Anda di halaman 1dari 39

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PLP 1


Undang – undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal
1 ayat (1) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pada pasal 8
menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selatjutnya pasal 9
menyatakan bahwa klasifikasi akademik sebagaiman dimaksud dalam pasal 8
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma
empat.
Berdasarkan amanah undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Permenristekdikti) nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
( SN Dikgu ). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu
meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru.
Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 ayat ( 4 ) Program Sarjana
Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana
pendidikan yang diselengarakan oleh LPTK. Selanjtnya pasal 5 menyatakan
bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya di sebut program
PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program
sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya di
singkat dengan LPTK sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor
2

14 Tahun 2005 tntang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan
tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk pendidikan menengah serta
untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan
nonkependidikan. Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait
dengan guru dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan,
pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru
profesional, khususnya kurikulum Pendidikan Program Sarjana Pendidikan
yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu.
Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti program PPG dengan
baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru yang profesional.
Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model pengembangan
kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memeperhatikan prinsip-
prinsip berikut.
Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan
akademik kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan
keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendiikan profesi, mulai dari
perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi. Namun jika tidak
memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dengan pendidikan
profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan akademik bidang
studi adalah mutlak.
Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukan
bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman
tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya.
Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi, pembelajran yang
mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan
bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang
sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan
akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early
exposure) , yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru
dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan ( PLP ) atau Internship di sekolah
mitra secara berjenjang.
3

Kegiatan, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi


mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan
relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru
bermakna adanya keterkaitan diantara kelompok matakuliah bidang studi
(content knowledge), matakuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang
metode pembelajaran secara umum (general pedagogical knowledge) yang
berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific pedagogical
knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum
(curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan
pengembangan alat penilaian (assessment and evaluation), pengetahuan
tentang konteks pendidikan (knowledge of education context), serta didukung
dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Selain
koherensi internal, kurikulum untuk program sarjana pendidikan harus
memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum,
pedagogik khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan
program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah
(university-school curriculum linkage).
Pada tataran implementasi, kompetensi profesional dan kompetensi
pedagogik selain dibekali melalui seperangkat kurikulum, juga diperkuat
melalui pengalaman nyata disekolah dalam kegiatan PLP. PLP merupakan
kegiatan kependidikan untuk meningkatkan dan memperdalam keterampilan
mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar di sekolah.
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru
profrsional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran
akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada
setingnyata (latar otentik) disekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetaahui,
menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap
profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa program sarjana
4

pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru


profesional melalui PLP.
PLP adalah suatu tahapan dalam poses penyiapan guru profesional
pada jenjang program sarjana pendidikan, berupa penugasan kepada
mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan
proses pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan
perangkat pembelajran, dan belajar engajar terbimbing, serta disertai tindakan
reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru
pamong secara berjenjeng.
Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I) adalah tahapan pertama
dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan, yang
dilaksanakan pada semester tujuh.. Sebagai tahap pertama, setelah PLP I akan
dilanjutkan dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II).

B. Tujuan
PLP 1 dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik
melalui beberapa bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut:
1. Pengamtan langsung kultur sekolah;
2. Pengamatan struktur organisasi data dan tata sekolah di sekolah;
3. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah;
4. Pengamatan kegitan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah;
5. Pengamtan kegitan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokulikuler, dan
ekstrakulikuler; dan
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif sekolah.

C. Manfaat
Setelah mengikuti kegiatan PLP 1 para mahasiswa diharapkan memiliki
capaian pembelajran sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak akan
menjadi tanggung jawab dalam praksis kependidikan,
2. Mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
5

3. Mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah,


4. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah,
5. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kulikuler, kokulikuler,
dan ekstrakurikuler,
6. Mendeskripsiskan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di
sekolah.
6

BAB II

HASIL PLP 1 DISEKOLAH


A. Hasil Observasi 1
Pada Obervasi pertama ini, observasi difokuskan terhadap kultur sekolah.
Adapun aspek yang praktikan amati adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan 3S (seyum,sapa,salam)
Kegiatan 3S di SMK Negeri 6 Samarinda sudah berjalan cukup baik,
sebagian besar guru sudah melaksnakan kegiatan tersebut. Seluruh siswa
pun sudah menerapkan dengan mengucapkan salam dan terseyum saat
berpapasan dengan guru.
Bahkan terdapat kagiatan yang cukup menarik di SMK Negeri 6 ini
yaitu setiap pagi guru harus berbaris di lorong untu menyambut siswa
yang dating sambal memberi penguatan berupa kata kata penyemangat
kepada siswa, dan kegiatan ini juga untuk menindak secara langsung
siswa yang melanggar peraturan. Namun, pada kegiatan ini tidak semua
guru aktif melakukannya. Hanya kepala sekolah dan guru BK yang aktif
dalam kegiatan tersebut.
2. Masuk seklah dan kelas tepat waktu.
Kegiatan masuk sekolah dan kelas tepat waktu di SMK Negeri 6 ini
sudah cukup baik , sebagian besar siwa sudah datang kesekolah tepat
waktu . Guru dan staff pun sebagian besar sudah datang tepat waktu.
Hukuman untuk siswa yang terlambat pun bermacam-macam sesuai
dengan lama waktu terlambatnya, contoh hukumannya seperti manyapu,
meengepel, push up, dan menyita hp sampai jam pelajaran habis. Dan
apabila siswa terlambat lebih dari 3 kali maka aka ada panggilan untuk
orang tua siswa. Untuk kegiatan masuk kelas tepat waktu ini juga
terbilang cukup baik , sebagian besar guru tidak pernah terlambat saat
masuk kelas, namun terkadang saat guru sudah mauk ke dalam kelas
banya siswa yang masih berada di luar kelas misalnya di kantin atau
taman. Sehingga terkadang pembelajran mulai agak terlambat karena
menunggu siswa yang masih di luar kelas.
7

