OLEH:
Windawati, S.Kep
17.04.0428
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. Airway Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Memasang Semi - rigid cervikal collar, head
R Bebas / Paten Risiko Aspirasi strap/support
Tersumbat Membersihkan Jalan napas
Palatum Mole jatuh Memberikan posisi nyaman fowler / semi
Sputum (lendir) fowler
Darah Mengajarkan teknik batuk efektif
Benda asing Melakukan pengisapan lendir
Suara napas: Memasang oro / naso faringeal Airway
R Normal Menurun Melakukan auskultasi paru secara periodic
Snoring Stridor Memberikan posisi miring mantap jika pasien
Wheezing Gurgling tidak sadar
R Tidak ada suara napas Melakukan jaw trust, chin lift
Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi Kolaborasi pemberian bronchodilator/nebulizer
Re-evaluasi : Tidak dilakukan resusitasi Lain-lain ….
a.
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. SAMPLE
S : Keluarga pasien mengatakan terjadi perdarahan 3 jam sebelum
masuk Rumah sakit, ada perdarahan aktif pada kepala ± 150 cc,
ada luka pada kepala, pasien ada penurunan kesadara ± 5 menit
saatcdi Rumah Sakit.
A : Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan
M : Sudah pernah kemoterapi sebanyak 7 kali, terakhir 4 hari yang
lalu
P : Tidak ada riwayat penyakit
L : Terakhir makan dan minum pukul 17.30 WITA, dengan menu
makanan nasi dan lauk ikan
E : Pasien post operasi dengan hasil squamous cell carcinoma region
occipital, terjadi benturan dikepala sehingga menyebabkan
terjadinya perdarahan dikepala pasien..
2. Riwayat dan mekanisme Trauma
O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi
Keluarga pasien mengatakan setelah terjadi perdarahan ringan
dirumahnya pasien langsung pusing, mual ada dan muntah 1 kali
P : Provokatif (penyebab)
Adanya luka post operasi squamous cell carcinoma pada kepala
Q : Quality (kualitas)
R : Radiation (paparan)
T : Timing (waktu)
3. TTV
N : 70 x/menit
P : 27 x/menit
TD: 84/50 mmHg
S :35,8oC
4. Pengkajian head to toe
a. Kepala
Inpeksi : Bentuk kepala normosefal, wajah simetris, distribusi
rambut menyebar dan beruban, ada luka post
operasi.
Palpasi : Tidak dikaji
b. Mata
Inspeksi : Tidak ada perdarahan subkujungtiva, skelera tampak
jernih, tidak ada cedera pada kornea, dan pupil isokor
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
c. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat rinorhea dan edema
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
d. Telinga
Inpeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, nampak ada luka
pada telinga kanan, daun telinga lentur, tidak ada
penumpukan serumen
Palpasi : Tidak teraba massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi
lengkap
f. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil
Palpasi : Tidak terdapat lesi
g. Dada dan paru-paru
Inspeksi : Ada pengembangan dada, simetris antar kedua
lapang paru, ada penggunaan otot bantu nafas dada
Palpasi : Frekuensi nafas : 27 x/i, teratur
Auskultasi : Tidak terdengar suara nafas tambahan ronchi
h. Jantung
Perkusi : Suara pekak, batas atas interkostal 3 kiri, batas
kanan linea paasteral kanan, batas kiri linea mid
clavicularis kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak
ada.
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak distensi abdomen
Palpasi : Tidak ada benjolan pada abdomen
Perkusi : Timpani
Auskultasi : peristaltic usus 14x/menit
j. Pelvis
Inspeksi : Tidak terdapat cedera maupun luka
Palpasi : Tidak ada nyeri pada pelvis
k. Genetalia
Tidak ada kelainan genetalia
l. Integumen
Warna kulit pucat, turgor kulit jelek, CRT >2 detik, akral dingin.
m. Ekstremitas atas : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari
lengkap, tidak tampak clubbing finger, jari tangan tampak pucat,
terpasang infuse NaCl 0,9% 28 tetes/menit. Nadi lemah.
n. Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap,
terpasang infuse Ringer Laktat 28 tetes/menit.
Kekuatan otot
5 5
5 5
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Tanggal : 21/09/2018
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
HematologiRutin
WBC 19.7 4.00-10.0 10^3/ul
RBC 3.38 4.00-6.00 10^6/uL
HGB 9.6 12.0-16.0 g/dl
HCT 30 37.0-48.0 %
MCV 87 80-97.0 fL
MCH 28 26.5-33.5 Pg
MCHC 33 31.5-35.0 gr/dl
PLT 371 150-400 10^3/ul
RDW-SD 37.0-54.0 fL
RDW-CV 14.1 10.0-15.0
PDW 12.3 10.0-18.0 fL
MPV 10.8 6.50-11.0 fL
P-LCR 13.00-43.0 %
PCT 0.00 0.15-0.50 %
NEUT 62.5 52.0-75.0 %
LYMPH 28.6 20.0-40.0 %
MONO 4.6 2.00-8.00 10^3/ul
EO 3.6 1.00-3.00 10^3/ul
BASO 0.7 0.00-0.10 10^3/ul
RET
KIMIA DARAH
Glukos mg/dl
GDS 184 140
Fungsi Ginjal mg/dl
Ureum 50 10-50 mg/dl
Kreatinin 2.08 L(<1.3);P(<1.1)
Fungsi Hati U/L
SGOT 25 <38 U/L
SGPT 18 <41
Elektrolit mmol/l
Natrium 131 136-145 mmol/l
Klorida 3.9 3.5-5.1 mmol/l
WBC (H 97 97-111
Terapi medikasi
No Nama Obat Golongan Dosis Indikasi
1. Ceftriaxone Antibiotik 1gr/12jam/iv obat yang digunakan untuk
mengatasi berbagai infeksi
bakteri
2. Ranitidine Analgetik/obat 50mg/12jam/iv Pengobatan alternatif untuk
penghambat pasien yang tidak dapat
resptor H2 diterapi secara oral, untuk
pasien pasca operasi,
mengatasi nyeri
3. Ketorolac Anti inflamasi 30mg/8jam/iv Penatalaksanaan jangka
non streroid pendek terhadap nyeri akut
(OAINS) sedang sampai berat setelah
prosedur bedah.
4 As. Tranexamat Competitive 50mg/8jam/iv obat ini digunakan untuk
inhibitor membantu mengatasi
perdarahan
5 Adona 50mg/8jam/iv Obat ini bekerja dengan
(Carbazochrome memperpendek waktu
) perdarahan (hemostatic),
tetapi tidak mempunyai efek
pada koagulasi darah atau
system fibrinolitik
ANALISA DATA
Diagnosa Sekunder
5 Ds : Domain 4 : Aktivitas/ istirahat
Keluarga mengatakan semua aktivitas klien Kelas 4 : Respon Kardiovaskuler
dibantu /Pulmonal
Do : Kode : 00092
a. Klien tampak tirah baring Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan
b. Semua kebutuhan klien dibantu perawat dan dengan tirah baring
keluarga
6 Faktor resiko : Domain 11 : Keamanan/Perlindungan
a. Terpasang infus
Kelas 1 : Infeksi
b. Terpasang kateter
/Pulmonal
c. WBC 19,7 10^3/ul
Kode : 00004
Diagnosis keperawatan : Risiko infeksi
INTERVENSI KEPERAWATAN