Anda di halaman 1dari 27

PERKEMBANGAN EKONOMI DITENGAH PANDEMI & Akselerasi

Pemulihan UMKM terdampak COVID-19

Dibawakan oleh Suti Masniari Nst


Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga

Jum’at, 26 Juni 2020


OUTLINE
PEREKONOMIAN GLOBAL DI TENGAH
PANDEMI COVID-19
PEREKONOMIAN DOMESTIK DI TENGAH PANDEMI
COVID-19

DAMPAK COVID-19 TERHADAP UMKM

KEBIJAKAN PEMERINTAH

REKOMENDASI KEBIJAKAN BANK INDONESIA

SEKTOR EKONOMI POTENSIAL


PEREKONOMIAN GLOBAL DI
TENGAH PANDEMI COVID-19
PEMULIHAN EKONOMI: DAMPAK EKONOMI COVID-19 MENDEKATI TITIK BAWAH
KEBIJAKAN STIMULUS
SUPPLY
KETIDAKPASTIAN BERKURANG

GLOBAL
REOPENING WORLD GDP
DEMAND CAPITAL
INFLOW

KEBIJAKAN

DOMESTIK
EKONOMI

STIMULUS & PDB


CRISIS PREVENTION
PROTOKOL SUPPLY
KESEHATAN NILAI TUKAR

FISKA L

MONETER

MAKROPRUDENSIAL DEMAND
MIKROPRUDENSIAL
INFLASI SSK
SISTEM PEMBAYARAN
4
JUMLAH KASUS COVID-19 TERUS MENINGKAT, MESKI FATALITY RATE MELANDAI
JUMLAH KASUS BRASIL & INDIA MENINGKAT DRASTIS JUMLAH KASUS NAIK DIDORONG BRASIL & INDIA
Confirmed Total Fatality Total
No Negara
Cases Deaths Rate Recovered
1 USA 2,208,400 119,132 5.39 903,041
2 B r a zil 928,834 45,456 4.89 464,774
3 Russia 545,458 7,284 1.34 294,306
4 India 354,161 11,921 3.37 187,552
5 UK 298,136 41,969 14.08 N/A
6 Spain 291,408 27,136 9.31 N/A
7 Italy 237,500 34,405 14.49 178,526
8 Peru 237,156 7,056 2.98 125,205
9 Iran 192,439 9,065 4.71 152,675
10 Germany 188,382 8,910 4.73 173,100
31 Indonesia 40,400 2,231 5.52 15,703
Rest of Affected Country 2,735,611 131,421 4.80 1,811,867
Total 8,257,885 445,986 5.40 4,306,749
Sumber: www.worldometers.info/coronavirus; per 17 Juni 2020 Sumber: WHO, diolah

FATALITYRATE SELURUH KAWASAN MULAI MENURUN RISIKO SECOND WAVE PERLUDICERMATI

Sumber: WHO, diolah Sumber: Bloomberg, diolah

5
PEREKONOMIAN DOMESTIK DI
TENGAH PANDEMI COVID-19
Kondisi Ekonomi di tengah pandemi
Pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2020 diperkirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya
… didorong oleh menurunnya aktivitas ekonomi sbg dampak pelemahan ekonomi global maupun PSBB akibat pandemik
COVID-19. Namun perekonomian diperkirakan akan membaik di tahun 2021 seiring dgn kebijakan untuk mendorong
pemulihan ekonomi.

Perkembangan PDB Domestik

Periode Adjustment:
Mendorong Pemulihan
Ekonomi
6,4 – 7,4 6,7 – 7,7

5,2 – 6,2
6,2 – 7,2

Periode Adaptation &


2,2 – 3,2 Acceleration :
Mempercepat pemulihan
0,6 - 1,6 ekonomi pasca COVID-19

(-1,6) – (-0,5)

Sumber: DKEM
TEKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK MULAIBERKURANG
KONTRAKSI EKSPOR NONMIGAS TIDAK SEDALAM PRAKIRAAN

