Anda di halaman 1dari 25

5

BAB 5
PERUMUSAN
ALTERNATIF
PENYEMPURNAAN KRP

5.1 Alternatif Penyempurnaan KRP Struktur Ruang


Pada bagian ini akan diuraikan mengenai alternatif – alternatif yang telah
dirumuskan guna menyempurnakan KRP struktur ruang RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang. Alternatif – alternatif berikut dirumuskan berdasarkan hasil analisis 6 muatan
KLHS yang telah dilakukan terhadap KRP struktur ruang RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang.

5.1.1 Alternatif Rencana Pusat Pelayanan Kawasan


Rencana pusat pelayanan kawasan pada RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang
berada pada Kelurahan Mangkang Kulon. Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan
faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 5. 1 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Pusat Pelayanan
Berdasarkan Faktor Kendala
KENDALA ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Berada pada kemampuan  Mempertahankan kawasan budi daya
lahan sangat tinggi pada kemampuan lahan tinggi
 Menjaga pengembangan pusat pelayanan
kawasan agar tidak melewati ambang
batas daya dukung dan daya tampung
lahan
 Perubahan penggunaan  Adanya partisipasi dari masyarakat dalam
lahan terjadi dari perubahan penggunaan lahan
penggunaan lahan non
terbangun
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP

|1
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

KENDALA ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP


 Tidak berada pada  Mempertahankan pengembangan
kawasan dengan risiko kawasan budidaya pada kawasan tidak
bencana banjir tinggi rawan banjir
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
Jasa ekosistem tata aliran air  Pengembangan dan pembangunan
dan banjir rendah sistem drainase di sekitar rencana sub
pusat pelayanan yang mengadopsi aliran
air di sekitarnya
Jasa ekosistem penyedia air  Pengembangan dan pembangunan
sangat rendah sistem drainase di sekitar rencana sub
pusat pelayanan yang mengadopsi aliran
air di sekitarnya
 Pembatasan KDB di kawasan rawan
bencana banjir
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem pengatur  Mempertahankan pengembangan sub
iklim sangat rendah pusat pelayanan
 Penyediaan RTH

KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Penanaman pohon dan penyediaan RTH
biodiversitas sangat sebagai pelindung biodiversitas
rendah
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.1.2 Alternatif Rencana Sub Pusat Pelayanan Kawasan


Rencana sub pusat pelayanan kawasan pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang berada pada Kelurahan Mangkang Wetan, Mangunharjo, serta Tugu rejo. Adapun
hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6
muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 2 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Sub Pusat Pelayanan
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Berada pada  Mangkang Kulon  Penerapan Rekayasa Vegetatif
kemampuan lahan  Mangunharjo dengan didukung Rekayasa
cukup tinggi dan  Randugarut Teknis.
sangat tinggi  Pengendalian pembangunan
kawasan budidaya di kawasan
eksisting yang melebihi dan
daya dukung dan daya
tampung wilayah
 Perubahan  Mangkang Kulon  Penggunaan Teknologi
penggunaan lahan  Mangunharjo transportasi untuk menunjang
transportasi dan  Randugarut ketahanan sub pusat
perairan pelayanan
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada risiko  Mangkang Kulon  Pengembangan dan
Kerawanan bencana  Mangunharjo pembangunan sistem drainase
banjir untuk  Randugarut di sekitar rencana sub pusat
Kelurahan pelayanan yang mengadopsi

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|2
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
Randugarut dan aliran air di sekitarnya
tidak berada pada  Pembatasan KDB di kawasan
risiko Kerawanan rawan bencana banjir
bencana banjir di
Kelurahan
Mangkang Kulon
dan Mangunharjo
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM

 Jasa ekosistem tata  Mangkang Kulon  Pengembangan dan


aliran air dan banjir  Mangunharjo pembangunan sistem drainase
rendah dan sangat  Randugarut di sekitar rencana sub pusat
rendah pelayanan yang mengadopsi
aliran air di sekitarnya
 Pembatasan KDB di kawasan
rawan bencana banjir
 Jasa ekosistem  Mangkang Kulon  Adanya perencanaan jaringan
penyedia air  Mangunharjo air bersih yang melayani pusat
rendah dan sangat  Randugarut pelayanan kawasan
rendah
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem  Mangkang Kulon  Penyediaan RTH pada rencana
pengatur iklim  Mangunharjo sub pusat kawasan
sedang dan sangat  Randugarut
rendah
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Mangkang Kulon  mempertahankan dan
biodiversitas sangat  Mangunharjo menjaga ekosistem mangrove
rendah dan rendah  Randugarut sebagai kawasan pelindung
biodiversitas
 Penyediaan RTH pada rencana
sub pusat kawasan
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.1.3 Alternatif Rencana Pusat Pelayanan Lingkungan


Rencana pusat pelayanan lingkungan pada RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang
berada pada Kelurahan Karanganyar, Randugarut, dan Jrakah. Adapun hasil perumusan
alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 3 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Pusat Lingkungan
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Kemampuan lahan cukup  Karanganyar  Mempertahankan pengembangan
tinggi dan sangat tinggi  Mangkang Wetan pusat pelayanan lingkungan
 Tugurejo dengan mempertimbangkan daya
dukung dan daya tampung lahan
 Pembangunan perumahan
vertikal
 Perubahan pengggunaan  Karanganyar  Adanya partisipasi dari