3. Bel dibunyikan sebagai tanda pergantian waktu.


Bunyi bel di SMK negeri 6 Samarinda ini sangat kecil, hanya sebgain
kecil kelas yang mendengar, dan sebagian besarnya tidak mendengar.
4. Pengkondisian awal belajar.
Pengkondisian awal belajar di SMK Negeri 6 Samarinda adalah dengan
Memastikan seluruh siswa yang bersangkutan telah berada didalam kelas.
Kemudia guru membuka dengan mengucapkan salam dan melakukan
apresepsi serta memberi motivasi sebelum memulai materi pembelajran.
Tidak lupa juga setiapa memulai palajaran di mulai dengan berdoa.
5. Upacara Bendara
Upacara Bendera di SMK Negri 6 Samarinda dilakukan secara rutin
setiap pagi di hari Senin. Pelaksanaan upacara bendera berjalan dengan
baik , siswa tertib, menggunakan pakaian rapi dan lengkap, bahkan
menggunakan almamater sekolah saat memelaksanakan upacara dan
guru-guru punjuga ikut melakukan upacara dengan tertib.
6. Senam Pagi
Kegiatan senam pagi di SMK Negri 6 Samarinda ini dilakukan setiap
jum’at pagi , yang diikuti dengan siswa kelas 10. Namun, saat senam
pagi akan dilakukan siswa sangat susah untuk diataur sehingga memakan
waktu yang lama untuk memulai senam pagi.
7. Penggunaan sepatu sekolah
Penggunaan sepatu merupakan bagian dari tata tertib sekolah, maka hal
ini dilaksanakan secara ketat Penggunaan sepatu sekolah di SMK Negeri
6 Samarinda ini siswa di wajibkan menggunakan sepatu yang berwarna
dominan hitam, jika ada yang melanggar maka sepatu tersebut akan disita
oleh pihak sekolah.
8. Penggunaan seragam sekolah
Mengenakan seragam diskolah merupakan bagian dari tata tertib sekolah.
Hal ini dilaksanakan secara ketat, mulai dari ketentuan bentuk, ukuran,
dan atribut yang dikenakannya. Secara umum setiap sekolah memiliki
kebijakan masing-masing untuk menentukan seragam yang akan
8

dikenakan peserta didiknya, seperti halnya di sekolah SMK Negeri 6


Samarinda.
Seperti yang telah saya amati, dalam hal mengenakan seragam peserta
didik di SMK 6 Samarinda telah diatur sedemikian rupa, sebagaimana
berikut ini:
 Senin-selasa
Kemeja putih, jas almamater, celana dan rok abu-abu, sepatu hitam,
kaos kaki pitih dan ikat pinggang hitam.
 Rabu
Baju PHD SMK Negeri 6 Samarinda , celana dan rok hitam, sepatu
hitam, kaos kaki putih.
 Kamis
Baju batik SMK Negeri 6 Samarinda, celana abu-abu, sepatu hitam
dan kaos kaki putih.
 Jum’at
Olahraga, pramuka, atau PDH jurusan jika ada yang praktek, sepatu
hitam dan kaos kaki hitam.
Seragam PDH jurusan dibedakan dengan menggunakan warna,
Teknik Kendaraan Ringan berwarna biru, Teknik Pengelasan
berwarna coklat, Geologi Pertambangan berwarna cream, Teknik
alat beraat berwarna abu-abu.
9. Anjuran Menjaga kebersihan.
Mejaga kebersihan di SMK Negeri 6 Samarinda ini adalah tanggung
jawab guru, staf, dan siswa disekolah. Adapun upaya yang dilakukan
sekolah untuk menjaga kebersihan adalah dengan mengadakan jum’at
bersih sebanyak 2 kali sebulan dan memebuat penugasan piket kelas
untuk seluruh siswa. Siswa melaksanakan piket sesuai jadwal. Piket
siswa berupa menyapu kelas dan merapikan tempat duduk.
Pembiasaan membuang sampah pada tempatnya pun sudah dilakukan
terlihat lumayan banyak tersedia tempat sampah di area sekolah.
Sehingga menghindarkan siswa untuk memebuang sampah sembarangan.
9

10. Tercipta Suasana yang tenaag dan nyaman untu belajar


Demi terciptanya suasana tenanng dan nyaman untuk bejarar SMK
Negeri 6 Samarinda sangat menganjurkan semua siswa untuk menjanga
ketenangan saat belajar ataupun tidak belajar sehingga tidak mengganggu
kelas yang lain yang sedang belajar dan menciptakan suasana sekolah
yang menyenangkan. Selain itu setiap memulai pemebelajaran di kelas
guru dan siswa harus memastikan kelas sudah bersih dan rapi.
11. Memberikan hukuman bagi yang melanggar aturan.
Pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib
di smk negeri 6 samarinda dapat dikatakan baik. Karena pihak sekolah
suadah sangat baik dan tegas dalam memberikan hukuman kepada siswa
yang melanggar peraturan. Pelanggaran yang dilakukan siswa bermacam
macam dari pelanggaran yang ringan sampai pelanggaran yang berat .
Hukuman yang diberikan kepada siswa juga disesuaikan dengan
pelanggaran yang dilakukan , pelanggaran yang ringan seperti terlambat,
akan mendaapat hukuman dari wali kelas, guru BK, atau KaProg, dan
untuk pelanggran yang berat seperti alfa selama 12 kali , menghamili ,
hamil , ketahuan merokok , memakai narkoba , akan dikeluarkan dari
sekolah.
12. Melakukan perayaan untuk memperingati hari besar.
Peringatan hari-hari besar di SMK Negeri 6 Samarinda dilaksanakan
secara rutin dengan mengadakan upacara, seperti upacara peringatan hari
pahlawan, hari kemerdekaan, hari Pancasila, hari pendidikan nasional,
hari sumpah pemuda, dan hari guru. Bahkan untuk peringatan hari
kemerdekaan sekolah mengadakaan kegiatan perlombaan-perlombaan
yang mengedukasi siwa.
B. Hasil Observasi 2
Pada Obervasi ke-2 ini, observasi difokuskan terhadap struktur organisasi
dan tata kelola sekolah. Adapun aspek yang praktikan amati adalah sebagai
berikut:
1. Visi dan Misi sekolah.
10

Visi sekolah: Terwujudnya sekolah unggulan di Kalimantan timur.


