Anda di halaman 1dari 21

PAPER SEMINAR 5

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

DOSEN PEMBIMBING : HERRY SETIAWAN, Ners. M.Kep

OLEH :

KELOMPOK 5

HERLINA 1810913420015
RUSMINI ULFAH 1810913420001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2019
KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN DASAR NUTRISI

1. Konsep Dan Prinsip Kebutuhan Dasar Nutrisi

Konsep/ Pengertian Nutrisi

Nutrisi ialah suatu proses dimana tubuh manusia menggunakan


makanan untuk menyusun tenaga, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan
dan untuk berlangsungnya fungsi normal tiap organ dan jaringan tubuh (1)
Nutrisi ialah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tak dipakai untuk
mempertahankan kehidupan.(2)
Nutrisi ialah unsur-unsur gizi yang terkait dengan penyakit dan
kesehatan, juga seluruh proses pada tubuh manusia dalam upaya memperoleh
bahan makanan dan bahan dari lingkungan agar dapat beraktifitas dan
mengeluarkan sisanya(3).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses di dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama
Nutrisi menurut suitor & hunter, 1980 adalah untuk memberikan tenaga bagi
aktifitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh(4).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta unsur yang mempengaruhinya. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap pemenuhan nutrisi adalah faktor fisiologis yang berhubungan dengan
proses metabolisme basal, kondisi penyakit yang mengganggu proses
pencernaan sebagai faktor patofisiologi akan meningkatkan kebutuhan akan
nutrisi. Faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi (5).

1
Nutrisi ialah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses kerja dan fungsi
tubuh. Gizi ialah unsur organik dan non organik yang terdapat dalam makanan
dan diperlukan bagi tubuh agar bisa berfungsi secara baik (1).

2. Prinsip- prinsip Nutrisi


a. Air
Air mencakup 60 %-70 % berat badan individu dewasa dan 80 %
berat badan bayi (potter & perry, 1992). Individu dewasa bisa kehilangan
cairan kurang lebih 2-3 liter per hari lewat peluh, urine, dan pernafasan (4).
Air mempunyai peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
unsur penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam menyalurkan zat-
zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh sendiri ialah untuk
menolong pelaksanaan dan merespon proses kimia dalam tubuh serta
berperan dalam mengatur suhu tubuh. Seluruh organ tubuh memerlukan
air agar dapat berfungsi dengan baik (4).
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama. Tiap 1 g karbohidrat
menjadi 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang amat sedikit. Glikogen ialah sintesis dari
glukosa, pecahan energi selama masa rehat atau puasa. Kelebihan energy
dari karbohidrat berbentuk asam lemak. Terdapat 3 proses metabolisme
karbohidrat yaitu :
1) Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
2) Anabolisme glukosa yang menjadi glikogen disebut glikogenesis.
3) Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
glukoneogenesis (6).
Macam-macam karbohidrat:
• Monosakarida (C6H12O6)
• Laktosa : terdapat pada buah-buahan
• Fruktosa : terdapat pada buah-buahan, madu, tebu

2
• Galaktosa : tidak ditemukan dalam kondisi aslinya. Akan diperoleh
apabila laktosa dipecah.
• Disakarida (C12H22O11)
• Sukrosa : terdapat dalam tebu
• Laktosa : terdapat pada susu (7)
c. Protein
Dalam proses pertumbuhan, pertahanan dan pergantian jaringan tubuh kita
memerlukan namanya protein.Tiap 1g protein menjadi 4 kkal. Wujud yang
sederhana dari protein ialah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan berbentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tak bisa
disintesis di dalam tubuh, melainkan diperoleh dari makanan (7).
d. Lemak
Lemak adalah sumber tenaga paling besar. 1g lemak akan menjadi 9 kkal.
Lipid ialah lemak yang bisa membeku pada temperatur ruangan tertentu,
dimana lipid terdiri atas trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya
asam lemak disebut lipogenesis. Aktifitas yang memerlukan energi, antara
lain :
1) Aktifitas peredaran darah, temperatur tubuh, dan sebagainya.
2) Aktifitas mekanik oleh otot.
3) Aktifitas otak dan syaraf.
4) Unsur kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
5) Sekresi cairan pencernaan.
6) Absorbsi zat-zat nutrisi disaluran pencernaan.
7) Pengeluaran hasil metabolism (6).

