Anda di halaman 1dari 8

BAB II

DASAR TEORI
A. Pengertian Rumah Sehat
Menurut PP RI NO. 14 Tahun 2016 yang
dimaksuddenganrumahadalahbangunangedung yang
berfungsisebagaitempattinggal yang layakhuni, Saranapembinaankeluarga,
cerminanharkatdanmartabatpenghuninya, sertaasetbagipemiliknya.

Menurut PP RI NO. 14 Tahun 2016 yang


dimaksuddenganperumahanadalahkumpulanRumahsebagaibagiandariPerm
ukiman, baikperkotaanmaupunperdesaan, yang
dilengkapidenganPrasarana, Sarana,
danUtilitasUmumsebagaihasilupayapemenuhanRumah yang layakhuni.

Rumahsehatadalahrumahidaman. Rumahsehatadalahkondisifisik,
kimia, biologi di
dalamrumahdanperumahansehinggamemungkinkanpenghuniataumasyarak
atmemperolehderajatkesehatan yang optimal.
Olehkarenaiturumahharuslahsehatdannyaman agar
penghuninyadapatberkaryauntukmeningkatkanproduktivitas (Syafrudin,
Damayani&Delmaifanis, 2011).

B. KriteriaRumahSehat
MenurutDepkes RI (2002) danmenurut Winslow dan APHA
(American Public Health Association),
rumahdapatdikatakansehatapabilamemenuhikriteriasebagaiberikut:

1. Memenuhikebutuhanfisiologisantara lain pencahayaan,


penghawaandanruanggerak yang cukup, terhindardarikebisingan yang
mengganggu.
2. Memenuhikebutuhanpsikologisantara lain privacy yang cukup,
komunikasi yang sehatantaranggotakeluargadanpenghunirumah.
3. Memenuhipersyaratanpencegahanpenularanpenyakitantarpenghunirum
ahdenganpenyediaan air bersih,
pengelolaantinjadanlimbahrumahtangga, bebasvektorpenyakitdantikus,
kepadatanhunian yang tidakberlebihan, cukupsinarmataharipagi,
terlindungnyamakanandanminumandaripencemaran,
disampingpencahayaandanpenghawaan yang cukup.
4. Memenuhipersyaratanpencegahanterjadinyakecelakaanbaik yang
timbulkarenakeadaanluarmaupundalamrumahantara lain
persyaratangarissempadanjalan, konstruksi yang tidakmudahroboh,
tidakmudahterbakardantidakcenderungmembuatpenghuninyajatuhterge
lincir.

Untukmenciptakanrumahsehatmakadiperlukanperhatianterhadapsbeberapa
aspek yang sangatberpengaruh, antaralain :
1. Sirkulasiudara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersihterpenuhi.
4. Pembuangan air limbahdiaturdenganbaik agar
tidakmenimbulkanpencemaran.
5. Bagian-
bagianruangsepertilantaidandindingtidaklembabsertatidakterpengaruhp
encemaransepertibau, rembesan air kotormaupunudarakotor
(Syafrudin, Damayani&Delmaifanis, 2011).
MenurutDepkes RI (2002), parameter rumah yang dinilaiyaitu:
a. Komponenrumah, meliputi :langit-langit, dinding, lantai,
jendelakamartidur, jendelaruangkeluargadanruangtamu, ventilasi,
saranapembuangan asap dapurdanpencahayaan.
b. Saranasanitasi, meliputi :
1. Sarana air bersih, yang perludiperhatikanadalah :jaraksumber air
dengansumberpengotoran minimal 10 meter,
padasumurgalisedalam 3 meter daripermukaantanahdibuatkedap air
yang dilengkapidengancincindanbibirsumur.
2. Saranapembuangankotorantidakmencemaripermukaantanah, air
permukaandan air tanah, jarakjamban> 10 meter
darisumurdanbilamembuatlubangjambanjangansampaidalamlubang
tersebutmencapaisumber air. Jamban yang
sehatdapatdibuatdenganmenggunakanleherangsaataudilengkapiden
gantutup.
3. Saranapembuangan air limbahtidakmencemarisumberair
denganjarak> 10 meter.
4. Saranapembuangansampahterbuatdaribahan yang
mudahdibersihkan, tidakmudahbocordankedap air,
harusditutuprapatsehinggatidakmenarikseranggaataubinatang-
binatanglainnyasepertitikus, ayam, kucingdansebagainya.
c. Perilakupenghunisepertimembukajendelakamartidur,
membukajendelaruangkeluarga, membersihkanrumahdanhalaman,
membuangtinjabayidanbalitakejamban,
danmembuangsampahpadatempatsampah.

