematika
sebanyak 25 butir soal.
Uji coba instrumen dilaksanakan pada
kelas VIII MTs An-Nur Palangka Raya. Hasil
uji coba diperoleh yang valid untuk angket self-
efficacy sebanyak 26 pernyataan dengan rangket =
0,93; angket teman sebaya sebanyak 20
Σ

pernyataan dengan rangket = 0,88; dan tes hasil


Σ

Artikel Cindy Anggraini ACA


115 054│ 3
Untuk pengujian hipotesis ketiga interval dengan panjang kelas 4, rata-rata 76,86
digunakan rumus korelasi ganda menurut dan simpangan baku 6,58.
Sugiyono (2013: 266) sebagai berikut: c. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika
Data yang terkumpul didapat rentang skor
2
+ 2
−2. . . . hasil belajar matematika adalah 7 sampai 17.
Data kemudian dikelompokkan dan diperoleh 6
. . . .

1 2

1 2 1 2

2
=√
1−

kelas interval dengan panjang kelas 2, rata-rata


. 1. 2
.
1
2

12,45 dan simpangan baku 2,1.


Keterangan:
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan variabel Y
. 1. 2 d. Uji Prasyarat Analisis
= Korelasi product moment antara X1 dan Y 2 = Korelasi product moment antara X2 dan Y 1. 2=
1
Korelasi product moment antara X1 dan X2 Uji prasyarat analisis yang digunakan
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh adalah uji normalitas. Untuk uji normalitas data
ada hubungan self-efficacy dan teman sebaya yaitu menggunakan uji Chi Kuadrat dengan
2
membandingkan ℎ dan 2 . Berdasarkan perhitungan uji normalitas data skor self-efficacy
dengan hasil belajar matematika, maka dilanjutkan diperoleh ℎ
2
sebesar 6,51 dan koefisien

dengan uji regresi ganda, untuk melihat besar 2


dengan dk = 7 dan α = 0,05 adalah sebesar
2 2
14,07 maka ≤ (berdistribusi normal). Uji normalitas data skor teman sebaya
sumbangan masing-masing variabel bebas

diperoleh ℎ
2
sebesar 8,03 dengan koefisien

terhadap variabel terikat. “Analisis regresi ganda 2


dengan dk = 7 dan α = 0,05 adalah sebesar
dilakukan bila jumlah variabel independenya
2 2
14,07 maka ℎ ≤ (berdistribusi normal). Uji normalitas data skor hasil belajar
matematika diperoleh
minimal 2” (Sugiyono, 2013: 275). Rumus regresi

2
sebesar 8,81

dengan koefisien dengan dk = 5 dan α =


ganda sebagai berikut:
2

2
0,05 adalah 11,07 sebesar maka ℎ ≤ 2 (berdistribusi normal).

e. Uji Hipotesis
= +11+22

Keterangan: 1) Pengujian Hipotesis Hubungan Self-


= Hasil belajar matematika siswa 1 = Self-efficacy
2 = Teman sebaya

Efficacy (X1) dengan Hasil Belajar


Matematika (Y)
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil analisis data dengan menggunakan
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa korelasi Product Moment, diperoleh koefisian
kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya korelasi self-efficacy dengan hasil belajar
tahun ajaran 2018/2019 semester II alamat Jl. matematika siswa sebesar 0,58 atau r(x1y) > rt (0,05)
Pilau/Jati No.41 yang berjumlah 119 siswa. = 0,58 > 0,19. Uji signifikansi menggunakan t,
Penelitian dilakukan sejak bulan Februari 2019, diperoleh koefisien thitung sebesar 7,14. Koefisien
dimana peneliti melakukan observasi dan ttabel dengan dk = 102 – 1 = 101 dan α = 5%
wawancara di sekolah. Waktu pengambilan data adalah sebesar 1,66. Koefisien thitung > ttabel,
dilakukan pada tanggal 20 Mei 2019 s.d tanggal sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho1 ditolak
25 Mei 2019. Pada saat pengambilan data siswa dan Ha1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
yang hadir berjumlah 102 orang. Sehingga data bahwa ada hubungan positif yang signifikan
yang dianalisis berjumlah 102 siswa. self-efficacy dengan hasil belajar matematika.
1. Hasil Penelitian 2) Pengujian Hipotesis Hubungan Teman
Sebaya (X2) dengan Hasil Belajar
a. Deskripsi Data Self-Efficacy
Matematika (Y)
Data yang terkumpul didapat rentang skor
Hasil analisis data dengan menggunakan
self-efficacy adalah 67 sampai 111. Data
korelasi Product Moment, diperoleh koefisian
kemudian dikelompokkan dan diperoleh 8 kelas
korelasi teman sebaya dengan hasil belajar
interval dengan panjang kelas 6, rata-rata 91,91
matematika sebesar 0,49 atau r(x2y) > rt (0,05) = 0,49
dan simpangan baku 10,06.
> 0,19. Uji signifikansi menggunakan t, diperoleh
b. Deskripsi Data Teman Sebaya
koefisien thitung sebesar 5,66. Koefisien ttabel dengan
Data yang terkumpul didapat rentang skor
dk = 102 – 1 = 101 dan α = 5% adalah sebesar
teman sebaya adalah 59 sampai 88. Data
kemudian dikelompokkan dan diperoleh 8 kelas 1,66. Koefisien thitung > ttabel, sehingga

