Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

MENARA SISWA
MENEARASISWA ADMINISTRATION SCIENCE INSTITUTE
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER SAINS
(M.Si.)
Sekretariat Pusat : Jalan Parung Hijau No. 24 Kemang Bogor, Fax. 8616909 Kode Pos 16310,
Home Page : http://www.menarasiswa.com, e-mail:mensis@menarasiswa.com

Mata Kuliah : Ekonomi, Politik dan


Pembangunan
Hari/Tanggal : Jum’at, 17 Juli 2020
UJIAN AKHIR SEMESTER
Waktu : 95 menit
(UAS TAHUN 2020)
Kelas : Karyawan
Dosen Penguji : Dr. Drs. H. Darmo S.,

Petunjuk :
1. Sebelum menindak-lanjuti perintah yang harus dikerjakan, terlebih dahulu silahkan
perhatikan oleh Anda gambar diagram di bawah ini dengan seksama!

2. Setelah Anda belajar tentang teori dan konsep terkait Ekonomi, Politik dan
Pembangunan, baik di saat perkuliahan maupun diperoleh dari pelatihan-pelatihan
yang relevan serta diperkuat dengan pengalaman Anda bekerja di tempat kerja saat
ini. Silahkan Anda padukan keduanya tersebut untuk menguraikan gambar alur pikir
ekonomi –politik sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini!
SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES

Nama : Edeh Sumiati


NPM : PS. 318266
Mata Kuliah : Ekonomi, Politik dan Pembangunan
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2020
Kelas : Karyawan
Jawaban :

Public Choice Theory secara sederhana bisa diartikan sebagai disiplin ilmu yang
menganalisis ilmu politik dengan kerangka berpikir ilmu ekonomi untuk kemudian diaplikasikan
ke dalam ilmu hukum (Stearns dan Zywicki, 2009: 1). Public Choice Theory dapat dikatakan
sebagai perkembangan lebih lanjut dari aliran Hukum & Ekonomi (Law & Economics), yang
memanfaatkan analisis ekonomi dalam menjawab tiga pertanyaan besar mengenai: (i) definisi
hukum; (ii) asal-muasal hukum dan cara hukum memperoleh keberlakuannya; dan (iii) kriteria
hukum yang baik (Mercuro dan Medema, 2006: 5).

Apabila Law & Economics menggunakan pendekatan ekonomi secara langsung dalam
menganalisis berbagai doktrin hukum, Public Choice Theory menerapkan pendekatan ekonomi
ke dalam institusi politik yang relevan sebelum kemudian digunakan untuk menganalisis doktrin
hukum (Stearns dan Zywicki, 2009: 2)

Asumsi ekonomi dasar yang digunakan dalam Public Choice Theory pada prinsipnya
sama dengan Law & Economics, yaitu bahwa setiap manusia, termasuk agen politik, bersifat
rasional, dalam artian setiap individu akan bertindak untuk memaksimalkan manfaat/utilitas
pribadi dengan meminimalisir biaya yang harus ia keluarkan (Stearns dan Zywicki, 2009: 5, dan
Posner, 2011: 3 ). Dengan kata lain, setiap manusia akan memperhitungkan untung rugi dari
tindakannya.
Perhitungan untung rugi tersebut itu tidak selalu berarti setiap manusia secara sadar melakukan
perhitungan yang rumit dan mendalam untuk setiap tindakannya, melainkan dapat pula
diperhitungkan dalam bawah sadarnya (Becker, 1990: 7). Selain itu, tidak pula berarti setiap
manusia diharuskan memiliki informasi yang lengkap sebelum mengambil keputusan (Posner,
2011,. 4).
Untuk mencegah salah paham, penggunaan ilmu ekonomi yang dimaksud tidak melulu
berhubungan dengan uang, melainkan ekonomi dalam pengertian umum, yaitu mengenai alokasi
sumber daya yang terbatas secara efisien (Becker, 2008: 1).

Asumsi dasar mengenai rasionalitas ini merupakan dasar kerangka berpikir yang perlu
dipahami secara benar untuk memahami Public Choice Theory. Dengan menggunakan asumsi
dasar tersebut, kita dapat melihat kasus PKS di atas sebagai suatu gambaran umum bahwa para
agen politik terus berusaha untuk memaksimalkan manfaat (yang bisa berupa tambahan suara
ketika pemilu, keuntungan pribadi) dengan meminimalisir biaya yang dikeluarkan (bisa berupa
reputasi, ataupun biaya dalam arti umum).

Anda mungkin juga menyukai