C. SyaratRumahSehat

PersyaratankesehatanrumahtinggalmenurutKeputusanMenteriKesehatan
RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalahsebagaiberikut :

a. Tidakterbuatdaribahan yang dapatmelepaskanzat-zat yang


dapatmembahayakankesehatan, seperti :
1. Debu totaltidaklebihdari 150 µg m3.
2. Asbesbebastidakmelebihi 0,5 fiber/m3 /4jam
3. Timahhitamtidakmelebihi 300 mg/kg.
b. Tidakterbuatdaribahan yang
dapatmenjaditumbuhdanberkembangnyamikroorganismepatogen.
Rumah yang sehat menurut Winslow dan APHA (American Public
Health Association) yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011) harus
memenuhi persyaratan antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan,
penghawaan (ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan/suara yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan
nyaman bagi masing-masing penghuni rumah, privasi yang
cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
penghuni rumah, lingkungan tempat tinggal yang memiliki
tingkat ekonomi yang relatif sama
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan
tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan
tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari
pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik
yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah.
Termasuk dalam persyaratan ini antara lain bangunan yang
kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak menyebabkan
keracunan gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain
sebagainya.

D. KomponenRumah
MenurutSyafrudin, Damayani&Delmaifanis (2011),
Komponenrumahharusmemilikipersyaratanfisikdanbiologissebagaiberikut
:

a. LantaiKedap air danmudahdibersihkan,


haruscukupkuatuntukmanahanbeban di atasnya. Ada
berbagaijenislantairumahsepertidari semen atauubin,
keramikataucukuptanahbiasa yang di padatkan. Syarat yang
pentingadalahtidakberdebupadamusimkemaraudantidakbecekpadamusi
mhujan. Lantai yang basahdanberdebumerupakansarangpenyakit.

