Anda di halaman 1dari 57

1

SEMANGAAATTTTT LOLOS TKD

AMIIINNNN..

TWK BISMILLAH

1. adalah satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia.
· Repelita I (1969 – 1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan
penekanan pada bidang pertanian.
· Repelita II (1974 – 1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain
Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
· Repelita III (1979 – 1984) menekankan bidang industri padat karya untuk meningkatkan
ekspor.
· Repelita IV (1984 – 1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
· Repelita V (1989 – 1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.

2. Pancasila

3. Sejarah bahasa melayu di Indonesia

 Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di indonesia, bahasa perhubungan, 


bahasa  perdagangan
 Sistem bahsa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam dalam bahsa ini tidak
dikenal tingkatan bahsa seperti dalam bahsa ini tidak dikenal tingkatan bahsa seperti
dalam bahsa jawa (ngoko,kromo)
 Suku jawa, suku sunda, dan suku-suku yang lain dengan suka rela menerima bahsa
melayu sebagai bahasa Nasioanal
 Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan
dalam arti yang luas.

4. Bab, Pasal, Ayat UUD

5. Devaluasi mata uang adalah suatu tindakan penyesuaian nilai tukar mata uang terhadap
mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Sentral atau Otoritas Moneter yang
mengadopsi sistem nilai tukar tetap.

6. Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah haluan negara tentang


penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat
secara menyeluruh dan terpadu. GBHN ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5
tahun. Dengan adanya Amandemen UUD 1945 dimana terjadi perubahan peran MPR dan
presiden, GBHN tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, UU no. 25/2004 mengatur tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa penjabaran dari
tujuan dibentuknya Republik Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan UUD 1945,
2

dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang). Skala waktu
RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah), yaitu perencanaan dengan skala waktu 5 tahun, yang memuat visi,
misi dan program pembangunan dari presiden terpilih, dengan berpedoman pada RPJP.
Di tingkat daerah, Pemda harus menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan
merujuk kepada RPJP Nasional.

7. A. Perdana Menteri : Mohammad Natsir (Partai Masyumi).


Tanggal Pelantikan : 07 September 1950 - 21 Maret 1951
B. Perdana Menteri : Sukiman Wiryosanjoyo (Partai Masyumi).
Tanggal Pelantikan : 27 April 1951 - 3 April 1952
C. Perdana Menteri : Mr. Wilopo
Tanggal Pelantikan : 3 April 1952 – 3 Juni 1953
D. Perdana Menteri : Mr. Ali Sastroamidjojo
Tanggal Pelantikan : 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955
E. Perdana Menteri : Burhanuddin Harahap
Tanggal Pelantikan : 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956
F. Perdana Menteri : Ali Sastroamidjojo
Tanggal Pelantikan : 20 Maret 1956 – 4 Maret 1957
G. Perdana Menteri : Ir. Djuanda
Tanggal Pelantikan : 9 April 1957 - 5 Juli 1959

8. MPR
1 Sejarah
1.1 Masa Orde Lama (1945-1965) dan Orde Baru (1965-1999)
1.2 Masa Reformasi (1999-sekarang)
2 Tugas dan wewenang
2.1 Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
2.2 Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum
2.3 Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya
2.4 Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden
2.5 Memilih Wakil Presiden
2.6 Memilih Presiden dan Wakil Presiden

1) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, MPR menyelenggarakan sidang paripurna
dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari untuk memilih Wakil Presiden dari 2 (dua)
calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam
masa jabatannya.

2) Apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, MPR menyelenggarakan
sidang paripurna paling lambat 30 (tiga puluh) hari untuk memilih Presiden dan Wakil
Presiden, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai
3

politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai
berakhir masa jabatannya.

3) Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas
kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan
secara bersama-sama.

4) MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan Presiden. Sebelum reformasi, MPR terdiri
atas anggota DPR, utusan daerah, dan utusan golongan, menurut aturan yang ditetapkan
undang-undang. Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang yang terdiri atas
560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan
berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

5) Anggota MPR sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara


bersama-sama yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR.
Anggota MPR yang berhalangan mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama,
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh pimpinan MPR.

Hak anggota

 Mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.
 Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan.
 Memilih dan dipilih.
 Membela diri.
 Imunitas.
 Protokoler.
 Keuangan dan administratif.

Kewajiban anggota

 Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.


 Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menaati peraturan perundang-undangan.
 Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan.
 Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

9. Konstitusi Republik Indonesia Serikat disahkan sebagai undang-undang dasar negara


berkaitan dengan pembentukan Republik Indonesia Serikat oleh hasil Konfrensi Meja
Bundar, sejak 27 Desember 1949 berdasarkan poin pertama dan kedua. Pemberlakuan
Konstitusi Republik Indonesia Serikat tidak serta merta mencabut Undang-Undang Dasar
4

Tahun 1945 karena perbedaan ruang lingkup penerapan. Konstitusi Republik Indonesia
Serikat berlaku sampai dengan tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS
1950 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 pada Perubahan Konstitusi
Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara
Republik Indonesia, Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14
Agustus 1950 di Jakarta.

10. Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu, yakni
Undang Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak
dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3
November 1945, tetapi kemudian terbukti bahwa demokrasi liberal atau parlementer yang
meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai diterapkan di Indonesia. Tahun 1950 sampai
1959 merupakan masa berkiprahnya parta-partai politik. Dua partai terkuat pada masa itu
(PNI & Masyumi) silih berganti memimpin kabinet. Sering bergantinya kabinet sering
menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan. Ciri-
ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :
1) Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat
2) Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah
3) Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan DPR
4) Perdana Menteri diangkat oleh Presiden

11. Bentuk Pemenuhan HAM pada masa Orde Baru di bidang politik dan pendidikan.

12. UUDS 50

Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, atau dikenal dengan UUDS 1950,
adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang


Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS
tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.

Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu


terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru.
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun
Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi
kembali berlakunya UUD 1945.

13. Sama seperti No 7

14. Pembukaan UUD 1945


5

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

15. OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa
Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi
yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak
konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak.

OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima
negara. Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.

Daftar Negara Pendiri OPEC (Terdiri dari 5 Negara) :

1. Arab Saudi
2. Iran
3. Irak
4. Kuwait
5. Venezuela

---

Daftar Negara-Negara Anggota OPEC :

1. Aljazair
6

2. Angola
3. Arab Saudi
4. Ekuador
5. Iran
6. Irak
7. Kuwait
8. Libya
9. Nigeria
10. Qatar
11. Uni Emirat Arab
12. Venezuela

16. Sekertaris OPEC


a. Iin Arifin Takhyan Indonesia 1 Januari 2004 28 Februari 2004
b. Dr. Maizar Rahman Indonesia 28 Februari 2004 31 Desember 2004

17. Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice atau ICJ)
berkedudukan di Den Haag, Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang
terpenting dalam PBB . Dewan keamanan dapat menyerahkan suatu sengketa hukum
kepada mahkamah, majelis umum dan dewan keamanan dapat memohon kepada
mahkamah nasihat atas persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari PBB serta
badan-badan khusus apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta
nasihat mengenai persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka.
Majelis umum telah memberikan wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan
perwakilan, panitia interim dari majelis umum , dan beberapa badan-badan antar
pemerintah.

18. Pervectisme (ga tau mksdnya apa)

19. UUDS 50

20. Sidang Pertama BPUPKI (29 mei-1 Juni)

21. Pasal 7

“ Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali. ”

diubah menjadi

“ Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. ”

22. Istilah untuk orang yang hanya mau nikah dengan orang sesuku (ga ketemu mennn..)
7

23. Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muh Yamin
mengemukakan lima calon dasar negara yaitu[1]:

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Rumusan Tertulis

Selain usulan lisan Muh Yamin tercatat menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan
dasar negara. Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh Muh Yamin berbeda
dengan rumusan kata-kata dan sistematikanya dengan yang dipresentasikan secara lisan,
yaitu[2]:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan II: Soekarno, Ir.

Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar negara, di
antaranya adalah Ir Sukarno[3]. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal
sebagai hari lahir Pancasila.Namun masyarakat bangsa indonesia ada yang tidak setuju
mengenai pancasila yaitu Ketuhanan, dengan menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.Lalu diganti bunyinya menjadi Ketuhanan Yg Maha Esa. Usul Sukarno
sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon dasar negara yaitu lima
prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang mengemukakan dan
menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) pada rumusannya ini atas
saran seorang ahli bahasa (Muhammad Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena
itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila[4].

Rumusan Pancasila [5]

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
3. Mufakat,-atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan

24. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-
pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi
dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara.[2]

Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan
1 KTT Luar Biasa.
8

25. Pasal 3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar.
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden.

26. Dasar Hukum Amandemen UUD1945


Adapun dasar hokum perubahan UUD 1945 adalah UUD 1945 itu sendiri, yaitu pasal 37
yang berbunyi :
(1) Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari pada
jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat harus hadir.
(2) Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah
anggota yang hadir.

27. Pembukaan UUD

28. Indonesia resmi menjadi negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ke-60 pada tanggal
28 September 1950, yang ditetapkan dengan Resolusi Majelis Umum PBB nomor
A/RES/491 (V) tentang "penerimaan Republik Indonesia dalam keanggotaan di
Perserikatan Bangsa Bangsa"

Pada masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 7 Januari tahun 1965, sebagai reaksi atas
terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Soekarno
marah, Indonesia memutuskan untuk mundur dari PBB, dan mendirikan CONEFO,
didukung Republik Rakyat Tiongkok, Republik Demokratik Rakyat Korea, dan Republik
Demokratik Vietnam. Namun, dalam sebuah telegram bertanggal 19 September 1966,
Indonesia memberikan pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB atas keputusannya "untuk
melanjutkan kerjasama penuh dengan Perserikatan Bangsa Bangsa, dan untuk
melanjutkan partisipasinya dalam sesi ke-21 sidang Majelis Umum PBB". Pada tanggal
28 September 1966, Majelis Umum PBB menindaklanjuti keputusan pemerintah
Indonesia tersebut dan mengundang perwakilan Indonesia untuk menghadiri sidang
kembali.

29. Panitia Sembilan adalah panitia yang beranggotakan sembilan orang yang bertugas
untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945.

Panitia Sembilan dibentuk pada 1 Juni 1945. Adapun anggota Panitia Sembilan adalah
sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (ketua)


2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
4. Mr. Mohammad Yamin (anggota)
5. KH. Wahid Hasjim (anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
9

7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)


8. H. Agus Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang
dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara
yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

30. Di karenakan indonesia pada Mei 2008 indonesia telah mengajukan surat  Dari OPEC
(Organization,Of,The,Petroleum Exporting Countries)  Mengingat sekarang indonesia
telah menjadi importir minyak (sejak tahun 2003) atau net importer dan tidak mampu
memenuhi QUOTA yang telah di tetapkan.
Dapat kita simpulkan bahwa mengapa indonesia keluar dari opec di karenakan indnesaia
telah menjadi importir mynya dan tidak mampu memenuhi QUOTA yang telah di
tetapkan.

31. ALASAN INDONESIA KELUAR PBB


Pada 48 Tahun yang lalu Indonesia Pernah keluar dari PBB alasan indonesia keluar
dari PBB Karena Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Pada
tanggal 7 januari 1965 dalam rapat raksasa dihadapan puluhan ribu rakyat, Presiden
Bung Karno menyatakan bahwa Republik Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Hal ini dikarenakan sikap PBB yang menerima Malaysia yang
dianggap oleh pemerintah Republik Indonesia merupakan negara boneka bentukan
Inggris sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ancaman Republik
Indonesia ini sebenarnya sudah dikeluarkan pada tanggal 31 desember 1965ketika
Bung Karno mengancam PBB jika tetap menerima Malaysia sebagai anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB.

32. PENDEKATAN PANCASILA


33. PENGANGKATAN PERDANA MENTERI MENURUT UUDS
a.Perdana Menteri diangkat oleh presiden. Pasal 51 ayat 2.
b. kekuasaan perdana menteri sebagai ketua dewan menteri masih dicampurtangani
oleh presiden (seharusnya presiden hanya sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahannya adalah perdana menteri) (Pasal 46 ayat 1).
c. pembentukan kabinet dilakukan oleh presiden dengan menunjuk seseorang atau
beberapa orang pembentuk kabinet (lazimnya oieh parlemen) (Pasal 50 jo 51 ayat 1).
d. pengangkatan atau penghentian menteri-menteri dan kabinet dilakukan dengan
keputusan presiden (lazimnya oleh parlemen) (Pasal 51 ayat 5).