PENJUALAN ECERAN TERINDIKASIMEMBAIK Sumber: Bank Indonesia; * Data s.d. Mei 2020

EKSPEKTASI KONSUMEN MULAI PULIH

Sumber: Bank Indonesia. * Data s.d. Mei 2020 Sumber: Bank Indonesia. * Data s.d. Mei 2020
8
DAMPAK COVID-19
TERHADAP UMKM
Overview Dampak Covid19 terhadap UMKM Indonesia (Sumber: DUPK)
Pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan kinerja dari 72,6% UMKM
… dampak terbesar terjadi pada penurunan omzet penjualan (56%), kecukupan modal (35%) dan input produksi (50%)
Pemburukan Kinerja UMKM tercermin pada perkembangan kreditnya..
Sejalan dgn pemburukan kinerja UMKM, pertumbuhan kredit UMKM melambat, disertai peningkatan rasio NPL sejak
akhir tahun 2019..

Perkembangan Pertumbuhan Kredit UMKM vs Industri Perkembangan NPL UMKM vs Industri

Industri UMKM Industri UMKM

2019: 6.08% ↓ -3.05% ytd 2019: 7.72% ↓ -5.16% ytd 2019: 2.53% ↑ 0.48% ytd 2019: 3.62% ↑ 0.66% ytd
Stabilitas Keuangan Daerah: Penyaluran Kredit - UMKM
Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM pada periode Mei 2020 terus mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu turun dari -0.49% (yoy) menjadi -4.86%
(yoy). Penuruna penyaluran kredit UMKM diiringi oleh peningkatan risiko kredit UMKM masih dari 3,81% sedikit lebih tinggi jika menjadi 3,91% pada Mei 2020. Kondisi
tersebut menjukkan bahwa pelaku usaha UMKM sangat terdampak oleh pademki COVID-19. Kontraksi usaha yang terjadi pada sektor UMKM juga menjadi salah faktor
perbankan untuk menahan menyalurkan kreditnya.

Kinerja Kredit UMKM


8,600,000 30 4.0%
Millions

3.9%
8,400,000 20 3.8% 3.8%
8,200,000
10
8,000,000 3.6%
-0.49 0
7,800,000
-4.86-10 3.4%
7,600,000

7,400,000 -20 3.2%


NPL
7,200,000 -30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 3.0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5
2019 2020
Nominal growth (yoy) Rhs 2019 2020

Keterangan Sibolga/Tapteng Padangsidimpuan Tapanuli Utara


Mei’20 18.20% 23.73 % 14.32 %

Pangsa Apr’20 18.14 % 24.05 % 14.15 %


Mar’20 18.31 % 23.71 % 14.54 %
Mei’20 4.49% 5.25 % 1.29 %
NPL Apr’20 4.46% 4.86 % 1.45 %
Mar’20 4.14 % 5.21 % 1,19 %
Mei’20 -6.23 % -16.22 % 2.97 %
g.Kredit Apr’20 -1.15 % -8.56 % 6.65 %
UMKM
Mar’20 2.75 % 2.21 % 14.97 %
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 9
Dasar hukum dari program PEN adalah PP No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid- 19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.

Pengertian Program PEN (Pasal 1) Program PEN untuk Mendukung UMKM


Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang selanjutnya
disebut Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk Rp
Subsidi Bunga (Pasal 20) kepada kredit
pemulihan perekonomian nasional yang merupakan UMKM.
bagian dari kebijakan keuangan negara yang
dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mempercepat
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2Ol9 (COVID- Rp
Penempatan dana d.r. mendukung
19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan likuiditas bank yang melakukan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem restrukturisasi kredit dan/atau
keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.
memberikan tambahan kredit modal kerja
(Pasal 10), khususnya kepada UMKM dan
Tujuan Program PEN (Pasal 2) koperasi.
Program PEN bertujuan untuk melindungi,
Penjaminan KMK (Pasal 18) melalui
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan
Rp

ekonomi para Pelaku Usaha dalam menjalankan Jamkrindo dan/atau Askrindo.


