Anda di halaman 1dari 10

Skenario 3

JANGAN SEDIH KAKEK....

Kakek Ujang berusia 78 tahun tinggal bersama keluarga anak perempuannya.


Istrinya telah meninggal sejak sebulan yang lalu karena mengalami kecelakaan. Ia sangat
kehilangan istrinya dan masih denial atas kepergian istrinya tersebut. Ia merasa bersalah atas
kematian istrinya tersebut karena tidak mampu menjaga istrinya dengan baik. Semenjak
kematian istrinya, ia sering diam di kamar dan malas untuk keluar rumah. Ia menolak untuk
berinteraksi dengan anak cucunya. Setiap hari ia merasa kesepian karena anaknya bekerja dan
cucunya sekolah. Setiap malem ia mengalami insomnia, sehingga pada pagi harinya mengalami
kelemahan dan kurang bergairah.

Semenjak kematian istrinya ia merasa marah kepada Tuhan, kenapa harus


mengambil istrinya, ia jadi jarang pergi ke pengajian dan sholat berjamaah di masjid karena
biasanya ia sering berangkat dengan istrinya.

Keluarga sangat cemas menghadapi perubahan pada kakek ujang tersebut sehingga
membawanya ke petugas kesehatan. Hasil pengkajian diperoleh data bahwa nilai GDS 20, status
fungsional kategori C. Status mental dan emosional (+).

Step 1

1. Denial : kondisi dimana seseorang tidak mampu menerima kenyataan.

Step 2

1. Apa penyebab dari lansia ketika mengalami insomnia?


2. Apa dampak lansia jika mengalami imsonia?
3. Apa yang dilakukan perawat kepada keluarga ?
4. Langkah apa yang dilakukan perawat agar mampu berinteraksi dengan kakek tersebut?
5. Diagnosa apa yang mungkin muncul ?
Step 3

1. Kondisi fisik dan psikologis.


2. Mudah lelah, pusing, tidak bergairah, tidak bersemangat
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang psikologis pada kakek, dan menganjurkan
keluarga untuk terus berinteraksi secara terus menerus.
4. Membina hubungan saling percaya, harus menjadi pendamping (bukan menjadi
pendidik), memberikan sentuhan, lingkungan yang aman nyaman.
5. Ansietas, Harga diri rendah.

Step 4

Pertanyaan yang sudah terjawab

Step 1 : -

Step 2 : 3, 4

Pertanyaan yang belum gterjawab

Step 1 : 1

Step 2 : 1,2,5

Step 5

Psikologis pada lansia

Step 6

Penyebab imsonia pada lansia:


1. Perubahan pola tidur
Tidur siang terlalu lama dan tidur terputus juga dapat mengganggu pola tidur seseorang. Pola
tidur pada lansia mengalami perubahan disebabkan oleh proses patologis terkait dengan usia.
Penelitian yang dilakukan Wiley pada tahun 1974 menyebutkan bahwa gangguan tidur pada
lanjut usia menyerang 50% lansia yang berusia 65 tahun atau lebih yang tinggal dirumah, dan
sebanyak 66% lanjut usia yang tinggal di home care.
Perubahan yang terjadi adalah kuantitas tidur lansia umumnya disebabkan karena terbangun dini
hari dan peningkatan jumlah tidur siang. Penelitian yang dilakukan oleh Johnson tahun 2005
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah waktu seseorang terjaga dengan kuantitas
tidur di malam hari.
Untuk itu, semakin bertambahnya usia terutama saat memasuki usia lanjut, pola irama sirkadian
mengalami perubahan.
2. Asupan nutrisi
Asupan nutrisi bagi lansia juga mempengaruhi timbulnya insomnia, seperti konsumsi alkohol,
kebersihan diri yang tidak terjaga dengan baik, dan konsumsi obat yang memiliki efek samping
gangguan tidur lansia.
3. Ketidaknyamanan fisik
Penurunan fisik dan penyakit yang menghampiri lansia menyebabkan pola tidur terganggu.
Misalnya nyeri, batuk, mual, inkontinensia, permasalahan kardiovaskuler (perawatan paska
operasi jantung), urgensi, penyakit Alzheimer, penyakit degeneratif, penyakit paru, sindrom
nyeri, dan penyakit prostatik.
4. Faktor psikologis
Beragam faktor psikologis dapat menyebabkan insomnia. Faktor tersebut antara lain rasa cemas,
depresi, ketakutan, berduka, dan stres.
Seorang lansia yang ditinggal pasangan dan anak cenderung memiliki perasaan depresi. Selain
itu, gangguan tidur pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti berkurangnya
aktivitas, pensiun, perubahan pola sosial, atau kematian pasangan.
5. Faktor lingkungan
Lingkungan dapat memengaruhi seseorang untuk dapat tidur. Lingkungan yang bising, cahaya
yang terang atau gelap, suhu yang ekstrem, kelembaban lingkungan, dan tatanan yang tidak
familiar bisa mengganggu pola tidur seseorang.
2. dampak jika lansia mengalami imsonia
Orang lansia yang tidak bisa tidur dengan baik dan mendapatkan masalah susah tidur biasanya
akan lebih mudah beresiko mengalami depresi, masalah pada perhatian dan juga ingatan, serta
mengantuk lebih sering di siang hari dengan berlebihan. Mereka juga akan cenderung jatuh di
dalam hari dan merasakan sensitif pada rasa sakit dengan berlebihan.
Tidak cukup tidur akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh kita. Mempunyai suatu
resiko uuntuk mengalami penyakit jantung, penyakit diabetes, kenaikan berat badan, dan
penyakit kanker payudara.
Penyakit insomnia pada lansia biasanya membuat mereka lebih sering terbangun di malam hari.
Dan hal ini akan mengakibatkan Anda harus menghabiskan waktu Anda lebih lama di atas
tempat tidur untuk bisa mendapatkan waktu tidur yang dibutuhkan oleh Anda, atau juga Anda
harus mengganti waktu yang hilang dengan tidur siang.