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|3
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
lahan dari area terbangun  Mangkang Wetan masyarakat dalam perubahan
 Tugurejo penggunaan lahan
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada risiko kerawanan  Karanganyar  Pengembangan dan
bencana banjir dan tidak  Mangkang Wetan pembangunan sistem drainase di
 Tugurejo sekitar rencana pusat pelayanan
lingkungan yang mengadopsi
aliran air di sekitarnya
 Relokasi perumahan dari
kawasan rawan bencana banjir
 Pembatasan KDB di kawasan
rawan bencana banjir
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Jasa ekosistem tata aliran air  Karanganyar  Pengembangan dan
dan banjir sangat rendah  Mangkang Wetan pembangunan sistem drainase di
 Jasa ekosistem penyedia air  Tugurejo sekitar rencana sub pusat
rendah dan sangat rendah pelayanan yang mengadopsi
aliran air di sekitarnya
 Pembatasan KDB di kawasan
rawan bencana banjir
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem pengatur iklim  Karanganyar Penanaman pohon dan RTH pada
sangat rendah dan rendah  Mangkang Wetan pusat pelayanan
 Tugurejo
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem biodiversitas  Karanganyar  Penanaman pohon dan RTH pada
sangat rendah dan tinggi  Mangkang Wetan pusat pelayanan
 Tugurejo  Mempertahankan ekosistem
mangrove sebagai kawasan
perlindungan biodiversitas

Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.1.4 Alternatif Rencana Jalan Tol Harbour


Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari
analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 4 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Jalan Lingkar Luar
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Kemampuan lahan  Mangkang Kulon  Pengendalian sistem air
rendah sepanjang  Mangunharjo secara regional dan
74,92 m  Tugurejo penerapan sistem drainase.
 Kemampuan lahan  Penerapan Rekayasa Vegetatif
sedang sepanjang dengan didukung Rekayasa
30,49 m Teknis.
 Kemampuan cukup  Penggunaan perkerasan
tinggi sepanjang lentur dengan penambahan
6728,38 m perbaikan tanah dasar
 Kemampuan lahan
sangat tinggi

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|4
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
sepanjang 296,83 m
 Perubahan  Mangkang Kulon  Mempertahankan ekosistem
penggunaan lahan dari  Mangunharjo perairan di sekitar jalan
pekarangan sepanjang  Tugurejo terbangun
327,32 m
 Perubahan lahan dari
lahan terbangun
sepanjang 13,57 m
 Perubahan lahan dari
lahan perairan
sepanjang 5553,19 m
 Perubahan lahan dari
perkebunan sepanjang
23,42 m
 Perubahan lahan dari
pertanian dan
peternakan sepanjang
1179,07
 Perubahan lahan dari
lahan transportasi
34,05 m
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada kawasan  Mangkang Kulon  Peninggian medan
dengan risiko  Mangunharjo  Pengaturan/penerapan sistem
kerawanan banjir drainase
sepanjang 2636,32 m  Pengembangan biopori pada
kawasan sekitar jalan untuk
memacu resapan air ke dalam
tanah
 Peningkatan kawasan resapan
air pada melalui sumur
resapan
 Pembangunan kolam
tampung untuk pengendali
banjir
 Pemanenan air hujan pada
kawasan di daerah bawah
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Jasa ekosistem tata  Mangkang Kulon  Pengembangan dan
aliran air dan banjir  Mangunharjo pembangunan sistem
yang sangat rendah  Tugurejo drainase di sekitar rencana
sepanjang 5081,36 m, sub pusat pelayanan yang
rendah sepanjang mengadopsi aliran air di
2038,99 m dan sedang sekitarnya
sepanjang 10,27 m  Pembatasan KDB di kawasan
rawan bencana banjir
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem  Mangkang Kulon  Membangun RTH
pengatur kualitas udara  Mangunharjo  Peningkatan penggunaan
sangat rendah  Tugurejo kendaraan umum (mass
sepanjang 10.064,33 m transportation)
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Mangkang Kulon  Penanaman pohon dan RTH
pendukung  Mangunharjo pada pusat pelayanan

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|5
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
biodiversitas sangat  Tugurejo  Mempertahankan ekosistem
rendah sepanjang mangrove sebagai kawasan
1761,73 dan jasa perlindungan biodiversitas
ekosistem pendukung
biodiversitas rendah
sepanjang 5368,89 m
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.1.5 Alternatif Rencana Jalan Kolektor


Rencana pusat pelayanan kawasan pada RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang
berada pada Kelurahan Mangkang Kulon. Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan
faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. 5 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Jalan Trase Baru Arteri Primer
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Kemampuan lahan rendah  Mangkang Kulon  Pengendalian sistem air
sepanjang 5,59 m, tinggi secara regional dan
sepanjang 2686,92 m dan penerapan sistem drainase.
sangat tinggi sepanjang  Penerapan Rekayasa
1877,92 m Vegetatif dengan didukung
Rekayasa Teknis.
 Penggunaan perkerasan
lentur dengan penambahan
perbaikan tanah dasar
 Perubahan penggunaan  Mangkang Kulon  Mempertahankan ekosistem
lahan dari lahan perairan perairan di sekitar jalan
sepanjang 3,62 m, dari terbangun
lahan transportasi berupa  Persetujuan dan partisipasi
jalan sepanjang 4566,81 m masyarakat terdampak
dan dari non terbangun  Sosialisasi pembangunan
berupa area jalan
hijau/pekarangan
sepanjang 0,009 m
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK
 Berada pada kawasan  Mangkang Kulon  Peninggian median
dengan risiko kerawanan  Pengaturan/penerapan sistem
banjir sepanjang 3447,77 drainase
m  Pengembangan biopori pada
kawasan sekitar jalan untuk
memacu resapan air ke dalam
tanah
 Pembangunan kolam
tampung untuk pengendali
banjir
 Pemanenan air hujan pada
kawasan di daerah bawah
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Jasa ekosistem tata aliran  Mangkang Kulon  Pembangunan kolam
air dan banjir yang sangat tampung untuk pengendali
rendah sepanjang 3498,65 banjir

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|6
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
m, jasa ekosistem tata  Pemanenan air hujan pada
aliran air dan banjir yang kawasan di kawasan dengan
rendah sepanjang 1060,83 JE tata aliran air dan banjir
m dan sedang sepanjang sangat rendah
10,95 m
 Jasa ekosistem penyedia air  Mangkang Kulon 
Pembangunan kolam
sangat rendah sepanjang tampung untuk pengendali
4273,30 m dan sedang banjir
sepanjang 297,14 m  Pemanenan air hujan pada
kawasan di daerah bawah
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem pengatur  Penanaman pohon di
kualitas udara sangat sepanjang jalan jenis
rendah sepanjang 7210,23 tanaman yang dapat
m menyerap CO2
 Jasa ekosistem pengatur  Peningkatan penggunaan
iklim sangat rendah kendaraan umum
sepanjang 7210,23 m  Penyediaan RTH

KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem pendukung  Mangkang Kulon  Mempertahankan dan
biodiversitas sangat rendah menjaga ekosistem mangrove
1121,63 m, rendah sebagai kawasan pelindung
6069,54 m, dan 19,06 m biodiversitas
tinggi  Peningkatan tutupan lahan
hijau pada sempadan jalan
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2 Alternatif Rencana Pola Ruang


Pada bagian ini akan diuraikan mengenai alternatif – alternatif yang telah
dirumuskan guna menyempurnakan KRP pola ruang RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Alternatif – alternatif berikut dirumuskan berdasarkan hasil analisis 6 muatan KLHS yang
telah dilakukan terhadap KRP struktur ruang RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang.

5.2.1 Alternatif Rencana Perumahan Kepadatan Tinggi


Rencana sub zona perumahan kepadatan tinggi pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang memiliki arahan pemanfaatan ruang yang terdiri dari :
a. Penyediaan ruang terbuka hijau publik dan pengembangan RTH privat di
pekarangan maupun dengan roof garden.
b. Pengembangan hunian secara vertikal sesuai dengan ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang masing-masing.
c. Peningkatan kualitas prasarana dan sarana umum dan mengarahkan sanitasi
sistem offsite.
Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari
analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|7
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

Tabel 5. 6 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Perumahan Kepadatan Tinggi


Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Berada pada  Jerakah  Penerapan Rekayasa Vegetatif
kemampuan cukup  Mangunharjo dengan didukung Rekayasa
tinggi seluas 0,79 Teknis.
Ha dan sangat  Pengendalian pembangunan
tinggi seluas 0,012 kawasan budidaya di kawasan
Ha di Kelurahan eksisting yang melebihi dan daya
Jerakah dukung dan daya tampung
 kemampuan cukup wilayah
tinggi seluas 5,12
Ha di Kelurahan
Mangunharjo.
 Terdapat  Jerakah  Menjaga ekosistem perairan di
perubahan  Mangunharjo sekitar kawasan permukiman
penggunaaan lahan terbangun
non terbangun  Pembangunan RTH
0,012 Ha
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Tidak berada pada  Jerakah  Mempertahankan pengembangan
Kawasan rawan  Mangunharjo kawasan budidaya pada kawasan
banjir tidak rawan banjir
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Berada pada jasa  Jerakah  Pengembangan dan
ekosistem  Mangunharjo pengoptimalan fasilitas sanitasi
penguraian limbah  Pengoptimalan sistem
yang rendah seluas pengolahan limbah sesuai baku
0,79 Ha dan sangat mutu
rendah seluas 0,012  Pengembangan dan
di Keluarah Jerakah pembangunan sistem drainase di
 Jasa ekosistem sekitar rencana kawasan
penguraian limbah perumahan yang mengadopsi
yang rendah seluas aliran air di sekitarnya
5,12 Ha di Keluarah  Membatasi pembangunan
Mangunharjo kawasan budidaya di daerah
 berada pada jasa rawan banjir
ekosistem  Mempertahankan untuk jasa
pengaturan dan ekosistem budaya untuk
pencegahan pemukiman yang tinggi (38%)
bencana yang  Melakukan pemanenan air pada
rendah seluas 0,79 kawasan dengan JE penyedia air
Ha dan sangat sangat rendah
rendah seluas 0,012  Pembuatan sumur resapan pada
di Kelurahan JE penyedia air sangat rendah
Jerakah
 Jasa ekosistem jasa
ekosistem
pengaturan dan
pencegahan
bencana yang
rendah seluas 5,12
Ha di Kelurahan
Mangunharjo
 Jasa ekosistem

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|8
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
budaya untuk
pemukiman sedang
seluas 0,80 Ha
 Jasa ekosistem
budaya untuk
pemukiman sangat
rendah seluas 5,12
Ha
 Jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang rendah seluas
0,79 Ha dan sangat
rendah seluas 0,012
di Kelurahan
Jerakah
 Jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang rendah seluas
5,12 Ha di
Kelurahan
Mangunharjo
 Jasa ekosistem
penyedia air yang
sedang seluas 0,79
Ha dan sangat
rendah seluas 0,012
di Keluarah Jerakah
 Jasa ekosistem
penyedia air yang
sedang seluas 5,12
Ha di Keluarah
Mangunharjo
 Jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan yang
sedang seluas 0,79
Ha dan sangat
rendah seluas 0,012
di Keluarah Jerakah
 Jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan yang tinggi
seluas 5,12 Ha di
Keluarah
Mangunharjo
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Jasa ekosistem  Jerakah Membangun RTH dengan pohon yang
pengaturan iklim  Mangunharjo memiliki kemampuan menyerap CO2
rendah seluas 0,80 tinggi di sekitar kawasan pemukiman
Ha, pada jasa
ekosistem
pengaturan iklim
sangat rendah
seluas 5,12 Ha
Emisi GRK yang

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|9
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
dihasilkan perubahan
penggunaan lahan pada
sub zona perumahan
kepadatan tinggi
sebesar 35,542 CO2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Jerakah •Penanaman pohon di sekitar
penyedia bahan  Mangunharjo kawasan perumahan
pangan yang rendah •Penambahan ruang terbuka hijau di
seluas 0,79 Ha dan sekitar kawasan perumahan
tinggi seluas 0,012
di Keluarah Jerakah
 Jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan yang sangat
rendah seluas 5,12
Ha di Keluarah
Mangunharjo
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.2 Alternatif Rencana Perumahan Kepadatan Sedang