usahanya.
10
Program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi
Pemerintah memberikan dukungan stimulus untuk mengurangi dampak terhadap
perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Kesehatan Perlindungan Insentif UMKM Pembiayaan Sektoral K/L


Sosial Usaha Korporasi & Pemda
Rp87,55T Rp203,90T Rp120,61T Rp123,46T Rp53,57T Rp106,11T

Total Anggaran Program PEN Rp607,65T


TOTAL BIAYA PENANGANAN COVID Rp695,20T

Sumber: Kementerian Keuangan


Perkembangan Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 11
UMKM banyak mendapatkan perhatian dalam program PEN ini

Terkait Sektor Keuangan Tidak Terkait Sektor Keuangan

No. Instrumen Kebijakan Anggaran per No. Instrumen Kebijakan Anggaran per
16 Juni (Rp T) 16 Juni (Rp T)
1 Subsidi Bunga UMKM 35.3 1 Dukungan Konsumsi
PKH (Rp 37,4T); Sembako (Rp 43,6T); Bansos Jabodetabek
2 Penjaminan untuk Kredit Modal Kerja (Rp 6,8T); Bansos Non Jabodetabek (Rp 32,4); Diskon 203.9
UMKM (Stop Loss (Rp1T), Padat Karya (Stop Loss) (Rp 21.0 Listrik (Rp 6,9T); Logistik/Pangan/Sembako (Rp 25T), Pra
10T), Belanja IJP (Rp 5T), Belanja IJP Padat Karya (Rp 5T) Kerja (Rp20 T), BLT Dana Desa (Rp 31,8T)

3 Penempatan Dana Pemerintah di 2 Insentif Perpajakan


Perbankan dalam rangka restrukturisasi PPh 21 DTP (Rp 39,66T), PPh Final UMKM DTP (Rp 2,4T),
82.2 PembebasanPPh 22 Impor (Rp 14,75T), Pengurangan
kredit UMKM Angsuran PPh 25 (Rp 14,4T), Pengembalian Pendahuluan 123.0
Restru UMKM (Rp78,78T), Restru Padat Karya (Rp3,42T) PPN (Rp 5,8T), Penurunan Tarif PPh Badan (Rp 20T),
4 PMN BPUI (Rp 6,27T), PNM (Rp 2,5T), HK (Rp 7,5T), dan Stimulus lainnya (Rp 26T)
ITDC (Rp 0,5T)
15.5
3 Tambahan Belanja K/L dan Sektoral
5 Talangan (investasi) untuk Modal Kerja Prog. Padat Karya K/L (Rp 18,44T), Insentif Perumahan (Rp 23.5
PT Garuda (Rp 8,5T), Perumnas (Rp 0,65T), KAI (Rp 3,5T), 19.7 1,3T), Pariwisata (Rp 3,8T)
PTPN (Rp 4,0T) dan KS (Rp 3T) Dukungan untuk PEMDA
4 82.6
6 Pembiayaan Investasi pada LPDB KUMKM 1.0 DID Pemulihan Ekonomi (Rp 5T), Cad DAK Fisikk (Rp 8,7T),
Fasilitas Pinjaman Daerah (Rp 68,87T)

TOTAL Above the Line Rp490.3T


TOTAL Below the Line Rp117.4T
TOTAL Rp607.7T
Sumber: Kementerian Keuangan
REKOMENDASI KEBIJAKAN
BANK INDONESIA
Empat Langkah BI dalam Percepatan Penyelamatan UMKM Terdampak Covid-19

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI LANGKAH MEMPERCEPAT PENYELAMATAN UMKM


UMKM AKIBAT COVID-19
Komunikasi Kebijakan Darurat Covid-19 kepada UMKM
Hambatan distribusi dan • Mendorong UMKM memanfaatkan relaksasi yang diterbitkan Pemerintah dan
penjualan menurun
hingga mencapai 67%,
01 Otoritas.
• Bersama Pemda dan Perbankan pro-aktif “menjemput” UMKM yang mengalami
kesulitan.
berdampak negative
CASHFLOW pada cashflow Program Virtual Peningkatan Kapasitas UMKM
02 Mempercepat program literasi Keuangan digital (hulu-hilir), pelatihan keuangan
(SI-APIK), dan realisasi PSBI/PSRU untuk mendukung aspek produksi, peningkatan
Penurunan laba dan daya beli, dan penjualan
meningkatnya
pengeluaran rutin, Sinergi Aksi Mempercepat Akses Pembiayaan/Permodalan
MODAL menggerus modal UMKM Bersama BMPD, Asosiasi, BUMN, LSM dan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)
03 fasilitasi pemanfaatan relaksasi, memanfaatkan CSR untuk bantuan permodalan,
membantu UMKM subsistences, mendorong kredit bagi supplier untuk pengadaan
Kenaikan harga dan bahan baku, serta mendorong alokasi PSBI bagi UMKM binaan yang terdampak
terbatasnya supply
bahan baku Pemanfaatan Digital Payment dan Penjualan
mempersulit proses Mendorong pemanfaatan digital dalam pembayaran dan penjualan
BAHAN BAKU produksi
04 • Penggunaan Aplikasi Payment QR di bisnis retail dan pasar tradisional, pemanfaatan
website.
• Pemasaran on-line dan melakukan korporatisasi merchants dan Wirausaha subsistence.
• Program Instansi Daerah menyerap produk UMKM (Offtaker).
KONDISI DAERAH DALAM PEMBUKAAN SEKTOR EKONOMI MASYARAKAT
PRODUKTIF DAN AMAN COVID 19 - PETA SHARE EKONOMI DAN SEKTOR
UNGGULAN
Click to edit Master title style
Berdasarkan kebijakan dari Pemerintah (Gugus Tugas Covid-19), dapat dipetakan bahwa terdapat 23 provinsi (mencakup 102 Kab/Kota) yang melaksanakan program masyarakat
produktif dan aman COVID-19. Adapun 23 provinsi tersebut memberikan share ekonomi daerah mencapai 42,5%. Selanjutnya, lapangan usaha di bidang pertanian, peternakan,
perkebunan dan perikanan (sektor 1, 2 dan 3) menjadi sektor dengan daerah terbanyak yang memiliki kesesuaian sektor ekonomi unggulan di bidang tersebut (17 provinsi).

ACEH SUMUT**
Share 1,0 Share 5,0

42,5%
Tw I 3,17% KALTARA
Tw I 4,65% Share 0,6 SULUT** MALUT
Tw I 5,01% GORONTALO Share 0,8
Share 0,3 Share 0,2
Tw I 4,27% Tw I 3,06% Share ekonomi daerah yang
Tw I 4,06%
RIAU PAPBAR melaksanakan program
KALTIM** Share 0,5
Share 4,8 KEP. RIAU KALBAR Share 4,1 masyarakat produktif dan
Tw I 2,24% Share 1,7 Share 1,3 Tw I 5,14% aman COVID-19
SUMBAR Tw I 2,06% Tw I 1,27%
Tw I 2,49% SULTENG
Share 1,5 JAMBI
KEP. BABEL KALTENG SULBAR Share 1,0
Tw I 3,92% Share 1,4
Share 0,5 Share 0,9 Share 0,3 Tw I 4,91%
Tw I 1,65% Tw I 1,35%
SUMSEL Tw I 2,95% Tw I 4,92%
Share 2,8
BENGKULU Tw I 4.98% SULSEL PAPUA
Share 0,4 KALSEL SULTRA MALUKU Share 1,48
DKI** Share 3,1 Share 0,8
Tw I 3,82% Share 17,7 JATENG** Share 1,1 Tw I 3,07% Share 0,3 Tw I 1,48%
Tw I 5,68% Tw I 4,37% Tw I 4,01
Tw I 5,06% Share 8,5
LAMPUNG** Tw I 2,60%
Sumber: BPS (2019) Share 2,2 BALI NTB**
Tw I 1,73% Share 1,6 Share 0,8
Provinsi yg termasuk BANTEN
Share 4,1 Tw I -1,14% Tw I 3,19%
dalam 102 Kab/Kota
Tw I 3,09% JABAR** DIY NTT
Share 13,2 JATIM**
Provinsi yg tidak termasuk Share 0,9 Share 0,7
Tw I 2,73% Tw I -0,17% Share 14,6 Tw I 2,84% *Angka Tw I merupakan growth Triwulan I 2020 (yoy)
dalam 102 Kab/Kota Tw I 3,04% **Merupakan KPwDNRIRU

No. Sektor Daerah No. Sektor Daerah


9 Sektor Ekonomi 1 Pertanian & Peternakan 17 Provinsi: Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Bengkulu, 5 Konstruksi 5 Provinsi: Kepri. Sulut,Gorontalo,Papua,Pabar
Masyarakat 2 Perkebunan
Sumsel, Lampung, Kalteng, Sulut, Gorontalo,
6 Logistik 13 Provinsi: Aceh, Sumut, Bengkulu,Babel,Lampung, Jateng,Gorontalo,Sulbar,Sulsel, Sultra, NTT,
Sulteng,Sulbar, Sulsel,Sultra,NTT, Malut, Maluku
Produktif dan 3 Perikanan
Malut,Maluku

Risiko COVID-19 4 Industri 13 Provinsi: Sumut, Kepri, Riau, Jambi, Sumsel,


7 TransportasiBarang 3 Provinsi:Jateng,Sumut,Kaltim

rendah Babel,Lampung,Kaltim,Kalteng,Sulteng,Sulbar,
8 Pertambangan 8 Provinsi: Kepri, Riau, Jambi,Sumsel,Kalteng,Sultra, Papua, Pabar
Sulsel,Pabar
Kebijakan Mendorong Pertumbuhan Pada Masa & Pasca Pandemi
Kebijakan untuk menopang ekonomi perlu segera dipersiapkan…
Pada masa dan pasca pandemi berakhir, sejumlah sektor diyakini akan mengalami pertumbuhan yg signifikan, antara lain pariwisata, makan-minum, e-
commerce, hiburan, dan industri. Momentum tersebut perlu dioptimalkan untuk mempercepat pemuliah ekonomi. Namun demikian, ekonomi juga perlu
ditopang pada masa pandemi agar perlambatan yang terjadi tidak terlalu signifikan…
Pada saat pandemi dukungan kebijakan diperlukan untuk menopang pertumbuhan sektor terdampak…
Pasca pandemi berakhir, sejumlah sektor diprediksi perlu direvitalisasi agar dapat mendorong pertumbuhan yg signifikan*…

Pariwisata Makan Minum E-Commerce Hiburan Industri


Minat masyarakat utk berwisata Tempat makan/restoran yg tutup Kebiasaan berbelanja barang secara Industri hiburan, terutama seni Pulihnya daya beli masyarakat pasca
diprediksi akan meningkat tajam selama pandemi akan beroperasi online akan berlanjut pasca pandemi pertunjukan, perfilman, bioskop, dsb. pandemi akan tingkatkan laju
pasca kebijakan pembatasan sosial kembali seiring kembali normalnya berakhir. E-Commerce juga berpeluang kembali tumbuh usai COVID-19 aktivitas produksi barang di semua
berakhir. aktivitas masyarakat usai pandemi. menjadi solusi masa pandemi berakhir, sektor.

Pada masa pandemi, Pemprov Sumut perlu mempersiapkan dan memanfaatkan momentum pertumbuhan tersebut, antara lain dengan…

3
Memberikan keringanan pajak (al. pajak resto dan hotel)

1
Memberikan modal usaha bagi pelaku usaha online lokal, antara
selama 3-6 bulan pasca pandemi berakhir utk mempercepat lain dgn menggunakan program dana bergulir, untuk menjaga
pulihnya sektor/industri terdampak COVID-19. kontinuitas usaha pasca pendemi usai.

2 4
Melakukan berbagai persiapan di bidang pariwisata dengan Memprioritaskan pemegang kartu prakerja di Sumut utk bekerja
memperhatikan perkembangan tren pariwisata pasca di sektor industri, untuk meningkatkan produksi dan
pandemi untuk membangun repeater tourist. meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.

