Makalah Pneumonia
Makalah Pneumonia
“PNEUMONIA”
NPM : 21121092
KELAS : 2 FA 3
i
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena
Semoga makalah ini yang saya susun ini dapat memberikan kontribusi
positif dan bermakna bagi semua yang membacanya. Dari lubuk hati yang paling
dalam, sangat kami sadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak terutama dosen mata kuliah mikrobiologi yang
telah membantu memberikan motivasi unutk dapat menyelsaikan tugas ini tepat
pada waktunya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Tujuan......................................................................................................................1
1.2 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................2
2.1 Definisi.....................................................................................................................2
2.2 Penyebab Pneumonia..............................................................................................2
Virus...........................................................................................................................3
Bakteri........................................................................................................................3
Jamur..........................................................................................................................5
Parasit.........................................................................................................................5
Idiopathic...................................................................................................................5
2.3 Gejala Klinis dan Tanda Pneumonia.........................................................................6
2.4 Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Pedoman..........................................................6
2.5 Penularan Pneumonia..............................................................................................7
2.6 Pencegahan Pneumonia...........................................................................................8
2.7 Bentuk-bentuk Pneumonia Bakteria Spesifik...........................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Kritik dan Saran......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pneumonia, pencegahan, gejala,
penyebaran, pengobatan, dan tindakan yang harus dilakukan pada penderita
pneumonia.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga
penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi
menderita infeksi ini adalah anak-anak di bawah 2 tahun dan manula.
Gejala pneumonia bervariasi, mulai dari pernapasan yang cepat sampai kegagalan
pernapasan dan tekanan darah yang sangat rendah atau dikenal dengan istilah syok
septik. Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya akan timbul secara
bertahap. Terkadangbayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-
naiknya suhu tubuh.
Namun, umumnya gejala pneumonia adalah demam, batuk, sesak napas, serta
napas dan nadi cepat. Seperti gejala penyakit standar, bukan? Ya, itu sebabnya
Anda harus memastikan dengan meminta diagnosa dari dokter anak.
2
pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab kurang umum pneumonia menular
adalah jamur dan parasit
Virus
Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus
RSV (RSV), adenovirus, dan metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan
penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem
kekebalan yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh
sitomegalovirus (CMV).
Bakteri
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga
dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari
tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung,
mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah
3
masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara sel dan antara alveoli melalui
menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk
mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru. Melanda
neutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis,
menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan
demam, menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur.
Neutrofil, bakteri, dan cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi alveoli dan
mengganggu transportasi oksigen normal.
4
pneumoniae'''',''Escherichia coli'',''Pseudomonas aeruginosa''dan''Moraxella
catarrhalis''. Bakteri ini sering hidup dalam perut atau usus dan bisa masuk paru-
paru jika dihirup muntah. "Atypical" bakteri yang menyebabkan pneumonia
termasuk''Chlamydophila pneumoniae'',''''Mycoplasma pneumoniae, dan
Legionella pneumophila''''.
Jamur
Pneumonia jamur jarang, tetapi dapat terjadi pada individu dengan masalah sistem
kekebalan tubuh karena AIDS, obat-obatan immunosuppresive, atau masalah
medis lainnya. Patofisiologi pneumonia yang disebabkan oleh jamur adalah mirip
dengan pneumonia bakteri. Pneumonia jamur yang paling sering disebabkan
oleh''''Histoplasma capsulatum, blastomyces,''Cryptococcus
neoformans'',''Pneumocystis jiroveci'', dan'' Coccidoide immitis''. Histoplasmosis
paling umum di lembah Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis di Amerika
Serikat barat daya.
Parasit
Idiopathic
Pneumonia interstisial idiopatik (IIP) adalah kelas penyakit paru difus. Dalam
beberapa jenis IIP, misalnya beberapa jenis pneumonia interstisial biasa,
5
penyebabnya, memang, tidak diketahui atau idiopatik. Dalam beberapa jenis IIP
penyebab pneumonia diketahui, pneumonia interstisial deskuamatif misalnya
disebabkan oleh merokok, dan nama adalah keliru.
Gejala :
Demam menggigil
Suhu tubuh meningkat
Batuk berdahak mukoid atau purulen
Sesak napas
Kadang nyeri dada
Pemeriksaan Fisik :
Tergantung luas lesi paru
Inspeksi : bagian yang sakit tertinggal
Palpasi : fremitus dapat mengeras
Perkusi : redup
Auskultasi : suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan
bronki basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.
6
1. Pneumonia sangat berat, (bila ada sianosis sentral dan tidak sanggup
minum), harus di rawat di RS dan pemberian antibiotik.
2. Pneumonia berat (bila ada retraksi, tanpa sianosis dan masih sanggup
minum), harus di rawat di RS dan pemberian antibiotik.
3. Pneumonia (bila tidak ada retraksi tetapi nafas cepat)
60/menit untuk bayi < 2 bulan
50/ menit pada anak 2 bulan – 1 tahun
40/ menit pada anak 1 tahun – 5 tahun (tidak perlu di rawat dan pemberian
antibiotik oral)
4. Bukan pneumonia (bila tidak ada nafas cepat, tidak perlu di rawat, tidak
perlu antibiotik namun dilakukan pemeriksaan lain dan pengobatan yang
sesuai.
7
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU).
Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal
tube’ sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan
mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila
hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka
potensial tinggi terkena pneumonia.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena
pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh
penderita dalam melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu,
8
kemungkinannya terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap
antibiotik adalah lebih besar.
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam
dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya
pneumonia.
9
flora normal nasofaring. Streptococcus pneumoniae yang melekat baik pada sel
epitel saluran pernafasan tampak lebih patogen daripada yang kurang melekat
kuat. Dengan inhalasi ke dalam saluran pernafasan bawah, jika tidak terdapat
antibodi alveoli yang spesifik untuk polisakarida kapsul, organisme membelah diri
kemudian terjadi udem serta neutrofil mengisi alveoli. Mekanisme kerusakan sel
alveolus yang menimbulkan respons radang tidak digambarkan dengan jelas.
Berbeda dengan streptokokus grup A, Streptococcus pneumoniae tidak
menghasilkan toksin. Kapsul menghambat fagositosis oleh neutrofil. Bersama
opsonin (antibodi spesifik/ komplemen), penelanan dan pembunuhan organisme
oleh fagosit berlangsung cepat. Jika tidak ada terapi antibiotik, penyembuhan
dihubungkan dengan antibodi spesifik. Tanpa terapi, infeksi dapat menyebar
melalui saluran limfa ke nodus hilus dan organ yang berdekatan, secara
hematogen menghasilkan infeksi metastatik.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pneumonia bakteria merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang organ paru.
Penyebab infeksi ini karena sistem imun yang lemah sehingga bakteri dengan mudah
masuk dalam tubuh. Sistem imun yang lemah ini salah satunya disebabkan oleh gaya
hidup yang yang buruk seperti minum alkohol dan merokok. Pengobatan masih belum
efektif dan optimal karena bakteri sudah resisten terhadap antibiotik tertentu. Pencegahan
yang dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan gaya hidup yang baik.Penularan
Pneumonia adalah dengan cara penyebaran lewat udara dan penyebaran langsung dari
pnderita pneumonia yang tidak di isolir.
11
DAFTAR PUSTAKA
Shulman, dkk. Penyakit Infeksi Edisi Keempat. 1994. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Syahrurachman, Agus, dkk. Mikrobiologi Kedokteran edisi revisi. 1994. Jakarta : Binarupa
Aksara
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06PenatalaksaanPneumona101.pdf/06Penatalaks
aanPneumona101.pdf
http://pedbase.org/index.html
http://www.pppl.depkes.go.id
www.klinikmedis.com
www.medicastore.com
12