Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KB 4 PENGUATAN INTEGRITAS

Nama : Emi Mawar Kelimasari

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang
sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Misalnya anak akan di
hukum karena terlambat datang kesekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi
tidak mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsis- tenan ketika ada orang dewasa yang
melanggar aturan kita anggap itu hal yang biasa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari
mereka untuk tidak konsisten. Pertanyaan:

1. Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan


untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri anda sendiri!
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada
lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap keberhasilannya.

------------------------------------------------- JAWABAN -----------------------------------------------

1. Pendekatan yang saya gunakan adalah pendekatan personal ke guru dan ke kepala
sekolah. Dengan pendekatan personal ke guru saya bisa mengetahui alasan mengapa
sering terlambat sebagai bentuk sikap peduli yang merupakan Nilai Integritas.
Kemudian kita bisa memberi solusi terhadap permasalahan guru tersebut. Pendekatan
kedua adalah pendekatan ke kepala sekolah selaku pemegang kuasa di sekolah. Saya
akan mengusulkan kepada Kepala Sekolah untuk membuat regulasi untuk kedisiplinan
guru. Jika kedua pendekatan tersebut masih sulit terwujud, maka saya akan tetap
berkomitmen diri untuk menjadi Guru yang Berintegritas. Saya akan mengajak guru
yang berintegritas lainnya untuk menyebarkan semangat integritas secara meluas ke
civitas sekolah. Kemudian saya juga tetap memotivasi siswa untuk tetap berintegritas
dalam bersikap, meskipun masih ada contoh yang yang tidak berintegritas baik dari
guru maupun siswa lainnya. Saya akan menyebarkan semangat integritas itu berawal
dari diri kita kemudian kelompok terdekat kita selanjutnya ke murid atau bahkan orang
tua dalam hal ini masyarakat lebih luas.
2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas adalah
sebagai berikut:
• Membuat komitmen diri untuk senantiasa berintegritas dalam bersikap.
• Menyusun rencana jangka pendek penguatan integritas untuk siswa.
• Mengajak guru yang mempunyai integritas baik untuk melakukan hal yang
sama dengan kita yaitu berkomitmen diri dan menyusun rencana penguatan
integritas untuk siswa.
• Sehingga akan “memaksa” guru yang kurang berintegritas akan menyesuaikan
untuk meningkatkan integritasnya.
• Jika siswa sudah menampakkan integritasnya di kelas ataupun sekolah,
maka kita bisa mengajak siswa untuk menyusun kegiatan yang dapat
meningkatkan sikap integritas dalam keluarganya dalam bentuk jurnal
aktivitas sehari-hari.
• Kemudian di waktu kemudian, kita mengajak siswa untuk menyusun
kegiatan yang dapat meningkatkan sikap integritas dalam masyarakat
terdekatnya misalkan tetangganya.

InsyaAllah dengan langkah-langkah yang bertahap seperti di atas, maka akan


mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu meningkatnya perilaku berintegritas di
lingkungan sekolah, rumah, dan lingkungan sekitarnya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau
berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk berkamuflase
dan berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan reward. Artinya
kemurnian dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang, seharusnya kesadaran
bahwa berbuat baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang lain.

Buat narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut pendapat anda dan bagaimana
efeknya secara jangka panjang?

------------------------------------------------- JAWABAN ----------------------------------------------


-

Untuk anak usia kelas 1 – 3 tetap harus mengenal hukuman reward. Karena dua hal tersebut
adalah bagian dari Pengenalan dari Perilaku Berintegritas. Hanya saja kita perlu memberikan
hukuman dan reward sesuai dengan perkembangan usia siswa. Dengan memberikan
hukuman kepada siswa yang salah, maka kita sedang mengajarkan bahwa hal itu tidak boleh
dilakukan. Sebaliknya jika kita memberi reward kepada siswa yang sudah berikhtiar
melakukan kebaikan maka itu akan menambah semangatnya untuk selalu berbuat yang baik.
Jika itu dilakukan secara terus menerus, maka akan menjadi Pembiasaan yang ada di kelas 4
– 6. Dan diharapkan saat jenjang berikutnya siswa akan melakukan kebaikan dengan penuh
kesadaran bahkan bisa mengajak orang terdekatnya untuk melakukan kebaikan pula.
jawaban: terkadang hukuman yang di berikan kepada anak tidak ada efek jera bagi anak
tersebut.seperti contoh anak tidak mengerjakan tugas tepat waktu, kemudian anak tersebut
di hukum dengan membersihkan WC.walaupun sudah di berikan hukuman tetapi tetap saja
melakukan kesalahan yang sama (mungkin anak tersebut bosan mengerjakan tugas sehingga
dia lebih memilih untuk membersihkan WC).untuk masalah seperti ini sebagai guru kita
perlu melakukan pendekatan dengan menanamkan penguatan integritas pada diri anak agar
tdak melakukan kesalahan yang sama.dengan demikian anak mau merubah perilaku yang
buruk bukan karena hukuman tapi karena keinginan dan keiihklasan dari dirinya untuk
berperilaku baik.Dan diharapkan saat jenjang berikutnya siswa akan melakukan kebaikan
dengan penuh kesadaran bahkan bisa mengajak orang terdekatnya untuk melakukan
kebaikan

Anda mungkin juga menyukai