Artikel Cindy Anggraini ACA 4


115 054│
dapat dinyatakan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 Untuk hipotesis yang kedua bahwa ada
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan positif yang signifikan antara teman
ada hubungan positif yang signifikan teman sebaya (X2) dengan hasil belajar matematika (Y).
sebaya dengan hasil belajar matematika. Dimana koefisien korelasinya sedang yaitu sebesar
3) Pengujian Hipotesis Hubungan Self- 0,49 dan uji signifikannya sebesar 5,66. Hal ini
Efficacy (X1) dan Teman Sebaya (X2) menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang
dengan Hasil Belajar Matematika (Y) signifikan antara teman sebaya dengan hasil belajar
Hasil analisis data dengan menggunakan matematika. Hasil tersebut memberi gambaran
korelasi ganda, diperoleh koefisian korelasi self- pentingnya memilih teman dan bergaul kearah
efficacy dan teman sebaya dengan hasil belajar yang positif agar meningkatkan hasil belajar
matematika sebesar 0,68 atau R(x1x2y) > rt (0,05) = matematika siswa. Oleh karena itu, dapat
0,68 > 0,19. Uji signifikansi menggunakan uji F, disimpulkan bahwa ada hubungan teman sebaya
diperoleh koefisien F sebesar 43,05. Koefisien dengan hasil belajar matematika.
Ftabel dengan dk penyebut = n - k - 1 = 102 – 2 – Untuk hipotesis yang ketiga bahwa ada
1 = 99 dan dk pembilang = k = 2 serta α = 5% hubungan positif yang signifikan self-efficacy
adalah sebesar 3,09. Koefisien Fhitung > Ftabel, (X1) dan teman sebaya (X2) dengan hasil belajar
sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho3 ditolak matematika (Y). Dimana koefisien korelasinya
dan Ha3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan kuat yaitu sebesar 0,68 dan uji signifikannya
bahwa ada hubungan positif yang signifikan sebesar 43,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
self-efficacy dan teman sebaya dengan hasil hubungan positif yang signifikan antara self-
belajar matematika. efficacy dan teman sebaya dengan hasil belajar
f. Uji Regresi Data Y atas Data X1 dan X2 matematika. Jika self-efficacy siswa tinggi dan
Dari hasil perhitungan regresi didapat pergaulan antar teman sebaya ke arah yang
persamaan garis untuk Y atas X1 adalah Y = positif maka hasil belajar matematika siswa
1,38 tersebut akan tinggi. Sebaliknya, jika self-
+ 0,12X, maka faktor X1 menyumbang atas Y sebesar 0,12 × efficacy siswa rendah dan pergaulan antar teman
100% = 12% sehingga 88% disumbang dari faktor lain. Untuk data
Y atas X2 persamaannya adalah Y = 0,42 + 0,16X, maka faktor X2
menyumbang Y sebesar 0,16 × 100% = 16% sehingga 84%
sebaya cenderung ke arah yang negatif maka
disumbang dari faktor lain. Sedangkan untuk perhitungan data Y hasil belajar matematika siswa tersebut akan
atas X1 dan X2 persamaannya adalah Y = -0,28 + 0,08X1 + 0,07X2
maka faktor X1 dan X2 secara bersama-sama menyumbang atas Y rendah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
sebesar 0,08 + 0,07 = 0,15 × 100% = 15%.
bahwa ada hubungan self-efficacy dan teman
2. Pembahasan sebaya dengan hasil belajar matematika.
Berdasarkan hasil penelitian untuk
hipotesis pertama, dari hasil perhitungan analisis
menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang Simpulan dan Saran
signifikan antara self-efficacy (X1) dengan hasil Simpulan
belajar matematika (Y). Dimana koefisien Berdasarkan hasil penelitian dan
korelasinya sedang yaitu sebesar 0,58 dan uji pembahasan, dapat diambil kesimpulan
signifikannya sebesar 7,14. Hal ini menunjukkan hubungan self-efficacy dan teman sebaya dengan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs
antara self-efficacy dengan hasil belajar Muslimat NU Palangka Raya sebagai berikut:
matematika. Hasil tersebut mengambarkan 1. Ada hubungan positif yang signifikan self-
bahwa siswa yang memiliki self-efficacy tinggi efficacy dengan hasil belajar matematika
terhadap pelajaran matematika maka hasil siswa. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
belajar matematikanya dapat optimal atau lebih korelasinya sebesar (rx1y) = 0,58. Maka
baik. Sebaliknya, siswa yang memiliki self- korelasi x1y merupakan korelasi yang positif.
efficacy rendah terhadap pelajaran matematika Karena diperoleh koefisian korelasi self-
maka hasil belajar matematikanya kurang efficacy dengan hasil belajar matematika
optimal atau kurang memuaskan. Oleh karena siswa sebesar 0,58 atau r(x1y) > rt (0,05) = 0,58 >
itu, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan 0,19 dengan faktor self-efficacy (X1)
self-efficacy dengan hasil belajar matematika. menyumbang atas hasil belajar matematika
(Y) sebesar 12%.
2. Ada hubungan positif yang signifikan teman
sebaya dengan hasil belajar matematika
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
korelasinya sebesar (rx2y) = 0,49. maka

Artikel Cindy Anggraini ACA 5


115 054│
korelasi x2y merupakan korelasi yang positif. 5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan
Karena diperoleh koefisian korelasi teman Matematika Universitas Palangka Raya.
sebaya dengan hasil belajar matematika siswa 6. Kepala Sekolah dan Guru Matematika MTs
sebesar 0,49, atau r(x2y) > rt (0,05) = 0,49 > 0,19, Muslimat NU Palangka Raya.
dengan faktor teman sebaya (X2) 7. Semua pihak yang turut membantu
menyumbang hasil belajar matematika (Y) kelancaran studi dan skripsi ini yang tidak
sebesar 16%. mungkin penulis sebut satu persatu.
3. Ada hubungan positif yang signifikan antara
self-efficacy dan teman sebaya dengan hasil
belajar matematika. Hal ini ditunjukkan Daftar Pustaka
dengan koefisien korelasinya sebesar (rx1x2y) = Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
0,68. Maka korelasi x1x2y merupakan korelasi Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
yang positif. Karena diperoleh koefisien
Depdiknas. 2014. UUD SISDIKNAS No. 20
korelasi self-efficacy dan teman sebaya Pasal 1 Butir 1.
dengan hasil belajar matematika
sebesar 0,68 atau r(x1x2y) > rt (0,05) = 0,68 > 0,19, Ormrod, J. E. 2008. Psikologi Pendidikan
dengan faktor self-efficacy (X1) dan teman Membantu Siswa Tumbuh dan
sebaya (X2) secara bersama-sama Berkembang Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
menyumbang atas hasil belajar matematika Santrock, J. W. 2011. Life-Span Development
(Y) sebesar 15%. (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta:
Saran Erlangga.
Berdasarkan kesimpulan, dapat
disarankan beberapa hal sebagai berikut: Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian.
1. Bagi guru, agar membiasakan membentuk Bandung: Alfabeta.
kelompok belajar siswa heterogen atau
bervariatif, lebih memotivasi siswa dan
membuat pembelajaran lebih menarik
sehingga dapat meningkatkan self-efficacy
siswa terhadap pelajaran matematika.
2. Bagi peneliti selanjutnya, agar
mengembangkan lagi faktor-faktor lain di luar
kedua variabel bebas dalam penelitian ini, yang
lebih besar pengaruhnya terhadap hasil belajar
matematika, dan yang dapat membuat hasil
belajar matematika lebih meningkat.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan banyak terima
kasih sedalam-dalamnya kepada Dosen
Pembimbing I sekaligus Dosen Pembimbing
Akademik Ibu Dra. Uminastuti, M.Pd dan Dosen
Pembimbing II Bapak Dr. Sugiharto, M.Pd yang
telah sabar membimbing dan mengarahkan penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Palangka Raya.
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP
Universitas Palangka Raya.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Palangka Raya.
4. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Palangka Raya.

Artikel Cindy Anggraini ACA 6


115 054│

Anda mungkin juga menyukai