* Pengertian Berfikir
Arti kata dari berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang berarti, dengan adanya
berfikir maka seseorang dapat memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa memahami apa saja
kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran (hakikat) yang sejati yakni Allah
Swt.
Jadi dengan adanya sebuah pola fikir pada otak manusia maka manusia mengenal Allah dan
dapat mendekatkan dirinya kepada Nya. Oleh karena itu, berfikir yakni sebuah awal dari
perjalanan ibadah umat manusia yang tanpa-Nya maka ibadah tersebut tak bernilai, sehingga
apabila berkaitan dengan ibadah pastinya sudah terdapat ketentuan-ketentuan yang telah
terperinci dari sang Maha Pencipta Allah Swt.
*Pengertian Musyawarah
Pada kehidupan manusia pastinya banyak masalah-masalah yang sering dihadapi selain dari
pada ibadah. Oleh karena itu cara lain yang dapat memecahkan dan menyelesaikan sebuah
permasalahan adalah dengan cara ber-musyawarah. Makna dari musyawarah adalah sebuah
kelaziman fitrah pada manusia dan juga musyawarah ini termasuk dalam tuntutan stabilitas
pada suatu masyarakat. Ber-musyawarah di dalam kehidupan bermasyarakat merupakan
sesuatu yang di syariatkan oleh agama islam demi terwujud dan terciptanya suatu keadilan
yang ada diantara manusia dengan merata serta dapat pula untuk memilih perkara apa yang
paling terbaik untuk mereka sebagai bentuk perwujudan dari tujuan-tujuan syariat serta
hukum-hukumnya.
Dengan demikian sebagai warga negara yang baik dan benar maka di dalam sebuah
musyawarah yang sedang dilaksanakan, kita harus dan wajib untuk mengedepankan
kepentingan seksama dan tidak boleh mengedepankan kepentingan individual (diri sendiri).
Maka berikanlah ide, gagasan gagasan, masukan-masukan dengan cara berfikir kritis serta
menghormati dan menghargai pendapat-pendapat yang di utarakan orang lain.
Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka”.
Di dalam ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 190 diatas menjelaskan sesungguhnya di
dalam tatanan bumi dan langit beserta keindahan atas perkiraan dan keajaiban ciptaan yang
Maha Kuasa juga dalam silih berganti nya antara siang dan malam dengan secara teratur yang
terjadi sepanjang tahun yang dapat dirasakan pengaruh nya langsung ke tubuh dan bagaimana
cara berfikir kita karena pengaruh dari dinginnya malam hari, panas matahari serta
bagaimana pengaruhnya terhadap dunia hewan dan tumbuhan adalah sebuah tanda bukti yang
memperlihatkan ke Esaan sang maha kuasa Allah Swt terhadap ke-sempurnaan pengetahuan-
Nya dan kekuasaan-Nya.
2. Qur'an Surah Ali 'Imran Ayat 159
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka,
dan bermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah
membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
Di dalam ayat Al-Qur'an Surah Ali 'Imran ayat 159 diatas menjelaskan tentang tata cara
dalam melakukan musyawarah. Ayat Qur'an Surah Ali 'Imran ini diturunkan yakni sebagai
sebuah teguran pada sikap sahabat-sahabat Rasulullah Saw yang sudah sepakat atas
keputusan musyawarah dengan menerapkan perang Uhud. Akan tetapi mereka melanggar
kesepakatan tersebut sehingga dari keputusan musyawarah dalam perang Uhud tersebut, para
kaum muslimin menjadi susah untuk mengalahkan musuh-musuh.