Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Castellated beam (balok kastela) adalah sebutan yang umum dipergunakan
untuk jenis open web expanded beam. open web expanded beam and girder
(perluasan balok dan girder dengan badan berlubang) adalah balok yang
mempunyai elemen pelat badan, kemudian bagian bawah dari belahan tersebut
dibalik dan disatukan kembali antara bagian atas dan bawah dengan cara digeser
sedikit kemudian dilas. Aplikasi struktural dari castellated beam dapat
menghemat material, berat dari profil akan berkurang sehingga membuat berat
struktur keseluruhan juga akan berkurang, selain itu bukaan pada web dapat
digunakan untuk pemasangan perlengkapan mechanical electrical.
Castellated beam dapat dimodifikasi dengan berbagai bentuk, modifikasi ini
bertujuan agar meminimalisir kelemahan yang terjadi pada castellated beam.
Seperti penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu “perilaku lentur balok
castellated modifikasi dengan penyambung berupa profil siku L” (Laily
Fatmawati, 2014). Adapun kelebihan dari castellated beam modifikasi ini
dibandingkan dengan castellated beam pada umumnya adalah penambahan tinggi
yang diperoleh menjadi tidak terbatas karena dapat dibuat seoptimum mungkin
dengan memperhatikan kekurangan yang ada dengan panjang profil siku yang
digunakan sebagai penyambung dari profil IWF yang telah dipotong menjadi dua
dari ujung ke ujung, proses pemotongan castellated beam modifikasi lebih
sederhana karena hanya dipotong ditengah-tengah web dan lurus dari ujung ke
ujung sepanjang bentang hingga menjadi dua bagian tanpa membentuk liku
kemudian diberikan penyambung berupa profil siku pada masing-masing sisinya
dengan kemiringan sebesar 450, masalah tekuk pada bagian web diminimalisir
dengan adanya kekakuan yang dapat diatur oleh penyambung berupa profil siku
dan mekanisme vierendeel dapat diminimalisir melalui tinggi sitem pada balok
castellated modifikasi dengan penyambung berupa profil siku.

1
Perilaku lentur balok castellated modifikasi dengan penyambung berupa
profil siku (L)” (Laily Fatmawati, 2014) memperlihatkan bahwa kapasitas lentur
balok castellated jauh lebih besar dari balok castellated dan perilaku lentur balok
castellated bentuk lubang segi empat dengan tulangan komposit mortar (Oliveira,
2012). Adapun kelemahan balok castellated modifikasi dengan penyambung
berupa profil siku (L) yaitu pola keruntuhan yang terjadi adalah lateral torsional
buckling dimana balok modifikasi tersebut mengalami kerusakan tidak simetris,
kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian pada balok dekat dengan tumpuan
sendi, ditambah lagi puntiran yang terjadi pada bagian-bagian pada balok juga
menyebabkan kegagalan menjadi lebih banyak mengarah ke penyambung siku
dekat dengan tumpuan sendi.
Berdasarkan permasalahan sebelumnya membuat penulis mencoba
membuat balok castellated modifikasi dengan profil-I yang dibelah lurus
sepanjang bentang menjadi dua bagian yang sama besar, dan kemudian dengan
menggunakan metode pengelasan, kedua bagian profil tersebut disatukan dengan
menggunakan tulangan baja yang dilas pada badan profil-I yang telah terpisah
dengan posisi menyilang dikedua sisinya dan pada tengah silangan pengaku baja
yang ditambahkan potongan pelat baja, sehingga penulis membuat eksperimen
dengan judul “Perilaku Lentur Balok Castellated Modifikasi dengan Pengaku
Baja Tulangan”. pengaku tulangan baja ini diharapkan dapat memiliki kapasitas
yang relatif meningkat dalam mengakomodasi gaya-gaya yang terjadi
dibandingkan profil siku (L), sehingga pada castellated modifikasi ini kegagalan
yang terjadi pada penyambungnya lebih sedikit. Maka untuk selanjutnya perlu
dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap sistem ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka pada penelitian ini akan
dikaji beberapa hal, yaitu:

1. Mengetahui perilaku lentur pada balok castellated modifikasi dengan


pengaku baja tulangan

2
2. Mengetahui pola keruntuhan balok castellated modifikasi dengan pengaku
baja tulangan.
3. Mengetahui nilai lendutan yang terjadi pada tiap elemen balok castellated
modifikasi dengan pengaku baja tulangan.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dari tesis penelitian perilaku lentur balok castellated
dengan pengaku baja tulangan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbandingan kapasitas lentur balok castellated dengan
pengaku baja tulangan dibandingkan dengan balok castellated modifikasi
dengan penyambung berupa profil siku (L)” (Laily Fatmawati, 2014),
perilaku lentur balok castellated bentuk lubang segi empat dengan tulangan
dan komposit mortar (Oliveira, 2012) serta perilaku lentur balok komposit
castellated bukaan heksagonal diselimuti mortar (Pribadi, 2012), hasil
analisis dengan program SAP 2000 dan program Abaqus CAE versi 6.7.
2. Untuk mengetahui perbandingan pola keruntuhan balok baja castellated
modifikasi dengan pengaku baja tulangan dibandingkan dengan balok
castellated modifikasi dengan penyambung berupa profil siku (L)” (Laily
Fatmawati, 2014) dan program hasil analisis dengan SAP 2000 dan program
Abaqus CAE versi 6.7.
3. Untuk mengetahui perbandingan nilai lendutan tiap elemen yang terjadi
pada balok castellated dengan pengaku baja tulangan dibandingkan dengan
balok castellated modifikasi dengan penyambung berupa profil siku (L)”
(Laily Fatmawati, 2014), perilaku lentur balok castellated bentuk lubang
segi empat dengan tulangan dan komposit mortar (Oliveira, 2012) serta
perilaku lentur balok komposit castellated bukaan heksagonal diselimuti
mortar (Pribadi, 2012), hasil analisis dengan program SAP 2000 dan
program Abaqus CAE versi 6.7.

1.4 Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian ini, akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam memahami berbagai permasalahan dalam struktur baja khususnya
3
mengenai balok castellated dengan pengaku baja tulangan. Selain itu, penelitian
ini dapat diinformasikan dan disebarluaskan di kalangan akademisi maupun
dipraktisi dalam upaya pengaplikasian di lapangan. Sehingga penggunaan balok
castellated dengan pengaku baja tulangan dapat dijadikan salah satu alternatif
untuk menghasilkan suatu struktur yang aman, nyaman, awet dan ekonomis yang
dapat diterapkan dalam pembangunan konstruksi baja.

1.5 Batasan Penelitian


Agar ruang lingkup penelitian dapat difokuskan, maka pembatasan masalah
perlu dilakukan antara lain:
1. Objek penelitian adalah profil IWF 150x75x5x7 dengan lebar flens 75 mm,
tebal flens 7 mm, tinggi web 150 mm dan setelah menjadi balok castellated
modifikasi dengan penyambung berupa tulangan baja, tinggi web menjadi
275 mm, tebal web 5 mm dan panjang bentang 3023 mm serta jarak antar
tumpuan adalah 2883 mm.
2. Penyambungan dilakukan dengan menambahkan tulangan baja ulir
berdiameter 22 mm yang disambung dengan las menyilang dengan sudut
45o pada masing-masing sisi profil IWF yang telah dipotong menjadi dua
bagian dan dilas pada tengah persilangan tulangan dan ditambah pelat
berukuran 50 mm x 50 mm x 5 mm.
3. Jumlah benda uji adalah 1 benda uji balok castellated modifikasi dengan
pengaku berupa baja tulangan bertumpuan sendi - rol.
4. Metode pengujian menggunakan beban statis dengan dua titik yang masing-
masing berjarak dua silangan baja tulangan.
5. Tinjauan yang dilakukan adalah perilaku lentur terhadap beban maksimum,
regangan, besarnya lendutan yang terjadi akibat proses pembebanan dan
pola keruntuhan.
6. Hasil eksperimen dibandingkan dengan penelitian sebelumnya (Laily
Fatmawati, 2014 dan Oliveira, 2012 serta Pribadi, 2012). Hasil analisis
dengan program SAP 2000 dan program Abaqus CAE versi 6.7.

4
1.6 Keaslian
Penelitian tentang balok kastela modifikasi ini telah banyak dilakukan
antara lain: Laily Fatmawatai (2014) dalam “perilaku lentur balok castellated
modifikasi dengan sambungan profil siku (L), perilaku lentur balok castellated
bentuk lubang segi empat dengan tulangan dan komposit mortar oleh Oliveira
(2012), perilaku lentur balok komposit castellated bukaan heksagonal diselimuti
mortar oleh Pribadi (2012), Zaarour dan Redwood (1996) dalam “web buckling in
thin webed castellated beams”, Apriyatno (2000) dalam “Pengaruh rasio tinggi
dan tebal badan balok castella pada kapasitas lentur”.
Sepanjang pengetahuan penulis dan studi pustaka yang penulis lakukan,
bahwa penelitian dengan topik perilaku lentur balok castellated modifikasi
dengan sambungan baja tulangan, belum pernah dilakukan sehingga penelitian ini
terjamin keasliannya.

Anda mungkin juga menyukai