34. KAUSA PANCASILA


• Kausa Materialis : Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada
bangsa Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis.
• Kausa Formalis (asal mula bentuk):Pancasila sebagai ideologi negara merujuk
kepada bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yang
terkandung dalam UUD 1945. Artinya pidato Soekarno sebagai kausa formalis.
• Kausa Finalis (asal mula tujuan) : mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara
yang sah adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para anggota dari badan
itulah yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebagai ideologi negara
10

yang sah.
• Kausa Efisien (asal mula karya) : yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi
negara menjadi ideology negara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI menjadi
kausa efisien pembentuk Pancasila.

35. ALASAN SOEKARNO MENJADI PRESIDEN SEUMUR HIDUP OLEH MPRS


Agar PKI tidak dapat memenangi pemilu sehingga kemudian dapat mengganti
ideologi pancasila dengan ideologi komunis. Tap MPRS no III thn 1963 tentang
pengangkatan presiden soekarno sebagai presiden seumur hidup.

36. PABRIK AMONIA ASEAN – INDONESIA


Di Malaysia dan di Aceh

37. KEKOSONGAN WAPRES


MPR selambat-lambatnya 60 hari menyelnggarakan sidang utk memilih wapres dari
dua
yang dicalonkan presiden (pasal 8 ayat 2)***

38. PASUKAN GARUDA I dikirim ke Sinai, Mesir tahun 1957 dalam kesatuan PBB
UNEF, Pasukan Garuda II ke Kongo, Zaire tahun 1960 dalam UNOC. Pasukan
Garuda III ke Kongo juga tahun 1962-1964 dalam UNOC. Pasukan Garuda IV, V, VI
ke Vietnam tahun 1973 dalam ICCS. Pasukan Garuda VII, VIII dalam UNEF ke
Mesir tahun 1973-1979

39. TUGAS MPR. Pasal 3 ayat 2 yaitu melantik presiden dan wakil presiden***/****.
Pasal 3 ayat 1 mengubah dan menetapkan UUD***

40. Dasar Hukum Amandemen UUD yaitu pasal 37


41. Organisasi PUTERA.  organisasi yang dibentuk
pemerintah Jepang di Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin oleh Empat
Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H Mas Mansyur.
Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum Nasionalis dan intelektual untuk
mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang melawan Sekutu dan
diharapkan dengan adanya pemimpin orang Indonesia, maka rakyat akan mendukung
penuh kegiatan ini. Dalam tempo singkat Putera dapat berkembang sampai ke daerah
dengan anggotanya adalah kumpulan organisasi profesi seperti, Persatuan Guru
Indonesia, perkumpulan pegawai pos, radio dan telegraf, perkumpulan Istri Indonesia,
Barisan Banteng dan Badan Perantara Pelajar Indonesia serta Ikatan Sport Indonesia.
42. Pengamalan Sila-Sila Pancasila. Insya Allah dinalar bisa :D
43. Tugas Perwakilan Diplomatik. 1. Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik
Tugas pokok perwakilan diplomatik Indonesia adalah:
a. menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara
dengan
pemerintah asing (membawa suara resmi negaranya),
b. mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua negara itu dan
berusaha
untuk menyelesaikannya,
c. mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain,
d. apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, pemberian
pospos,
11

dan sebagainya.
2. Fungsi Perwakilan Diplomatik
Fungsi perwakilan menurut Konggres Wina 1961 adalah:
a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.
b. Melindungi kepentingan negara penerima dan warga negaranya di negara penerima
di
dalam batas-batas yang diijinkan oleh hukum internasional.
c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima,
sesuai
dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.

44. TUJUAN DIBENTUKNYA PETA ntuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang


di Lautan Pasifik untuk membela Indonesia dari serangan Blok Sekutu. Namun, selain
itu pembentukan organisasi ini sebagai strategi jepang untuk membangkitkan
semangat patriotisme untuk memberikan kesan jika ini organisasi di bentuk oleh
Indonesia. 
45. PANITIA SEMBILAN. Panitia Sembilan adalah panitia yang beranggotakan
sembilan orang yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang
tercantum dalam UUD 1945.
Panitia Sembilan dibentuk pada 1 Juni 1945. Adapun anggota Panitia Sembilan adalah
sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
4. Mr. Mohammad Yamin (anggota)
5. KH. Wahid Hasjim (anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
8. H. Agus Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan
(nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia
Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
12

Piagam Jakarta inilah yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945 dengan
perubahan pada sila pertama yang berdasarkan pada berbagai pertimbangan
mengenai sebuah negara kesatuan.
46. singkatan dari kepanjangan Organization of Petroleum Exporting
Countries. OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor
minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran,
Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu setelah diselenggarakannya Konferensi
Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut.
Markas OPEC semula berada di Jenewa (21 Januari 1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke
Wina. Di awal pembentukannya, disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk menjaga stabilitas
harga minyak internasional demi kepentingan negara-negara anggotanya. Tujuan OPEC
adalah mempertahankan harga minyak dan menentang aksi penurunan harga minyak secara
sepihak oleh perusahaan minyak besar yang disebut The Seven Mayor seperti Exxon,
Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah
dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang. OPEC
berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di
pasaran dunia. Anggota-anggota OPEC Negara anggota OPEC terdiri dari; Iran, Irak,
Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela (September 1960, Negara pendiri). Di samping kelima
negara pendiri tersebut, para anggota OPEC adalah Qatar (bergabung pada Desember 1960),
Libya dan Indonesia (Desember 1962), Uni Emirat Arab (November 1967), Aljazair (Juli
1969), Nigeria (Juli 1971), dan Ekuador (November 1973), yang semuanya berstatus sebagai
anggota penuh, serta Gabon (Desember 1973) dengan status sebagai peninjau (associate
member).  Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:

 Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor minyak mentah.


 Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-negara (yang
sudah menjadi) anggota;
 Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC.

47. MEKANISME PEMBERHENTIAN PRESIDEN. PASAL 7A, 7B


48. DEWAN MENTERI DALAM UUDS. Adapun hubungan Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945, meliputi hubungan secara formal dan secara material.
a. Hubungan Secara Formal, bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945; bahwa Pembukaan
UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain sebagai Mukadimah UUD 1945 juga
sebagai suatu yang bereksistensi sendiri karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya
Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya;
bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup
Negara RI.
b. Hubungan Secara Material, yaitu proses perumusan Pancasila: sidang BPUPKI
membahas dasar filsafat Pancasila, baru kemudian membahas Pembukaan UUD 1945;
sidang berikutnya tersusun Piagam Jakarta sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan
UUD 1945.
49. ERA REFORMASI
50. KABINET PADA MASA PEMERINTAHAN SOEKARNO.
tercatat pada periode 1950 hingga 1959 ada 7 kali pergantian kabinet, yaitu : 1950 –
1951 : Kabinet Natsir, 1951 – 1952 : Kabinet Sukiman Suwirjo, 1952 – 1953 :
13

Kabinet Wilopo, 1953 – 1955 : Kabinet Ali Sastroamidjojo I, 1955 – 1956 : Kabinet
Burhanuddin Harahap, 1956 – 1957 : Kabinet Ali Satroamidjojo II, 1957 – 1959 :
Kabinet Djuanda.

51. PASAL 51, 52 UUDS TENTANG DEWAN, MENTERI.


52. KETENTUAN-KETENTUAN DPR DALAM UUDS 1950
53 OKI. Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non
militer yang didirikan di Rabat,Maroko pada tanggal 25 September 1969. Dipicu oleh
peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem)
pada tanggal 21 Agustus 1969 telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari
kalangan umat Islam. Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk
mengorganisir dan menggalang kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap dalam
rangka mengusahakan pembebasan Al Quds. Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab
Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko, dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari
Iran, Malaysia, Niger, Pakistan, Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara
Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September
1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini merupakan titik awal bagi pembentukan
Organisasi Konferensi Islam (OKI). Secara umum latar belakang terbentuknya OKI
sebagai berikut :

1) Tahun 1964 : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Mogadishu timbul suatu
ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam suatu wadah internasional.

2) Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi Arabia yang
mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu kekuatan yang menonjol
dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari
zionisme khususnya.

3) Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh karenanya solidaritas
Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.

4) Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke beberapa
negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk suatu Organisasi
Islam Internasional.

5) Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al Agsha. Peristiwa
tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap Zionis Israel.

Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22-25 September 1969 diselenggarakan


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di Rabat, Maroko untuk
membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan Mesjid Al Aqsa dari cengkeraman
Israel. Dari KTT inilah OKI berdiri.

II. Tujuan Didirikannya OKI


Secara umum tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk mengumpulkan
bersama sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan kepentingan mereka dan
mengkonsolidasikan segenap upaya negara tersebut untuk berbicara dalam satu
bahasa yang sama guna memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim. Secara
khusus, OKI bertujuan pula untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara
14

anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya


dan iptek.
54. DEKLARASI ?? BANGKOK
55. PARADIGNA NASIONAL
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai
acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagaisistem nilai
yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan
bagi ‘yang menyandangnya’.Yang menyandangnya itu di antaranya:
Bidang Politik
Bidang Ekonomi
Bidang Social Budaya
Bidang Hukum
Bidang kehidupan antar umat beragama, Memahami asal mula Pancasila.
Kelimanya itu, dalam makalah ini, dijadikan pokok bahasan. Namun demikian agar
sistematikanya menjadi relatif lebih tepat, pembahasannya dimulai oleh ‘paradigma
yang terakhir’ yaitu paradigma dalam kehidupan kampus.
56. KABINET DENGAN MASA JABATAN TERLAMA ADALAH KABINET ALI
SASTROMIDJOJO
57. PEMILU PERTAMA Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan
untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut
dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat
pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri
Burhanuddin Harahap. Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap,
yaitu: Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini
diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik
dan individu, Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap
ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. Lima besar dalam Pemilu ini
adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis
Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.
58. KABINET ALISASTROMIDJOJO
PROGRAM KERJA.   Menjaga Keamanan, Menciptakan Kemakmuran dan
Kesejahteraan Rakyat. Menyelenggarakan pemilu. Pembebasan Irian Barat
secepatnya. Melaksanaan politik bebas-aktif.  Menyelesaikan Pertikaian politik.
Program dalam negeri diantaranya keamanan, pemilihan umum, kemakmuran dan
keuangan, organisasi pemerintahan, perburuhan, serta perundang-undangan.
Pengembalian Irian Barat.  Pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif.

59. KABINET WILOPO Kabinet Wilopo bertugas pada periode 3 April 1952 - 30


Juli 1953

60. Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran RIS.


Bertugas pada periode 27 April 1951 - 3 April 1952, kabinet ini sebenarnya telah
didemosioner sejak 23 Februari 1952.

61. 61.
15

Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini
bertugas sejak tanggal 6 September 1950 hingga 20 Maret 1951.

Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, masalah
dalam keamanan negeri, seperti gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA,
Gerakan RMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan
buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan
mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir
mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

No Jabatan Nama Menteri Partai Politik


Perdana Menteri Mohammad Natsir Masyumi
1
Wakil Perdana Menteri Hamengku Buwono IX Non partai
2 Menteri Dalam Negeri Assaat Non partai
3 Menteri Luar Negeri Mohammad Roem Masyumi
4 Menteri Keamanan Rakyat Abdul Halim1 Non partai
5 Menteri Kehakiman Wongsonegoro PIR
6 Menteri Penerangan M. A. Pellaupessy Faksi Demokratik
Syafruddin
7 Menteri Keuangan Masyumi
Prawiranegara
Sumitro Partai Sosialis
8 Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Joyohadikusumo Indonesia
Partai Sosialis
9 Menteri Pertanian Tandiono Manu
Indonesia
Menteri Pekerjaan Umum dan
10 Herman Johannes PIR
Rekonstruksi
11 Menteri Sosial F. S. Haryadi Partai Katolik
12 Menteri Perhubungan Djuanda Kartawidjaja Non partai
Partai Kristen
13 Menteri Kesehatan Johannes Leimena
Indonesia
14 Menteri Agama Wahid Hasyim Masyumi
15 Menteri Tenaga Kerja Panji Suroso Parindra
16 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bahder Djohan Non partai
2
17 Menteri Negara Harsono Cokroaminoto PSII

Catatan:

1. Pada tanggal 8 Desember 1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan,
perannya digantikan oleh Hamengku Buwono IX
2. Pada tanggal 18 Desember 1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet

62.