Rencana sub zona perumahan kepadatan sedang pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang memiliki arahan pemanfaatan ruang yang terdiri dari :
a. Pengembangan lingkungan perumahan dengan kepadatan sedang dengan
kepadatan bangunan antara 40 – 100 hunian/Ha
b. Penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka non hijau sebagai
penunjang sarana publik lingkungan perumahan
c. Pengembangan jaringan jalan pada permukiman baru
Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari
analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 7 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Perumahan Kepadatan Sedang
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
Kemampuan lahan  Jerakah  Penerapan Rekayasa Vegetatif
yang sangat rendah  Mangkang Kulon dengan didukung Rekayasa
seluas 0,00789 Ha,  Tugurejo Teknis.
kemampuan lahan  Mangunharjo  Mempertahankan pengembangan
rendah seluas 2,062  Randugarut perumahan kepadatan sedang
Ha, kemampuan lahan pada kawasan dengan
sedang seluas 34,798 kemampuan lahan tinggi dan
Ha, kemampuan lahan sangat tinggi
cukup tinggi seluas  Pengendalian pembangunan
321,111 Ha dan kawasan budidaya di kawasan
kemampuan lahan eksisting yang melebihi dan daya
sangat tinggi seluas dukung dan daya tampung
127,461 Ha wilayah
 Perubahan lahan  Jerakah  Penggunaan teknologi pertanian
dari area non  Mangkang Kulon untuk menunjang ketahanan

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|10
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
terbangun seluas  Tugurejo pangan
111,78 Ha, area  Mangunharjo
terbangun berupa  Randugarut
bangunan seluas
52,75 Ha, perairan
seluas 145,33 Ha,
perkebunan seluas
10,74 Ha,
pertanian dan
peternakan seluas
165,03 Ha dan
transportasi seluas
0,11 Ha.
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada  Jerakah  Inventarisasi kawasan perumahan
kawasan dengan  Mangkang Kulon yang terdapat pada zona bahaya
risiko kerawanan  Tugurejo bencana dan kawasan lindung
banjir seluas  Mangunharjo untuk kegiatan penataan
123,06 Ha  Randugarut  Membatasi pembangunan
kawasan budidaya di daerah
rawan banjir

KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM


 Berada pada jasa  Jerakah  Pengembangan dan
ekosistem  Mangkang Kulon pengoptimalan fasilitas sanitasi
penguraian limbah  Tugurejo  Pengoptimalan sistem pengolahan
yang sangat  Mangunharjo limbah sesuai baku mutu
rendah seluas  Randugarut  Pengembangan dan pembangunan
258,69 Ha, jasa sistem drainase di sekitar rencana
ekosistem kawasan perumahan yang
penguraian limbah mengadopsi aliran air di sekitarnya
yang rendah seluas  Membatasi pembangunan
185,97 Ha, jasa kawasan budidaya di daerah
ekosistem rawan banjir
penguraian limbah  Mempertahankan untuk jasa
sedang seluas 9,51 ekosistem budaya untuk
Ha, jasa ekosistem pemukiman yang tinggi (38%)
penguraian limbah  Melakukan pemanenan air pada
tinggi seluas 6,71 kawasan dengan JE penyedia air
Ha dan jasa sangat rendah
ekosistem  Pembuatan sumur resapan pada
penguraian limbah JE penyedia air sangat rendah
sangat tinggi  Pembangunan prasarana evakuasi
seluas 24,56 Ha bencana untuk mendukung
 Berada pada jasa mitigasi dan pencegahan bencana
ekosistem  Penyediaan sumber energi
pengaturan dan alternatif pada JE penyedia bahan
pencegahan bakar sangat rendah
bencana yang
sangat rendah
seluas 258,69 Ha,
jasa ekosistem
pengaturan dan
pencegahan
bencana yang

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|11
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
rendah seluas
201,07 Ha, jasa
ekosistem
pengaturan dan
pencegahan
bencana sedang
seluas 1,13 Ha,
jasa ekosistem
pengaturan dan
pencegahan
bencana tinggi
seluas 17,61 Ha
dan jasa ekosistem
pengaturan dan
pencegahan
bencana sangat
tinggi seluas 6,95
Ha
 Berada pada jasa
ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang sangat
rendah seluas
258,69 Ha, jasa
ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang rendah seluas
195,48 Ha, jasa
ekosistem tata
aliran air dan banjir
sedang seluas 6,72
Ha, dan jasa
ekosistem tata
aliran air dan banjir
tinggi seluas 24,56
Ha
 Berada pada jasa
ekosistem budaya
untuk pemukiman
sangat rendah
seluas 242,18 Ha,
jasa ekosistem
budaya untuk
pemukiman rendah
seluas 6,39 Ha,
jasa ekosistem
budaya untuk
pemukiman sedang
seluas 114,19 Ha,
jasa ekosistem
budaya untuk
pemukiman tinggi
seluas 122,67 Ha
dan jasa ekosistem
budaya untuk