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi antara lain :

1) Basal Metabolisme meningkat


2) Aktifitas tubuh
3) Umur
4) Suhu lingkungan
5) Penyakit (2)

3
e. Vitamin
Vitamin ialah senyawa organik yang tak bisa dihasilkan oleh tubuh dan
dibutuhkan dalam jumlah yang besar sebagai katalisator dalam
pelaksanaan metabolism (5).

Vitamin secara general dikategorikan ke dalam :

1) Vitamin yang bisa larut dalam lemak, yakni : vitamin A, vitamin D,


vitamin E, vitamin K.
2) Vitamin yang larut dalam air, yakni vitamin B dan vitamin C.
f. Mineral
Mineral dikelompokkan menjadi 2 :
1) Macromineral, yakni : seseorang membutuhkan tiap harinya sejumlah
lebih dari 100 mg. Misalnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium,
magnesium, klorida, dan sulfur.
2) Micromineral, yakni : seseorang membutuhkan tiap harinyasejumlah
kurang lebih 100 mg. Misalnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium,
cobalt, kromium, tembaga, dan klorida (5).

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan anus.

a. Mulut

Gigi berguna untuk menghancurkan makanan diawal saat kita mencerna.


Mengunyah dengan baik mencegah terjadinya luka parut pada permukaan
saluran pencernaan. Sesudah dikunyah lidah menyokong gumpalan makanan
ke dalam faring, dimana makanan bergerak ke esophagus pada bagian atas dan
kemudian ke bawah ke dalam lambung (8).

4
b. Esofagus

Esofagus merupakan sebuah tube panjang. Bagian atas sepertiganya


merupakan komponen otot yang bertulang yaitu sisanya merupakan otot yang
licin, dilapisi selaput mukosa yang menghasilkan secret mukoid yang berfungsi
melindungi (8).

c. Lambung

Gumpalan makanan masuk ke lambung, dengan bagian porsi terbesar dari


saluran pencernaan. Pergerakan makanan melewati lambung dan usus
dimungkinkan dengan adanya peristaltik, yakni gerakan konstraksi dan
relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong substansi makanan dalam
gerakan mirip gelombang. Disaat makanan bergerak ke arah spingter pylorus
pada ujung distal lambung, gelombang peristaltik meningkat. Dan gumpalan
lembek makanan sudah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini
dipompa melewati spingter pylorus ke dalam duodenum. Rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan kembali lambung sesudah makan yaitu 2
hingga 6 jam (8).

d. Usus halus

Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kurang lebih 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri
dari rektum, kolon dan rektum yang kemudian bermuara pada anus. Panjang
usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kurang lebih 6 cm. Usus
mendapatkan makanan yang telah berbentuk chime (separuh padat) dari
lambung untuk mengabsorbsi air, nutrisi, potassium, bikarbonat dan enzim (8).

Chyme bergerak sebab ada peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi
feses di usus besar. Dari makan hingga ke rektum normalnya dibutuhkan waktu
12 jam. Gerakan kolon dibagi menjadi 3 komponen yakni, pertama houstral
shuffing ialah gerakan mencampur chyme agar mudah mengabsorbsi air,
kedua kontraksi haustrl adalah gerakan untuk mendorong materi air dan semi

5
padat sepanjang kolon, ketiga gerakan peristaltik adalah gerakan maju ke anus
yang berupa gelombang. Makanan yang telah melalui usus halus : Chime, akan
tiba di rektum 4 hari sesudah ditelan, chime yang direabsorbsi berjumlah
kurang lebih 350 ml (8).

e. Usus besar (kolon)

Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60


inci, terdiri dari : Sekum, yang berkaitan secara langsung dengan usus halus.
Kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse),
kolon menurun (descending), kolon sigmoid dan kolon rektum, 10-15 cm/ 4-6
inci (8).

Fungsi utama usus besar (kolon) ialah :

1) Absorbsi air dan nutrisi


2) Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mukus yang akan
melindungi dinding usus dari trauma oleh feses dan aktifitas kuman.
3) Berkontraksi menghantarkan sisa makanan hingga ke anus.
4) Anus/ anal/ orifisium eksternal

Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inci, memiliki 2 spingter yakni
internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang rektum bervariasi,
sesuai dengan umur.