Daftar Pustaka
1. Nugroho, W. (2009). Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

2. Suardiman,Siti Partini (2011). Psikologi Usia Lanjut, Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.U USIA 78 TAHUN

DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS

A. FORMAT PENGKAJIAN KLIEN GERONTIK


1. Identitas Klien
Nama : Tn.U
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 78 tahun
Suku : Sunda
Alamat : Jln.Jakarta IV no 15
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Tanggal pengkajian : 02 Januari 2018

2. Keluhan Utama
Klien sangat kehilangan istrinya dan masih denial atas kepergian istrinya tersebut.
3. Riwayat Kesehatan Saat ini (PQRST) :
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 02 Januari 2018 pukul 09.00 kepada
Tn.U oleh perawat I. Ia merasa bersalah atas kematian istrinya, ia sering diam di kamar
dan malas untuk keluar rumah. Ia menolak untuk berinteraksi dengan anak dan cucunya.
Setiap malam ia mengalami insomnia, sehingga pada pagi harinya mengalami kelemahan
dan kurang bergairah.
4. Riwayat Kesehatan dahulu :
-
5. Riwayat Kesehatan keluarga :
-
6. Tinjauan Sistem ( Jelaskan tentang kondisi sistem-sistem di bawah ini yang terdapat pada
klien )

a. Keadaan umum :
TD : 130/80
RR : 22 x/menit
ND : 68 x/menit
S : 36 C

7. Pengkajian Fungsional

KATZ Indeks :
A. : Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan mandi
B. : Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. : Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
D. : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
E. : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. : Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain
G. : ketergantungan untuk semua fungsi di atas

Hasil : Kategori C

8. Pengkajian Psikologis

Pengkajian Emosional

PERTANYAAN TAHAP 1
Apakah klien mengalami sukar tidur? YA
Apakah klien sering merasa gelisah? YA
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? YA
Apakah klien sering was was atau kuatir? YA

Hasil : Positif (+)

f. Pengkajian Status Mental

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental


Status Questioner (SPSMQ)

Instruksi :

- Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
- Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

Benar Salah No Pertanyaan


* 01 Tanggal berapa hari ini?
* 02 Hari apa sekarang ini?
* 03 Apa nama tempat ini?
* 04 Dimana alamat anda?
* 05 Berapa umur anda?
* 06 Kapan anda lahir? (minimal
tahun lahir)
* 07 Siapa presiden indonesia
sekarang?
* 08 Siapa presiden indonesia
sebelumnya?
* 09 Siapa nama ibu anda?
* 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun

Score Total : 1

Interpretasi hasil :

Salah 0-3: fungsi intelektual utuh

Salah 4-5: kerusakan intelektual ringan

Salah 6-8: kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10: kerusakan intelektual berat

h. Pengkajian kondisi Depresi

Getriatic Depresion Scale : 20


B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Usia Kesepian
 Pasien mengatakan
menolak untuk
berinteraksi dengan Terjadinya perubahan aktivitas
anak dan cucunya, pada pasien
 Pasien Mengatakan
belum menerima
kenyataan terhadap Penurunan proses interaksi
istrinya yang
meninggal
Do : Pasien malas untuk berinteraksi
 Pasien terlihat murung dengan orang lain

 Pasien masih dalam


fase denial (Tidak
menerima / penolakan) Pasien dalam fase denial

terhadap kehilangan
pasangannya
Pasien merasa sendiri

Kesepian

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kesepian Berhubungan dengan Deprivasi Kasih Sayang (Kematian Pasangan)

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Dx Tujuan Intervensi Rasional
O
1 1 Setelah dilakukan 1. Promosi intergritas 1. Supaya
tindakan keperawatan keluarga berupa : pasien mau
selama 2x24jam - Tingkatkan berinteraksi
Kesepian pasien dapat persatuan dan dan tidak
teratasi dengan kriteria kesatuan keluarga merasa
hasil : 2. Berikan fasilitasi kesepian
- Pasien tidak perhatian pasien 2. Agar pasien
merasa kesepian 3. Berikan dukungan tidak merasa
- Pasien mampu spiritual pada kesepian
menerima pasien 3. Agar pasien
kenyataan 4.Tingkatkan sosialisasi tidak
terhadap untuk berinteraksi menyalahka
kematian istrinya dengan orang lain. n dirinya
dan Tuhan
4. Agar pasien
dapat
berinteraksi
dengan
keluarga

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Jam Dx Implementasi Respon Klien
1 Selasa, 02 07.45 1 1. melakukan Promosi 1. Pasien mampu
Januari WIB intergritas keluarga merespon dengan
2018 berupa : baik apa yang di
09.40 - Meningkatkan anjurkan perawat
WIB persatuan dan 2. Pasien tidak
kesatuan keluarga merasakan
10.00 - Memberikan kesepian
WIB fasilitasi perhatian 3. Pasien dapat
pasien menerima
12.20 - Memberikan kenyataan
WIB dukungan spiritual mengenai kematian
pada pasien istrinya
13.45 - Meningkatkan 4. Pasien mau untuk
WIB sosialisasi untuk berinteraksi
berinteraksi dengan kembali
orang lain.

F. EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Evaluasi Tandatangan
1 Rabu, 03 S : Pasien mengatakan sudah tidak Kelompok 3
Januari 2018 merasa kesepain lagi
O : Pasien mampu berinteraksi
kembali
A : Kesepian pasien teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai