DOSEN PENGAMPU :
1. SILVI CORY. S.Pd, M.Si
2. MARYAM JAMILAH. S.IP, M.Si
Say’s
Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran
pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga,
produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan
penawaran pada suatu pasar. Asumsi maksimalisasi utilitas mendekatkan
mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada akhir abad 19.
Istilah Neo-klasik dikenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblen pada tahun
1870-an untuk mengkategorikan segolongan ekonom yang mendukung revolusi
marginalis yang digagas oleh william stanley jevons.
Pasca adam smith meninggal tahun 1970, baru banyak negara yang menganut
pemikiran beliau yaitu capitalist.
negara yang menganut sistem ekonomi capitalist, yaitu :
= england = america
= japan = europe
1930 = the great depression
Great depression atau zaman malaise adalah sebuah peristiwa menurunnya
tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh dunia yang mulai terjadi pada tahun
1930. Great depression dimulai dengan peristiwa selasa hitam, yaitu peristiwa
jatuhnya bursa saham new york pada tanggal 24 oktober dan mencapai puncak
terparahnya pada 29 oktober 1929.
Great depression ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun
negara berkembang. Volume perdagangan internasional berkurang drastis,
begitu pula dengan pendapatan perseorangan, pendapatan pajak, harga dan
keuntungan.
Lalu untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah amerika serikat sampai
melegalkan sin industry (miras, cerutu, judi dan prostitusi) di Las Vegas sejak
tahun 1930-an bahkan sampai sekarang. Antara 1939 dan 1944, banyak orang
mendapat pekerjaan kembali karena perang dunia II dan great depression pun
berakhir.
Human
Preference
Capitalist = taste, trend,
subjective
Market = - supply Human
nature
- Demand
Human
Capability to produce
= technology resource
Neo classic mencoba melihat ekonomi dengan cara yang lebih kecil.
Neo-classic – ontology – mikroekonomi – individu.
Kegagalan itu terkadang rationality – communal – irrational
Saving
Significant intervention
3. Melihat orang – orang dengan sisi makro
Ciri – ciri neo-klasik yang ke-2
- Behavioralist scientific
Epistemology measurable
Obsenable
Empire
Factual
Universal
Objective
Neo-klasik menggunakan mtk dalam menjelaskan economic.
Perbedaan pemikiran ekonomi
Indikator Merkantilis Classic Sosialist Neo-classic
Ontologi State Market Class Individu
Goal National powerHarmony of Communal Harmony of
interest interest interest
Origin Imperialism Critic Critic classical Refreshing classic
mercantilism economy
Key concept Zero sum game Invisible hand Classic single Individualis
Protectionism Division of alienation Rationality
National interest labor Exploitation Behavioralist
Comparative Production
advantage Class less
society