Proses pencernaan makanan

Berdasarkan Asmadi (2008), dalam proses pencernaan terjadi proses


ingesti, digesti, absorbsi, metabolisme, dan ekresi.

a. Ingesti

Ingesti ialah suatu proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan
ke dalam tubuh dengan cara menelan baik lewat koordinasi gerakan volunter
dan involunter. Tahap pertama yakni koordinasi otot lengan dan tangan
membawa makanan ke mulut terjadi proses mengunyah yakni proses

6
penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi, otot mulut, gusi dan
lidah. Tahap berikutnya ialah sesudah makanan dikunyah yaitu proses menelan
yang merupakan proses bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju
lambung. Proses ini terjadi secara refleks pengaruh dari penekanan di bagian
faring (8).

b. Digesti

Digesti adalah rangkaian aktifitas fisik dan kimia pada makanan yang di
bawa kedalam lambung dan usus halus. Pada proses ini terjadi penyederhanaan
ukuran makanan hingga bisa di absorbsi oleh intestinal (8).

• Digesti Karbohidrat : proses yang diawali di mulut, dibantu oleh enzim


ptialin yang merubah amilum menjadi maltosa. Berikutnya dibantu oleh
enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Lalu dikerjakan di usus halus
dengan proses mekanik dan kimiawi.
• Digesti protein: pada digesti protein di lambung, terjadi pengubahan protein
menjadi pepton oleh enzim pepsin. Pepton kemudian didigesti lagi menjadi
peptida yang lebih kecil di duodenum oleh enzim tripsin yang di hasilkan
pankreas. Berikutnya peptida didigesti lagi menjadi asam amino yang siap
untuk diabsorbsi.
• Digesti Lemak : Pada proses permulaan digesti lemak diemulsi di lambung,
lalu diurai menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang
dihasilkan di pankreas. Hasil penguraian akan diabsorbsi di usus, Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim (8).
c. Absorbsi

Absorbsi adalah proses saat nutrisi diserap usus lewat saluran darah dan
getah bening menuju ke hepar. Di lambung hanya terjadi absorbsi alkohol pada
usus halus terjadi proses utama yakni 90% dari nutrisi yang telah dicerna dan
sedikit absorbsi air. Secara spesifik, absorbsi yang terjadi di usus halus ialah
pada usus halus bagian atas menyerap vitamin yang larut dalam air, asam

7
lemak,dan gliserol, natrium, kalsium, Fe, serta klorida. Usus halus bagian
tengah mengabsorbsi monosakarida, asam amino, dan zat lainnya. Meskipun
usus halus bagian bawah mengabsorbsi garam empedu dan vitamin B12.
Penyerapan air paling banyak dilaksanakan pada kolon (8).

• Absorbsi karbohidrat : karbohidrat diabsorbsi dalam wujud monosakarida


khususnya adalah glukosa, galaktosa, fruktosa. penyerapan terjadi secara
transpor aktif untuk glukosa dan galaktosa dan secara difusi untuk fruktosa.
• Absorbsi protein : protein diabsorbsi dalam wujud asam amino secara
transpor aktif
• Absorbsi lemak : lemak diabsorbsi dalam wujud asam lemak dan gliserol
dengan bantuan asam empedu masuk ke dalam sel mukosa usus halus (8).
d. Metabolisme
Metabolisme ialah proses akhir pemakaian makanan dalam tubuh yang
mencakup seluruh perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap
oleh tubuh sampai dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Glukosa yang
adalah hasil akhir digesti karbohidrat akan beroksidasi dan memproduksi
kalori, energi dan zat sisa yakni karbon dioksida (CO2). Jika glukosa ini tidak
bisa digunakan sebagai sumber tenaga, maka glukosa akan mengalami proses
glikogenesis dan menjadi glikogen yang disimpan di hepar dan otot. Jika
sewaktu-waktu glukosa kurang, maka glikogen diubah kembali menjadi
glukosa (glikolisis). Sementara protein oleh tubuh dipakai untuk aktifitas dalam
tubuh, sistem imun, dan normalisasi pertumbuhan, memproduksi enzim,
memelihara sel, memperbaiki jaringan dan menjaga keseimbangan tubuh. Jika
kekurangan protein akan menyebabkan terjadinya edema, asites, dan gangguan
pertumbuhan (8).
e. Ekskresi

Ekskresi ialah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh


untuk menjaga homeostasis, caranya lewat defekasi yakni mengeksresi sisa
metabolisme berupa feses lewat saluran cerna. Miksi membuang sisa

8
metabolisme dalam wujud urin yang dikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis
adalah pembuangan zat sisa metabolisme lewat peluh (8).