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|12
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
pemukiman sangat
tinggi seluas 0,023
Ha
 Jasa ekosistem
penyedia air sangat
rendah 489,59 Ha
(80%)
 Jasa ekosistem
penyedia bahan
bakar sangat
rendah 560 Ha
(91%)
 Jasa ekosistem
penyedia pangan
sedang 375,2 Ha
(60%) sedang
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Berada pada jasa Rencana sub zona perumahan  Penyediaan RTH pada JE pengatur
ekosistem kepadatan sedang : iklim sangat rendah
penyedia air sangat  Pada Sub BWP 2 di blok 2.2;
rendah seluas 2.3; 2.4; dan 2.5
307,92 Ha, jasa  Pada Sub BWP 3 di blok 3.2;
ekosistem 3.3; dan 3.4
penyedia air  Pada Sub BWP 4 di blok 4.1;
rendah seluas 4.2; 4.5; dan 4.6
19,43 Ha, jasa Pada Sub BWP 5 di blok 5.1;
ekosistem 5.2; 5.4; 5.5; dan 5.6
penyedia air
sedang seluas
133,54 Ha, jasa
ekosistem
penyedia air tinggi
seluas 6,95 Ha,
dan jasa ekosistem
penyedia air sangat
tinggi seluas 17,61
Ha
 Net Emisi GRK  Penanaman pohon di kawasan
yang dihasilkan perumahan untuk mendukung
-475,58 : serapan emisi GRK
dihasilkan net
serapan Co2
sebanyak 475,58
ton
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem Rencana sub zona perumahan Penanaman pohon di sekitar kawasan
pendukung kepadatan sedang : perumahan
biodiversitas  Pada Sub BWP 2 di blok 2.2; Penambahan ruang terbuka hijau di
sangat rendah 2.3; 2.4; dan 2.5 sekitar kawasan perumahan
seluas 157,69 Ha,  Pada Sub BWP 3 di blok 3.2;
jasa ekosistem 3.3; dan 3.4
pendukung  Pada Sub BWP 4 di blok 4.1;
biodiversitas 4.2; 4.5; dan 4.6
rendah seluas  Pada Sub BWP 5 di blok 5.1;
252,89 Ha, jasa 5.2; 5.4; 5.5; dan 5.6

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|13
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
ekosistem
pendukung
biodiversitas tinggi
seluas 65,55 Ha
dan jasa ekosistem
pendukung
biodiversitas
sangat tinggi
seluas 9,33 Ha
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.3 Alternatif Rencana Kampung Nelayan


Rencana sub zona kampung nelayan pada RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang
berada pada Kelurahan Mangkang Kulon memiliki arahan pengembangan sebagai berikut :
a. Pengembangan lingkungan permukiman kampung nelayan dengan kepadatan
bangunan antara 10-40 hunian/ha;
b. Penataan kawasan kampung nelayan;
c. Ruang terbuka hijau terbatas.

Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari
analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 8 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Kampung Nelayan
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Kemampuan lahan  Mangkang Wetan  Mempertahankan pengembangan
cukup tinggi dan  Mangunharjo kampung nelayan pada kawasan
sangat tinggi dengan kemampuan lahan sangat
tinggi dan tinggi
 Perubahan lahan  Mangkang Wetan  Penggunaan teknologi pertanian
dari lahan non  Mangunharjo untuk menunjang ketahanan
terbangun seluas pangan
0,48 Ha, perubahan
lahan dari lahan
terbangun seluas
0,75 Ha dan dari
perairan seluas
0,0005 Ha
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada  Mangkang Wetan  Inventarisasi kawasan perumahan
kawasan dengan  Mangunharjo yang terdapat pada zona bahaya
risiko kerawanan bencana dan kawasan lindung
banjir seluas 0,39 untuk kegiatan penataan
Ha  Membatasi pembangunan
kawasan budidaya di daerah
rawan banjir
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Berada pada jasa  Mangkang Wetan  Pengembangan dan
ekosistem  Mangunharjo pengoptimalan fasilitas sanitasi
penguraian limbah

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|14
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
yang sangat rendah  Pengoptimalan sistem pengolahan
seluas 1,23 Ha, limbah sesuai baku mutu
serta jasa ekosistem  Pengembangan dan pembangunan
penguraian limbah sistem drainase di sekitar rencana
yang rendah seluas kawasan kampung nelayan yang
0,0038 Ha mengadopsi aliran air di sekitarnya
 Berada pada jasa  Membatasi pembangunan
ekosistem kawasan budidaya di daerah
pengaturan dan rawan banjir
pencegahan  Pembangunan prasarana evakuasi
bencana yang bencana untuk mendukung
sangat rendah mitigasi dan pencegahan bencana
seluas 1,23 Ha serta  Penyediaan sumber energi
pada jasa ekosistem alternatif pada JE penyedia bahan
pengaturan dan bakar sangat rendah
pencegahan  Penggunaan teknologi pemurnian
bencana yang air untuk JE penyedia air sangat
sedang seluas rendah
0,0038 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang sangat rendah
seluas 1,23 Ha serta
pada jasa ekosistem
tata aliran air dan
banjir yang sedang
seluas 0,0038 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia
air yang sangat
rendah seluas 1,23
Ha serta pada jasa
ekosistem penyedia
air yang sedang
seluas 0,0038 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia
bahan bakar yang
sangat rendah
seluas 1,23 Ha serta
pada jasa ekosistem
penyedia bahan
bakar yang rendah
seluas 0,0038 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia
bahan pangan yang
sangat rendah
seluas 1,23 Ha serta
pada jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan yang rendah
seluas 0,0038 Ha
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|15
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
 Berada pada jasa  Mangkang Wetan  Penanaman pohon dan
ekosistem  Mangunharjo penyediaan RTH untuk
pengaturan iklim mendukung serapan GRK
sangat rendah
seluas 1,23 Ha
 Dihasilkan net
serapan sebesar
0,719 ton CO2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Mangkang Wetan  Mempertahankan ekosistem
pendukung  Mangunharjo mangrove sebagai kawasan
biodiversitas sangat pelindung biodiversitas
rendah seluas 1,23
Ha
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.4 Alternatif Rencana Perdagangan dan Jasa


Rencana kawasan perdagangan dan jasa pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang dikembangkan . Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala
yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 9 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Perdagangan dan Jasa Berdasarkan
Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
Kemampuan lahan sangat  Jerakah  Mempertahankan pengembangan
rendah seluas 0,10 Ha,  Karang Anyar Perdagangan dan jasa pada
kemampuan lahan rendah  Mangkang Kulon kawasan dengan kemampuan
seluas 5,54 Ha,  Mangkang Wetan lahan sangat tinggi dan tinggi
kemampuan lahan sedang  Mangunharjo
1,63 Ha, kemampuan lahan  Randugarut
cukup tinggi seluas 214,74  Tugurejo
Ha dan kemampuan lahan
sangat tinggi seluas 63,12
Ha
 Perubahan lahan dari  Pembatasan dan penataan
lahan non terbangun kegiatan informal yang
seluas 41,45 Ha, berpotensi muncul di kawasan
perubahan lahan dari perdagangan dan jasa
lahan terbangun seluas  Penggunaan teknologi pertanian
29,78 Ha, dari perairan untuk menunjang ketahanan
seluas 199,78 Ha, pangan
perubahan lahan dari
perkebunan seluas 6,77
Ha, perubahan dari
pertanian dan peternakan
seluas 7,29 Ha dan dari
transportasi seluas 0,06
Ha.
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada kawasan  Jerakah  Inventarisasi kawasan
dengan risiko  Karang Anyar perdagangan dan jasa yang

