TINJAUAN PUSTAKA
makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan
usia anak secara fisiologis, mulai dari membuka mulut tanpa paksaan,
eater ialah perilaku dimana anak sangat memilih dalam hal makanan,
sama. Makanan yang disukai oleh anak tipe ini tidak banyak
malam hari pada saat makan. Pada kebanyakan kasus, anak hanya
buah yang memili rasa asam atau pahit, namun juga buah yang
a. Nafsu Makan
b. Kondisi Psikologis
c. Kondisi Fisik
dapat menjadi indicator kesulitan emosi antara anak dan orang tua
rendah (Galloway,2003).
dampak positif pada keadaan gizi anak. Ibu dan anak yang bergizi
tidak, karena anak telah terbiasa dengan variasi rasa melalui ASI.
pada usia satu tahun. Perilaku positif dari menyusui tersebut dapat
Hemandez, 2004).
4 faktor, anataralain :
muntah)sangat tinggi.
pergerakan.
3) Faktor psikis, Anak mempunyai pengalaman negatif saat
makan dalam porsi besar serta tidak dapat mengontrol kapan harus
berhenti (binge eating). Masalah picky eater yang lebih parahnya yaitu
yang ditandai berat badan dan tinggi badan kurang atau kesulitan
Picky eater pada anak yang tidak ditangani dan berlangsung lama
e. Emosi yang tidak stabil. Hal ini dikarenakan orang lain tidak
memahami apa yang disampaikan anak, maka anak picky eater ini
anak.
6. Cara Mengatasi Picky Eater
sendok makan.
dimakan.
televise.
fous pada kecukupan asupan anaj dan biasanya orang tua akan
b. Status Gizi
melalui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan
akan memperoleh status gizi yang cukup. Defisiensi zat gizi makro
Sebagai akibat kuranya asupan giz, status gizi dibagi dua sifat yaitu
status gizi yang sifatnya akut dan status gizi yang sifatnya kronis.
Status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat keadaan yang berlansung
orang tua, pola asuh anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan
(Adisasmito, 2007).
pada anak yang sehat tidak sama, dimana pada triwulan pertama
(Pudjiadi, 2001).
b. Distal Faktor
(Khumaidi, 1994).
c. Intermdiate Faktor
d. Proximal Faktor
akan mempunyai berat badan yang rendah dan tinggi badan yang
(Sediaoetama, 2004).
status gizi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penilaian langsung,
vital dan factor ekologi. Metode yang paling sering digunakan dalam
konsumsi makanan:
a. Antropometri
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Jenis ukuran tubuh
yang digunakan seperti berat badan, tinggi badan, panjang badan,
lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, dan tebal lrmak
lalu.
7) Dapat mengidentifikasi status gizisedang, kurang, dan buruk
(Supariasa, 2002).
sensitifitas pengukuran.
tinggi badan normal, lebih rendah atau bahkan tinggi dari yang seharusnya
2000).
digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi seseorang pada
(Supariasa, 2000) :
pendek.
negara berkembang.
pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan terlihat dalam
TB/U atau PB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang di masa lalu
negara berkembang.
2) Dapat menilai status kurus dan gemuk serta keadaan marasmus atau
jangkung.
d. Penilaian Klinis
(Supariase,2002).
penyakit yang hampir sama antara satu penyakit kurang gizi dengan
bukan penyakit kurang gizi dan harus dilakukan oleh tenaga professional
(Supariase, 2002).
c. Penilaian Biokimia
status gizi dengan cara mengukur kandungan berbagai zat gizi dan
substansi kimia dalam darah dan urine. Seperti mengukur kadar albumin
d. Penilaian Biofiisk
(Supariase, 2002)
2) Statistik Vital