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kebutuhan Nutrisi

a. Keseimbangan Metabolisme dan Energi Tubuh


1) Metabolisme berarti perubahan yang menyangkut seluruh transportasi
kimiawi serta energi yang terjadi di tubuh.
2) Total energi yang dilepaskan oleh katabolisme zat makanan di tubuh sama
dengan energi yang dilepaskan jika zat makanan dibakar di luar tubuh.
3) Energi output sama dengan kerja luar ditambah simpanan energi ditambah
panas
4) Faktor-faktor yang memberi pengaruh terhadap laju metabolisme ialah :
a) Aktifitas otot
b) Konsumsi Oksigen
c) Pemberian makanan

9
d) Lingkungan (8)
b. Pengaruh Gangguan Pemasukan Nutrisi
Pengaruh gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada ragam dan jenis nutrisi
yang mencakup waktu intake yang inadekuat atau konsumsi yang berlebih juga
usia seseorang (8).
c. Faktor-faktor Yang Memberi Pengaruh Terhadap Pola Diet :
1) Kebudayaan
2) Agama
3) Kegemaran seseorang tehadap makanan
4) Sikap dan emosional
5) Letak geografi
6) Unsur ekonomi

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

a. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)


Suatu situasi status gizi buruk karena kurangnya mutu dan kuantitas konsumsi
gizi, dengan klasifikasi sebagai berikut :
1) PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai usia.
2) PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai usia s/d 80 % BB Normal.
3) PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai usia (9).
b. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi karena diet protein yang tidak adekuat pada bayi dikala
telah disapih atau tidak mendapatkan asi lagi. Defisiensi bisa berdampak antara
lain : retardasi mental, hambatan pertumbuhan, apatis, oedema, otot-otot yang
tak tumbuh, depigmentasi pada kulit, dermatitis (9).
c. Marasmus
Sindrom karena defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori menyebabkan :
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, Berat badan kurang dari normal,
diare (9).

10
Karakteristik Status Nutrisi Ditetapkan Dengan :

a. Body Mass Index

Adalah nilai dari gambaran BB seseorang dengan TB, Body Mass Index
dikaitkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
menganalisis kelebihan berat badan over weight dan obesitas (9).

Berat Badan (Kg)

BMT = -------------------------------------------------------

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Tipe Pemberian Nutrisi

a. Oral
Yaitu suatu cara pemenuhan nutrisi lewat mulut pasien (7).
b. Enteral
Nutrisi Enteral adalah pemberian nutrisi lewat saluran cerna dengan memakai
sonde (tube feeding)/ NGT. Nutrisi enteral dianjurkan bagi pasien-pasien yang
tidak bisa memenuhi nutrisinya secara volunter secara melalui asupan oral (7).

c. Paranteral

11
Nutrisi parenteral ialah suatu cara pemberian nutrisi yang diberi secara
langsung melewati pembuluh darah tanpa melewati saluran pencernaan
(7)
.

3. NGT (Nasogastrik Tube)

Selang Nasogastrik atau NG tube ialah suatu selang yang dimasukkan


lewat hidung hingga ke lambung. untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan
terhadap seseorang yang sudah tidak dapat untuk mengonsumsi makanan,
cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga bisa diterapkan untuk mengeluarkan
isi lambung dengan metode disedot (7).

a. Indikasi Pemasangan NGT


1) Penurunan kesadaran
2) Mengalami gangguan menelan
3) Klien dengan masalah salura pencernaan atas (stenosis esofagus, tumor
mulut/ faring/ esofagus, dll
4) Tidak adekuat secara oral

b. Kontraindikasi NGT
1) Pada pasien yang menderita tumor di esophagus atau rongga hidung
2) Pasien yang mengalami cidera kepala (kebocoran cairan serebrospinal).

