Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

PEMIKIRAN EKONOMI POLITIK

DOSEN PENGAMPU :
1. SILVI CORY. S.Pd, M.Si
2. MARYAM JAMILAH. S.IP, M.Si

SUMMARY EKONOMI POLITIK


Neo-Klasik

RESKI ANANDA PUTRI


1910851025

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Neo-Classical Economic Thought
Adam Smith Continiuty

David Ricardo = para pemikir neo-klasik Critic

Say’s
Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran
pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga,
produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan
penawaran pada suatu pasar. Asumsi maksimalisasi utilitas mendekatkan
mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada akhir abad 19.
Istilah Neo-klasik dikenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblen pada tahun
1870-an untuk mengkategorikan segolongan ekonom yang mendukung revolusi
marginalis yang digagas oleh william stanley jevons.
Pasca adam smith meninggal tahun 1970, baru banyak negara yang menganut
pemikiran beliau yaitu capitalist.
negara yang menganut sistem ekonomi capitalist, yaitu :
= england = america
= japan = europe
1930 = the great depression
Great depression atau zaman malaise adalah sebuah peristiwa menurunnya
tingkat ekonomi secara dramatis di seluruh dunia yang mulai terjadi pada tahun
1930. Great depression dimulai dengan peristiwa selasa hitam, yaitu peristiwa
jatuhnya bursa saham new york pada tanggal 24 oktober dan mencapai puncak
terparahnya pada 29 oktober 1929.
Great depression ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun
negara berkembang. Volume perdagangan internasional berkurang drastis,
begitu pula dengan pendapatan perseorangan, pendapatan pajak, harga dan
keuntungan.
Lalu untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah amerika serikat sampai
melegalkan sin industry (miras, cerutu, judi dan prostitusi) di Las Vegas sejak
tahun 1930-an bahkan sampai sekarang. Antara 1939 dan 1944, banyak orang
mendapat pekerjaan kembali karena perang dunia II dan great depression pun
berakhir.
Human
Preference
Capitalist = taste, trend,
subjective
Market = - supply Human
nature
- Demand
Human
Capability to produce
= technology resource

Neo classic mencoba melihat ekonomi dengan cara yang lebih kecil.
Neo-classic – ontology – mikroekonomi – individu.
Kegagalan itu terkadang rationality – communal – irrational

Saving

Ess spending spending control


Neo-classic
Solusi atsa market yang imperfection, ketika pasar spending, pemerintah
berperan untuk menaikkan suku bunga.
Spending suku bunga
Saving suku bunga
Keyness role of government

Significant intervention
3. Melihat orang – orang dengan sisi makro
Ciri – ciri neo-klasik yang ke-2
- Behavioralist scientific
Epistemology measurable
Obsenable
Empire
Factual
Universal
Objective
Neo-klasik menggunakan mtk dalam menjelaskan economic.
Perbedaan pemikiran ekonomi
Indikator Merkantilis Classic Sosialist Neo-classic
Ontologi State Market Class Individu
Goal National powerHarmony of Communal Harmony of
interest interest interest
Origin Imperialism Critic Critic classical Refreshing classic
mercantilism economy
Key concept Zero sum game Invisible hand Classic single Individualis
Protectionism Division of alienation Rationality
National interest labor Exploitation Behavioralist
Comparative Production
advantage Class less
society

Teori neo-klasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :


1. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola
spesialisasi
3. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada
para junior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.
Karakteristik neo-klasik
1. Teori organisasi neo-klasik mendekati organisasi sebagai kelompok
orang dengan tujuan bersama.
2. Teori organisasi neo-klasik berkembang dengan pembenahan teori
organisasi klasik berdasar percobaan hawthorne yang memandang
organisasi sebagai suatu sistem terbuka di mana segmen teknis dan
manusiawi saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan
merupakan faktor yang penting bagi peningkatan produktivitas.
3. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja, proses skalar dan
fungsional, struktur organisasi, serta rentang kendali.
4. Teori organisasi neo-klasik memahami adanya organisasi “informal”
yang muncul karena faktor lokasi, jenis pekerjaan, minat dan masalah
khusus (vested).

Anda mungkin juga menyukai