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|16
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
kerawanan banjir  Mangkang Kulon berada pada wilayah dengan
seluas 48,44 Ha  Mangkang Wetan risiko bencana banjir tinggi
 Mangunharjo  Perencanaan prasarana yang
 Randugarut menunjang untuk mitigasi
 Tugurejo bencana
 Pembatasan intensitas bangunan
pada kawasan perdagangan dan
jasa dengan risiko bencana banjir
tinggi
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Berada pada jasa  Jerakah  Sosialisasi dan pelatihan evakuasi
ekosistem penguraian  Karang Anyar bencana pada kawasan dengan
limbah yang sangat  Mangkang Kulon JE pengaturan dan pencegahan
rendah seluas 250,27  Mangkang Wetan bencana sangat rendah dan
Ha, jasa ekosistem  Mangunharjo rendah
penguraian limbah  Randugarut  Peningkatan sistem drainase dan
yang rendah seluas  Tugurejo sumur resapan pada kawasan
15,32 Ha, jasa dengan tata aliran air dan banjir
ekosistem penguraian sangat rendah
limbah sedang seluas  Mempertahankan pengembangan
16,21 Ha, jasa pada JE budaya untuk
ekosistem penguraian pemukiman tinggi
limbah tinggi seluas  Adanya rencana prasarana air
3,33 Ha bersih yang melayani kawasan
 Berada pada jasa perdagangan dan jasa terutama
ekosistem pengaturan pada JE penyedia air sangat
dan pencegahan rendah
bencana yang sangat  Penggunaan energi alternatif
rendah seluas 240,57 pada jasa ekosistem penyedia
Ha, jasa ekosistem bahan bakar sangat rendah
pengaturan dan
pencegahan bencana
yang rendah seluas
25,30 Ha, dan jasa
ekosistem pengaturan
dan pencegahan
bencana sedang seluas
19,26 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem tata aliran
air dan banjir yang
sangat rendah seluas
240,57 Ha, jasa
ekosistem tata aliran
air dan banjir yang
rendah seluas 41,21
Ha, jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
sedang seluas 3,35 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem budaya
untuk pemukiman
sangat rendah seluas
204,05 Ha, jasa
ekosistem budaya

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|17
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
untuk pemukiman
rendah seluas 1,45 Ha,
jasa ekosistem budaya
untuk pemukiman
sedang seluas 28,29 Ha
dan jasa ekosistem
budaya untuk
pemukiman tinggi
seluas 51.34 Ha
 Jasa ekosistem
penyedia air sangat
rendah seluas 261,95
Ha, jasa ekosistem
penyedia air rendah
seluas 19,54 Ha, dan
jasa ekosistem
penyedia air sedang
seluas 3,65 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia
bahan bakar sangat
rendah seluas 227,94
Ha, jasa ekosistem
penyedia bahan bakar
rendah 31,29 Ha, dan
jasa ekosistem
penyedia bahan bakar
sedang seluas 25,91 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia
bahan pangan sangat
rendah seluas 75,53
Ha, jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan rendah 40,93
Ha, jasa ekosistem
penyedia bahan
pangan sedang seluas
163,52 Ha, dan jasa
ekosistem penyedia
bahan pangan tinggi
seluas 1,15 Ha
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Berada pada jasa  Jerakah  Penanaman pohon dan
ekosistem pengaturan  Karang Anyar penyediaan RTH di kawasan
iklim sangat rendah  Mangkang Kulon perdagangan dan jasa guna
seluas 225,48 Ha, jasa  Mangkang Wetan mengurangi nilai emisi GRK
ekosistem pengaturan  Mangunharjo
iklim rendah seluas  Randugarut
40,12 Ha, jasa  Tugurejo
ekosistem pengaturan
iklim sedang seluas
10,21 Ha, dan pada
jasa ekosistem
pengaturan iklim tinggi

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|18
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
seluas 9,33 Ha
 Net emisi yang
dihasilkan dari
perubahan penggunaan
lahan pada KRP
perdagangan dan jasa
sebesar 476,8623 ton
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Jerakah  Penanaman pohon dan
pendukung  Karang Anyar penyediaan RTH di kawasan
biodiversitas sangat  Mangkang Kulon perdagangan dan jasa sebagai
rendah seluas 64,43  Mangkang Wetan pelindung biodiversitas ekosistem
Ha, jasa ekosistem  Mangunharjo yang telah ada
pendukung  Randugarut
biodiversitas rendah  Tugurejo
seluas 185,41 Ha, jasa
ekosistem pendukung
biodiversitas sedang
seluas 9,70 Ha, dan
jasa ekosistem
pendukung
biodiversitas tinggi
seluas 16,26 Ha
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.5 Alternatif Rencana Kawasan Industri