b. Dinding
1. Di ruangtidur,
ruangkeluargadilengkapidengansaranaventilasiuntukpengaturansirk
ulasiudara.
2. Di kamarmandidantempatcuciharuskedap air
danmudahdibersihkan.
3. Atap
Langit-
langitharusmudahdibersihkandantidakrawankecelakaan.
Atapgentengumumdipakaibaik di daerahperkotaanmaupun di
pedesaan.
Disampingatapgentengcocokuntukdaerahtropisjugadapatterjangkau
olehmasyarakatdandanbahkanmasyarakatdapatmembuatnyasendiri.
Namundemikianbanyakmasyarakatpedesaan yang
tidakmampumenggunakanatapgenteng,
makaatapdaunrumbiaataudaunkelapa yang digunakan.
4. Ventilasi
Ventilasirumahmemilikibanyakfungsi.
Fungsipertamaadalahuntukmenjaga agar
aliranudaradidalamrumahtersebuttetapsegar.
Kurangnyaventilasiakanmenyebabkankurangnya o2 didalamrumah
yang berartikadar co2 yang
bersifatracunbagipenghuninyameningkat.
Disampingitukurangnyaventilasiakanmenyebabkankelembabanuda
radidalamruangannaikkarenaterjadi proses
penguapandarikulitdanpenyerapan. Luasventilasialamiah yang
permanen minimal 10% dariluaslantai.
Fungsikeduaadalahmembebaskanudararuangandaribakteri-
bakteriterutamabakteripatogen. Fungsilainnyauntukmenjaga agar
ruanganrumahselalutetapdidalamkelembaban yang optimum.
Rumah yang sehatmemerlukancahaya yang cukup,
tidakkurangdantidakterlalubanyak.
Cahayaalamiahberasaldarimatahari.
Cahayainisangatpentingselainuntukpeneranganjugadapatmenguran
gikelembabanruangan, mengusirnyamuk, dapatmembunuhbakteri-
bakteripatogenpenyebabpenyakitseperti TBC, influenza,
penyakitmatadan lain-lain. Kurangnyacahayamatahari yang
masukkedalamruanganrumahdisampingkurangnyaman,
jugamerupakan media atautempat yang
baikuntukhidupdanberkembangnyabibitpenyakit.
Sebaliknyaterlalubanyakcahaya yang masuk di
dalamrumahakanmenyebabkansilaudanakhirnyadapatmerusakmata
( Istiqomah, dkk, 2011).
E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Rumah Sehat
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi rumah sehat
adalah sebagai berikut :
1. Sosial budaya dan sosial ekonomi
Perubahan kondisi lingkungan disebabkan oleh terjadinya
perubahan demografi sosial ekonomi, dan sosial budaya
sebagai hasil akibat dari pembangunan selama masa krisis
ekonomi yang berkepanjangan. Tingkat sosial ekonomi
menentukan bagaimana kondisi rumah dan kelengkapan
fasilitas rumah itu sendiri. Sosial ekonomi dan sosial budaya
yang lemah akan memudahkan terjadinya penyakit dan
lingkungan yang buruk (Mubarak, 2009).
2. Pendidikan
Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan. Sedangkan pendidikan kesehatan
adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
(Adnani, 2011).
3. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt
behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Jadi
pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi perilaku penghuni
dalam menjaga kondisi lingkungan terutama rumahnya
(Notoatmodjo, 2010).
4. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi dari
sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya ditafsirkan
dahulu dari perilaku yang tertutup (Adnani, 2011). Sikap
merupakan konsep yang sangat penting dalam mempengaruhi
terjadinya perilaku, karena kecenderungan bertindak, dan
berpersepsi. Sikap merupakan kesiapan tatanan saraf (neural
setting) sebelum memberikan respons konkret (Notoatmodjo,
2010).
F. Parameter dan Indikator Penilaian Rumah Sehat
Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat
adalah sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan
perumahan yang meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :
1. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding,
lantai, ventilasi, pembagian ruangan/tata ruang dan
pencahayaan
2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih,
pembuangan kotoran, pembuangan air limbah, sarana tempat
pembuangan sampah.
3. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela
ruangan dirumah, membersihkan rumah dan halaman,
membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada tempat
sampah.

DAFTAR PUSTAKA

DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. (2002). PedomanTeknis


PenilaianRumahSehat.Ditjend PPM dan PL. Jakarta.

DepartemenKesehatanRepublik Indonesia. (1999). Kepmenkes RI


No.829/Menkes/SK/VII/1999, TentangPersyaratanKesehatan
Perumahan. Jakarta: DepartemenKesehatanRepublik Indonesia.

DepartemenKesehtanRepublik Indonesia. (2016). PeraturanPemerintah


Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
PenyelenggaraanPerumahan Dan KawasanPermukiman. Jakarta:
DepartemenKesehatanRepublik Indonesia.

Syafrudin, Damayani, AyiDiah, Delmaifanis. (2011).


HimpunanPenyuluhanKesehatanPadaRemaja, Keluarga, Lansia,
danMasyarakat. Jakarta: Trans Info Media.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang


persyaratan kesehatan perumahan

[APHA] American Public Health Association. 2005. Standard Methods


For the Examination of Water and Wastewater. Amer. Publ. 17th Edition.
New York Health Association.

Anda mungkin juga menyukai