Sumber : Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Daerah Kantor Perwakilan Prov Sumatera Utara
SEKTOR EKONOMI
POTENSIAL
Kebijakan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Masa & Pasca Pandemi (1/2) - Pariwisata
Pariwisata menjadi aktivitas yang paling diminati pasca pandemi…
Bila wabah covid-19 selesai, apa aktivitas yang Setelah wabah Covid-19 berakhir, tempat wisata merupakan aktivitas yang paling ingin dilakukan. Tren
pariwisata kedepan merupakan pariwisata yang sarat akan higienitas serta tetap menjaga physical distancing.
paling ingin Anda lakukan? (%) Untuk itu, kegiatan adventure dan private culture tour diindikasi akan menjadi tren wisata yang diminati.

Pergi ketempat wisata 21.8


Paradigma dan tren baru pariwisata (new normal) melahirkan potensi usaha prospektif
kedepan SEBELUM OUTBREAK SETELAH OUTBREAK POTENSI BISNIS
Bekerja 19

Bersilaturahmi dengan… 13.9 Jungle Tracking,


Pyhisical Distance dan Best Scenery Spot View,
Keramaian
Melakukan rutinitas seperti biasanya 10.9 ATRAKSI Kapasitas atraksi Private Culture Tour, Private
Charity Concert, Bike Lane
Mudik/pulang kampung 9.3

Hangout 8.5
AIRPORT & Wifi, jumlah dan Sanitasi, waktu pendek, Sanitasi publik
Beribadah 6.5 Ex. Toilet Bersih
MASKAPAI lama transit dan direct flight
Syukuran 1.8

Melakukan kegiatan hobi 1.2 Private Tour Guide,


Kesehatan, aktivitas
PREFERENSI Atraksi ramai Kuliner Higienis, Marine
Berbelanja 1 outdoor, self-driving dan
PRODUK dan viral private tour Tourism, Rental Mobil
Menikah 1

Olahraga 1
Sanitasi dan
Kuliah/Sekolah 0.4 Berbintang keamanan. Tipe: Villa
Villa, Resor, Homestay
AKOMODASI dan ramai dan Resor
Cek Kesehatan 0.4

Meningkatkan pola hidup sehat 0.4

Potong rambut 0.2 Belum Sanitasi publik (Toilet


Diperlukan Bersih dan Wastafel),
HIGIENITAS diperlukan
Ziarah 0.2 Rumah Sakit, Apotik

Sumber : Inventure, Consumer shifting Behaviour (diolah) Sumber : Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Daerah Kantor Perwakilan Prov Sumatera Utara
Kebijakan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Masa & Pasca Pandemi (1/2) - Pariwisata
Pemerintah dapat menginisiasi program produktif untuk mempersiapkan tren pariwisata kedepan
Dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat terutama pelaku usaha industri pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak,
Pemerintah perlu menginisiasi program produktif yang sejalan dengan potensi bisnis pariwisata pasca pandemic seperti program
pembangunan infrastruktur kebersihan dasar dan peningkatan keterampilan digital..

FasePengelolaan
Fase PengelolaanKrisis
Krisisdan
danMinimalisasi
MinimalisasiDampak
Dampak PROGRAM PRODUKTIF