Misi sekolah:
 Menyiapkan tamatan yang siap bekerja, memiliki kompetensi dan
etos kerja yang baik melalui pelaksanaan pembelajran teori dan
praktik sesuai bidang keahliannya
 Menyiapkan tamatan yang siap melanjutkan, pendidikan yang lebih
tinggi melalui pelaksanaan proses belajar mengajar yang mengacu
pada standar nasional.
 Mencetak tamatan yang siap ber-wirausaha melalui pelibatan siswa
dalam kewira usahaan.
2. Memiliki struktur organisasi skema atau bagan
SMKN 6 Samarinda memiliki skema atau bagan yang tertulis dan
terpajang pada kantor sekolah dan dilengkapi dengan jabatan masing-
masing guru disekolah tersebut. Adapun bagan struktur organisasi
sekolah terlampir di lampiran.
3. Ada peraturan-peraturan dan tata tertib guru
Peraturan untuk guru tertulis dan terpajang jelas pada kantor sekolah
yang dibuat berbentuk “budaya supan guru” adapun beberapa aturan –
aturan nya sebagai berikut :
a. Budaya supan datang terlambat
b. Budaya supan pulang cepat
c. Budaya supan tidak masuk dan mengajar tanpa alasan
d. Budaya supan terlambat masuk kelas dan telat mengajar
e. Budaya supan merokok disekolah
f. Budaya supan selalu mengasih tugas tanpa mengajar
g. Dst
4. Ada peraturan-peraturan dan tata tertib siswa
Pelaksanaan peraturan dan tata tertib di smk negeri 6 Samarinda dapat
dikatakan baik. Kerana setiap peraturan dan tata tertib yang ada sebagian
besar sudah di jalankan dengan sangat baik. Contohnya, peraturan
sekolah yang mengharuskan siswa untuk menggunakan seragam yang
11

telah ditentukan oleh sekolah sudah dilakukan dengan baik oleh seluruh
siswa. Papan peraturan dan tata tertib siswa juga suadh terpampang di
beberapa titik, namun tidak terlihat jelas, dan di letakkan di titik yang
jarang dilewati olrh siswa.
5. Ada deskripsi tugas untuk masing-masing komponen organisasi
Penugasan atau kewajiban setiap komponen tidak ada tertulis ataupun di
pajang pada kantor sekolah.
6. Ada bagan susunan organisasi intra sekolah
Tidak adanya bagan susunan organisasi intra sekolah (OSIS) yang tertulis
atau terpajang jelas dan ditambah lagi tidak ada ruang khusus untuk OSIS
tetapi ruangannya digabung dengan UKS. Pelantikan osis sudah
dilakukan sejak januari 2019 , namun sampai saat ini belum ada program
kerja yang terbentuk, dan struktur organisasi osis belum tertata rapi. Hal
ini dikarenakan tidak ada pembinaan untuk kegiatan-kegiatan osis dari
Pembina.
7. Ada susuna organisasi kelas, wakil ketuakelas,dan lainnya
Sebagian besar kelas sudah memiliki susunan organisasi yang ditempel
yang dikelas. Namun, masih saja ada kelas yang tidak memiliki susunan
organisasi yang terpajang di kelas.
C. Hasil Observasi 3
Pada Obsevasi ke-3 ini, observasi difokuskan terhadap peraturan dan tata
tertib sekolah. Adapun aspek yang praktikan amati adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi peraturan dan tata tertib sekolah.
Untuk sosialisasi peraturan dan tata tertib di smk negeri 6 samarinda
keterlaksanaan dikatakan baik karena sosialisasi tersebut dilakukan oleh
para guru menjelang penerimaan siswa baru dan di pajang di lorong
sekolah serta selalu diingatkan setiap upacara hari senin terkait tata tertib
dan peraturan yang berlaku kepada para siswa-siswi.
2. Pelaksanaan peraturan dan tata tertib sekolah.
Pelaksanaan peraturan dan tata tertib di smk negeri 6 Samarinda dapat
dikatakan baik. Kerana setiap peraturan dan tata tertib yang ada sebagian
12

besar sudah di jalankan dengan sangat baik. Contohnya, peraturan


sekolah yang mengharuskan siswa untuk menggunakan seragam yang
telah ditentukan oleh sekolah sudah dilakukan dengan baik oleh seluruh
siswa.
3. Pemberian sanksi.
Pemberian sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib
di smk negeri 6 samarinda dapat dikatakan baik. Karena pihak sekolah
suadah sangat baik dan tegas dalam memberikan hukuman kepada siswa
yang melanggar peraturan. Pelanggaran yang dilakukan siswa bermacam
macam dari pelanggaran yang ringan sampai pelanggaran yang berat .
Hukuman yang diberikan kepada siswa juga disesuaikan dengan
pelanggaran yang dilakukan , pelanggaran yang ringan seperti terlambat,
akan mendaapat hukuman dari wali kelas, guru BK, atau KaProg, dan
untuk pelanggran yang berat seperti alfa selama 12 kali , menghamili ,
hamil , ketahuan merokok , memakai narkoba , akan dikeluarkan dari
sekolah.
4. Kerja sama guru dan orang tua siswa.
Kerja sama guru dan orang tua siswa di smk negeri 6 samarinda dalam
menjalankan peraturan sekolah dapat dikatakan cukup baik. Karena
setiap penerimaan siswaa baru, pihak sekolah selalu mengundang wali
murut untuk menyampaikan peraturan dan tata tertib apa yang harus
dilakukan oleh siswa , dan pihak sekolah juga menghimbau kepada
seluruh wali murid untuk membantu pihak sekolah agar peraturan dan
tata tertib sekolah dapat berjalan dengan baik. Selain itu, antara wali
kelas dan wali murid juga berkomunikasi dengan baik lewat aplikasi
sosial media yaitu aplikasi whatsapp.
5. Evaluasi peraturan dan tata tertib sekolah.
Evaluasi yang dilakukan pihak sekolah terhadap peraturan dan tata tertib
dikatakan kurang, karena dari pihak sekolah kurang memberikan
kontribusinya untuk evaluasi-evaluasi terhadap banyaknya pelanggaran
13

yang dilakukan siswa setiap harinya agar lebih mentaati peraturan dan
tata tertib yang sudah dibuat.
D. Hasil Observasi 4
Pada Obervasi ke-4 ini, observasi kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di
sekolah. Adapun kegiatan-kegiatan ceremonial yang diamati sebagaiberikut:
1. Upacara bendera setiap hari senin
Upacara setiap hari senin di SMK Negeri 6 Samarinda berjalan dengan
rutin dan dilaksanakan dengan cukup baik. Barisan siswa diatur
berdasarkan jurusan sehingga memudahkan siswa untuk dalam
menyesuaikan barisan. Perangkat upacara telah dipersiapkan lebih dulu
sehingga upcara dapat segera dilakukan. Namun pada saat upacara
terkadang beberapa siswa tampak bermain-main dibagian belakang
barisan, tidak ada petugas kesehatan yang berjaga ketika upacara
berlangsung, lapangan yang digunakan tidak cukup luas.
2. Peringatan hari-hari besar
Peringatan hari-hari besar di SMK Negeri 6 Samarinda dilaksanakan
secara rutin dengan mengadakan upacara, seperti upacara peringatan hari
pahlawan, hari kemerdekaan, hari Pancasila, hari pendidikan nasional,
hari sumpah pemuda, dan hari guru. Bahkan untuk peringatan hari
kemerdekaan sekolah mengadakaan kegiatan perlombaan-perlombaan
yang mengedukasi siwa.
3. Kegiatan rapat dan breafing seluruh guru/ staff sekolah
Kegiatan rapat diadakan rutin perminggu atau menyesuaikan kepentingan
yang mendesak sisaat tertentu. Untuk pelaksanaan breafing diadakan
rutin setiap minggu.
E. Hasil Observasi 5
Pada Observasi ke-5 ini, observasi kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan pembelajaran
disekolah, kegiatan kokurikuler adalah kegiatan penunjang kegiatan
pembelajran, ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran di luar
pembelajaran.
14

1. Kegiatan kurikuler
Kegiatan kurikuler di SMK Negeri 6 Samarinda cukup berjalan dengan
baik, kegiata kurikuler wajib diadakan disekolah terutama untuk siswa.
Di sekolah ini terdapat dua system pembelajaran yaitu pembelaran biasa
dengan system pembelajran blok, system blok ini dilakukan karena
tuntutan industri yang mengharuskan siswa untuk lebih banyak praktek
sehingga digunakan system blog ini. Menggunakan system satu minggu
belajar dan satu minggu praktek.
2. Kegiatan kokurikuler
Kegiatan kokurikuler di SMK Negeri 6 Samarinda ini berupa penugasan,
pembelajaran di laboratorium, dan praktek di workship atau bengkel.
3. Kegiatan ekstrakurikuler
Ada beberapa kegiatan ektrakurikuler yang ada di SMK Negeri 6
Samarinda ini yaitu, futsal, besket, voli, bulu tangkis, kriket,
taritradisional/temporer, teater, PMR, Voice(acoustic) and art, English
club, paduan suara, pencak silat, rohis, dan osis. Pembina untuk setiap
ekstrakurikuler tidak ada pembimbing khusus untuk kegiatan
ekstrakurikuler di smk negeri 6 ini , pembimbing ekstrakurikuler hanya
dari guru mata pelajran yang memiliki keahlian dibidang tersebut. Masih
ada banyak ekstrakurikuler di Smk negeri 6 yang tidak aktif, salah
satunya adalah ektrakurikuler rohis, ekstrakurikuler rohis hampir tidak
pernah mengadakan pertemuan dan melaakukan kegiatan kegiatan, hal
ini dikarenakan pembimbing ekstrakurikuler yang kurang aktif.
Setiap siswa di smk negeri 6 samarinda tidak diwajibkan untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, hal ini dikarenakan di smk negeri 6
ini menggunakan program full day school, pihak sekolah takut jika
mewajibkan seluruh siswa untuk melakuakn kegiatan ekstrakulikuler
siswa akan menjadi kelelahan dan membuat nilai siswa menurun, maka
pihak sekolah hanya mewajibkan siswa kelas 10 untuk mengikuti
ekstrakuluikuler pramuka dan akan menambahkan nilai karena telah
mengikuti kegiatan tersebut.
15

F. Hasil Observasi 6
Pada Obsevasi ke-6 ini, observasi difokuskan terhadap praktik-praktik
pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah. Setelah melakukan oberservasi
praktikan menemukan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di
SMK Negeri 6 samarinda adalah sebagai berikut:
1. Greeting, smilling dan grooming
kegiatan impelentasi dari kebiasaan ini adalah bersalam-salaman antara
kepala sekolah, guru, staff, dan guru PLP, serta siswa-siswa. Setiap pagi
Guru BK, mahasiswa PLP-KKN dari Universitas Mulawarman, dan
mahasiswa PPL dari IKIP PGRI berbaris di pintu masuk sekolah untuk
bersalaman dengan siswa. hal tersebut dilakukan untuk menunjukan
kepedulian terhadap siswa dan mendorong mereka agar bersemangat
dalam menuntut ilmu. Budaya kegiatan 3-ing juga harus dilakukan antara
siswa dengan guru maupun guru dengan guru yang lain.
2. Budaya Malu Guru
Budaya malu guru sudah diterapkan dengan baik hal tersebut bertujuan
untuk memberi contoh kebiasaan yang baik kepada siswa. meskipun ada
beberapa guru yang tidak menerapkan. Budaya tersebut antara lain:
 Malu dating terlambat.
Budaya ini berjalan dengan sangat baik di SMK Negeri 6 Samarinda
dilihat dari mayoritas guru di SMKN 6 datang tepat waktu untuk
melakukan presensi pada finger print sebagai bukti mereka datang
tepat waktu.
 Malu pulang cepat.
Budaya juga berjalan baik, di SMK Negeri 6 Smarinda para guru
diharuskan melakukan presensi kehadiran di sore hari. Sehingga,
para guru tetap disekolah terkecuali yang izin pergi keluar jika ada
urusan namun dengan catatan akan kembali ke sekolah.
 Malu tidak masuk kerja dan tidak mengajar tanpa alasan.
16