Tugas Presiden sebagai Kepala Negara


16

1. UUD 1945 Pasal 10: Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

2. UUD 1945 Pasal 13 ayat 1: Presiden mengangkat duta dan konsul.

3. UUD 1945 Pasal 13 ayat 3: Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

4. UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu

5. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 4: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-


kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional

6. UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di


tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

7. UUD 1945 Pasal 32 Ayat 2: Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional.

8. UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1: Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara.

9. UUD 1945 Pasal 34 Ayat 2: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan

10. UUD 1945 Pasal 34 Ayat 3:  Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak

Tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan

1. UUD 1945 Pasal 4 ayat 1: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan


pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.

2. UUD 1945 Pasal 5 ayat 2: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk


menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

3. UUD 1945 Pasal 17 ayat 2: Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.

4. UUD 1945 Pasal 18B Ayat 1: Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau provinsi dan kabupaten dan
kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah
17

5. UUD 1945 Pasal 18B Ayat 2: Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

6. UUD 1945 Pasal 20 Ayat 4: Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang


telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.

7. UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2: Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan


belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.

8. UUD 1945 Pasal 23F Ayat 1: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah dan diresmikan oleh Presiden.

9. UUD 1945 Pasal 24A Ayat 3: Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada
Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden

10. UUD 1945 Pasal 24B Ayat 3: Anggota Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

11. UUD 1945 Pasal 24C Ayat 3: Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang
anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat,
dan tiga orang oleh Presiden.

12. UUD 1945 Pasal 28I Ayat 4: Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

13. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 2: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya

14. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang

15. UUD 1945 Pasal 31 Ayat 5: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

63.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-
undang. Dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat perkembangan definisi
mengenai daerah istimewa mulai dari BPUPKI (1945) sampai dengan pengaturan dan
18

pengakuan keistimewaan Aceh (2006) dan Yogyakarta (2012). Perkembangan definisi inilah
yang menyebabkan perbedaan penafsiran mengenai pengertian dan isi keistimewaan suatu
daerah, yang pada akhirnya menyebabkan pembentukan, penghapusan, dan pengakuan
kembali suatu daerah istimewa.

Daerah istimewa dalam UUD 1945 asli diatur dalam bab VII pasal 18 mengenai
pemerintahan daerah [8]. Tidak banyak yang diberikan keterangan dalam pasal tersebut selain
persyaratan “hak asal-usul” dan istilah “daerah yang bersifat istimewa” [9]. Jika ditilik dari
peristilahan maka daerah istimewa pada waktu itu dekat dengan istilah daerah otonomi
khusus saat ini. Hanya saja pemberian otonomi khusus tersebut diberikan untuk daerah-
daerah yang berstatus “zelfbesturende landchappen dan volksgemeenschappen” pada zaman
Hindia Belanda [10]. Sayang tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai daerah-daerah mana
saja yang berstatus khusus tersebut.

64.

Pada masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap
hari media massa seperti radio dan televisi mendengungkan slogan "persatuan dan kesatuan
bangsa". Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi
dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke
Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya.[butuh rujukan] Namun dampak negatif yang
tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk
setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan
pemerintah. Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan jawanisasi yang
sentimen anti-Jawa di berbagai daerah, meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.

Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk
konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak di Kalimantan.[17] Sementara itu gejolak di Papua
yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan
sumber alamnya, juga diperkuat oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih
jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga
minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh.[butuh rujukan] Rupiah jatuh, inflasi
meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya
dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan
massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR
melantiknya untuk masa bakti ketujuh.[butuh rujukan] Soeharto kemudian memilih sang Wakil
Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

65.

Melalui berbagai tingkatan pertempuran dan perundingan sejak proklamasi kemerdekaan


Indonesia, maka
akhirnya konflik Indonesia - Belanda dapat diselesaikan lewat perundingan di Den Haag
dalam suatu
konferensi yang dinama_kan Konferensi Meja Bundar (KMB) dimulai pada tanggal 23
Agustus hingga 2
19

November 1949. Sebagai hasil dari perundingan tersebut, Belanda menyerahkan kedaulatan
kepada
Republik Indonesia Seri_kat (RIS) dan beberapa pasal yang harus diterima oleh RIS yaitu
tentang
pembayaran hutang yang diwariskan oleh pe_merintah colonial Belanda, dan soal
penangguhan wilayah
Irian Barat ke dalam wilayah RIS. Jumlah hutang yang harus dibayar oleh RIS sebesar
kurang lebih 1.130
juta dolar Amerika. Sedang wilayah Irian Barat ditangguhkan sela_ma satu tahun dan
statusnya akan
ditentukan kemudian dengan jalan perundingan antara RIS dengan Belanda. Selama itu
masalah dan status
poitiknya berada di bawah pa_ngawasan United Nations Commission For Indonesia (UNCI).
Dengan
kesepakatan hasil-hasil KMB yang telah sa_ma-sama diterima oleh kedua belah pihak (RIS
dan Belan_da),
bukan berarti persoalan Indonesia-Belanda benar-benar telah berakhir, sebab dalam
perkembanganperkemba_
nga selanjutnya perundingan-perundingan yang menyangkut pemyelesaian Irian Barat tidak
pernah mencapai kesepaka_tan yang memuaskan terutama bagi Indonesia, Itulah se_babnya
di kalangan
masyarakat luas, partai-partai politik dan organisasi lainnya timbal kiinginan untuk
membatalkan seluruh
perjanjian KMB, karena sejak ditandatangani, Belanda senantiasa terutama sejak masa-masa
awal
penye_rahan kedaulatan, selalu terlibat dalarn persoalan-persoa_alan di Indonesia. Dan
Indonesia
menganggap bahwa pasal-_pasal yang menyangkut perjanjian KMB, terutama soal-soal yang
menyangkut
keuangan dan ekonomi, dimana dalam pasal- pasal tersebut memberikan hak-hak istimewa
yang
menyangkut kepentingan-kepentingan ekonomi Belanda di Indonesia . Kemudian soal yang
menyangkut
hubungan Uni Indonesia Belanda yang diangkat oleh rakyat Indonesia sebagai sisa
penjaja_han Belanda.
Sehingga ketika sampai tahun 1954, tidak ada tanda - tanda Belanda mau menyelesaikan
masalah Irian
Barat, maka Indonesia melakukan upaya untuk membatalkan perjanjian KMB dalam suatu
perundingan
yang diadakan di Den Haag pada bulan Juli tahun 1954. Dalam perundingan tersebut delegasi
Indonesia
yang dipimpin oleh menteri luar negeri Mr. Sunario hanya berhasil mencapai persetu_juan
tentang
pembubaran Uni Indonesia Belanda, dan peng_hapusan beberapa perjanjian KMB yang
rnengenai hubungan
Indonesia Belanda di bidang kebudayaan dan militer. Dalam perkembangan perundingan
selanjutnya
keti_ka masalah Irian Barat di bawa Indonesia ke Majelis Umum PBB tahun 1954, namun
sidang-sidang ini
20

tidak banyak mengungtungkan Indonesia, sementara perundingan dengan Be_landa juga


tidak membawa
hasil yang memuaskan bagi Indo_nesia. Oleh karena itu Indonesia terus melakukan upaya
penyelesaian
pembatalan seluruh parjanjian KMB. Kabinet Bur-hannudin Harahap pada tahun 1955
mengajukan
Rancangan Un_dang - undang (RUTS) untuk membatalkan perjanjian-perjan_jian KMB,
tetapi walaupun
RUU itu sudah disetujui oleh DPRS namun tidak dapat menjadi undang-undang, karena
presiden Soekarno
rnenolak untuk menandatanganinya, Alasan presiden karena pemilu 1955 sudah selesai, jadi
adalah lebih
baik bila hasil pemilu yang menentukan UU itu. Selanjutnya dalam kabinet Ali II dalam
progamnya untuk
menyelesaikan seluruh perjanjian KMB dalam bulan April 1956 mengaju_kan Rancangan
Undang-undang
(RUU) pembatalan perjanjian KMB kepada DPR dan tidak menghadapi banyak kesukaran.
Melalui Undangundang
No.13 tahun 1956 Indonesia secara sepihak membatalkan seluruh perjanjian KMB , dan sejak
itu
Indonesia merasa tidak terikat lagi dengan se_luruh perjanjian KMB, termasuk soal yang
berkenaan dengan
status wilayah Irian Barat. Belanda melakukan protes, dan memandang bahwa de_ngan
tindakan pembatalan
itu, Indonesia telah melanggar perjanjian Internasional.

66.

Tujuan Politik LN

   Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada
kepentingan nasional, menitik beratkan pada solidaritas antar negara berkembang,
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala
bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama internasional bagi
kesejahteraan rakyat.
•       Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut kepentingan
dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat.
•       Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia
internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan
kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan
nasional.
•       Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan
pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional dalam
rangka stabilitas, kerjasama dan pembangunan kawasan.
•       Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan
bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
•       Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta memperlancar
prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi penyelesaian perkara
pidana.
21

•       Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan
langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, pembangunan dan
kesejahteraan.
Sifat Politik Luar Negeri :
(1)    Bebas Aktif
(2)     Anti kolonialisme 
(3)     Mengabdi kepada Kepentingan Nasional
(4)     Demokratis
Prinsip-prinsip politik LN Indonesia  :
•       Menjalankan politik damai
•       Menjalin persahabatan dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dan tidak
mencampuri urusan dalam negerinya
•       Memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional
•       Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional

67.

Marmer, pualam serapan dari bahasa Melayu, China

68.

Lentera, jendela, celana serapan dari bahasa Portugis

69.

Televisi, satelit serapan dari bahasa Inggris

70.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) adalah
organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong
kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan didirikan
setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB
memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa
organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat
permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus
sebagai pengamat.[2] Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states)
dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB,
sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)[3]

Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di Manhattan, New York City, dan memiliki
hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina. Organisasi
ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-negara anggotanya.
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga perdamaian, dan keamanan dunia, memajukan, dan
mendorong penghormatan hak asasi manusia, membina pembangunan ekonomi, dan sosial,
melindungi lingkungan, dan menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan,
bencana alam, dan konflik bersenjata. PBB memiliki enam bahasa resmi, yaitu Arab,
Tionghoa, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol[4]
22

Selama Perang Dunia II, Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai
pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa, dan Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa disusun dalam sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai
berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum yang pertama
- dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House,
London). Namun, misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit
untuk dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. PBB
berpartisipasi dalam operasi militer di Korea dan Kongo, serta menyetujui pendirian negara
Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini berkembang pesat setelah periode
dekolonisasi pada tahun 1960-an, dan pada tahun 1970-an anggaran untuk program
pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan pemeliharaan
perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda-beda.

PBB terdiri dari enam organ utama:[5] Majelis Umum (dewan musyawarah utama);[6] Dewan
Keamanan (dewan yang membuat beberapa resolusi mengikat mengenai perdamaian, dan
keamanan); Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama, dan
pembangunan ekonomi, dan sosial internasional);[7] Sekretariat (yang berfungsi menyediakan
studi, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan PBB);[8] Mahkamah Internasional (badan
yudisial utama); dan Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa (tidak aktif semenjak
tahun 1994).[9] Lembaga-lembaga khusus yang berada di bawah Sistem PBB meliputi Grup
Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, Program Pangan Dunia, Organisasi Pendidikan,
Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, dan Dana Anak-anak PBB. Petugas terpenting dalam
hierarki PBB adalah Sekretaris Jenderal, yang saat ini dijabat oleh Ban Ki-moon dari Korea
Selatan sejak tahun 2007 , menggantikan Kofi Annan dari Ghana.[10]. Organisasi-organisasi
non-pemerintah dapat memperoleh status konsultatif di ECOSOC dan badan-badan lain untuk
berpartisipasi di PBB.

PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas, dan
badannya juga telah memperoleh hadiah tersebut. Namun, terdapat perbedaan pendapat
mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator meyakini organisasi ini berperan penting
dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan manusia, sementara komentator
yang lain merasa organisasi ini tidak efektif, korup, atau bia

71.

Bagian-Bagian Penting Nota Dinas


Susunan nota dinas terdiri dari 3 bagian yakni kepala, batang tubuh dan kaki. Untuk kepala
terdiri dari 

 Nama institusi yang harus ditulis dengan huruf kapital secara simetris di tengah atas; 
 Kata nota dinas, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; 
 Kata nomor, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; 
 Kata Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti dengan tanda baca titik; 
 Kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital; 
 Kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital; 
 Kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital. 
23

Untuk bagian batang tubuh, nota dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup yang
singkat, padat, dan jelas. Sedangkan pada bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan,
nama pejabat, dan tembusan (jika perlukan).

Hal lain yang diperlukan dalam pembuatan nota dinas yaitu:

1. Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas. 


2. Tembusan nota dinas berlaku di lingkungan intern instansi. 
3. Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkan nomor nota dinas, kode
jabatan penanda tangan, kode klasifikasi arsip, bulan, dan tahun.

72.

nsur-Unsur kalimat Efektif


Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu kesepadanan
struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran,
kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang
dipakai. Ciri-ciri kesepadanan ini meliputi:

a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat
dapat dilakukan dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi, untuk, pada,
sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (salah).
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar).

b. Tidak terdapat subjek ganda.


Contoh:
Soal itu saya kurang jelas (salah).
Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).

c. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.


Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama (salah).
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).
Atau,
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama
(benar).

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.


Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah).
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar).

Baca Juga: Cara Mendapatkan Buku Gratis

2. Keparalelan
24

Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika
bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga
menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba.

Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes (salah).
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes (benar).

3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam
sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk
penekanan dalam kalimat, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.


Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
Penekanannya: harapan Presiden.

b. Membuat urutan kata yang bertahap.


Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar (salah).
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar (benar).

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).


Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.


Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan mujur.

e. Menggunakan partikel penekanan (penegasan).


Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

4. Kehematan
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak
perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah
kejelasan kalimat. Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.


Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak hemat).
Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada


hiponimi kata.
Contoh:
25

Ia memakai baju warna merah (tidak hemat).


Ia memakai baju merah (hemat).

c.  Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu
kalimat.
Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung (tidak hemat).
Sejak pagi dia bermenung (hemat).

d.  Penghematan dapat dilakukan dengan cara menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Para tamu-tamu datang dari Jakarta kemarin (tidak hemat).
Para tamu datang dari Jakarta kemarin (hemat).

5. Kecermatan
Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam
pilihan kata.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah (salah).
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar).

6. Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
simetris. Karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan
sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (tidak padu).
Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (padu).

Itulah penjelasan mengenai Pengertian, Unsur-Unsur, dan Contoh Kalimat Efektif.


Artikel ini diringkas dari buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi” karya
E. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai yang diterbitkan oleh Akarpress, Jakarta, 2010. Semoga
bisa membantu Anda yang sedang belajar bahasa Indonesia.

73.

Lagu Kebangsaan Indonesia adalah lagu Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman. Lagu Indonesia Raya diperkenalkan pertama kali dengan menggunakan biola
pada tanggal 28 Oktober 1928 saat pelaksanaan Konggres Pemuda II di Jakarta. Teks lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar “Sin Po” pada edisi bulan
November 1928. 

Lagu Kebangsaan diatur menurut UUD 1945 pasal 36B dan Undang-Undang No. 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab V.
26

74.

Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan
mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi
semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara. . 

Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan sistem pemerintahan


demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan
melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.

    Selain itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:

     1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
         Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
         Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
         berian negara.
     2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
         UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll      
     3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
         Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
         melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
         gotong-royong, musyawarah, dll.

75.

Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 berbunyi: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”. Muatan kebebasan beragama dan berkeyakinan ini menjadi satu-
satunya hak asasi manusia yang tegas dan diatur di dalam UUD RI 1945, yang berbeda
dengan keberadaan hak asasi yang lainnya. Pernyataan jaminan di dalam pasal tersebut,
mengindikasikan bahwa negara memiliki kepentingan yang wajib untuk dilakukan dalam
rangka memberikan perlindungan. Pemaknaan terhadap pengaturan kebebasan beragama di
Indonesia, memberikan dampak yuridis bagi munculnya peraturan perundang-undangan.

76.

Pasal 9

Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama,
atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :

Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :


27

�Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia
(Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang
teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya
dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa�.

Janji Presiden (Wakil Presiden) :

�Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik


Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa�.

77.

Pasal 7B ayat1 > (Tata cara pemberhentian Presiden) DPR dapat mengajukan kepada
MPR dengan terlebih dulu meminta MK untuk memeriksa
              ayat2  > Maksud ini adalah fungsi pengawsan DPR
              ayat 3 > Syarat pengajuan ke MK , 2/3 jumlah hadir dari 2/3 dari 2/3 jumlah anggota
DPR
              ayat 4 > Jangka waktu pemeriksaan oleh MK(90 hari setelah permintaan diterima)
              ayat 5 > Apabila terbukti, DPR sidang untuk meneruskan usul ke MPR
              ayat 6 > MPR wajib sidang maksimal 30 setelah menerima permintaan
              ayat 7 > Keputusan MPR harus dihadiri 3/4 jumlah anggota dan disetujui min 2/3
jumlah hadir

78. 79.

Pasal 11
Presiden dengan persetudjuan Dewan Perwakilan rakyat menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perdyandjian dengan Negara lain.

Pasal 12
Presiden menyatakan keadaan bahaja. Sjarat-sjarat dan akibatnya keadaan bahaja ditetapkan
dengan undang-undang.

Pasal 13
1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Presiden menerima duta Negara lain.

Perubahan Pasal 13
2. Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.
3. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 14
28

Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.

Perubahan Pasal 14
1. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung.
2. Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat

Pasal 15
Presiden memberi gelaran, tanda dyasa dan lain-lain tanda kehormatan.

Perubahan Pasal 15
Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang.

Penjelasan pasal-pasal dituangkan dalam undang-undang pelaksanaan yang dibuat oleh DPR
bersama pemerintah.

80.

Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:

1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan
kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk
pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang
masa depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

81.

Dimensi Fleksibilitas (Kelenturan)

Ideologi pancasila bersifat luwes, yang memungkinkan serta merangsang pemikiran-


pemikiran baru yang inovatif dalam isinya tanpa merubah sila-sila yang terkandung di
dalamnya.

Pancasila sebagai ideologi terbuka juga senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis.
Nilai-nilai pancasila yang tidak boleh berubah, namun pelaksanaanya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dari waktu ke waktu.
29

Ideologi pancasila adalah ideologi terbuka yang dapat dikatakan memenuhi ketiga
dimensi di atas. Dengan demikian pancasila adalah ideologi yang kuat dan tangguh. Itulah
sebabnya ideologi pancasila adalah ideologi yang paling tepat bagi bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi terbuka mampu dijadikan landasan dalam menyelesaikan


berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya perlu
adanya dukungan serta partisipasi dari masyarakatnya.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ciri-ciri:

1.      Pancasila berakar dari kesadaran masyarakat Indonesia. Nilai pancasila yang diambil
bukan dari bangsa lain, melainkan dari budaya bangsa Indonesia sendiri.
2.      Isi pancasila tidak langsung pada tujuan yang hendak dicapai melainkan hanya
perwujudan dari nilai dasar.
3.      Pancasila menghargai kebebasan bukan memaksakan kebebasan
4.      Pancasila bukan ideologi yang mengurus semua kehidupan masyarakat
5.      Pancasila menghargai pluralitas yang mengayomi semua agama yang ada di Indonesia
6.      Ideologi pancasila bukan berasal dari sekelompok orang melainkan berasal dari hasil
musyawarah dan konsensus dari masyarakat atau bangsanya sendiri
Ideologi pancasila bersifat fleksibel yang mengandung nilai-nilai:

1.      Nilai Dasar

Nilai dasar ini merupakan nilai-nilai yang mendasar dan relatif tetap atau tidak
berubah yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Dalam nilai dasar ini mengandung cita-
cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar serta mampu dipertanggungjawabkan. Nilai
dasar tersebut adalah sebagai berikut.

a.      Ketuhanan Yang Maha Esa atau nilai ketuhanan

b.      Kemanusiaan yang adil dan beradab atau nilai kemanusiaan

c.      Persatuan Indonesia atau nilai persatuan

d.     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan atau nilai kerakyatan

e.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia atau nilai keadilan
30

2.      Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran lebih lanjut secara kreatif dan dinamis dari
nilai-nilai dasar dalam bentuk UUD 1945 dan Peraturan perundang-undangan lainnya.
Penjabaran ini dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat.
Nilai instrumental ini senantiasa dapat dilakukan perubahan namun tanpa merubah nilai dasar
yang terkandung di dalamnya.

3.      Nilai Praksis

Nilai Praksis merupakan nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam


kehidupan nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai
praksis ini tampak dan dapat dirasakan bersama seperti menghormati, kerjasama yang
diwujudkan melalui sakap, perbuatan dan tingkah laku sehari-hari. Nilai praksis ini
merupakan realisasi dari nilai dasar pancasila. Nilai praksisi ini senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.

Keterbukaan ideologi pancasila tidak bersifat mutlak. Artinya keterbukaan ideologi


pancasila dilaksanakan dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada dan batasan tersebut
tidak boleh dilanggar. Batasan-batasan tersebut antara lain:

1.      Tidak merusak stabilitas nasional yang dinamis

2.      Tidak memasukkan paham atau ideologi yang bertentangan dengan pancasila seperti
ideologi liberal, kapitalis dan paham atheisme

3.      Tidak memunculkan pandangan ekstrim yang menggelisahkan masyarakat

4.      Tidak memaksakan kehendak pribadi atau golongan kepada masyarakat kecuali
disepakati melalui musyawarah atau konsesnsus dalam penciptaan norma baru

Keterbukaan dalam ideologi pancasila juga menyangkut keterbukaan menerima


budaya asing yang kemudian disaring dan diperbaiki dengan pancasila. Namun pancasila
menolak budaya asing yang bertentangan dengan pancasila.

82.

Dekrit presiden 1959 dilatar belakangi oleh kegagalan badan konstituante untuk
menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950.Anggota konstituante mulai bersidang
31

pada 10 November 1956, namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil
merumuskan UUD yang di harapkan sementara di kalangan masyarakat pendapat pendapat
untuk kembali kepada UU’45 semakin kuat.Dalam menghadapi hal itu,presiden Ir.Soekarno
lantas menyampaikan amanat di depan sidang konstituante yang dilaksanakan pada tanggal
22 April 1959 yang isinya”menganjurkan untuk kembali ke UUD’45,pada 30 Mei 1959
konstituante melaksanakan pemungutan suara untuk menyetujui UUD’45 hasilnya 269 suara
yang menyetujui dan 199 yang tidak setuju.Meskipun yang menyatakan setuju lebih
banyak,tetapi pemungutan suara harus di ulang,karena jumlah suara tidak memenuhi
kourum,kourum adalah jumlah minimum anggota yang harus hadir di
rapat,majelis,dsb(biasanya lebih dari separuh jumlah anggota) agar dapat mengesahkan suatu
putusan,pungutan suara pun dilakukan dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959.Dari
pungutan suara ini konstituante juga gagal mencapai kuorum untuk meredam kemacetan.
Konstituante memutuskan reses(masa penghentian sidang/parlemen ; masa istirahat dari
bersidang)yang ternyata merupakan akhir dari upaya penyusunan UUD.

  Pengeluaran dekrit 1959


Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00,presiden kelompok mengeluarkan dekrit yang
diumumkan dalam upacara resmi di Istana merdeka. Isi dari dekrit tersebut antara lain :
1.       Pembubaran konstituante
2.       Pemberlakuan kembali UUD’45
3.       Tidak berlakunya UUDS 1950
4.       Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat singkatnya

  Konstituante
Badan konstituante adalah lembaga Negara Indonesia yang di tugaskan untuk membentuk
UUD/konstitunsi,baru untuk menggantikan UUDS 1950 pembentukan UUD baru
diamanatkan dalam pasal 134 UUDS 1950.Pembentukan konstituante beranggotakan 550
orang berdasarkan hasil pemilu 1955.
Pembubaran sampai tahun 1955 konstituante belum berhasil membentuk UUD baru.Pada
saat bersamaan,presiden Ir.Soekarno menyampaikan konsepsinya tentang demokrasi
terpimpin.Sejak itu diadakanlah pemungutan suara untuk menentukan Indonesia kembali ke
UUD 1945 dari 3 pemungutan suara yang di lakukan,sebenernya mayoritas anggota
menginginkan kembali ke UUD 1945,namun terbentur dengan jumlah yang tidak mencapai
2/3 suara keseluruhan.
Setelah voting ketiga,sempak para fraksi memutuskan tidak akan lagi mengikuti sidang
konstituante setelah reses(istirahat)3 Juli 1959.Keadaan gawat inilah yang menyebabkan
Ir.Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959,yang mengakhiri riwayat lembaga ini.
Konstituante dibubarkan karena konstituante tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik,karena masing-masig partai politik berusaha menggantukan partainya sendiri.Masalah
pokok dalam konstituante adalah mengenal dasar negara
B.       Adapun sisi positif dan sisi negatif dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959
  Sisi positif diantaranya:
1.       Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan.
2.       Memberikan pedoman yang jelas(UUD 1945)bagi kelangsungan negara.
3.       Merintisan pembentukan lembaga tertinggi negara(MPRS)dan lembaga tertinggi
negara(DPAS)yang selama masa demokrasi liberal terutunda tunda pembentukannya.
  Sisi negatifnya diantaranya:
1.       Memberi kekuasaan yang besar kepada presiden,baik terhadap MPR maupun lembaga
tertinggi negara.Hal itu tampak semasa demokrasi terpimpin dan berlanjut semasa Orde
Baru.
32

2.       Memberi peluang bagi kalangan militer untuh terjun dalam bidang politik.Sejak dekrit
presiden,militer terutama angkatan darat menjadi kekuatan politik yang di segani.Hal itu
semakin dominan semasa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang.

83.

Era 1950-1959 atau juga disebut Orde Lama adalah era di mana presiden Soekarno
memerintah menggunakan konstitusi UUDS Republik Indonesia 1950. Periode ini
berlangsung mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.

Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo besar-
besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga
negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera
Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang


Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer di
Indonesia. Kemudian munculah pergantian Perdana Menteri selama 7 kali dan hal tersebut
sangat mempengaruhi perpolitikan di Indonesia.

Konstituante

Konstituante diberikan tugas untuk membuat undang-undang dasar yang baru sesuai amanat
UUDS 1950. Namun sampai tahun 1959 badan ini belum juga bisa membuat konstitusi baru.
Maka Presiden Soekarno menyampaikan konsepsi tentang Demokrasi Terpimpin pada DPR
hasil pemilu yang berisi ide untuk kembali pada UUD 1945. UUDS 1950 ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara
Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia,
dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
Konstitusi ini dinamakan “sementara”, karena hanya bersifat sementara, menunggu
terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru.
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun
Konstituante gagal membentuk konstitusi baru sampai berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi
kembali berlakunya UUD 1945.

Akhirnya, Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, yang membubarkan Konstituante.

Kabinet-kabinet

ada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil.
Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.

1950-1951 - Kabinet Natsir

Program kerja kabinet Natsir :

1. Mempersiapkan dan menyelengarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan


Konstituante
33

2. Menyempurnakan susunan pemerintahan dan membentuk kelengkapan negara


3. Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman
4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
5. Menyempurnakan organisasi angkatan perang
6. Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat

Akan tetapi, belum sampai program tersebut terlaksana, kabinet ini sudah jatuh pada 21
Maret 1951 dalam usia 6,5 bulan. Jatuhnya kabinet ini karena kebijakan Natsir dalam rangka
pembentukan DPRD dinilai oleh golongan oposisi terlalu banyak menguntungkan Masyumi.

1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo

Program kerja kabinet Sukiman :

1. Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin


keamanan dan ketentraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan
negara
2. Membuat dan melakukan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk
mempertinggi kehidupan sosial ekonomi rakyat dan mempercepat usaha penempatan
bekas pejuang dalam pembangunan
3. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk Dewan Konstituante
dan menyelengarakan pemilu itu dalam waktu singkat serta mempercepat
terlaksananya otonomi daerah
4. Menyiapkan undang-undang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama,
penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh
5. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
6. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya

Kabinet Sukiman tidak mampu bertahan lama dan jatuh pada bulan Februari 1952. Penyebab
jatuhnya kabinet ini adalah karena diserang oleh kelompok sendiri akibat kebijakan politik
luar negeri yang dinilai terlalu condong ke Barat atau pro-Amerika Serikat. Pada saat itu,
kabinet Sukiman telah menendatangani persetujuan bantuan ekonomi, teknologi, dan
persenjataan dengan Amerika Serikat. Dan persetujuan ini ditafsirkan sebagai masuknya
Indonesia ke Blok Barat sehingga bertentangan dengan program kabinet tentang politik luar
negeri bebas aktif.

1952-1953 - Kabinet Wilopo

Program kerja kabinet Wilopo :

1. Mempersiapkan pemilihan umum


2. Berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam pangkuan RI
3. Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
4. Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran
5. Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

Kabinet Wilopo banyak mengalami kesulitan dalam mengatasi timbulnya gerakan-gerakan


kedaerahan dan benih-benih perpecahan yang akan menggangu stabilitas politik Indonesia.
Ketika kabinet Wilopo berusaha menyelesaikan sengketa tanah perusahaan asing di Sumatera
34

Utara, kebijakan itu ditentang oleh wakil-wakil partai oposisi di DPR sehingga menyebabkan
kabinetnya jatuh pada 2 Juni 1953 dalam usia 14 bulan.

1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I

Program kerja Kabinet Ali-Wongsonegoro :

1. Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah


2. Melaksanakan pemilihan umum
3. Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI
4. Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika

Pada masa kabinet Ali-Wongsonegoro, gangguan keamanan makin meningkat, antara lain
munculnya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Daud Beureuh Aceh, dan Kahar Muzakar di
Sulawesi Selatan. Meskipun dihinggapi berbagai kesulitan, kabinet Ali-Wongsonegoro
berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Oleh karena itu, kabinet Ali-
Wongsonegoro ikut terangkat namanya. Kabinet Ali-Wongsonegoro akhirnya jatuh pada
bulan Juli 1955 dalam usia 2 tahun (usia terpanjang). Penyebab jatuhnya kabinet Ali-
Wongsonegoro adalah perselisihan pendapat anatara TNI-AD dan pemerintah tentang tata
cara pengangkatan Kepala Staf TNI-AD

1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap

Program kerja Kabinet Burhanuddin :

1. Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan


Darat dan masyarakat
2. Akan dilaksanakan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan
pemberantasan korupsi
3. Perjuangan mengembalikan Irian Barat

Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, dilaksanakan pemilihan umum pertama di


Indonesia. Kabinet ini menyerahkan mandatnya setelah DPR hasil pemilihan umum terbentuk
pada bulan Maret 1956.

1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Program kerja Kabinet Ali II :

1. Menyelesaikan pembatasan hasil KMB


2. Menyelesaikan masalah Irian Barat
3. Pembentukan provinsi Irian Barat
4. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif

4.

Kabinet Ali II ini pun tidak berumur lebih dari satu tahun dan akhirnya digantikan oleh
kabinet Juanda.
35

1957-1959 - Kabinet Djuanda

Program kerja Kabinet Karya disebut Pancakarya yang meliputi :

1. Membentuk Dewan Nasional


2. Normalisasi keadaan RI
3. Melanjutkan pembatalan KMB
4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
5. Mempercepat pembangunan

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah dekrit yang mengakhiri masa parlementer dan digunakan
kembalinya UUD 1945. Masa sesudah ini lazim disebut masa Demokrasi Terpimpin

Isinya ialah:

1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

84.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

85.

Pengiriman Pasukan Garuda Pada tanggal 26 Juli 1956 Presiden Mesir Gamal Abdul
Nasser menasionalisasi Terusan Suez, akibatnya Inggris dan Perancis yang memiliki saham
atas Terusan Suez menjadi marah dan mengirimkan pasukannya untuk menggempur Mesir.
Serangan Inggris dan Perancis yang dibantu Israel terhadap Mesir sangat membahayakan
perdamaian dunia sehingga PBB terpaksa turun tangan dan mengirimkan pasukan
perdamaian. Indonesia mengirimkan pasukan Garuda I untuk bergabung dengan pasukan
negara-negara lain di bawah PBB. Pasukan perdamaian PBB yang dikirim ke Timur Tengah
(Mesir) dinamakan United Nations Emergency Force (U N E F). Pasukan Garuda I di bawah
pimpinan Mayor Sudiyono berkekuatan 550 personil terbagi atas kesatuan Teriotium IV
Diponegoro, Teritorium V Brawijaya dengan komando Letkol Infantri Suyudi Sumodiharjo
Pasukan  Garuda I berhasil  melaksanakan tugasnya dengan baik dan pada tanggal 12
September 1957 pasukan Garuda I ini membuat Indonesia terus mendapat kepercayaan dari
PBB untuk membantu memelihara perdamaian di berbagai belahan dunia bila terjadi
sengketa, diantaranya sebagai berikut :

1. Pasukan Garuda 11 di bawah pimpinan Kolonel Priyanto diberangkatkan ke Kongo


10 September 1960 untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB dengan United
Nations Operation for the Congo (UNOC), bertugas hingga bulan Mei 1961.
36

2. Pasukan Garuda III di bawah pimpinan Brigjen Kemal juga bertugas di Kongo dari
bulan Desember 1962 sampai bulan Agustus 1964.
3. Pasukan Garuda IV di bawah pimpinan Brigjen TNI Wivono, bertugas di Vietnam
mulai bulan Januari 1973 sampai Juli 1972.
4. Pasukan Garuda VII di bawah pimpinan Kolonel Rudini dan wakilnya Mayor Basofi
Sudirman dikirim ke Timur Tengah pada tanggal 3 Desember 1973.
5. Pasukan Garuda VII di bawah pimpinan Brigjen Sukemi Sumantrio bertugas di
Vietnam dari bulan AF 1974 sampai November 1974, kemudian digantikan Pasukan
Garuda VlIi di bawah pimpinan Brigjen T, Bambang Sumantri dari bulan November
1974 sampai bulan Juni 1975. Pada tahun ini pula pasuka perdamaian PBB untuk
Vietnam ICCS (IntemasionalCommision for Control and Supervision) ditarik mend.
sefelah seluruh Vietnam jatuh ke tangan Vietnam Utara atau Vietkong yang berhaluan
komunis.
6. Pasukan Garuda VIII di bawah pimpinan Kolonel Gunawan Wibisono, Kontingen
Garuda VI dan V bergabung dalam pasukan perdamaian PBB yang diberi nama
United Nations Emergency Force (UNIEF)

Bagi bangsa Indonesia pengiriman Misi Garuda untuk memenuhi permintaan PBB memiliki
alasan yang kuat. Yang pertama sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang
berbunyi ikut melaksanaka ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial dan kedua sesuai dengan politik Luar Ngeri Indonesia bebas aktif.

86.

Peran indonesia di asia tenggara yaitu: 1.Ikut mendirikan Asean 2. Diberi kepercayaan
sebagai penyelenggara KTT Asean I 3.wnjadi sekretaris Jenderal (sekjen) Asean pertama
4menciptakan perdamaian 5Indonesia banyak membantu negara- negara anggota Asean lain
yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara Vietnam
dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja. Indonesia menjadi
penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi Paris untuk
Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai. Peran penting
lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan Pemberontak
Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat
untuk melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai. Selain hal-hal di
atas, peran Indonesia juga tampak pada beberapa hal berikut. Pada KTT Asean ke-9 tanggal
7‒8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean
Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin,
Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah
Pertemuan Tingkat Menteri Asean (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan Asean
(Asean Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan
Terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya. Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca
Gempa Bumi dan Tsunami pada Januari 2005. Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan
tindakan-tindakan mengatasi bencana Tsunami pada 26 Desember 2004. Negara Asean yang
terkena tsunami adalah Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Pada bulan Agustus 2007
diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung
37

terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi
Asean ke-40. Pada KTT Asean ke 19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali
menjadi tuan rumah, salah satu catatan penting peran Indonesia dalam Asean adalah
kesepakatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear
Weapon Free Zone (SEANWFZ). Traktat yang sebelumnya sudah disusun di Bangkok,
Thailand akhirnya bisa diratifikasi selama Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Lewat traktat
ini, negara- negara anggota berkewajiban untuk tidak mengembangkan, memproduksi, atapun
membeli, mempunyai atau menguasai senjata nuklir.

87.

Pasal 10
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara.
88. uuds 1950 jadi menteri minimal umur berapa?

89. 90.

Kontingen Garuda I

Kontingen Garuda I dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir. Kontingen Garuda Indonesia I
terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT)
IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang.
Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan
oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan wakilnya Mayor Infanteri
Soediono Suryantoro. Kontingen Indonesia berangkat tanggal 8 Januari 1957 dengan pesawat
C-124 Globe Master dari Angkatan Udara Amerika Serikat menuju Beirut, ibukota Libanon.
Dari Beirut pasukan dibagi dua, sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al
Sandhira. Selanjutnya pasukan di El Sandhira dipindahkan ke Gaza, daerah perbatasan Mesir
dan Israel, sedangkan kelompok Komando berada di Rafah. Kontingen ini mengakhiri masa
tugasnya pada tanggal 29 September 1957. Kontingen Garuda I berkekuatan 559 pasukan.

Kontingen Garuda II

Konga II dikirim ke Kongo pada 1960 dan dipimpin oleh Letkol Inf Solichin GP. Konga II
berada di bawah misi UNOC.KONGA II berjumlah 1.074 orang dipimpin Kol. Prijatna
(kemudian digantikan oleh Letkol Solichin G.P) bertugas di Kongo September 1960 hingga
Mei 1961.

91. Berikut adalah sebelas tokoh perintis pers di Indonesia.

1. DR. ABDUL RIVAI

2. R. BAKRIE SOERAATMADJA

3. R. M. BINTARTI

4. DR. DANUDIRDJA SETIABUDHI (ERNEST FRANCUIS EUGENE DOUWES


DEKKER)
38

5. R. DARMOSOEGITO

6. DJOKOMONO alias R. M. TIRTOHADISOERJO

7. DJAMALUDDIN ADINEGORO GELAR DATUK MARADJO SUTAN

8. DR. GERUNGAN SAUL SAMUEL JACOB RATULANGIE

9. R. M. SOEDARDJO TJOKROSISWORO

10. SOETOPO WONOBOJO

11. R. TAHER TJINDARBOEMI

92. Dasar hukum kebebasan pers

Pasal 28 UUD 1945

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dan lisan dan tulisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28 F UUD 1945


“setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Tap MPR No. XII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Lebih rincinya lagi terdapat pada Piagam Hak Asasi Manusia, Bab VI, Pasal 20 dan 21 yang
berbunyi sebagai berikut:

1. (20)setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
2. (21)setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana
yang tersedia.

Undang –Undang No. 39 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 tentang Hak Asasi Manusia

1. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang


diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
2. setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah
dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang
tersedia.

93. KEP MPR ???

94. Piagam ASEAN mengubah ASEAN dari asosiasi yang bersifat longgar menjadi
organisasi yang memiliki legal personality dan berdasarkan aturan-aturan yang jelas ,
39

menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi people-oriented organization. Piagam ASEAN


mengikat negara-negara anggota dalam melaksanakan berbagai perjanjian yang telah
disepakati bersama.

95. Pada 1997, menurut Bank Dunia, 20 sampai 30% dari dana pengembangan Indonesia
telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama tidak
membawa hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta
pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF.
Mekipun sempat menyatakan untuk tidak dicalonkan kembali sebagai Presiden pada periode
1998-2003, terutama pada acara Golongan Karya, Soeharto tetap memastikan ia terpilih
kembali oleh parlemen untuk ketujuh kalinya di Maret 1998. Setelah beberapa demonstrasi,
kerusuhan, tekanan politik dan militer, serta berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR
RI, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan
dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia, B.J. Habibie.

96. kerugian perjanjian renvile.

1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, 


Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian 
wilayah Republik Indonesia 
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang 
memisahkan wilayah Indonesia dan daerah 
pendudukan Belanda 
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah- daerah selain yang disebutkan di poin satu. 
4.Indonesia terpaksa menyetujui dibentuknya 
Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui masa peralihan. Sebelum Republik Indonesia
Serikat 
terbentuk, Belanda berdaulat penuh atas seluruh wilayah Indonesia 
5. Indonesia kehilangan sebagian besar daerah kekuasaannya. Selain itu, Wilayah RI makin
sempit dan dikurung oleh daerah - daerah kekuasaan Belanda 
6. Pihak RI harus mengambil pasukannya yang berada di daerah kekuasaan Belanda dan
kantong-kantong gerilya masuk ke daerah RI 
7. Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan pemimpin RI yang mengakibatkan jatuhnya
Kabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara ke Belanda 
8. Perekonomian Indonesia diblokade oleh Belanda.

97. Pemberontakan Pemberontakan Di Indonesia

DI / TII

Di Jawa Barat

Pemberontakan DI / TII di Jawa Barat dipimpin oleh SM. Kartosuwiryo. Adapun penyebab
pemberontakan tersebut adalah reaksi negatif terhadap Perjanjian Renville. Dalam perjanjian
Renville pihak RI mengakui adanya Garis Demarkasi van Mook. Yaitu garis khayal yang
menghubungkan titik titik terdepan pasukan Belanda dalam serangannya terhadap RI
sehingga menutup daerah daerah yang secara efektif masih dikuasai TNI. Dengan
40

diterimanya garis demarkasi tersebut, secara tidak langsung daerah Jawa Barat diserahkan
kepada Belanda. Sebagai masyarakat Jawa Barat, SM. Kartosuwiryo merasa berhak
mempertahankan daerahnya agar tidak jatuh kepada Belanda. Untuk itu SM. Kartosuwiryo
tidak mau mengikuti perintah pemerintah RI meninggalkan Jawa Barat menuju ke
Jogyakarta. Dengan adanya kekosongan kekuatan di Jawa Barat dari pihak TNI, maka SM.
Kartosuwiryo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia pada tanggal 7 Agustus
1947.

Di Aceh

Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. Penyebab Daud Beureueh
memberotak adalah diturunkannya status daerah istimewa Aceh menjadi daerah karesidenan
bagian dari Sumatera Utara yang berpusat di Medan. Penurunan status tersebut bagi
pemerintah pusat bertujuan untuk menyederhanakan organisasi pemerintah dan menekan
pengeluaran anggaran negara. Akan tetapi oleh Daud Beureueh penyederhanaan tersebut
dianggap sebagai penghinaan pemerintah pusat terhadap Aceh. Karena hal itu Daud Beureueh
menyatakan bahwa Aceh bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 20 September 1953.

Di Sulawesi Selatan

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Penyebab Kahar
Muzakar memberontak adalah ditolaknya permintaan agar KGSS dimasukkan dalam Brigade
Hasanudin oleh pemerintah pusat. Akhirnya ia menyatakan diri bagian dari TII pimpinan SM.
Kartosuwiryo.

Di Kalimantan Selatan

Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hadjar. Penyebab Ibnu
Hadjar memberontak adalah adanya ketidakadilan pusat terhadap para gerilyawan di
Kalimantan Selatan. Karena para gerilyawan tidak diakui lagi sebagai mantan gerilyawan dan
uang pesangon yang terlalu kecil. Bersama pasukannya menyatakan diri dan bergabung
dengan TII pimpinan SM. Kartosuwiryo.

Pemberontakan PKI Madiun 1948

Pada tanggal 18 September 1948 Muso dan Amir Syarifudin menyatakan berdirinya Negara
Sovyet Indonesia di Madiun. Keterlibatan Amir Syarifudin dalam pemeberontakan tersebut
dikarenakan oleh: Pertama kekecewaan atas pelaksanaan hasil perundingan Renville, karena
sewaktu ia menandatangani banyak partai politik yang menentang sehingga kabinet yang
dipimpinnya jatuh dan sewaktu Kabinet Hatta melaksanakannya banyak partai yang tadinya
menentang justru mendukungnya. Kedua pelaksanaan program Rera oleh Kabinet Hatta.
Tujuan pelaksanaan Rera dalam tubuh angkatan perang adalah mengurangi beban negara dan
profesionalisme angkatan perang. Tetapi oleh Amir dan anak buahnya yang tergabung dalam
Devisi IV, dianggap sebagai hal yang tidak wajar. Oleh karena itu mereka mendukung aksi
Muso dalam mendirikan Negara Sovyet Indonesia. Sebagai sekorang sejarawan seharusnya
hal itu tidak perlu terjadi karena kepentingan pribadi dapat merugikan bangsa dan negara.
Pada saat hampir bersamaan Indonesia perang melawan Belanda ( Agresi Militer II )
sehingga fokus Indonesia terpecah menjadi dua melawan Belanda dan pemberontak. Untuk
41

itu kepentingan pribadi ditinggalkan untuk kepentingan bersama. Mari kita merenungkan dan
ambil hikmahnya dari peristiwa tersebut. Ini ada cuplikan wawancara tentang seputar
peristiwa PKI Madiun 1948.

Pemberontakan Andi Aziz

Adapun faktor yang menyebabkan pemberontakan adalah :

Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara
Indonesia Timur.

Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI

Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.

Pemberontakan RMS

Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April
1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia
masih berupa Republik Indonesia Serikat). Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap
sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada
November 1950. Sejak 1966 RMS berfungsi sebagai pemerintahan terror di pengasingan,
Belanda. RMS didirikan oleh Dr. Soumokil mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.
Dia mendirikan RMS dilatar belakangi oleh :

Pertama takut kehilangan kedudukan. Dengan bergabungnya NIT dalam RI maka urusan
negara diambil alih oleh pusat ( RI ). Ini berarti belum tentu jabatan sebagai Jaksa agung
dapat diperoleh kembali bila bergabung dengan RI. Kedua perbedaan latar belakang sejarah
dan budaya antara NIT dengan RI ( Jawa ). Kepentingan pribadi juga mendorong diri Dr.
Soumoukil melawan pemerintah sehingga mengorbankan banyak pihak. Oleh karena itu
jangan mementingkan diri sendiri tetapi kepentingan orang banyak yang diutamakan

98. BAB XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,


SERTA LAGU KEBANGSAAN**)
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

99. BINTANG yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang MahaEsa.
Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi
cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang
menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya
dan telah ada sebelum segala sesuatu didunia ini ada.
RANTAI yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling
berkait membentuk lingkaran.
Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan
perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-
42

laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat
seperti sebuah rantai.
POHON BERINGIN yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana
banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa "
berteduh " di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan
akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti
halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

KEPALA BANTENG yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul,
seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.
PADI dan KAPAS yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan
utama bagi sila kelima ini.
100. Pasal 57 UUDS
Anggauta-anggauta Dewan Perwakilan Rakjat dipilih dalam suatu pemilihan
umum oleh warganegara Indonesia jang memenuhi sjarat-sjarat dan menurut
aturan-aturan jang ditetapkan dengan undang-undang.

111. konsul menurut konfensi WINA

Konvensi Wina 1963 ( mengenai Hubungan Konsuler )

Hubungan Konsuler : Hubungan Internasional antara negara tentang


perdagangan dan pelayaran. Semula konsul itu hanya seseorang mengurusi
kepentingan – kepentingan sekelompok orang ( warga negara ) yang ada di negara
asing. Pengurusan ini dilakukan atas nama negaranya. Bidang tugasnya yang terutama
adalah masalah privat, bukan kepentingan negara atau publik. Di dalam
perkembangannya, seorang konsul yang ditugaskan disuatu negara tidaklah hanya
mewakili di negaranya di bidang perdagangan saja, tetapi juga melayani para
warganegaranya yang berada di negara asing di mana ia ditempatkan.

Istilah-istilah dalam Konvensi Wina 1963 :


1.      "Konsuler post" berarti setiap konsulat jenderal, konsulat, wakil-konsulat atau
kantor konsuler;
2.      “Konsuler distrik" berarti daerah yang ditetapkan ke pos konsuler untuk
menjalankan konsuler
3.      "Kepala konsuler post" berarti orang didakwa dengan kewajiban bertindak
dalam kapasitas;
4.      "Petugas konsuler" berarti setiap orang, termasuk kepala konsuler pos,
dipercayakan dalam kapasitas dengan pelaksanaan fungsi konsuler;
43

5.      "Konsuler karyawan" berarti setiap orang yang bekerja di pelayanan teknis


administratif atau sebuah konsuler tiang
6.      Anggota staf layanan" berarti setiap orang yang bekerja di pelayanan domestik
konsuler
7.      "Anggota konsuler berarti petugas konsuler, konsuler karyawan dan anggota
service staff; staf pelayanan;
8.      Anggota staf konsuler" berarti petugas konsuler, selain kepala konsuler pos,
konsuler karyawan dan anggota staf layanan;
9.      "Anggota staf pribadi" berarti seseorang yang bekerja secara eksklusif di
layanan swasta dari anggota pos konsuler;
10.  "Konsuler bangunan" adalah bangunan atau bagian bangunan dan tanah
pendukung hal tersebut, terlepas dari kepemilikan, digunakan khusus untuk keperluan
pos konsuler;
11.  "Konsuler arsip" meliputi semua surat-surat, dokumen, korespondensi, buku,
film, kaset dan bersama-sama dengan sandi dan kode, kartu-indeks dan setiap artikel
perabot dimaksudkan untuk perlindungan mereka atau tetap aman.

Tingkat – Tingkat Kepala Perwakilan Konsuler ( Pasal 9 )


1.      konsul-general.
2.      konsul
3.      wakil-konsul
4.      agen konsuler.

Pembentukan Hubungan Konsuler ( Pasal 2 )


1.      Pembentukan hubungan konsuler antara negara dilakukan atas
dasar  kesepakatan atau persetujuan bersama.
2.      Persetujuan yang diberikan untuk pembukaan hubungan diplomatik antara dua
negara berarti pula persetujuan pembukaan hubungan konsuler, kecuali dinyatakan
lain.
3.      Para pemutusan hubungan diplomatik , tidak akan melibatkan
                        pemutusan hubungan konsuler.

Fungsi Konsuler ( Pasal 5 )


1.      Melindungi kepentingan – kepentingan negara pengirim dan para
warganegaranya serta badan – badan hukum yang ada di negara penerima, di dalam
batas – batas yang diperbolehkan oleh Hukum Internasional.
2.  Memajukan pembangunan hubungan dagang , ekonomi, budaya dan ilmiah, antara
kedua negara ( negara pengirim dan penerima ) serta memajukan hubungan
bersahabat diantara mereka.
44

3.   Mengetahui melalui cara yang sah, keadaan  dan perkembangan – perkembangan


kehidupan dagang, ekonomi, kebudayaan, ilmiah dari negara penerima, serta
melaporkannya kepada pemerintah negara pengirim.
4.   Mengeluarkan dokumen perjalanan dan pasport kepada para warganegara dari
negara pengirim, serta vista atau dokumen – dokumen yang pantas untuk orang –
orang yang akan pergi ke negara pengirim.
5.   Memberikan pertolongan dan bantuan kepada para warganegara dan badan –
badan hukum dari negara pengirim.
6.   Melaksanakan hak hak pengawasan dan pemeriksaan yang disyaratkan di dalam
hukum dan peraturan negara penerima terhadap kapal – kapal kebangsaan negara
pengirim, dan kapal udara – kapal udara yang didaftarkan di negaara tersebut, serta
terhadap para awak kapalnya.
7.   Mengulurkan bantuan kepada kapal – kapal dan pesawat udara tersebut, serta
kepada para awak kapalnya, mengadakan pernyataan pernyataan mengenai pelayaran
suatu kapal, memeriksa dan mencap kertas kertas kapal, dan tanpa merugikan
kekuasaan penguasa – penguasa negara penerima, melakukan penyelidikan atas suatu
kecelakaan yang terjadi selama pelayaran, dan menyelesaikan perselisihan apapun
diantara pemimpin, perwira dan pelaut sejauh hal ini diwenangkan oleh hukum dan
peraturan di negara pengirim.
8.   Melakukan fungsi – fungsi lainnya yang dipercayakan kepada kantor konsuler
oleh negara penerima atau yang ditentukan di dalam perjanjian internasional yang
berlaku diabtara negara pengirim dan negara penerima.

 Pengangkatan dan Penerimaan Konsul ( Pasal 10 )


1.      Kepala konsuler posting ditunjuk oleh Negara pengirim dan diakui
pelaksanaan  fungsi mereka oleh negara penerima.
2.  Tunduk pada ketentuan Konvensi ini. Formalitas untuk penunjukan dan untuk
penerImaan kepala konsuler posting adalah ditentukan oleh undang-undang, peraturan
dan kebiasaan dari negara pengiriman dan negara penerima masing-masing.

Hak Istimewa dan Kekebalan Konsuler


1.      Kekebalan kantor – kantor konsuler.
Kantor - kantor konsuler tidak boleh diganggu gugat dan para petugas negara s
etempat tidak boleh masuk kecuali dengan ijin kepala perwakilan.
2.      Kekebalan Alat – Alat Komunikasi.
Negara penerima mengijinkan suatu konsulat mempunyai komunikasi yang bebas
untuk semua kegiatan resmi.
3.      Kebebasan berkomunikasi.
Warganegara dari negara pengirim bebas untuk berkomunikasi dengan konsulat-
konsulat mereka dan sebaliknya.
4.      Kekebalan Pribadi Pejabat Konsuler
45

Negara penerima harus memberikan perlindungan kepada para pejabat konsuler dan
memperlakukan mereka sesuai dengan keddudukan resminya.
5.      Kekebalan fisik dan Kekebalan Lainnya
Kantor – kantor yang digunakan untuk kegiatan konsuler bebas dari pajak nasional a
tau lokal di negara penerima.
6.      Pembebasan dan Pembayaran Pajak Pribadi.
Para pejabat konsuler bebas dari semua pajak langsung apakah dipungut oleh
pemerintah negara penerima atau pemerintah daerah.
7.      Pembebasan Bea Masuk.
Barang - barang yang diimpor oleh perwakilan konsuler untuk keperluan resmi bebas
dari bea masuk.

Berakhirnya Fungsi Agen Konsuler ( Pasal 25 )


1.      Atas pemberitahuan oleh negara pengirim ke negara penerima bahwa fungsi
telah berakhir
2.      Atas penarikan exequatur.
3.      Atas pemberitahuan oleh Negara penerima kepada negara pengirim bahwa
negara penerima telah mengakhiri untuk menganggapnya sebagai anggota kantor
konsuler.

112 pengangkatan menteri menurut UUDS (pada pasal 51 ayat 5 Pengangkatan atau
penghentian antar-waktu Menteri-menteri begitu pula penghentian Kabinet dilakukan dengan
keputusan Presiden)

113 KTT yang membahas tentang zopfan dimana tanggal berapa (pada ktt-1 di bali,
Indonesia tanggal 23-24 february 1976)

114 UU tentang presiden sebagai pemimpin tertinggi TNI (pada uud 45 pasal 10 yaitu
presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD,AL dan AU)

115 tentang lambang negara

Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal


Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke
sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan
oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali
pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
46

Garis hitam tebal yang melintang di Perisai Burung Garuda Pancasila melambangkan
Indonesia dilalui oleh Garis Khatulistiwa

116 alasan MPR mengangkat soekarno presiden seumur hidup (ketetapan MPRS no.
III/MPRS/1963 tentang pengangkatan pemimpin besar revolusi indonesia bung karno
menjadi presiden republik indonesia seumur hidup)

117 pada masa siapa kabinet yang mempunyai tujuan memberantas DI TII

118 pada masa siapa kabinet siapa diadakan KTT ASIA AFRIKA (kabinet ali sastrimijoyo
tahun 1955)

119 pada masa kabinet siapa yang mempunyai program kerja panca karya ( kabinet djuanda 9
april 1957 – 5 juli 1959 , kabinet djuanda/ kabinet karya resmi dilantik 9 epril 1957. Kabinet
ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang tidak berdasarkan atas dukungan dari
parlemen karena negara dalam keadaan darurat, namun tetap terdiri dari pakar yang ahli
dalam bidangnya. Programnya: 1 Membentuk dewan nasional 2 Normalisasi keadaan
republik Indonesia 3 Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB 4 Perjuangan
pengembalian Irian Jaya 5 Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan

120 KTT ASIA AFRIKA ALI SASTRO I

121. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya
UUD 1945 Amandemen 4 Bab 13 Pasal 31 Ayat 2
122. Cita-cita bangsa Indonesia
Pembukaan UUD 1945
1) "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan."
2) "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur."
3) "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
4) "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
47

dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/perwakilan,
Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
123. Bunyi Sumpah Pemuda
Pertama :
 KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH
DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
 KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA
YANG SATU, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
 KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGJUNJUNG BAHASA
PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
124. Tujuan Indonesia mengikuti Gerakan Non Blok..
Ingin berperan aktif dalam mencari solusi terbaik dalam rangka menciptakan
perdamaian dan keamanan dunia. Dengan tujuan utama mempersatukan Negara-
negara yang tidak ingin beraliansi dengan Negara-negara adidaya peserta Perang
Dingin yaitu USA dan Uni Soviet.
125. Wawasan Nusantara termasuk sila ke ..
 Sila 1 (Ketuhanan yang Mahaesa) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang menghormati kebebasan beragama
 Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) menjadikan Wawasan Nusantara
merupakan wawasan yang menghormati dan menerapkan HAM (Hak Asasi
Manusia)
 Sila 3 (Persatuan Indonesia) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
 Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan) menjadikan Wawasan Nusantara merupakan
wawasan yang dikembangkan dalam suasana musyawarah dan mufakat.
 Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menjadikan Wawasan
Nusantara merupakan wawasan yang mengusahakan kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia.
126. Fungsi Pokok pancasila dasar yang statis atau fundamentaldalam pembukssn UUD
1945..
Pembukaan Undang- undang Dasar 1945 Sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental sehingga Pembukaan UUD 1945 tidak bisa diubah, Pokok kaidah
negara yang fundamental tersebut menurut ilmu hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan hukum yang tetap terletak pada kalangan tertinggi maka secara hukum
tidak dapat diubah
127. Saat UUDS 1950 presiden sudah dipilih melalui pemilu apa belum? alasannya?
48

Belum. Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk


memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan oleh MPR.
128. Pemilu Presiden dimulai tahun....
Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil
presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan
langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian
pemilu.
129. Pemimpin PKI..
Alimin dan Musso
130. Pedoman, pnghayatan dan pengamalan pancasila (p4) tidak diberlakukan ...
TAP MPRNo. XVIII/ MPR/ 1998
131. Tugas Mahkamah Konstitusi
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya
bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya
diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
 Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
 Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.
 Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945.
 Memutus pembubaran partai politik.
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
132. USDEK (Manifesto Politik Orde Lama)
Manipol/USDEK merupakan akronim dari Manifesto politik / Undang-Undang
Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin,
dan Kepribadian Indonesia yang oleh Soekarno dijadikan sebagai haluan negara
Republik Indonesia, sehingga harus dijunjung tinggi, dipupuk, dan dijalankan oleh
semua bangsa Indonesia. Diumpamakan juga Manifesto Politik/USDEK bagaikan
Quran dan Hadis shahih yang merupakan satu kesatuan, maka Pancasila dan
Manifesto Politik/USDEK pun merupakan satu kesatuan yang sama.
133. PP...
134. Pengenal Pancasila dalam dunia akademik...
135. Nilai Pancasila, distributif, intrument
 Pengertian Nilai Dasar
Definisi dari nilai dasar adalah nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap
(tidak berubah), nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD 194. Nilai-
nilai dasar Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan Sosial) kemudian dijabarkan menjadi nilai-nilai instrumental dan
nilai praxis yang lebih bersifat fleksibel dalam bentuk aturan atau norma-
norma yang berlaku dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Pengertian nilai instrumental
49

Definisi dari nilai instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar
secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan
Perundang-undangan lainnya, dalam Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004. Nilai instrumental ini
dapat berubah atau diubah.
 Pengertian nilai praxis
Definisi dari Nilai Praxis adalah nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam
kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Nilai praxis juga dapat berubah/diubah.
136. Kepala Staff Angakat Perang (KASAP)
Setelah Jenderal Soedirman wafat, tidak dipilih panglima baru. Sebagai gantinya
dipilih Kolonel TB Simatupang sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP)
yang membawahi para kepala staf angkatan. Pada tahun 1954 jabatan KASAP
dihapus dan sebagai gantinya dibentuk jabatan Gabungan Kepala-Kepala Staf,
yang ketuanya dijabat secara bergiliran dari setiap angkatan.
137. Pasal 73 UUD RIS
Yang dapat diangkat menjadi Menteri ialah orang yang telah berusia 25 tahun dan
yang bukan orang yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan hak-
pilih ataupun orang yang telah dicabut haknya untuk dipilih.
138. Pasal 74 UUD RIS
 Presiden sepakat dengan orang2 yang dikuasakan oleh daerah2-bagian sebagai
tersebut dalam pasal 69, menunjuk tiga pembentuk Kabinet.
 Sesuai dengan anjuran ketiga pembentuk Kabinet itu, Presiden mengangkat
seorang dari padanya menjadi Perdana-Menteri dan mengangkat Menteri2
yang lain.
 Sesuai dengan anjuran ketiga pembentuk itu juga, Presiden menetapkan siapa2
dari Menteri2 itu diwajibkan memimpin departemen masing2.Boleh pula
diangkat Menteri2 yang tidak memangku sesuatu departemen.
 Keputusan2 Presiden yang memuat pengangkatan yang diterangkan dalam
ayat (2) dan (3) pasal ini serta ditanda-tangani oleh ketiga pembentuk Kabinet.
 Pengangkatan atau penghentian antara-waktu Menteri2 dilakukan dengan
keputusan Pemerintah.
139. Intervensi di bidang legislatif..
Peraturan Presiden No.14 tahun 1960
140. Intervensi di bidang yudikatif..
UUD No.19 tahun 1964
141. IGA, perjanjian Indonesia dengan negara ...
Amerika Serikat
142. Jumlah Provinsi awal mula ...
1.Sumatera :Teuku Mohammad Hasan.
2.Jawa barat :sutardjo kartohadikusumo
3.Jawa tengah :R.Panji Surono
4.Jawa timur:R.M.Suryo
5.sunda kecil:MR.I.Gusti ketut Puja
6.Maluku:MR.J.Latuharhary
50

7.Sulawesi:Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi.


8.Kalimantan:IR.Pangeran Mohammad Noor
143. Pemilu Pertama pada masa orba
Tanggal 5 Juli 1971. Pemilu 1971 merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan
bangsa Indonesia. Pemilu 1971 dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru,
tepatnya 5 tahun setelah pemerin¬tahan ini berkuasa. Pemilu yang dilaksanakan
pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan untuk memilih Anggota DPR.
144. Landasan visional dan landasan konseptual untuk menuju persatuan dan kesatuan ..
Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan
dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan
sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam
upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi
berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat
mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya
tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
landasan yang bersifat konseptual antara lain berupa dasar Negara Republik
Indonesia yaitu Pancasila dan UUD RI Tahun 1945

144. Asas Desentralisasi adalah asas otonomi daerah dimana penyerahan wewenang di
bidang tertentu secara vertical dari institusi/pejabat yang lebih tinggi kepada
institusi/lembaga/pejabat bawahannya sehingga yang diserahi atau dilimpahi wewenang
tertentu itu berhak bertindak atas nama sendiri dalam urusan tersebut. Dengan kata lain,
desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
kepala daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan.

145.
51

146. Pasal 28D UUD 1945

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan

Pasal 28E UUD 1945

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

147. Lima tokoh dunia sebagai para pendiri GNB:

a. Indonesia -> Presiden Soekarno

b. Mesir -> Presiden Gamal Abdel Nasser

c. India -> Perdana Menteri Jawaharlal Nehru

d. Ghana -> Kwame Nkrumah

e. Yugoslavia -> Presiden Josip Broz Tito

148. Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk merancang
Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah pembukaan UUD 1945. Pada sidang kedua,
dibentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia tersebut juga
membentuk suatu panitia kecil yang berjumlah tujuh orang yang khusus merumuskan
rancangan UUD dengan Mr. Soepomo sebagai ketua.

149. Kitab Negarakertagama yang judul aslinya Desawarnana ditulis oleh Mpu Prapanca
merupakan sumber terpercaya, karena ditulis pada saat kerajaan Majapahit masih berdiri di
52

bawah pemerintahan Sri Rajasanagara (Hayam Wuruk). Kitab ini menceritakan banyak hal
penting diantaranya tentang silsilah raja-raja Majapahit, Candi Makam Raja, keadaan kota
raja, upacara Sradha, wilayah kerajaan Majapahit, negara-negara bawahan Majapahit serta
hal-hal lainnya.

150. Pencetus Perang Gerilya

151. Pengganti Jenderal Sudirman

152. Penyempurnaan lambang garuda. Rancangan lambang negara yang diterima


pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II (Pontianak). Setelah rancangan
terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden Soekarno, dan Perdana
Menteri Moh Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Tanggal
20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat
disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk
melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS
Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

153. Pemimpin Perhimpunan Pemuda. Para pemimpin organisasi pemuda Indonesia adalah
Sugiono, Sunardi, Moeljadi, Soepangkat, Agus Prawiranata, Soekamso, Soelasmi, Kotjo
Sungkono, dan Abdul Gani.

154. Alasan penghapusan PPPP ??

155. Komisi Tiga Negara (KTN) adalah suatu komite yang dibentuk oleh Dewan Keamanan
PBB yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dengan Belanda. Anggota KTN
yaitu Australia (Richard C. Kirby), Belgia (Paul van Zeeland), dan Amerika Serikat (Dr.
Frank Graham).

156. Penghapusan bab IV (Dewan Pertimbangan Agung) terjadi pada amandemen ke-4

157. Usul rumusan pancasila ??

158. Nama Pancasila dicetuskan oleh Ir. Soekarno

159. Pasal 24A UUD 1945 (Kekuasaan Kehakiman)


53

(1) MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di


bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang.

(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
professional, dan berpengalaman di bidang hukum.

(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

(4) Ketua dan wakil ketua MA dipilih dari dan oleh hakim agung.

(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara MA serta badan peradilan di
bawahnya diatur dengan undang-undang.

160. Sidang DPR dan MPR. MPR melaksanakan sidang sedikitnya sekali dalam lima tahun
di ibukota negara, sedangkan DPR melaksanakan sidang sedikitnya sekali dalam setahun.

161. Pemilu pertama terjadi pada masa Orde Baru.

162. Landasan visional : Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh.

Landasan konseptual : ???

163. Meminta persetujuan DPR. Pasal 11 UUD 1945:

(1) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain.
(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara,
dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan
persetujuan DPR.

164. Pengangkatan menteri oleh Presiden. Bab V (Kementerian Negara) Pasal 17 UUD
1945:

(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara

(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.


54

(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

165. Salah satu ciri pancasila adalah ideologi terbuka kecuali …

166. Peraturan Presiden yang mengatur jumlah partai politik. Pada masa sesudah
kemerdekaan, Indonesia menganut system multi partai yang ditandai dengan hadirnya 25
partai politik. Hal ini ditandai dengan Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober
1945 dan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945.

167. Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15-25 Juli
1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan
negara-negara di bagian yang terbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan
negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh
39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan dan Timur Besar.

168. Wilayah laut yang tidak termasuk wilayah suatu negara …

169. Perseteruan antara Malaysia dengan Indonesia merebutkan pulau Ambalat.

170. Pada saat pendudukan Jepang, wilayah Indonesia yang dikuasai oleh angkatan laut
Jepang adalah Kalimantan, Sumatera, Jawa.

171. Contoh penerapan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah …

172. Modernisasi membuat pemanfaatan alam yang mulanya secara ekstraktif menjadi …

173. Ketuhanan berkebudayaan. Artinya nilai-nilai ketuhanan yang dipegang erat oleh
seluruh masyarakat Indonesia merupakan nilai yang menjadi dasar moral. Ia tidak bersifat
menyerang tetapi saling toleransi yang diwujudkan untuk saling menghargai antara tuhan
masing-masing yang diyakini benar menurut diri atau kelompok masing-masing.

174. Negara integral (negara berdasar atas kekeluargaan). Konsep negara yang ditawarkan
oleh Supomo disebut negara integralis atau negara totaliter. Supomo mengungkapkan bahwa
persatuan antara rakyat dan negara diwujudkan dalam adanya pengawasan gerak-gerik
masyarakat oleh kepala rakyat agar dapat senantiasa bermusyawarah dengan rakyatnya atau
dengan kepala-kepala keluarga dalam desanya, agar supaya pertalian batin antara pemimpin
dan rakyat seluruhnya senantiasa terpelihara.
55

175. Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika adalah sebuah konferensi antara negara-


negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA
diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka
(dahulu Ceylon),India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri
Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung
Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan
kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neo-kolonialisme Amerika
Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila
Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerusuhan dan kerjasama
dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBBdan prinsip-
prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-
Blok pada 1961.

176. Pencipta lagu nasional ???

177. Jumlah pertambahan provinsi di Indonesia dari tahun ke tahun

1945 : 8 provinsi 1961 : 21 provinsi 2000 : 28 provinsi

1950 : 11 provinsi 1964 : 24 provinsi 2001 : 30 provinsi

1956 : 14 provinsi 1968 : 25 provinsi 2003 : 31 provinsi

1958 : 18 provinsi 1969 : 26 provinsi 2004 : 33 provinsi

1959 : 19 provinsi 1976 : 27 provinsi

1960 : 20 provinsi 1999 : 27 provinsi

178. Jumlah agama yang resmi ada 6 yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik,
Hindu, Budha, dan Konghucu.

179. Urutan partai politik pada pemilu pertama untuk lima besar yaitu PNI, Masyumi,
NU, PKI, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

180. Pelantikan Presiden apabila MPR dan DPR tidak ada

181. Isi petisi Sutarjo adalah permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara
wakil-wakil Indonesia dan negeri Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama. Tujuannya
56

adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintahan yang
berdiri sendiri (otonom) dalam batas UUD Kerajaan Belanda.

182. Konferensi Asia Afrika (KAA) berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung
Merdeka, Bandung, Indonesia.

183. Golkar dari gabungan kata, diatur UU ??

184. Pengangkatan perdana menteri, umur presiden dan DPR.

a. Pasal 45 ayat 5 UUDS:

Presiden dan Wakil Presiden harus WNI yang telah berusia 30 tahun dan tidak boleh orang
yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan hak pilih ataupun orang yang telah
dicabut haknya untuk dipilih.

b. Pasal 50 UUDS:

Presiden membentuk kementerian-kementerian.

Pasal 51 UUDS:

(1) Presiden menunjuk seorang atau beberapa orang pembentuk kabinet.


(2) Sesuai dengan anjuran pembentuk cabinet itu, Presiden mengangkat seorang dari padanya
menjadi Perdana Menteri dan mengangkat menteri-menteri yang lain.
(3) Sesuai dengan anjuran pembentuk itu juga, Presiden menetapkan siapa-siapa dari
Menteri-menteri itu diwajibkan memimpin Kementerian masing-masing. Presiden boleh
mengangkat Menteri-menteri yang tidak memangku sesuatu Kementerian.
(4) Keputusan-keputusan Presiden yang memuat pengangkatan yang diterangkan dalam ayat
(2) dan (3) pasal ini ditanda-tangani serta oleh pembentuk Kabinet.
(5) Pengangkatan atau penghentian antar-waktu Menteri-menteri begitu pula penghentian
Kabinet dilakukan dengan keputusan Presiden.

c. Pasal 60 UUDS:

Yang boleh menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ialah warga negara yang telah
berusia 25 tahun dan bukan orang yang tidak diperkenankan serta dalam atau menjalankan
hak pilih ataupun orang yang haknya untuk dipilih telah dicabut.
57

185. Ratifikasi perjanjian internasional. Ratifikasi adalah proses adopsi perjanjian


internasional, atau konstitusi lainnya (seperti amandemen terhadap konstitusi) melalui
persetujuan dari tiap entitas kecil di dalam bagiannya.

Dalam system hukum nasional, ratifikasi perjanjian internasional diatur dalam UU No. 24
Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Ratifikasi perjanjian internasional oleh
Pemerintah RI dilakukan sepanjang dipersyaratkan oleh perjanjian internasional tersebut
dilakukan dengan undang-undang atas keputusan presiden.

186. Konvensi Malino (Malaysia-Indonesia) ??

187. Aplikasi nilai-nilai Pancasila …

188. Zaken Kabinet adalah suatu kabinet yang anggota (menteri) nya terdiri atau diisi oleh
orang-orang yang memiliki kualifikasi dan profesionalitas dari masing-masing individu di
bidang atau spesialisasi masing-masing dan bukan berdasarkan representatif dari partai
politik. Di Indonesia pernah ada 2 zaken kabinet pada masa demokrasi liberal, yaitu kabinet
Natsir dan kabinet Wilopo.

189. Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki makna bahwa Pancasila merupakan
system nilai yang digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai pedoman untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara.

190. Maklumat Presiden ??

Anda mungkin juga menyukai