Rencana pengembangan kawasan industri pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang terdiri dari arahan pengembangan kawasan industri yang berada di sub BWP 1, 2,
4, 5; serta sentra industri kecil menengah di sub BWP 2 dan 3. Adapun hasil perumusan
alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 10 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Kawasan Industri
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
Kemampuan lahan yang Rencana Pengembangan industri  Mempertahankan
sangat rendah seluas 0,22 pada blok 1.1; 1.2; 1.3; 2.1; 2.6; pengembangan pada
Ha, kemampuan lahan 3.2; 4.2; 4.3; 4.4; 4.5; 4.6; dan kawasan dengan
rendah seluas 15,79 Ha, 5.1 kemampuan lahan tinggi
kemampuan lahan sedang
seluas 11,72 Ha,
kemampuan lahan cukup
tinggi seluas 573,96 Ha dan
kemampuan lahan sangat
tinggi seluas 192,25 Ha
Perubahan dari lahan non Rencana Pengembangan industri  Penggunaan teknologi
terbangun seluas 146,22, pada blok 1.1; 1.2; 1.3; 2.1; 2.6; pertanian guna menunjang
dari lahan terbangun seluas 3.2; 4.2; 4.3; 4.4; 4.5; 4.6; dan ketahanan pangan
82,77, dari lahan perairan 5.1
seluas 355,46 Ha, dari
lahan perkebunan seluas

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|19
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
13,98 Ha, dari pertanian
dan peternakan seluas
195,07 Ha dan dari lahan
transportasi seluas 0,46 Ha
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada kawasan • Karang Anyar  Penyediaan jalur evakuasi
dengan risiko • Mangkang Wetan pada kawasan industri
kerawanan banjir • Mangkang Kulon dengan risiko banjir tinggi
seluas 211,89 Ha • Tugurejo
• Randugarut
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Jasa ekosistem • Karang Anyar  Penyediaan jalur evakuasi
penguraian limbah • Mangkang Wetan pada kawasan industri
yang sangat rendah • Mangkang Kulon dengan JE pencegahan
seluas 538,50 Ha, jasa • Tugurejo bencana serta tata aliran
ekosistem penguraian • Randugarut air dan banjir sangat
limbah yang rendah rendah
seluas 194,02 Ha, jasa  Adanya peraturan
ekosistem penguraian mengenai pengolahan
limbah sedang seluas limbah industri
10,24 Ha, jasa  Diberlakukannya PP NO 42
ekosistem penguraian tahun 2008 tentang
limbah tinggi seluas pengelolaan sumber daya
29,45 Ha dan jasa air untuk JE penyedia air
ekosistem penguraian sangat rendah
limbah yang sangat  Diberlakukannya sistem
tinggi seluas 31,74 Ha penyediaan air bersih
 Jasa ekosistem
pengaturan dan
pencegahan bencana
yang sangat rendah
seluas 538,50 Ha, jasa
ekosistem pengaturan  Penggunaan energi
dan pencegahan alternatif terbarukan pada
bencana yang rendah JE penyedia bahan bakar
seluas 194,02 Ha, jasa sangat rendah
ekosistem pengaturan
dan pencegahan
bencana sedang seluas
10,24 Ha, jasa
ekosistem pengaturan
dan pencegahan
bencana tinggi seluas
29,45 Ha dan jasa
ekosistem pengaturan
dan pencegahan
bencana yang sangat
tinggi seluas 31,74 Ha
 Jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang sangat rendah
seluas 538,50 Ha, jasa
ekosistem tata aliran
air dan banjir yang
rendah seluas 194,02

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|20
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
Ha, jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
sedang seluas 10,24
Ha, jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
seluas 29,45 Ha dan
jasa ekosistem tata
aliran air dan banjir
yang sangat tinggi
seluas 31,74 Ha
 Jasa penyedia air yang
sangat rendah seluas
538,50 Ha, jasa
ekosistem penyedia air
yang rendah seluas
194,02 Ha, jasa
ekosistem penyedia air
sedang seluas 10,24
Ha, jasa ekosistem
penyedia air seluas
29,45 Ha dan jasa
ekosistem penyedia air
yang sangat tinggi
seluas 31,74 Ha
 Jasa ekosistem
penyedia bahan bakar
sangat rendah seluas
598,89 Ha, jasa
ekosistem penyedia
bahan bakar rendah
184,81 Ha, jasa
ekosistem penyedia
bahan bakar sedang
seluas 10,24 Ha
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Berada pada jasa  Karang Anyar  Penyediaan RTH pada
ekosistem pengatur  Mangkang Wetan kawasan industri sebagai
kualitas udara sangat  Mangkang Kulon penunjang perbaikan
rendah seluas 705,18  Tugurejo kualitas udara
Ha, jasa ekosistem  Randugarut  Penggunaan teknologi dan
pengatur kualitas udara energi ramah lingkungan
rendah seluas 10,37 pada aktivitas industri
Ha, jasa ekosistem
pengatur kualitas udara
sedang seluas 46,65
Ha, dan pada jasa
ekosistem pengatur
kualitas udara tinggi
seluas 31,74 Ha
 Berada pada jasa
ekosistem pengaturan
iklim sangat rendah
seluas 564,21 Ha, jasa
ekosistem pengaturan
iklim rendah seluas

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|21
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF
KENDALA
PENYEMPURNAAN KRP
141,11 Ha, jasa
ekosistem pengaturan
iklim sedang seluas
51,84 Ha, dan pada
jasa ekosistem
pengaturan iklim tinggi
seluas 36,78 Ha
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Karang Anyar  Penyediaan RTH untuk
pendukung  Mangkang Wetan tambahan tutupan lahan
biodiversitas sangat  Mangkang Kulon sebagai pelindung
rendah seluas 177,79  Tugurejo biodiversitas
ha, jasa ekosistem  Randugarut
pendukung
biodiversitas rendah
seluas 349,10 Ha, jasa
ekosistem pendukung
biodiversitas tinggi
seluas 244,82 Ha, dan
jasa ekosistem
pendukung
biodiversitas sangat
tinggi seluas 22,24 Ha
Sumber : Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.6 Alternatif Rencana Pengembangan Wisata Budaya


