Anda di halaman 1dari 4

Terjun ke Pasar, Mahasiswa KKN Undip Bagikan Masker

Bekasi (25/07). Masker merupakan salah satu langkah untuk mencegah penularan virus
COVID-19 yang harus kita gunakan saat berkegiatan di luar rumah. Sebagai bentuk
pengabdian masyarakat dalam rangka memenuhi program KKN di kampung halaman,
saya membagikan masker dan buku panduan Cara Membuat Masker Tanpa Jahit di
Pasar Rawalumbu, Kec. Rawalumbu, Bekasi.

Kecamatan Rawalumbu hingga saat ini masih menjadi kecamatan dengan kasus
COVID-19 tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebanyak 10 orang positif Virus Corona.
Kondisi Pasar Rawalumbu berdasarkan protokol kesehatan COVID-19 seperti menjaga
jarak minimal 1 meter masih belum terlaksana. Para pembeli tidak menjaga jarak
selama melakukan antrian maupun transaksi kepada penjual.

Seperti yang terlihat pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 pukul 08.30 WIB, banyak penjual di
Pasar Rawalumbu yang melayani pembeli tanpa memakai masker. Tidak sedikit pula
pembeli yang memasuki pasar tanpa menggunakan masker. Alasannya bervariasi, ada
yang karena lupa membawa masker, sulit berbicara dengan pembeli, pengap
menggunakan masker di kondisi pasar yang panas bahkan ada yang beranggapan Virus
Corona sudah tidak ada lagi. Padahal, kondisi Pasar Rawalumbu sendiri, terlihat ramai
dan sangat rawan untuk tertular virus COVID-19.

Sebagai bentuk dukungan atas intruksi yang diberikan pemerintah mengenai kewajiban
menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah, Saya membagikan 20 masker kain
kepada pembeli dan penjual yang tidak memakai masker di Pasar Rawalumbu. Sehingga
penularan virus corona bisa dicegah di lingkungan pasar yang diakibatkan adanya
transaksi jual beli. Dalam kegiatan ini, saya bekerjasama dengan teman saya yang
memproduksi masker kain. Dengan begitu, saya juga turut membantu usaha teman saya
yang sedang kesulitan akibat dampak COVID-19.

Selain itu, Saya juga memberikan buku panduan cara membuat masker dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang ada dirumah, hanya membutuhkan kain katun dan dua
karet gelang. Masyarakat jarang memiliki mesin jahit sendiri, maka dari itu saya
memberikan panduan membuat masker yang tanpa mesin jahit. Aksi sosial ini saya
lakukan, selain untuk meningkatkan penggunaan masker lebih luas lagi, juga bertujuan
agar penjual di pasar dapat mengetahui cara untuk mencegah penularan ketika sedang
berinteraksi dengan para pembeli sehingga dapat meminimalkan penyebaran COVID-
19.

Selama kegiatan ini berlangsung antusiasme masyarakat yang ada di Pasar Rawalumbu
sangat baik. Mereka langsung memakai masker yang diberikan dan memberikan
tanggapan yang beragam.

“Iya sih neng harus pake masker emang, kan gak ada yang tau, yang mana yang bawa
virus, mana yang engga.” Pungkas salah satu pedagang.

Selain itu, saya juga menanyakan tanggapan kepada salah satu pembeli yang tertib
menggunakan masker, mengenai masih terdapat masyarakat yang berkegiatan diluar
rumah tanpa menggunakan masker.

“Harus ada penyidakan rutin sih dari pemerintah supaya masyarakat terbiasa.” tuturnya.

Selain melakukan sosialisasi secara langsung, saya juga membagikan dokumentasi


program KKN di akun instagram pribadi saya @cintyatrisanty2. Diharapkan saya bisa
menginspirasi teman-teman mahasiswa lain sebagai agen perubahan, untuk lebih peka
lagi terhadap sesama dan mau berkontribusi mengedukasi masyarakat, terutama
mengenai pentingnya menjaga kesehatan diri seperti memakai masker.

Era new normal  sudah diterapkan di beberapa wilayah termasuk di Kota Bekasi.


