Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme gerakan cairan tubuh

a. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggibke daerah yang
konsemtrasinya lebih rendah, dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua
kompartemen menjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau partikel-partikel yang berada dalam
cairan , seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain. Contoh proses difusi adalah pergerakan oksigen
dari kapiler darah ke sel. Difusi oksigen ini terjadi karena ada perbedaan konsentrasi oksigen antara di
kapiler dengan di sel. Arah perpindahan yang terjadi pada proses difusi bisa timbal balik (Asmadi, 2008).

b. Osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat
terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Pada osmosis biasanya peroindahan
terjadi hanay satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan dari osmosis yaitu melarutkan zat
terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan. Kecepatan osmosis tergantung dengan
konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan tekanan osmosi.
Tekanan osmosis bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya
tinggi, maka tekanan osmosis pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik maauk ke dalam
larutan tersebut. Tekanan osmotik larutan disebut juga osmolalitas. Tekanan osmotik ini dipengarubi
oleh jumlah albumin dan natrium. Proses osmosis ini sering terjadi antara cairan intravaskuler dengan
ekstravaskuler. Misalnya osmosis air dari interstitial ke venule bersamaan dengan perpindahan
karbondioksida, urea, dan sampah metabolisme lainnya untuk diekskresi tubuh (Asmadi, 2008).

3. Filtrasi

Tekanan flitrasi yaitu cara lain dimana air dan partikel-partikel bergerak melewati membran. Gerakan ini
terjadi akibat bobot atau tekanan cairan lebih besar pada satu sisi membran dibandingkan dengan sisi
lain. Bobit atau tekanan cairan ini disebut dengan tekanan hidrostatik. Dengan itu, fiktrasi terjadi dari
daerah yang tekanan hidrostatiknya tinggi ke daerah yang tekanan hidrostatiknya rendah. Bergeraknya
air dan solute seperti dari intravaskuler ke interstitial, terjadi karena tekanan hidrostatik pada
intravaskuler lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada interstitial. Dengan demikian, air serta
oksigen, nutrien, glukosa, dan solute lainnya dapat keluar dari intravaskuler masuk ke interstitial lalu ke
sel (Asmadi, 2008).

4. Transport aktif

Zat-zat dalao bergerak melewati sel dari larutan yang konsentrasinya rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi dengan memakai energi. Yang berguna untuk keseimbangan elektrolit. Contohnya transpor aktif
ini adalah pada pompa natrium dan kalium, dimana natrium dipompa keluar sel dan kalium dipompa
masuk ke dalam sel (Asmadi, 2008).

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Penerbit
Salemba Medika, Jakarta, halaman 52-53

Anda mungkin juga menyukai