c. Tujuan Pemasangan NGT


1) Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang
dicairkan
2) Mengeluarkan cairan/ isi lambung (lavage) dan gas yang ada dalam
lambung (decompression)
3) Mengirigasi karena perdarahan/ keracunan dalam lambung
4) Mengurangi nausea (mual) dan vomiting (muntah) setelah pembedahan
atau trauma

12
5) Mengatasi obstruksi mekanis pada saluran pencernaan bagian atas
6) Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium).

4. , Pemberian Nutrisi Melalui NGT


Memberikan makanan kepada klien melalui selang nasogastrik
Tujuan :
1) Memenuhi nutrisi klien yang tidak dapat makan secara normal per oral
melalui selang NGT
2) Memberikan nutrisi yang dapat mengurangi sepsis, menumpulkan
respons hipermetabolik pada trauma, dan memelihara struktur dan
fungsi intestinal

Dilakukan pada :
1) Klien dengan fungsi saluran GI yang tidak adekuat/ disfungsi
2) Klien tidak sadar yang memerlukan nutrisi enteral (24-48 jam post
operasi, trauma)

5. Askep Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi

Pengkajian Kebutuhan Nutrisi

Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi bisa mencakup


pengkajian khusus masalah gangguan nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang terkait dengan kebutuhan nutrisi.

1. Riwayat makanan : mencakup info atau keterangan perihal pola makanan,


jenis makanan yang dihindari atau makanan yang lebih disukai, yang bisa
dipakai untuk membantu merencanakan jenis makanan sekarang, dan
rencana makanan nantinya.
2. Kemampuan makanan : beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal
kemampuan makan, antara lain kemampuan dalam mengunyah ; menelan,
dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

13
3. Pengetahuan tentang nutrisi : Aspek lain yang amatlah penting dalam
pengkajian nutrisi ialah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai
kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktifitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik : Penampilan fisik bisa diamati dari pemeriksaan fisik pada
aspek-aspek berikut :
a. Rambut yang sehat bersih dan mengkilat, kuat, tidak kering dan tidak
mengalami kebotakan tidak dikarenakan faktor umur
b. Daerah diatas kedua pipi dan bawah mata tidak berwana gelap
c. Mata terlihat cerah dan tidak merasa sakit atau tidak ada penonjolan
pembuluh darah
d. Pada bibir tidak kering, pecah-pecah, maupun mengalami pembengkakan
e. Lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada
luka pada permukaannya
f. Gusi tidak bengkan, tidak gampang berdarah, dan gusi yang
mengelilingi gigi haruslah rapat serta erat tidak tertarik ke bawah hingga
di bawah permukaan gigi
g. Gigi tidak berlubang dan tidak berwarna
h. Kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak ada bercak kemerahan, atau tidak
terjadi pendarahan yang berlebihan
i. Kuku jari kuat dan berwarna merah muda
8. Pengukuran Antropometrik : Pengukuran ini mencakup evaluasi tinggi
badan, berat badan, dan lingkar lengan. Tinggi badan pada anak bisa
digambarkan pada suatu kurva/grafik sehingga bisa nampak pola
perkembangannya. Tinggi dan berat badan orang dewasa seringkali
diperbandingkan dengan berbagai peta untuk dirinya. Biasanya, berat
untuk pria lebih dari berat badan seorang wanita meskipun tingginya sama.
Ini disebabkan pria memiliki prosentasi jaringan dan struktur tulang yang
berbeda. Seseorang dengan prosentasi bagian tubuh yang besar dan jaringan

14
otot yang banyak akan kelihatan gemuk (over weight). Cara khusus yang
seringkali dipakai untuk mengukur besar tubuh seseorang yakni daerah kulit
yang berada di atas otot trisep. Biasanya, wanita mempunyai lipatan kulit
yang lebih tebal di tempat ini. Ini disebabkan oleh banyaknya jaringan
subkutan pada wanita, sehingga wanita kelihatan lebih gemuk.
9. Laboratorium : Pemeriksaan lab yang langsung terkait dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi yakni pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit,
dan lain-lain.

