Anda di halaman 1dari 2

5.

Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh

Tubuh manusia pada kelahiran mengandungi sekitar 75% berat cairan. Di usia satu bulan, nilai ini
menurun menjadi 65% dan pada saat dewasa berat cairan dalam tubuh manusia bagi pria adalah 60%
dan wanita pula sekitar 50%. Selain itu, faktor kandungan lemak juga mengkontribusi kepada kandungan
cairan dalam tubuh. Semakin tinggi jumlah lemak yang terdapat dalam tubuh, seperti pada wanita,
semakin kurang kandungan cairan yang ada (Diya, 2017).

Nilai ambilan cairan dewasa adalah Sekitar 2500ml, termasuk 300ml hasil metabolisme tenaga sitrat.
Rata-rata kehilangan cairan adalah sebanyak 2500ml dimana ia terbahagi kepada 1500ml hasil urin,
400ml terevaporasi lewat respiratori, 400ml lewat respirasi kulit, 100ml lewat peluh dan 100ml melalui
tinja. Kehilangan cairan lewat respirasi adalah penting karma ia memainkan peran sebagai
thermoragulasi, dimana ia mengontrol sekitar 20-25% kehilangan Java tubuh. Perubahan pada
keseimbangan cairan dan volume sel bisa menyebabkan impak yang serius seperti kehilangan fungsi
pada sel (Dia, 2017).

1. Overhidrasi

Air, seperti sitrat lain, berubah menjadi toksin apabila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka
waktu tertentu. Intoksikasi air sering terjadi bila cairan di konsumsi tubuh dalam kadar tinggi tanpa
mengambil sumber elektrolit yang menyimbangi kemasukan cairan tersebut (Diya, 2017).

Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan
dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat rendah. Penyebab
overhidrasi meliputi, adanya gangguan ekskresi air lewat ginjal (gagal ginjal akut), masukan air yang
berlebihan pada terapi cairan, masuknya cairan irigator pada tindakan reseksi prostat transuretra, dan
korban tenggelam (Diya, 2017).

Gejala overhidrasi meliputi, sesak nafas, edema, peningkatan tekanan cena jugular, edema paru akut
dan gagal jantung. Dari pemeriksaan lab dijumpai hiponatremi dalam plasma. Tetapi terdiri dari
pemberian diuretik (bila fungsi ginjal baik), ultrafiltrasi atau dialisis (fungsi ginjal menurun), dan
flebotomi pada kondisi yang darurat (Diya, 2017).

2. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang kurang atau keluaran
yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa terdiri dari tiga bentuk, yaitu Isotinik (bila air hilang bersama
garam, contoh :GE akut, overdosis diuretik), Hipotinik (secara garis besar terjadi kehilangan natrium
yang lebih banyak dibandingkan air yang hilang. Karena kadar natrium serum rendah, air
dikompartemen intravaskular berpindah ke ekstravaskulair, sehingga menyebabkan penurunan volume
intravaskular), Hipertonik (secara garis besar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan
natrium yang hilang. Karena kadar natrium tinggi, air dikompartemen ekstravakular berpindah ke
kompartemen intravaskular,sehingga penurunan volume intravaskukar minimal)(Diya, 2017).
Sumber:

Diya, Rashida. 2017,Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, tinjauan Pustaka. Hal 4-5

Anda mungkin juga menyukai