Mayoritas guru di SMK Negeri 6 Smarinda memberikan alasan


ketika tidak masuk kelas seperti ketika ada pelatihan, mengikuti
acara diluar yang berkaitan dengan sekolah.
 Malu masuk kelas tealat mengajar.
Budaya ini sangat penting dan berpengaruh kepada siswa, siswa
cenderung mencontoh apa yang dilakukan guru. Maka dari itu gru
dimintaa untuk selalu tepat waktu untuk mengajar di kelas. Sebagian
besar guru di SMK Negeri 6 Samarinda dating tepat waktu, namun
masih ada guru yang terlambat masuk kelas tetapi itu hanya sebagian
kecil saja.
 Malu merokok disekolah.
Para guru di SMK Negeri 6 Samarinda tidak ada yang merokok
diarea sekolah. Karena hal tersebut akan memberikan contoh yang
buruk untuk siswa. selain itu, sudah ada keterangan dilarang
merokok diarea sekolah yang dipasang didepan kantor sekolah.
 Malu mengajar selalu memberi tugas.
Sebagian besar guru mengajarkan materi sebelum meminta siswa
mngerjakan tugas, namun terdapat beberapa guru yang secara
langsung memberikan tugas kepada siswa tanpa mengajar
sebelumnya, ini dikarenaakan guru yang bersangkutan memiliki
urusan di luar sekolah sehingga tidak bisa mengajarkan siswa,
sehingga guru tersebut memberikan penugasan terlebih dahulu.
 Malu tidak melayani tamu degan baik.
Penyambutan tamu di SMK Negeri 6 Smarinda ini terbilang cukup
baik dan ramah. Guru dan staff sekolah sangat baik dan ramah
daalaam menyambut tamu. Ketika tamu datang mereka akan
disambut baik oleh para guru maupun staff sekolah. Tamu terlebih
dahulu diminta mengisi buku kunjungan yang terdiri dari tanggal
kunjungan, nama, instansi, keperluan dan tanda tangan. Selanjutnya
tamu kan dipersilahkan masuk untuk duduk di kursi. jika guru yang
berkaitan sedang rapat maka, tamu diminta untuk menunggu.
17

3. Budaya tertib K3
Budayaa ini dilakukan ketika praktik dilapangan. kepanjangan K3 yaitu
Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kegiatan tersebut
diterapkan ketika siswa sedang praktik di bengkel atau dilapangan.
Kegiatan tertib K3 mewajibkan siswa untuk menggunakan sepatu sefti,
kaca mata khusus, baju praktek dan masker.
4. Budaya bersih bersih
Siswa memiliki tugas piket menyapu kelasnya masing-masing. bagi
siswa yang terlambat mereka biasanya membersihkan kantor sekolah,
lapangan, dan perpustakaan. Bagi siswa jurusan TM (Teknik Mesin),
mereka diwajibkan berpartisipasi dalam kegiatan jumat bersih.
5. Budaya membaca
Budaya membaca di sekolah sangatlah rendah. Ini disebabkan kondisi
perpustakaan dan juga minimnya buku yang disukai siswa. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari penjaga perpustakaan, minat membaca
siswa di perpustakaan sangatlah rendah. Hal tersebut disebabkan oleh
kondisi perpustakaan itu sendiri dan juga minimnya ketersediaan buku
yang diminati siswa. kondisi perpustakaan yang tidak begitu luas, hanya
terdapat beberapa lemari yang tidak dapat menampung semua buku.
Sehingga buku-buku diletakan di atas lantai, diatas meja, diatas lemari
yang sulit dijangkau,dan di gudang yang terletak di belakang lemari.
Kondisi tersebut mengurangi minat siswa karena merasa tidak nyaman
ketika membaca diperpustakaan. Meskipun begitu, koordinator
perpustakaan membolehkan siswa membaca ditaman sekolah dekat
perpustakaan. Ketersediaan buku yang diminati siswa sangat terbatas,
yaitu seperti buku cerita dan novel.
6. Budaya Mengaji dan Sholat berjamaah
Sholat berjamaah di SMK Negeri 6 Samarinda sangat ditekankan di sana.
Jika ada siswa yang tidak sholat akan di tindak langsung oleh guru yang
melihat. Salah satunya sholat dzuhur berjama’ah, sholat dzuhur
18

berjama’ah sangatlah rutin dilakukan oleh siswa. Sedangkan kegiatan


mengaji hanya dilakukan oleh siswa tertentu.
7. Budaya bekerja sama
Dalam seminggu ini, kegiatan kerjasama siswa dilakukan pada saat
membersihkan lapangan dan perpusatakaan. Dan ketika membantu guru
mengangkat buku-buku ketika perpindahan ruangan. Adapun kegiatan
kerjasama yang belum dilakukan pada minggu ini yaitu bakti sosial yang
dilaksanakan secara bergantian dengan senam setiap minggunya.
8. Budaya SMKN 6 Peduli
Kegiatan SMKN 6 peduli dilakukan ketika ada kejadian bencana dan
ketika ada salah satu orang tua murid yang meninggal. Kepedulian
biasanya dalam bentuk galang dana.
9. Budaya Giat Wirausaha dan Budaya Inovasi
Biasanya kegiatan wirausaha mendorong siswa menghasilkan karya yang
memiliki nilai jual, seperti lukisan, string art, bonsai dam lain-lainnya.
19

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegitan observasi yang telah dilakukan di SMK Negeri 6
Samarinda maka dapat ditarik kesimpulan sebagaai berikut:
1. Kegiatan pengamatan terkait kultur yang ada di sekolah sangat baik
karena semua hal yang terkait kultur menjadikan siswa untuk terbisa
disiplin, bertangung jawab, berpenampilan rapi, dan menghargai semua
orang baik tua maupun muda.
2. Kegiatan pengamatan terkait struktur organisasi dan tata kelola sekolah
dalam hal ini sekolah SMK Negeri 6 Samarinda hanya ada sebagian
kecil struktur organisasi yang dipajang disekolah namun ada sebagian
lagi seperti OSIS dan organisasi kelas yang tidak sipajang disekolah
secara lengkap, mengenai tata kelola sudah sangat baik karena
semuanya dikelola dengan baik oleh bidangnya masing-masing.
3. Kegiatan oengamata terkait peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah
SMK Negeri 6 Samarinda sudah sisosialisasikan secara baik oleh pihak
sekolah, tidak hanya kepada siswa namun juga dengan orang tua siswa
dan terkait beberapa hal juga pihak sekolah sangat menjalin kerjasama
yang baik dengan pihak orang tua murid terkait terkait peraturan dan
perkembangan siswa disekolah meski masih banyak pelanggaran yang
dilakukan siswa namun dari penanganan dari pihak sekolah hanya
sekedar sanksi namun sekolah kurang mengevaluasi permasalahn
terkait pelanggaran yang banyak dilakukan siswa.
4. Kegiatan pengamatan terkait kegiatan-kegiatan ceremonial sangat ruti
dilakukan oleh siswa maupun guru baik dalam bentuk upacara
peringatan hari besar, ulangtahun sekolah maupun hari besar nasional
lainnya, serta kegiatan rapat maupun breafing yang rutin dilakukan oleh
guru beserta staffnya.
5. Kegiatan pengamatan terkait kegiatan kurikuler dan kokulikuler serta
ekstrakurikuler yang ada diekolah SMK Negeri 6 Samarinda cukup
20