Menyikapi hal tersebut, masyarakat seharusnya lebih sadar lagi bahwa virus corona
masih ada dan akan terus mencari korban. Kurangnya kesadaran dari masyarakat dan
edukasi mengenai COVID-19 yang tidak menyeluruh dapat membuat virus ini terus
berkembang. Maka sebagai upaya mencegah penularannya, penting untuk menerapkan
hidup bersih dan sehat seperti selalu mencuci tangan, memakai masker saat di luar
rumah dan melakukan physicial distancing. Jika masyarakat tertib melakukan protokol
kesehatan COVID-19, maka penularannya pun akan dapat dikendalikan. Mari kita
bersama-sama saling mengingatkan, agar pandemi ini cepat selesai dan kita bisa
kembali hidup normal.
Kelurahan Pengasinan, Bekasi (8/8) – Pandemi COVID-19 yang melanda negeri ini
tidak menghentikan Universitas Diponegoro untuk melaksanakan Kegiatan Kuliah
Nyata (KKN). Universitas Diponegoro sebagai salah satu Perguruan Tinggin Negeri di
Indonesia tetap melaksanakan Program KKN dengan bertemakan “Pemberdayaan
Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs)”. Program ini dilaksanakan secara mandiri oleh tiap mahasiswa
yang tergabung dalam KKN TIM II Tahun 2020 Univeristas Diponegoro di daerah asal
atau tempat tinggalnya masin-masing dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Salah satu contoh Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN Tim II Tahun 2020
Universitas Diponegoro ini dilakukan yaitu Edukasi Pengelolaan Keuangan di Tengah
Pandemi COVID-19. Program dilaksanakan di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan
Rawalumbu, Kota Bekasi pada Tanggal 13 Juli 2020 sampai dengan Tanggal 20 Juli
2020. Program ini dirasa perlu dilaksanakan karena pelaksanaan adaptasi tatanan hidup
baru di masyarakat, khususnya masyarakat Kota Bekasi, karena masyarakat masih
awam dengan pengelolaan keuangan menghadapi era New Normal. Maka dari itu,
program diadakan dengan bertujuan meningkatkan kesadaran mengenai pengelolaan
keuangan yang bijak dan hemat.

Pelaksanaan Program ini dilakukan dengan cara menyampaikan informasi yang terdapat
di poster secara langsung atau dengan sistem door to door kepada masyarakat untuk
menghindari kerumunan serta penyampaian informasi tetap dapat mematuhi protokol
kesehatan yang berlaku. Di dalam penyampaian edukasi ini dijelaskan mengenai apa
sajakah hal-hal yang harus diprioritaskan dan apa saja yang harus dipotong dari
anggaran kebutuhan “New Normal” ini. Selain itu, edukasi tentang pengelolaan
keuangan ini dapat dilihat melalui media sosial baik Instagram maupun Twitter.

Selain Program tersebut, dilakukan juga Pemberian Masker Kain kepada Masyarakat
serta Pemberdayaan Mengenai Pentingnya Memakai Masker Saat Beraktivitas Demi
Kebaikan Bersama dala memuwujudkan SDGs tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera
pada tanggal 21 Juli 2020 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2020. Program perlu
diadakan dikarenakan Virus Corona masih dianggap sudah tidak ada dan Pandemi
COVID-19 sudah usai serta masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol
kesehatan dengan tidak memakai masker serta tidak menjaga jarak. Maka dari itu,
program ini diadakan dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan
para pedagang di Pasar sekitar lokasi pelaksanaan KKN mengenai masih adanya potensi
penularan Virus Corona. Selain melakukan pemberdayaan, dilakukan juga pembagian
masker kain dan cara pembuatan masker dari kain di media booklet kepada para
pedagang dan masyarakat sekitar di Pasar Rawalumbu.

Respon dari masyarakat yang telah disampaikan kedua program sangatlah positif dan
antusias dalam menerima informasi. Diharapkan setelah dilaksanakannya pemberdayaan
ini, masyarakat sekitar wilayah pelaksanaan KKN dapat lebih menerapkan adaptasi
tatanan hidup baru aau “New Normal” yang baik dan benar dan menyadari bahwa
pemakaian masker sebagai bentuk Alat Pelindung Diri (APD) yang dapat mencegah
penularan Virus Corona.

Masyarakat seharusnya lebih sadar lagi bahwa Virus Corona masih ada dan akan terus
mencari korban. Kurangnya kesadaran dari masyarakat dan edukasi mengenai COVID-
19 yang tidak menyeluruh dapat membuat virus ini terus berkembang. Maka sebagai
upaya mencegah penularannya, penting untuk menerapkan hidup bersih dan sehat
seperti selalu mencuci tangan, memakai masker saat di luar rumah dan melakukan
physicial distancing. Jika masyarakat tertib melakukan protokol kesehatan COVID-19,
maka penularannya pun akan dapat dikendalikan. Mari kita bersama-sama saling
mengingatkan, agar pandemi ini cepat selesai dan kita bisa kembali hidup normal.

Anda mungkin juga menyukai