Adaptif Maladaptif
D. Faktor Predisposisi
a. Factor Biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Insiden tertinggi skizofrenia ditemukan pada keluarga yang anggota
keluarga yang menderita skizofrenia. Berdasarkan hasil penelitian pada
kembar monozigot apabila salah diantaranya menderita skizofrenia adalah
58%, sedangkan bagi kembar dizigot persentasenya 8%. Kelainan pada
struktur otak seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan
volume otak serta perubahan struktur limbik, diduga dapat menyebabkan
skizofrenia.
a. Faktor Psikologis
Kurangnya stimulasi, kasih sayang, kehangatan dari ibu akan
memberikan rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa
percaya diri. Rasa tidak percaya tersebut dapat membentuk perilaku curiga
pada orang lainMaupun lingkungan.
b. Faktor sosial budaya
Mengasingkan diri dari lingkungan menjadi faktor pendukung
terjadinya gangguan hubungan dapat juga disebabkan oleh norma-norma
budaya yang dianut oleh satu keluarga, seperti anggota tidak produktif
yang diasingkan dari lingkungansosial.
( Damaiyanti dan Iskandar, 2012 &Yosep dan Sutini, 2016 )
E. Faktor Presipitasi
Menurut Direja, (2011) ada beberapa faktor presipitasi isolasi sosial, meliputi :
1. Stressor sosial budaya
Sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya
penurunan stabilitas keluarga seperti perceraian, berpisah dengan orang
yang di cintai, kehilangan pasangan disusia tua, kesepian karena ditinggal
jauh, dirawat dirumah sakit atau di penjara, semua dapat menimbulkan
isolasi sosial.
2. Stressor biokimia
a. Tori dopamine, kelebihan dopamine pada mesokortikaldan
mesolimbic serta tractus saraf dapatmerupakan indikasi terjadinya
skizofrenia
b. Menurunnya MAO (Mono Amino Oksidasi), didalam darah akan
meningkatkan dopamine dalam otak, karena salah satu kegiatan MAO
adalah sebagai enzim yang menurunkan dopamine, maka menurunnya
MAO dapat merupakan indikasi terjadinya skizofrenia
c. Faktor ekdoktrin, jumlah FSH dan LH yang rendah di temukan pada
pasien skizofrenia, demikian pula prolactin yang mengalami
penurunan karena dihambat.
3. Stressor Psikologis
Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intesitas kecemasan yang
ekstrim dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk
mengatasi masalah akan menimbulkan berbagai masalah gangguan
berhubungan pada tipe psikotik.
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
a. Proyeksi, keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emoasi
kepada orang lain karena kesalahan yang dilakukan sendiri.
b. Regresi, menghindari stress, kecemasan dengan menampilkan perilaku
kembali seperti pada perkembangan anak.
c. Represi, menekan perasaan atau pengalaman yang menyakitkan atau
konflik atau ingatan dari kesadaran yang cenderung memperkuat
mekanisme ego.
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
Menurut Yosep (2009) berikut proses terjadinya masalah isolasi sosial :
Isolasi Sosial
III. KEMUNGKINAN DATA FOKUS PENGKAJIAN
Format/ data fokus pada pengkajian Isolasi Sosial (Keliat, 2012)
HUBUNGAN SOSIAL
V. ANALISA DATA
Data Masalah
Data Subjektif Isolasi Sosial
Klien menceritakan perasaan
kesepian atau ditolak oleh
orang lain
Klien merasa tidak aman
berada dengan orang lain
Klien merasa bosan dan
lambat dalam menghabiskan
waktu
Klien tidak mampu
berkonsentrasi dan sulit
membuat keputusan
Klien merasa tidak berguna
Klien tidak yakin dapat
melangsungkan hidup
Data Objektif
Klien tampak diam dan tidak
mau bicara
Tidak mengikuti kegiatan
Banyak berdiam di kamar
Klien menyendiri dan tidak
mau berinteraksi dengan
orang terdekat
Klien tampak sedih, ekspresi
datar dan tumpul
Kontak mata kurang
Kurang spontan
Apatis (acuh terhadap
lingkungan )
Tidak merawat diri dan tidak
memperhatikan kebersihan
Masukan makanan dan
minuman terganggu
Mengisolasi diri
Aktivitas menurun
Kurang energi (tenaga)
(Yosep dan Sutini, 2016 )