Anda di halaman 1dari 8

Tugas dan Fungsi Lembaga

Pemerintah Non-Kementrian
Lengkap Bagian I
 Kebenaran Islam – Selasa, November 25, 2014


 

 

 

Dalam penyelenggaraan negara, terdapat lembaga-lembaga non-kementerian yang


memiliki tugas untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu. Dulu namanya adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen saat ini
menjadi Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK). Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden
melalui menteri atau pejabat setingkat menteri terkait.

LPNK diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
kewenangan, susunan organisasi, dan tata kerja Lembaga Pemerintah Non-Kementrian.
Kali ini kita akan mengupas tujuan dan fungsi dari Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian yang dibagi menjadi empat bagian (Bagian I, Bagian II, Bagian III, dan
Bagian IV). Berikut penjelasaannya.
Tugas dan Fungsi Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian Lengkap (Bagian I)
Arsip Nasional Republik Indonesia
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Tugas

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan


 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lembaga
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kearsipan
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Badan Intelijen Negara


Tugas dan Fungsi

 Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen.

Badan Kepegawaian Negara


Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BAKN mempunyai tugas sebagai berikut :

 Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan Presiden;


 Merencanakan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;
 Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun;
 Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi dan bimbingan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan pensiun pada
departemen-departemen dan lembaga-lembaga negara/Lembaga-lembaga
Pemerintah Non departemen.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
Tugas

 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga


sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan


Keluarga Sejahtera.
 Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.
 Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan
masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Badan Koordinasi Penanaman Modal


Tugas

 Untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari


dalam negeri maupun luar negeri. 

Badan Informasi Geospasial


Tugas

 Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi, klimatologi,


kualitas udara dan geofisika
 Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika
 Memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
 Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan dan
analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika
 Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

Badan Narkotika Nasional


Tugas
 Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
 Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
 Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika;
 Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat;
 Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
 Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika
Narkotika;
 Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun internasional, guna
mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
 Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;
 Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan
 Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.
 Selain tugas sebagaimana diatas, BNN juga bertugas menyusun dan melaksanakan
kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan
adiktif untuk tembakau dan alkohol.

Fungsi
 Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan
prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.
 Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur
P4GN.
 Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.
 Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.
 Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang pencegahan,
pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama.
 Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal di
lingkungan BNN.
 Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam
rangka penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan nasional di bidang
P4GN.
 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan BNN.
 Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta masyarakat.
 Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
 Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang narkotika,
psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk
tembakau dan alkohol.
 Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen masarakat dalam
pelaksanaan rehabilitasi dan penyatuan kembali ke dalam masyarakat serta
perawatan lanjutan bagi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika dan psikotropika
serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol di
tingkat pusat dan daerah.
 Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya,
kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
 Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu
narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif
tembakau dan alkohol berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang telah
teruji keberhasilannya.
 Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan perundang-
undangan serta pemberian bantuan hukum di bidang P4GN.
 Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di bidang P4GN.
 Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan P4GN di lingkungan
BNN.
 Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi pemerintah terkait dan
komponen masyarakat di bidang P4GN.
 Pelaksanaan penegakan disiplin, kode etik pegawai BNN dan kode etik profesi
penyidik BNN.
 Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan pengembangan,
serta pendidikan dan pelatihan di bidang P4GN.
 Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif
lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
 Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan
adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol.
 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang
P4GN
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga Pemerintah Non-Departemen. 

Lembaga Pemerintah Non- Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. 

Lembaga Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung
kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait. 

Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. 

Berikut ini Daftar Lembaga Pemerintah Non -Kementerian yang ada di Indonesia.

1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.

2) Badan Informasi Geospasial (BIG).

3) Badan Intelijen Negara (BIN).

4) Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.

5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di bawah koordinasi Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

6) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian.

7) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), di bawah koordinasi Menteri
Riset dan Teknologi.

8) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

9) Badan Narkotika Nasional (BNN).

10) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

11) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

12) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

13) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di bawah koordinasi Menteri Kesehatan.

14) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), di bawah koordinasi Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.

15) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


16) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL), di bawah koordinasi Menteri Lingkungan
Hidup.

17) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.

18) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),di bawah koordinasi Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian.

19) Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam Negeri.

20) Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

21) Badan SAR Nasional (BASARNAS).

22) Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.

23) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.

24) Badan Urusan Logistik (BULOG), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

25) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.

26) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.

27) Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS).

28) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

29) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah koordinasi Menteri Riset dan
Teknologi.

30) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG), di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan, Keamanan.

31) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS), di bawah koordinasi Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai