Anda di halaman 1dari 18

SIMULASI DIGITAL KELAS MAYA

Oleh :
Muhammad Fikri Alhafiz (21)
X-TKR 2

SMK NEGERI 5 Jakarta


Jl. Pisangan Baru Timur VII
Jakarta
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                      

Jakarta, Oktober 2015

                                                                                             

Penyusun
Daftar Isi

BAB 1 KELAS MAYA

A. Pengertian kelas maya…………………………. 1


B. Tujuan pembelajaran kelas maya……..…...... 1
C. Manfaat dari kelas maya……………………….. 2
D. Kelebihan dan Kekurangan kelas maya……… 2
E. Pemanfaatan kelas maya…..………………….. 3
F. Model e-learning pada kelas maya …………… 6
G.Komponen pendukung e-learning pada kelas
maya……………………………………………… 7
H. Jenis – Jenis perangkat lunak pendukung kelas
maya …………………………………………….... 7

BAB II MEMBUAT KELAS MAYA MENGGUNAKAN EDMODO

A. Membuat Akun Gmail ………………………….. 11


B. Membuat Akun EDMODO…………………….... 11

BAB III KESIMPULAN.............................................. 14

Daftar Pustaka......................................................... 14
BAB 1
KELAS MAYA
A. PENGERTIAN KELAS MAYA
Kelas Maya atau Kelas Virtual (virtual class) adalah sebuah
lingkungan belajar berbasis Web yang:

 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya


jejaring pembelajaran sosial (social learning network), untuk
pemelajaran dan manajemen kelas.

 memuat konten-konten digital yang dapat diakses dan


dipertukarkan di mana saja, dari mana saja, dan kapan saja.
 Dalam Kelas Maya dapat diketahui kemajuan proses belajar, yang
dapat dipantau baik oleh guru, siswa, maupun orang tua. Selain
digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh, sistem tersebut
juga dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS MAYA


Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti pembelajaran,
siswa mampu :
 menjelaskan pemanfaatan kelas maya.
 mengidentifikasi jenis – jenis perangkat lunak pendukung
kelas maya.

1
C. MANFAAT DARI KELAS MAYA

 mendorong pelajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuan


teknologi

 dapat melatih pelajar untuk berinteraksi dan memberikan


pendapatnya

 mendorong pelajar untuk lebih ingin tau

 melatih pemikiran kreatif dan inovatif dengan menarik dan


berkesan
1. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KELAS MAYA
Kelebihan:
Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring,
setiap pengguna dapat melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja,
dengan syarat terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang
mencukupi.
Efisiensi waktu: komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus
membuang waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi dapat
disampaikan pada saat itu juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak
yang berkomunikasi saling berjauhan.
Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan
komunikasi daring, Anda dapat memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk
mendukung pelaksanaan dan kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh
layanan yang dapat digunakan seperti berbagi layar, presentasi.
Kekurangan:

Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan


tubuh, merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi
daring.
Memerlukan perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring
memerlukan adanya hardware, software.
Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring,
seringkali informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat
bingung si penerima.

2
D. PEMANFAATAN DARI KELAS MAYA
Pemanfaatan Kelas Maya

Dalam pembelajaran, teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperluas


jangkauan pembelajaran, meningkatkan kecepatan belajar, dan meningkatkan
efisiensi pembelajaran. Oleh karena itulah, pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Ada enam potensi kunci
dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam rangka revolusi
pembelajaran.

 Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam


skala global

Selama Anda memanfaatkan koneksi internet, Anda akan mendapatkan


informasi apapun yang tersedia dalam world wide web (www). Dalam mencari
informasi, Anda juga tidak akan merasa kesulitan berkat bantuan mesin pencari
seperti Google atau Bing.

 Fleksibilitas – belajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan


saja.

Dengan cara belajar yang terjadwal dalam kelas yang Anda laksanakan
selama ini (kelas konvensional), guru adalah sumber belajar utama bagi Anda.
Akan tetapi dengan kelas konvensional yang diperkaya dengan TIK, Anda memiliki
kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan Anda belajar dan tempat
Anda belajar, selama Anda dapat menggunakan komputer dan mengakses
internet.

3
 Interaksi – evaluasi belajar dapat dilaksanakan seketika dan
mandiri.

Dengan memanfaatkan TIK, Anda dapat mengerjakan tugas,


menjawab pertanyaan, maupun mengerjakan ujian di manapun dan
kapanpun Anda inginkan. Dalam beberapa model ujian,  Anda juga
dimungkinkan untuk mendapatkan hasil penilaian maupun
umpan balik secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu menunggu
lama untuk mengetahui hasil penilaian ujian  Anda.

 Kolaborasi  – penggunaan perangkat diskusi dapat


mendukung pembelajaran kolaborasi di luar ruang kelas.

Dengan memanfaatkan internet, Anda telah berada dalam sebuah


jaringan yang luas. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan perangkat
diskusi melalui internet, Anda dapat berkomunikasi, berdiskusi,
bertukar pendapat, baik mengenai sebuah ide, permasalahan,
maupun solusi dengan rekan atau guru Anda. Dengan perangkat ini
Anda juga dapat membuat kelompok belajar. Dalam kelompok ini
Anda akan dapat berbagi ide maupun sumber belajar antarteman.
 
 
 Peluang pengembangan – konten digital dapat terus-
menerus dikembangkan sehingga dapat memperkaya
pembelajaran dalam kelas konvensional.

Dalam kelas konvensional, Anda dan guru harus berada dalam


ruangan yang sama. Akan tetapi dengan memanfaatkan TIK, guru
Anda dapat memberikan instruksi dari tempat tertentu dan Anda tetap
dapat mengikuti instruksi guru Anda tersebut walaupun Anda berada di
tempat yang berbeda.

4
 Motivasi  – multimedia dapat membuat pembelajaran lebih
menarik.

Dengan TIK, Anda akan mendapatkan berbagai sumber belajar. Salah satu
sumber belajar tersebut adalah video atau animasi yang menjelaskan konsep atau
peristiwa tertentu. Dengan bantuan media ini, Anda akan mendapatkan
ilustrasi/gambaran yang lebih nyata dan dapat meningkatkan minat Anda dalam
belajar.

Lingkungan belajar yang mewadahi peran teknologi informasi untuk


mendukung proses pembelajaran inilah yang disebut dengan E-learning. Derek
Stockley (2003) mendefinisikan E-learning  sebagai penyampaian program
pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan dengan menggunakan sarana
elektronik. Senada dengan Stockley, dalam bukunya E-Learning  –A Guidebook
of Principles, Procedures, and Practice, Som Naidu (2006) mendefinisikan e-
learning sebagai penggunaan secara sengaja jaringan TIK dalam proses belajar
mengajar. Selain e-learning , beberapa istilah juga digunakan untuk
mendefinisikan model belajar mengajar tersebut yaitu online learning , virtual
learning, maupun network atau web -based learning . Oleh karena itu, Anda
tidak perlu bingung terhadap penggunaan berbagai istilah tersebut

5
E. MODEL E-LEARNING PADA KELAS MAYA
E-learning  dapat diselenggarakan dengan berbagai model (Rashty,
1999).

 Model Adjunct

Dalam model ini e-learning digunakan untuk menunjang sistem


pembelajaran tatap muka di kelas. Model ini dapat dikatakan sebagai model
tradisional plus karena keberadaan E-learning hanya sebagai pengayaan atau
tambahan saja.

 Model Mixed/Blended
  Model ini menempatkan e-learning menjadi bagian tidak terpisahkan dari
pembelajaran. Misalnya pembelajaran teori dilaksanakan secara daring,
sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka. Akan tetapi,
Bersin (2004) berpendapat bahwa model blended learning merupakan
gabungan dari model adjunct   dan mixed, sehingga sedikit atau banyak porsi
dari e-learning, dalam pembelajaran tatap muka, seluruh proses tersebut
merupakan blended learning .