Masalah Yang Mungkin Muncul:

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Domain 2 kelas 1
2. Obesitas
Domain 2 kelas 1
3. Gangguan Menelan
Domain 2 kelas 1

Rencana Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Intervensi
NANDA Hasil
NOC NIC

Ketidakseimbangan  Status Nutrisi:  Manajemen


nutrisi kurang dari Asupan makanan Gangguan
kebutuhan tubuh.   dan cairan adekuat Makan (1030)
(1008)
Definisi:  Manajemen
Asupan nutrisi tidak cukup  Status Nutrisi: Nutrisi (1100)
untuk memenuhi kebutuhan

15
metabolic. Asupan Nutrisi
Faktor yang berhubungan: Asupan kalori  Bantuan
Asupan diet kurang adekuat (1009) Peningkatan
Berat Badan
Batasan Karakteristik: (1240)
 Nyeri abdomen
 Muntah
 Diare
 Rontok rambut yang
berlebih
 Kurang nafsu makan
 Bising usus  berlebih
 Konjungtiva  pucat
 Denyut nadi lemah
Obesitas  Berat Badan: Masa  Konseling Nutrisi
Tubuh (1006) (5246)
Definisi: Berat Badan
Suatu kondisi ketika mendekati kisaran  Manajemen
individu mengalami normal Nutrisi (1100)
penumpukan lemak
abnormal atau berlebih  Perilaku Patuh Diet  Terapi latihan
terkait usia dan gender yang yang sehat ( 1621) ambulasi (0221)
melampui kelebihan berat Menyeimbangkan
badan. intake kalori dan
kebutuhan kalori
Faktor yang berhubungan:
 Rata-rata aktivitas fisik
harian kurang dari yang
dianjurkan menurut
gender dan usia
 Gangguan perilaku

16
makan

Batasan karakteristik:
BMI > 30 kg/m2

Gangguan Menelan  Status Menelan  Pemberian makan


Penerimaan makanan (1050)
Definisi: adekuat (1010)
Fungsi abnormal
mekanisme menelan yang   Pemberian makan
Pencegahan aspirasi
dikaitkan dengan deficit dengan tabung
Menghindari factor-
struktur atau fungsi oral, enteral (1056)
faktor resiko (1918)
faring dan esophagus.
 Pencegahan
 Status Nutrisi:
Factor yang berhubungan: aspirasi
Asupan Makanan
 Masalah perilaku (3200)
dan cairan
makan Asupan makan
 Akalasia  Terapi menelan
secara tube feeding
(1860)
 Obstruksi mekanis adekuat (1008)

Batasan karakteristik:
 Oral: tersedak sebelum
menelan
Makanan terdorong
keluar
 Faring: abnormalitas
pada fase faring pada
fase pemeriksaan
menelangangguan
posisi kepala
 Esofagus:

17
Abnormalitas pada fase
esophagus pada
pemeriksaan menelan

DAFTAR PUSTAKA

1. Rock. C.L. et al. 2004. Nutrition in the Prevention and Treatment of


Disease. In : Cecil Textbook of Medicine 22nd.

2. Wartonah, Tarwoto. 2006. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika.

3. Alamatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia


Ilmu Pustaka.

4. Potter dan Perry, 2005. Fundamental of Nursing. Australia: Mosby

5. Asmadi, 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

6. Kozier. B. et al. 2004. Fundamental of Nursing : Concepts, Process and


Practice (7th ed). New Jersey : Prentice : Hall, Inc.

7. Mubarak, dkk. 2008. Buku Ajar KDM. Jakarta: EKG

18
8. Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta:
EGC.

9. NANDA International. 2018. NANDA – I Diagnosis Keperawatan Definisi


dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC

10. Bulechek G.M. et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC)


Edisi kelima. Elsevier Global Right. Yogyakarta: Mocomedia.

11. Moorhead. Sue. Et. Al. 2013. Nursing Outcome Classification (NOC)
Edisi kelima. Elsevier Global Right. Yogyakarta: Mocomedia.

12.

13. Supariasa, dkk. 2002. Penelitian Status Gizi. Jakarta : ECG.

19
20

Anda mungkin juga menyukai