1. Pemberian insentif fiskal untuk industri Fase Stimulus dan Percepatan Recovery Pembangunan infrastruktur kebersihan
pariwisata : pengurangan pajak dan retribusi 1. Fasilitasi pembangunan infrastruktur kebersihan dasar (Toilet dan Wasfafel)
area wisata Metode:
dasar di spot pariwisata, seperti toilet bersih dan 1. Pembangunan melibatkan kelompok
2. Pemberian bantuan sosial terhadap tenaga wastafel  Ex. Sebagai bagian dari Program Padat masyarakat
kerja terdampak Karya Bangun Desa 2. Maintenance diserahkan kepada
3. Pemberian insentif khusus bagi pelaku 2. Revitalisasi atraksi pariwisata “model baru” pasca kelompok masyarakat
industri yang meminimalisir PHK pandemi seperti jungle tracking, tur desa, jalur 3. Praktek kedepan ada retribusi untuk
sepeda maintenance sarana kebersihan
4. Persiapan protokol kesehatan untuk pelaku
industri pariwisata melalui edukasi dan 3. Fasilitasi pembuatan paket wisata bertemakan
Solitaire Journey dengan spot wisata terpilih (Poin
sosialisasi virtual berbasis komunitas Peningkatan keterampilan
2)
5.Mempersiapkan manajemen krisis dan 4. Peningkatan keterampilan digital pelaku usaha digital Pelaku Industri
strategi pariwisata kedepan pariwisata melalui pengenalan dan on-boarding Pariwisata
pelaku usaha di bidang kuliner, rental mobil, Metode:
homestay, dan tourguide pada platform digital (ex. Menyelenggarakan program
Traveloka, Klook, dll)  Program pelatihan
pelatihan dengan memberikan
5. Pemasaran : Membuat konten dan
mempromosikan atraksi wisata model baru
bantuan honor
melalui digital platform
Kebijakan Masa Pandemi COVID-19 : Potensi Besar E-Commerce (1/3)
Aktivitas stay at home mendisrupsi “kebiasaan” masyarakat..
Aktivitas stay at home menimbulkan disrupsi besar pada sendi kehidupan yang mendorong banyak industri merugi terutama di bidang perhotelan, penerbangan,
dan restoran. Industri lainnya berpotensi tumbuh antara lain penjualan online, logistik, dan jasa pengantar makanan. Kebiasaan berdiam diri di rumah telah
memaksa pelaku usaha untuk mengkonversi metode penjualannya dari offline ke online pada hampir semua jenis kebutuhan, terutama kebutuhan sehari-hari.

Lahirnya stay at home economy menimbulkan disrupsi besar, menyebabkan sebagian Hampir 80% masyarakat Indonesia menghabiskan waktu di
industri runtuh (fall) namun sebagian industri kecil justru tumbuh dengan cepat rumah, baik di kota besar maupun kota kecil

Peralihan metode pembelian dari offline menjadi online terus


meluas pada hampir semua jenis kebutuhan
Kebutuhan Rumah Tangga paling penting
Kebutuhan lainnya
Hiburan di rumah

Sumber : Inventure, Consumer shifting Behaviour (diolah) Sumber : Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Daerah Kantor Perwakilan Prov Sumatera Utara
Kebijakan Masa Pandemi COVID-19 : Potensi Besar E-Commerce (2/3)
Busana, Personal Care, dan Gadget paling berpotensi di Sumut…
Minat masyarakat berbelanja lewat transaksi daring meningkat saat pandemi Covid-19 meluas. Di Sumut, produk busana, personal care, dan gadget paling
berpotensi utk dikembangkan (kuadran IV). Momentum ini dapat dimanfaatkan Pemprov Sumut utk menahan perlambatan ekonomi dgn cara memberikan
insentif bagi pelaku usaha melalui bantuan modal, pelatihan, dan akses pemasaran.
Busana, Personal Care, dan Gadget adalah produk e-commerce berpotensi tinggi untuk dikembangkan di tengah pandemi…
Sisi Konsumen – Sumatera Utara Sisi Penjual – Sumatera Utara Ragam Insentif Bagi Pelaku Usaha
yg Dapat Ditempuh Pemprov SU
Bantuan modal utk memastikan
1 pelaku usaha dapat terus
berproduksi dan menjual produknya
melalui daring saat pandemi.

Menggandeng e-commerce utk


2 memberikan pelatihan, khususnya
pelaku usaha yg belum berjualan
secara online dan pekerja
terdampak PHK/dirumahkan.
Bekerja sama dgn pelaku usaha
3 daring lokal yg telah sukses, utk
membuka akses pasar online bagi
pelaku usaha yg belum berjualan
secara online dan pekerja
terdampak PHK/dirumahkan yg
ingin beralih profesi menjadi pelaku
usaha online.