Lokal
Rencana pengembangan wisata budaya pada RDTR Kecamatan Tugu Kota
Semarang merupakan wisata berbasis pada kebudayaan lokal, dalam hal ini sedekah laut
dan sedekah bumi. Adapun hasil perumusan alternatif berdasarkan faktor kendala yang
didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 11 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Wisata Budaya Lokal
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
 Kemampuan lahan Tugurejo  Penerapan Rekayasa Vegetatif
sangat rendah seluas dengan didukung Rekayasa
0,006 Ha, kemampuan Teknis.
lahan rendah seluas 0,58  Pengendalian pembangunan
Ha, kemampuan lahan kawasan budidaya di kawasan
sedang seluas 0,26 Ha, eksisting yang melebihi dan daya
kemampuan lahan tinggi dukung dan daya tampung
seluas 0,33 Ha, dan wilayah
kemampuan lahan
sangat tinggi seluas
0,012 Ha.
 Perubahan penggunaan Tugurejo  Penanaman pohon pada kawasan
lahan dari lahan wisata budaya
terbangun seluas 0,013
Ha, dari area terbuka

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|22
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
seluas 0,13 Ha, dan dari
lahan perkebunan seluas
1,04 Ha
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Kawasan wisata budaya Tugurejo Mempertahankan pengembangan
tidak berada pada risiko kawasan budi daya pada kawasan
kerawanan bencana non risiko bencana banjir
banjir
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Berada pada jasa Tugurejo  Pengembangan dan
ekosistem tata aliran air pembangunan sistem drainase di
dan banjir yang sangat sekitar rencana sub pusat
rendah seluas 0,68 Ha pelayanan yang mengadopsi
dan pada jasa ekosistem aliran air di sekitarnya
tata aliran air dan banjir  Pemanenan air pada jasa
yang rendah seluas 0,52 ekosistem penyedia air sangat
Ha pada rendah
 Berada pada jasa  Mempertahankan pengembangan
ekosistem rekreasi dan wisata budaya pada JE budaya
ekowisata rendah seluas untuk pemukiman tinggi
0,047 Ha, jasa ekosistem  Penyediaan sarana air bersih
rekreasi dan ekowisata
sedang seluas 0,47 Ha
dan jasa ekosistem
rekreasi dan ekowisata
sangat tinggi seluas 0,68
Ha
 Berada pada jasa
ekosistem penyedia air
sangat rendah seluas
0,68 Ha dan pada jasa
ekosistem penyedia air
rendah seluas 0,52 Ha
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Berada pada jasa Tugurejo  Penyediaan sarana prasarana
ekosistem pengaturan wisata yang menunjang kegiatan
iklim sangat rendah pariwisata
seluas 0,52 Ha dan pada  Penyediaan pohon dan RTH pada
jasa ekosistem JE pengatur iklim sangat rendah
pengaturan iklim sedang
seluas 0,68 Ha
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem Tugurejo  Penyediaan pohon dan RTH
pendukung biodiversitas sebagai pelindung biodiversitas
sangat rendah seluas
0,52 Ha dan jasa
ekosistem pendukung
biodiversitas rendah
seluas 0,68 Ha
Sumber : Tim Penyusun KLHS Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

5.2.7 Alternatif Rencana Pengembangan Zona


Transportasi

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|23
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

Rencana pengembangan kawasan ekowisata mangrove pada RDTR Kecamatan


Tugu Kota Semarang berada pada Kelurahan Mangunharjo. Adapun hasil perumusan
alternatif berdasarkan faktor kendala yang didapatkan dari analisis 6 muatan KLHS dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. 12 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Ekowisata Mangrove
Berdasarkan Faktor Kendala
LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN
KENDALA
KRP
DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
Kemampuan lahan • Karang Anyar  Mempertahankan pengembangan
yang rendah seluas • Tugurejo pariwisata
0,15 Ha dan pada
kemampuan lahan
tinggi seluas 138,77 Ha
dan kemampuan lahan
sangat tinggi seluas
0,32 Ha
PRAKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN HIDUP
 Berada pada • Karang Anyar  Inventarisasi kawasan ekowisata
kawasan dengan • Tugurejo yang berada pada kawasan
risiko kerawanan dengan risiko bencana banjir
banjir seluas 17,13  Pembatasan kegiatan pariwisata
Ha pada lokasi dengan kerawanan
banjir tinggi
KINERJA LAYANAN/JASA EKOSISTEM
 Berada pada jasa  Karang Anyar  Peningkatan sarana dan prasarana
ekosistem tata  Tugurejo penunjang kegiatan pariwisata
aliran air dan banjir
yang sangat
rendah seluas
123,63 dan pada
jasa ekosistem tata  Penyediaan sarana air bersih
aliran air dan banjir
yang rendah seluas
15,62 Ha
 Berada pada jasa  Karang Anyar
ekosistem  Tugurejo
penyedia air yang
sangat rendah
seluas 123,63 dan
pada jasa
ekosistem
penyedia air yang
sedang seluas
15,62 Ha
KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
 Berada pada jasa  Karang Anyar  Pembatasan kegiatan pada
ekosistem  Tugurejo kawasan ekowisata mangrove
pengatur kualitas untuk menjaga fungsi mangrove
udara sangat dalam penyerapan gas rumah
rendah seluas kaca
139,25 Ha  Penyediaan RTH
 Jumlah Net
serapan GRK
dihasilkan dari

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|24
STRATEGIS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT PENATAAN KAWASAN

LOKASI ALTERNATIF PENYEMPURNAAN


KENDALA
KRP
perubahan lahan
sebesar 524,78564
ton CO2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
 Jasa ekosistem  Karang Anyar  Pembatasan kegiatan pada
pendukung  Tugurejo kawasan ekowisata mangrove
biodiversitas untuk menjaga biodiversitas
sangat rendah ekosistem yang telah ada
seluas 0,24 Ha,  Penyediaan RTH
jasa ekosistem
pendukung
biodiversitas
rendah seluas
132,92 Ha, dan
pada jasa
ekosistem
pendukung
biodiversitas tinggi
seluas 6,09 Ha
Sumber: Tim Penyusun KLHS RDTR Kecamatan Tugu Kota Semarang, 2019

DOKUMEN KLHS RDTR KOTA SEMARANG KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA TENGAH
|25
STRATEGIS

Anda mungkin juga menyukai