berjalan dengan baik karena setiap kurikuler dilaksanakan oleh para


guru dengan persiapan yang baik, terstruktur, dan terencana. Sedangkan
kegiatan kokulikuler sebagai penunjang kegiatan kurikuler ini juga
dimaksimalkan dari berbagai jurusan terkait penyesuaian dengan
jurusan masing-masing yang ada di SMK tersebut, kemudian pada
ekstrakurikuler kegiatan ini tidak diwajibkan untuk semua sisw namun
dari berbagai bidang mulai olahraga sampai kesenian sangat lengkap
ada.
6. Kegiatan pengamalan terkait praktik-praktik pembiasaan posited
dilakukan oleh semua guru dan juga siswa sudah sangat baik karena
menjadikan siswa menjadi lebih sopan dan santun serta bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukan.
B. Saran-Saran
Dalam kegoatan observasi PLP I ke pihak sekolah seharusnya
mahasiswa tidak hanya menggali informasi kepada guru atau para staff
namun juga kepaada siswa agar informasi yang didapat bisa dipertimbangkan
dan sinkronisasikan sehingga informasi yang diperoleh akurat serta dalam
kegiatan ini seharusnya tidak berkutat pada catatan namun lebih santai
sehingga antara narasumber dan observasi mampu berkomunikasi secara
menditail.
21

LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Lembar Observasi

LEMBAR PENGAMATAN KULTUR SEKOLAH

Tanggal Pengamatan : 23 Juli 2019

Nama Sekolah : SMKN 6 Samarinda

Nama : Ulfa Dika Putri (1605045056 )

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Deskripsi

Pembiasaan 3S dilakukan oleh


semua warga sekolah ketika
Kegiatan 3S (Senyum, Sapa, bertemu. Jika siswa tidak
1 √  
Salam) melakukan 3S akan mendapatkan
sanksi berupa teguran langsung dari
guru
Guru beserta staf memastikan tidak
ada siswa yang terlambat. Setiap
pagi ada guru yang berjaga di
depan gerbang untuk memastikan
siswa datang tepat waktu. Jika ada
siswa yang datang terlambat, maka
Masuk sekolah dan kelas
2 √ akan diberikan sanksi berupa
tepat waktu
hukuman seperti mengepel,
menyapu, push up, dan menyita hp
sampai jam pelajaran berakhir.
Apabila siswa terlambat lebih dari 3
kali maka akan ada panggilan untuk
orang tua siswa.
Bel berjalan sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Namun
Bel dibunyikan sebagai penggunaan bel di sekolah kurang
3 √
tanda pergantian waktu maksimal karena bunyi bel kecil
sehingga tidak terdengar di seluruh
tempat di sekolah.
22

Guru memastikan seluruh siswa


yang bersangkutan telah berada di
dalam kelas. Kemudian guru
4 Pengkondisian awal belajar √   membuka dengan mengucapkan
salam dan melakukan apersepsi
serta memberi motivasi sebelum
memulai materi pembelajaran.
Berdoa sebelum memulai Ketua kelas memimpin doa
5 √
kegiatan belajar mengajar sebelum belajar.
Upacara bendera dilakukan secara
6 Upacara bendera √  
rutin setiap hari senin.
Senam pagi dilakukan secara rutin
setiap hari jum’at. Senam hanya
7 Senam pagi √
diikuti oleh siswa kelas X dan
beberapa guru.
Siswa memakai topi dan dasi Siswa juga menggunakan
8 √
pada saat upacara bendera almamater sekolah
Siswa harus menggunakan sepatu
9 Penggunaan sepatu sekolah √
berwarna hitam
Siswa menggunakan seragam
sekolah untuk hari senin dan selasa
menggunakan seragam putih abu-
abu (khusus untuk hari senin
dilengkapi dengan almamater). Hari
rabu menggunakan seragam PDH
SMKN 6 Samarinda. Hari kamis
menggunakan seragam batik
10 Penggunaan seragam sekolah √  
sekolah. Hari jumat menggunakan
pakaian olahraga. Siswa
menggunakan PDH sesuai jurusan
masing-masing ketika ada jadwal
praktek. Selain itu, siswa
menggunakan pakaian pramuka
untuk kegiatan pramuka di hari
jum’at siang.
11 Penggunaan seragam PDH √ Seragam PDH jurusan dibedakan
ketika praktik sesuai dengan berdasarkan warna
23

- Teknik Kendaraan Ringan


berwarna biru
- Teknik Pengelasan berwarna
jurusan masing-masing
cokelat
- Teknik Alat Berat berwarna
abu-abu
Siswa melaksanakan piket sesuai
jadwal. Piket siswa berupa
menyapu kelas dan merapikan
12 Pelaksanaan tugas piket √
tempat duduk. Siswa melaksanakan
piket agar tercipta suasana yang
nyaman untuk belajar.
Menjaga kebersihan menjadi
13 Anjuran menjaga kebersihan √   tanggung jawab guru, staf, dan
siswa di sekolah.
Membuang sampah pada setiap bagian di sekolah dilengkapi
14 √
tempatnya dengan tempat sampah.
Siswa yang tidak belajar tidak
15 Anjuran menjaga ketenangan √  
membuat kegaduhan
Anjuran memanfaatkan
16 √    
waktu
Tercipta suasana yang
Guru dan siswa memastikan kelas
17 tenang dan nyaman untuk √  
bersih sebelum pelajaran dimulai
belajar
Suasana di sekolah Semua warga sekolah tidak saling
18 √  
menyenangkan membuat kegaduhan
Guru memberikan hukuman atau
Memberikan hukuman bagi
19 √ sanksi bagi siswa yang melanggar
yang melanggar aturan
tata tertib sekolah.
Melakukan perayaan untuk Untuk hari besar nasional sekolah
20 √
memperingati hari besar mengadakan upacara bendera.
Keterangan: Tdk = tidak; Bk = baik; Kr = kurang

LEMBAR PENGAMATAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA


KELOLA
24

Keterlaksaan
Struktur Organisasi dan Tata
No Ya Keterangan
Kerja
TDK
Bk Kr
 Adanya skema atau
bagan yg terpajang di
Memiliki struktur organisasi skema kantor sekolah dan
1 √  
atau bagan dilengkapi dengan
jabatannya dalam
organisasi sekolah.
 Peraturan untuk guru
Ada peraturan-peraturan dan tata
2 √   yang terpajang di
tertib guru
kantor sekolah
Kurang peraturan
yang tertulis, diruang
Ada peraturan-peraturan tata tertib
3 √ kelas beberapa tidak
siswa
memiliki peraturan
yang tertulis
Dalam struktur
organisasinya tidak
Ada deskripsi tugas untuk masing-
4 √ dicantumkan
masing komponen organisasi
penugasan atau
kewajiban
Tidak adanya bagan
Ada bagan susunan organisasi intra susunan organisasi
5 √
sekolah (OSIS) intra sekolah (OSIS)
yang terpajang
Beberapa kelas tidak
Ada susunan organisasi kelas seperti
memiliki susunan
6 ketua kelas, wakil ketua kelas, dan √
organisasi yang
lainnya
tertulis dan terpajang
Keterangan: Tdk=tidak ; Bk=baik ; Kr=kurang

LEMBAR PENGAMATAN PERATURAN DAN TATA TERTIB


25

Keterlaksaan
Ya
No Peraturan dan Tata Tertib Keterangan
Tdk
Bk Kr

Sosialisasi Peraturan dan Tata Tertib  tersosialisasi


1   √    
Sekolah dengan baik
Pelaksanaan Peraturan dan Tata Tertib  terlaksana
2   √    
Sekolah dengan baik
  terlaksana
3 Pemberian Sanksi   √    
dengan baik
Kerja Sama Guru dan Orang Tua   terlaksana
4   √    
Siswa dengan baik
 kurang
Evaluasi Peraturan dan Tata Tertib
5     √   terevaluasi
Sekolah
dengan baik
Keterangan: Tdk=tidak ; Bk=baik ; Kr=kurang
26

LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN-KEGIATAN CEREMONIAL-


FORMAL

Keterlaksana
Kegiatan Ceremonial an
No. Keterangan
Formal
Ya Tidak
Kelebihan
1. Barisan siswa diatur berdasarkan
jurusan sehingga memudahkan
siswa dalam menyesuaikan barisan
2. Perangkat upacara telah
dipersiapkan lebih dulu sehingga
upacara dapat segera dilakukan
Upacara Bendera
1. √
Setiap Hari Senin Kekurangan
1. Beberapa siswa tampak bermain di
bagian belakang barisan
2. Tidak ada petugas kesehatan
berjaga ketika upacara berlangsung
3. Lapangan yang digunakan tidak
cukup luas
Peringatan Hari
2. √ Upacara
Pahlawan
Upacara Peringatan
3. hari Kemerdekaan (17 √ Kegiatan berupa lomba-lomba
Agustus)
Peringatan hari ulang
4. √ Bertepatan dengan hari libur
tahun sekolah
Peringatan hari
5. √ Upacara
pancasila
Peringatan hari
6. √ Upacara
pendidikan nasional
Peringatan hari
7. √ Upacara
sumpah pemuda
Pemerintah kota mengadakan upacara
8. Peringatan Hari Guru √
khusus guru di GOR
Kegiatan Rapat seluruh Mingguan atau menyesuaikan
9. √
guru dan staff sekolah kepentingan
Briefing guru/staff di
10. √ Mingguan
sekolah
27

Keterangan: Tdk=tidak ; Bk=baik ; Kr=kurang


28

LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN KURIKULER, KOKURIKULER,


DAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan kurikuler, kokurikuler, keterlaksanaan


No dan ekstrakurikuler Keterangan
Ya Tdk
Bk Kr
1 Ada kegiatan kurikuler √ Pada kegiatan
kurikuler di SMK
Negeri 6 Samarinda
wajib di adakan
sekolah, terutama
pada siswa yang
harus wajib
mengikutinya.
2 Terdapat jadwal pelaksanaan √ Dari pihak sekolah
kegiatan kurikuler belum
mengeluarkan
jadwal kurikuler,
karena kegiatan
disekolah masih
belum aktif.
3 Ada pembina dalam kegiatan √ Iya ada, semua guru
kurikuler menjadi Pembina
kegiatan kurikuler
4 Setiap guru menjadi pembina √ Iya, semua guru
dalam kegiatan kurikuler wajib menjadi
pembina kurikuler
5 Setiap siswa wajib mengikuti √ Iya, semua siswa
kegiatan kurikuler wajib mengikuti
kegitan kurikuler
6 Ada kegiatan kokurikuler √ Iya ada, kegiatan
kokurikuler hanya
berupa penugasan,
pembelajaran di
laboratorium, dan
praktek di workshop
atau bengkel
7 Terdapat jadwal pelaksanaan √ Iya ada, tapi untuk
kegiatan kokurikuler saat ini jadwal
belum ditentukan
oleh sekolah
29

8 Ada pembina dalam kegiatan √ Iya ada, disetiap


kokurikuler kegiatan yang siswa
ikuti terdapat
pembina
9 Setiap guru menjadi pembina √ Setiap guru menjadi
kegiatan kokurikuler pembina sesuai
bidangnya
10 Setiap siswa wajib mengikuti √ Iya, setiap siswa
kegiatan kokurikuler diwajibkan
mengikuti kegiatan
kokurikuler
11 Ada kegiatan ekstrakurikuler √ Lampiran
12 Terdapat jadwal pelaksanaan √ Jadwal pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler
untuk saat ini masih
mengikuti jadwal
sebelumnya, karena
jadwal
ekstrakurikuler
yang baru belum
dikeluarkan oleh
pihak sekolah
13 Ada pembina ekstrakurikuler √ Iya ada. Pembina
ekstrakurikuler
terdapat pada
lampiran
14 Setiap guru menjadi pembina √ Pada kegiatan
dalam kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler guru
langsung turun
langsung untuk
membina kegiatan
tersebut
15 Setiap siswa diwajibkan mengikuti √ Siswa tidak
kegiatan ekstrakurikuler diwajibkan
mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler

Keterangan: Tdk=tidak ; Bk=baik ; Kr=kurang


Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler Beserta Pembina Ekstrakurikuler

No. Nama Kegiatan Pembina


1 Futsal Pak Taufik (Guru PKN)
30

2 Basket Pak Dominikus


3 Voli (Vakum) -
4 Buku Tangkis Pak Umar (Guru TKR)
5 Kriket Pak Kusnadi
6 Tari Tradisional/Temporer Bu Mala (Guru Bahasa Indonesia)
7 Teater Bu Delis (Guru Bahasa Indonesia)
8 PMR Bu Mala (Guru Bahasa Indonesia)
9 Voice (Accoustic) and Art Bu Siti Fatimah (Waka Kurikulum)
10 English Club Bu Aji (Guru Bahasa Inggris)
11 Paduan suara Pak Agustinus (Waka Kesiswaan)
12 Pencak Silat (BARU) Pak Dwi (Guru BK)

Uraian/Deskripsi: Beberapa esktrakurikuler mengalami beberapa kendala


diantaranya kesulitan mengatur jadwal pembina, rendahnya upah honor dari
pemerintah menyebabkan sekolah kesulitan merekrut pembina atau pelatih yang
ahli dibidangnya.
31

LEMBAR PENGAMATAN PRAKTIK-PRAKTIK PEMBIASAAN DAN


KEBIASAAN POSITIF DI SEKOLAH

keterlaksanaan
No Praktik-Praktik Pembiasaan dan Keterangan
Kebiasaan Positif di Sekolah Ya
Tdk
Bk Kr
1 Greeting, Smilling dan Grooming  Kegiatan yang
dilakukan yaitu
bersalam-salaman
antara kepala
sekolah, guru, staf,
dan guru PLP, serta
siswa-siswa.
2 Budaya Malu Guru
1. Malu datang terlambat  Mayoritas guru di
SMKN 6 datang
tepat waktu untuk
melakukan presensi
pada finger print
sebagai bukti mereka
datang tepat waktu.
2. Malu pulang cepat  Guru-guru
diharuskan
melakukan presensi
kehadiran di sore
hari. Sehingga, para
guru tetap disekolah
terkecuali yang izin
pergi keluar jika ada
urusan namun
dengan catatan akan
kembali ke sekolah.
3. Malu tidak masuk kerja dan  Rata-rata guru
tidak mengajar tanpa alasan memberikan alasan
ketika tidak masuk
kelas seperti ketika
ada pelatihan,
mengikuti acara
diluar yang berkaitan
dengan sekolah.
4. Malu masuk kelas telat  Sebagian besar guru
mengajar datang tepat waktu.
Adapun guru yang
datang terlambat ke
32

kelas hanya sebagian


kecil.
5. Malu merokok disekolah  Guru tidak ada yang
merokok diarea
sekolah. Karena hal
tersebut akan
memberikan contoh
yang buruk untuk
siswa. selain itu,
sudah ada keterangan
dilarang merokok
diarea sekolah yang
dipasang didepan
kantor sekolah.
6. Malu mengajar selalu  Sebagian besar guru
memberi tugas mengajarkan materi
sebelum meminta
siswa mngerjakan
tugas, namun
terdapat beberapa
guru yang secara
langsung
memberikan tugas
kepada siswa, tanpa
mengajar
sebelumnya.
7. Malu tidak melayani tamu  Ketika tamu datang
dengan baik mereka akan
disambut baik oleh
para guru maupun
staff sekolah. Tamu
akan diminta mengisi
buku kunjungan yang
terdiri dari tanggal
kunjungan, nama,
instansi, keperluan
dan tanda tangan.
Tamu akan
dipersilahkan masuk
untuk duduk di kursi.
jika guru yang
berkaitan sedang
rapat maka, tamu
diminta untuk
menunggu.
3 Budaya tertib K3  Dilakukan ketika
33

praktik lapangan.
4 Budaya Bersih-bersih  Siswa memiliki tugas
piket menyapu
kelasnya masing-
masing. bagi siswa
yang terlambat
mereka biasanya
membersihkan kantor
sekolah, lapangan,
dan perpustakaan.
Bagi siswa jurusan
TM (Teknik Mesin),
mereka diwajibkan
berpartisipasi dalam
kegiatan jumat
bersih.
5 Budaya Membaca  Budaya membaca di
sekolah sangatlah
rendah. Ini
disebabkan kondisi
perpustakaan dan
juga minimnya buku
yang disukai siswa..
6 Budaya Mengaji dan Sholat  Sholat dzuhur
berjamaah berjama’ah sangatlah
rutin dilakukan oleh
siswa.
7 Budaya Bekerja Sama  Dalam seminggu ini,
kegiatan kerjasama
siswa dilakukan pada
saat membersihkan
lapangan dan
perpusatakaan. Dan
ketika membantu
guru mengangkat
buku-buku ketika
perpindahan ruangan.
Adapun kegiatan
kerjasama yang
belum dilakukan
pada minggu ini
yaitu bakti sosial
yang dilaksanakan
secara bergantian
dengan senam setiap
minggunya.
34

8 Budaya SMKN 6 Peduli  Belum terlaksana di


minggu ini.
9 Budaya Giat Wirausaha dan  Belum terlaksana di
Budaya Inovasi minggu ini.
Keterangan: Tdk=tidak ; Bk=baik ; Kr=kurang
35

B. Struktur organisasi SMK Negeri 6 Samarinda.

C. Visi dan misi SMK Negeri 6 Samarinda


36

D. Peraturan dan tata tertib SMK Negeri 6 Samarinda.

E. Tindak lanjut yang di lakukan sekolah kepada siswa yang mealakukan


pelanggaran
37

F. Budaya Positif di SMK Negeri 6 Samarinda

G. Kegiatan menyapa siswa di pagi hari


38

H. Kegiatan upacara bendera

I. Kegiatan latihan upacara bendera


39

J. Surat keterangan benar benar melaksanakan PLP 1 dari sekolah.

Anda mungkin juga menyukai