 Model Daring Penuh /Fully Online


Dalam model ini e-learning  digunakan untuk seluruh proses
pembelajaran mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran. Salah satu contoh model ini adalah open course
ware yang
dikelola oleh Massachusetts Institut of Technology (MIT) di laman edx dengan
berbagai pembelajaran daring yang ditawarkan oleh berbagai universitas di dunia
pada pembelajaran daring ( online course) yang dipelopori oleh Universitas
Harvard, Coursera di laman, atau online course university yang dikelola oleh
berbagai universitas di Jerman di laman .
Dengan kata lain, e-learning dapat berfungsi sebagai
a. tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement ),
b. pengganti sebagian pembelajaran (complement ), atau
c. pengganti seluruh pembelajaran ( replacement  ) E-learning 
  yang dimaksud dalam konteks Simulasi Digital pada SMK adalah
learning sebagai supplement.
E-learning adalah kombinasi dari berbagai ‘media’ belajar (teknologi maupun
aktivitas) untuk menciptakan pembelajaran yang optimal bagi siswa. Istilah
“blended” menyatakan bahwa pembelajaran konvensional yang dilaksanakan
oleh guru dalam kelas, diperkaya dengan berbagai sumber digital.
6
F. KOMPONEN PENDUKUNG E-LEARNING PADA KELAS
MAYA
Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai
komponen pendukung yaitu:
a. Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet.
b. Perangkat lunak ( software ): Learning Management System (LMS),
Learning Content Management System  (LCMS), Social Learning Network 
  (SLN).
c. Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet.
d. Konten pembelajaran.
e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.

G.JENIS – JENIS PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG


KELAS MAYA
Dalam rangka mendukung kelas maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat
lunak/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Secara umum dikenal
dua jenis aplikasi yaitu aplikasi Learning Management System(LMS) dan
Learning Content Management System(LCMS). Akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya, seiringmeluasnya pemanfaatan Social Network 
(SN) khususnya Facebook, muncullah aplikasi Social Learning Network 
 (SLN) sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya.

a. Learning Management System (LMS)


Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan
untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten (content delivery system),
dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya,
memastikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
Sedangkan menurut Kerschenbaum (2009) dalam LMS selection Best Practices,
LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasikan secara otomatis
berbagai kegiatan pembelajaran.
7

Guru dapat menggunakan aplikasi ini untuk berbagi sumber belajar, berinteraksi,
dan berdiskusi dengan siswa, menyampaikan pengumuman, memberi tugas
maupun ujian, serta memberikan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca
materi , belajarmenjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan
menjawab soal-soal ujian. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.

b. Learning Content Management System (LCMS)


Menurut Kerschenbaum (2009), LCMS adalah sebuah aplikasi yangdigunakan
oleh pemilik konten untuk mendaftar (register), menyimpan (save),
menggabungkan (assembly), mengelola (manage), dan memublikasikan
(publis) konten pembelajaran untuk penyampaian melalui web, bentuk cetak,
maupun CD. Secara lebih rinci, LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengelola
konten pembelajaran. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan
menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi juga mengelola dan menyunting
(edit ) semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh dari LCMS antara
lain; Claroline, e-doceo solutions.

c. LMS vs LCMS
Perbedaan utama dari LMS dan LCMS adalah LMS merupakan media
interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang digunakan
oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten

d. Social Learning Network/s  ( S L N / S L N s )


LMS dan LCMS merupakan perangkat lunak yang telah banyak digunakan
dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning . Akan tetapi sistem ini
juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sebagian
besar dari sistem ini kurang memperhatikan daya suai (adaptability ), fleksibilitas,
dan hubungan sosial.
8

Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan
sosial dinonaktifkan yang menyebabkan pengelola sistem tidak dapat mengetahui
hal-hal yang sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Oleh karena itu, dalam
perkembangan teknologi saat ini, konsep hubungan sosial dan kepedulian sosial
mulai diterapkan dan memberikan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan
pembelajaran. Dengan adaptasi konsep ini dalam teknologi, siswa dapat
berkolaborasi, meningkatkan kemampuan kognitif, dan keterampilan sosialnya.
Oleh karena itu, muncullah paradigma baru dalam belajar yang disebut CSSL
(Computer Supported Social Learning ). Di dalamnya terdapat konsep Social
Learning Network  yang bertujuan untuk mendorong penggunanya memiliki
pengalaman baru dalam belajar menggunakan jejaring sosial (Social Network )
yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial (Halimi, 2011). Jejaring
sosial atau social network (SN) adalah ‘sebuah jejaring’ yang memuat interaksi
sosial dan hubungan interpersonal. Secara lebih rinci, SN adalah sebuah aplikasi
atau laman yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain
dengan cara saling bertukar informasi, komentar, pesan, gambar, maupun audio-
video. Dalam Social Network Sites (SNS) seperti Facebook atau Twitter,
pengguna difasilitasi untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan kolaborasi
(Greenhow, Robelia, & Hughes, 2009). Dengan kata lain, mekanisme
bersosialisasi melalui jaringan ini telah terbukti dapat meningkatkan hubungan
interpersonal dan memfasilitasi komunikasi nonverbal melalui media seperti audio-
video maupun gambar. Dengan berkomunikasi melalui media ini, interaksi
interpersonal menjadi lebih dekat. Oleh karena itu, berdasarkan kelebihan inilah
berbagai situs jejaring sosial didorong untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran
(Huang, 2010). Social learning network  (SLN) atau Jejaring Sosial untuk
Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk pada koneksi interpersonal
melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan.
Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena.  
9
 Penggunaan Social Network (SN) untuk pembelajaran dalam
pendidikan formal.

 Penggunaan SN oleh para pelajar dalam sebuah kolaborasi/diskusi


yang dilaksanakan secara informal.  

 Penggunaan laman yang secara khusus dirancang untuk


pembelajaran melalui jejaring sosial (Social Learning Network atau
SLN).  

 Penggunaan SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh


guru
10

BAB 2
MEMBUAT KELAS MAYA MENGGUNAKAN EDMODO

A. CARA MEMBUAT AKUN GMAIL

1. Langkah paling awal, siapkan koneksi internet, bukan browser, saya


sarankan untuk menggunakan browser Chrome, karena lebih enak dan
cepat menurut saya. Tapi jika belum download, pakai dulu seadanya.
bisa pake Internet Explorer atau Mozila Firefox.

2. Masukan alamatnya urulnya http://mail.google.com/ atau 


http://gmail.com . Sehingga tampil gambar seperti di bawah ini.
Kemudian pilih tombol [create account] atau Buat Akun yang berada di
pojok kanan atas.

B. MEMBUAT AKUN EDMODO

1. Langkah pertama masuk ke halaman edmodo

2. Dibawah ini adalah tampilan awal edmodo


11
3. Kemudian daftar dahulu untuk memiliki akun edmodo, kemudian klik
I’m a Student, jika kalian murid/pelajar.

4. Setelah anda mengeklik I'm a Student, tampilan seperti gambar


dibawah ini.
12

5. Kemudian isi data diri anda dikotak yang telah disediakan, Kemudian
untuk Group Code tanyakan kepada guru anda. Bila sudah lengkap klik
Sign Up. Contoh seperti gambar dibawah ini.
6. Tunggu sebentar akan ada pemberitahuan dari email bahwa
akun anda sudah bisa digunakan.

13

BAB 3
KESIMPULAN
Pembelajaran dengan memanfaatkan Teknologi Informasi Komunikasi
dianggap mampu untuk memperkaya pembelajaran konvensional. Oleh karena
itu, E-learning banyak digunakan sebagai supplement dalam pembelajaran.
Perangkat lunak yang mendukung pelaksanaan kelas maya melalui e-
learning  adalah Learning Management System (LMS) dan Learning Content
Management System(LCMS). Dalam perkembangannya kedua perangkat ini
dianggap kurang melibatkan hubungan sosial antarpenggunanya dan Sebelum
Anda mulai menggunakan Edmodo, Anda harus memiliki akun Edmodo. Atur profil
akun Edmodo Anda, sehingga guru dan kawan-kawan  Anda dapat mengenali
Anda. Fitur note adalah fitur yang akan selalu Anda gunakan dalam Edmodo.
Dengan fitur ini Anda akan dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan guru dan
kawan-kawan Anda. Anda juga dapat berbagi pakai sumber belajar yang dapat
Anda lampirkan dalam fitur ini.

DAFTAR PUSTAKA
“ SIMULASI DIGITAL KELAS MAYA “
http://www.academia.edu/8001227/SIMULASI_DIGITAL_-
_KELAS_MAYA

14

Anda mungkin juga menyukai