01 Musik & Film 06 Handphone & Aksesoris 11 Hobi & Koleksi Lainnya I Potensi Moderat Sumber : 4 E-Commerce Terbesar
Keterangan 02 Otomotif & Aksesoris 07 Komputer & Aksesoris 12 Personal Care & Kosmetik Keterangan II Potensi Tinggi Nasional (Feb’20 diolah)
03 Elektronik 08 Fotografi 13 Makan & Minum
Kode Produk 04 Buku & Alat Tulis 09 Alat RT & Kantor 14 Produk Lainnya Kuadran III Potensi Rendah
05 Olahraga 10 Busana 15 Tiket & Voucher IV Potensi Moderat
Sumber : Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Daerah Kantor Perwakilan Prov Sumatera Utara
Kebijakan Masa Pandemi COVID-19 : Potensi Besar E-Commerce (3/3)
Makanan Beku, Home Treatment dan Jasa Kurir dibutuhkan selama pandemi…
Frozen food menjadi solusi bagi resto yang tidak bisa beroperasi karena pandemi. Sejalan dengan hal tersebut, preferensi konsumen menikmati layanan
kecantikan bergeser menjadi home-treatment. Lebih lanjut, jasa kurir sangat diperlukan baik di era pandemi maupun setelahnya, untuk itu PD Pasar dapat
dijadikan proyek percontohan bekerjasama dengan Pemerintah daerah. Jasa kurir dimaksud adalah berasal dari masyarakat terdampak.
#MAKANAN BEKU DAN FRESH FOOD #HOME TREATMENT #JASA KURIR

PD Pasar dapat menyerap TK


terdampak untuk jasa kurir
pengantaran kebutuhan sehari-hari.
Dhi, PD Pasar perlu membuat aplikasi
untuk penjualan online
PERSONAL #LINKAGE F&B HOTEL DENGAN
HOME HOME
TRAINER/ KEBUTUHAN MAKAN PEKERJA/ASN
CLEANING TREATMENT KANTORAN
FITNESS
Dinas Koperasi dan UMKM upgrading skill Pemerintah (Disnaker) dapat melakukan upgrading skill TK
pelaku UMKM untuk menyediakan frozen
food. Katering online juga prospektif terdampak untuk menangani kebutuhan Home Treatment
dikembangkan terutama untuk penyediaan Sumber : Inventure, Consumer shifting Behaviour (diolah)
makanan bagi OPD yang sedang WFO
Sumber : Rekomendasi Kebijakan Perekonomian Daerah Kantor Perwakilan Prov Sumatera Utara
USULAN MITIGASI RISIKO COVID-19 DI KPwDN 24

Click to edit Master title style


Berikut kami sampaikan hasil koordinasi Departemen Regional kepada KPwDN sehubungan dengan terjadinya Covid-19. Beberapa KPwDN telah melakukan upaya pencegahan terjadinya
Covid-19 pada lingkungan masing-masing KPwDN.

Usulan Mitigasi Risiko di KPwDN

1. Selama ini, KPwDN baru menerima memorandum himbauan travel


warning dari Kantor Pusat. KPwDN berpendapat sebaiknya Kantor Pusat

01 segera menerbitkan Surat Edaran dalam rangka peningkatan

TERIMA KASIH
kewaspadaan terhadap risiko Covid-19. Sehingga akan ada standar yang
Penerbitan menjadi standar bagi KPwDN dalam upaya memitigasi risiko dan
02 Ketentuan pencegahan Covid-19.
Peningkatan 2. KPwDN berpendapat perlu adanya peningkatan kewaspadaan, apabila
Kewaspadaan
terjadi kondisi yang semakin buruk perlu segera mengaktifkan tim

03 satgas MKTBI KPwDN.


3. Apabila dipandang perlu melakukan pengaktifan satgas MKTBI, KPwDN
Mekanisme memerlukan arahan yang jelas dari satuan kerja pengampu di Kantor
Penyelamatan Pusat perihal mekanisme penyelamatan pegawai dan keluarga pegawai
di KPwDN.

Anda mungkin juga menyukai