Anda di halaman 1dari 12

47

BAB 3
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

3.1 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan (Analisis SWOT)


3.1.1 Tenaga dan Pasien (M1-Man)
Tabel 3.1 Analisis SWOT
Tenaga dan Pasien (M1-Man)
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN

1. Jenis ketenagaan di 1. Menurut Depkes 1. Adanya penamabahan 1. Adanya tuntutan


ruangan: 23 perhitungan tenaga jumlah tenaga perawat tinggi dari
a. S1 Keperawatan + Ners kesehatan untuk ruang secara bertahap setiap masyarakat untuk
= 6 orang K yaitu 25 orang tahun melalui perekrutan pelayanan prima
b. D III Keperawatan = 16 perawat, sedangkan di karyawan baru yang lebih
orang ruang K hanya ada 23 2. Rumah Sakit menerima profesional
2. Perawat- perawat ruangan orang perawat. mahasiswa praktek 2. Semakin banyak
sudah mendapatkan dalam melakukan Rumah Sakit
pelatihan kesehatan pelaksanaan asuhan yang
sebanyak 16 pelatuhan dan keperawatan dan adanya menawarkan
47 kali pelatihan yang mahasiswa ners yang pelayanan
sudah diikuti oleh 23 orang berpraktek management keperawatan yang
perawat keperawatan berkualitas yang
a. BHD 14 orang 3. Adanya kesempatan bisa menjadi
b. BTCLS 13 orang untuk meningkatkan pesaing.
c. PPG 4 orang kemampuan kerja 3. Tingginya
d. ICU Dasar 3 melalui pelatihan dan kesadaran hukum
e. Preseptor Shif 2 meningkatkan pelayanan
f. BTLS 1 orang pendidikan kesehatan dari
g. BLS 1 orang masyarakat
h. PICU 1 orang
i. DM Tipe I 1 orang
j. CI 1 orang
k. Komunikasi efektif 1
orang

47
48

l. Manejemen bangsal 1
orang
m. Peatihan gizi buruk 1
n. GADAR anak 1 orang
o. Perawatan Luka 1 orang
p. Imunisasi 1 orang
3. Sebanyak 7 orang
mahasiswa sedang
melakukan praktik di ruang
K
4. Kemampuan dalam
menggunakan waktu
bekerja dan penugasan
yang diberikan.
5. Pelatihan internal dan
eksternal dari pihak rumah
sakit untuk meningkatkan
kinerja dan keahlian.
6. Hubungan dan komunikasi
yang baik antar karyawan..
49

3.1.2 Lokasi Denah, Sarana dan Prasarana (M2-Material)


Tabel 3.2 Analisis Swot
Lokasi Denah, Sarana dan Prasarana
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
1. Fasilitas yang didapatkan 1. Ruangan kurang 1. Kebijakan pemerintah 1. Adanya tuntutan
di ruang K didapatan menarik untuk anak- untuk menambah sarana yang tinggi dari
bahwa fasilitas seperti WC anak dan pra sarana di Rumah masyarakat
dan kamar mandi pasien 2. Belum terpakainya Sakit untuk
sudah mencukupi, terdapat sarana dan prasarana 2. Diharapkanadanya selalu melengkapi
WC pada setiap blok secara optimal perbaikan sarana, dan sarana dan
ruangan 3. pada ruang ners prasarana yang menunjang prasarana
2. Buku kelengkapan station meja tampak terhadap perawatan klien 2. Adanya keluhan
administrasi yang terdapat berantakan dengan seperti penambahan alat dan tuntutan dari
di ruang K meliputi arsip berkas-berkas dan dan barang-barang klien dan
pembayaran, buku sensus buku status kesehatan yang diperlukan keluarga tentang
dan status pasien, buku 4. Penataan tempat alat klien ketersediaan
penyerahan status MR, dan obat-obatan masih 3. Diharapakan selalu adanya sarana dan
buku penyerahan BPJS, kurang rapi dan perbaikan penyusunan alat- prasarana yang
buku harian dan visite penulisan pada label- alat dan buku-buku di ners kurang memadai
dokter, buku panduan SPO, label obat sudah mulai station agar terlihat rapi (tempat sanitasi
dan SAK, buku injeksi dan pudar dan nyaman tangan)
pemeriksaan vital sign, dan 5. Struktur organisasi 3. Adanya tuntutan
buku pelayanan gizi klien masih belum dari klien dan
sudah terlihat sangat bagus diperbarui keluarga tentang
dan sudah digunakan ketersediaan
3. Keadaan kipas angin di K sarana dan
sudah mencukupi karena prasarana seperti
pada setiap blok ruangan WC yang tidak
yang dapat berfungsi memiliki
dengan baik gantungan baju
4. Tersedianya sarana dan didalamnya
prasarana yang cukup
lengkap untuk kebutuhan
ruangan dan pasien
50

seperti : Alat-alat dan obat


emergency, syringe pump,
pembagian bak medis dan
non medis yang terpisah.
5. Tersedia sarana dan
prasarana untuk pasien
dan tenaga kesehatan yang
cukup seperti gedung yang
kondusif dan sarana umum
(meja, kursi, lemari)
6. Mempunyai peralatan dan
semua perawat ruangan
mampu menggunakanya
7. Terdapat administrasi
penunjang.
8. Tersedianya nurse station
dan terpakai secara optimal

3.1.3 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Methode)


Tabel 3.3 Analisis Swot
51

Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Methode)


NO KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
.
1. Penerapan Model
a. Sudah ada model _ a. Tingkat kepercayaan dari a. Hampir seluruh
asuhan keperawatan pasien dan masyarakat rumah sakit
yang digunakaan cukup baik menggunakan
yaitu metode SP2KP b. Adanya kebijakan metode yang
(tim) pemerintah tentang sama
b. Model yang profesinalisme b. Tuntutan
digunakan sesuai c. Adanya mahasiswa masyarakat
dengan visi dan misi praktik stage managemen akan pelayanan
ruangan keperawatan yang maksimal
c. Hampir semua
perawat
mengerti/memahami
model yang
digunakan dan
menyatakan cocok
dengan model yang
ada
d. Model yang
digunakan cukup
efesien
e. Terlaksananya
komunikasi yang
cukup baik antar
profesi
2. Dokumentasi
Keperawatan
a. Tersedianya sarana a. Format Discharge a. Adanya mahasiswa a. Adanya
dan prasarana planning khusus praktik Manajemen kesadaran
(administrasi untuk anak tidak ada Keperawatan pasien terhadap
penunjang) b. Adanya program tanggung jawab
52

b. Format pengkajian pelatihan tentang dan tanggung


yang ada dapat program gugat
memudahkan pendokumentasian b. Akreditasi
perawat dalam keperawatan rumah sakit
pengkajian dan c. Adanya kerjasama yang tentang sistem
pengisiannya baik antara mahasiswa dokumentasi
c. Hampir semua dan perawat ruangan
perawat mengerti
cara pengisian
format dokumentasi
yang digunakan
dengan benar dan
tepat
d. Format yang
digunakan sangat
membantu dalam
melakukan
pengkajian pada
pasien
3. Operan
a. Timbang terima _ a. Adanya mahasiswa yang a. Adanya tuntutan
merupakan kegiatan praktek diruangan yang lebih tinggi
rutin yang b. Adanya kerjasama yang dari masyarakat
dilaksanakan 3x baik antara mahasiswa untuk
sehari dan perawat diruangan mendapatkan
b. Timbang terima c. Bersedianya keluarga pelayanan
dipimpin langsung pasien untuk memberikan keperawatan
oleh kepala ruangan informasi pada kegiatan yang profesional
setiap pagi dan siang timbang terima b. Meningkatkan
c. Timbang terima kesadaran
dilakukan di nurse masyarakat
station dan divalidasi tentang
langsung ke pasien tanggung jawab
d. Adanya laporan dan tanggung
53

masing-masing shift gugat perawat


jaga sebagai pemberi
e. Timbang terima asuhan
dilakukan pada keperawatan
pergantian shift
malam ke pagi, shift
pagi ke shift sore,
sore ke malam.
f. Ruang K sudah
membudayakan
adanya hand hygiene
pada saat timbang
terima di Nurse
Station
g. Ada buku khusus
untuk pelaporan
h. Setelah dilaporkan,
laporan timbang
terima langgsung
ditandatangani oleh
perawat yang
bersangkutan
i. Semua perawat tahu
hal-hal yang perlu
dipersiapkan dalam
timbang terima
4. Pre Dan Post
Conferent _ a. Adanya mahasiswa yang a. Beberapa rumah
a. Pre dan post praktek diruangan sakit sudah
conferent menjadi b. Adanya kerjasama yang melaksanakan
kegiatan yang rutin baik antara mahasiswa timbang terima
dilaksanakan dan perawat diruangan secara rutin
diruangan
b. Pre dan post
54

conferent dipimpin
langsung oleh kepala
ruangan
c. Pre dan post
conferent dilakukan
di tempat tersendiri
sehingga dapat
mengurangi gangguan
dari luar
d. Semua perawat tahu
fungsi dan manfaat
dari pre dan post
conferent
5. Motivasi Kepada
Perawat _ a. Semua perawat antusias a. Terus
a. Cara pemberian ketika diberikan motivasi berkembangnya
motivasi b. Perawat sangat antusias dunia
dikoordinasikan ketika diikutkan pelatihan keperawatan
bersama oleh b. Banyak nya
supervisor, kepala perawat dari
ruangan, dan ketua luar kota yang
tim masuk dirumah
b. Pelaksanaan motivasi sakit lain
dilakukan dengan
pendekatan langsung
dengan rekan kerja
c. Pelatihan terhadap
perawat diruangan
dilakukan bergantian
6. Pendelegasian
a. Pendelegasian _ a. Perawat pelaksana akan _
langsung diberikan lebih kritis dalam berfikir
oleh kepala ruangan ketika mendapatkan
kepada perawat yang delegasi
55

berdinas
7. Ronde Keperawatan
a. Ronde keperawatan a. Tidak ada jadwal a. Adanya kasus yang a. Adanya
dilakukan 1x sehari khusus untuk memerlukan perhatian tuntutan yang
dan ketika ada dilakukan ronde khusus oleh perawat lebih tinggi dari
masalah yang keperawatan ruangan dan kepala pasien dan
dianggap serius pada ruangan keluarga pasien
pasien, dan dilakukan untuk
pada saat mahasiswa mendapatkan
melakukan praktek pelayanan yang
lebih
profesional

3.1.4 Pembiayaan (M4-Money)


Tabel 3.4 Analisis Swot
Pembiayaan (M4-Money)
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
1. Kebutuhan dana untuk _ 1. Adanya kerja sama dengan 1. Adanya tuntunan dari
pembelian alat kesehatan pihak ketiga dalam masyarakat untuk
dengan mengajukan surat pembiayaan sebagai pelayanan yang lebih
permintaan barang ke sarana tempat praktif mahasiswa profesional dengan
dan prasarana keperawatan D3 maupun harga terjangkau
2. Sumber dana berasal dari S1 2. Persaingan Rumah
APBN dan APBD Sakit dalam
3. Adanya variasi karakteristik memberikan
dari pasien (umum, pelayanan
jamkresda, dan BPJS) keperawatan

3.1.5 Pemasaran (M5-Marketing/Mutu)


Tabel 3.5 Analisis Swot
Pemasaran (M5-Marketing/Mutu)
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
1. Memiliki dokumen SAK - 1. Adanya mahasiswa 1. Tuntutan yang
dan SOP sebagai profesi Ners yang tinggi dari
56

pedoman dalam praktik manajemen masyarakat untuk


melaksanakan tindakan sebagai role mode. mendapatkan
keperawatan 2. RSUD Ulin adalah pelayanan yang
2. Sebagai tempat praktik rumah sakit dengan lebih baik.
mahasiswi praktik Type A dan paripurna 2. Persaingan Rumah
keperawatan D3 maupun serta sebagai rumah sakit dalam
Profesi Ners sakit pendidikandan memberikan
3. Tingkat kepuasan pasien juga termasuk rumah pelayanan
mencapai 80% sakit rujukan dari 3 keperawatan
4. Ruang K meraih provinsi.
penghargaan asuhan 3. Kerjasama yang baik
keperawatan terbaik se antara perawat dan
RSUD Dr. H. Moch mahasiswa.

Ansari Saleh
Banjarmasin
5. BOR 55,0 %
ALOS 2 Hari
BTO 21,34
TOI 4,0
NDR 11,23
GOR 22,47

3.2 TULANG IKAN


66

3.3 Perioritas Masalah


Langkah selanjutnya setelah data dikumpulkan dan identifikasi masalah,
maka dilakukan penyelesaian masalah yang ada dengan menggunakan
pendekatan Problem Solving For Better Nursing Service. Penyelesaian
masalah dilaksanakan sesuai kesepakatan antara mahasiswa Profesi Ners
Stase Manajemen Keperawatan dengan pihak Ruang waktu berdinas.
Penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas agar menjadi mudah, maka
dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang
ditemukanWijono (2000).
3.3.1 Proses memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan pembobotan
yang memperhatikan aspek sebagai berikut :
3.3.1.1Magnitude(M), kecenderungan dan seringnya kejadian masalah.
3.3.1.2 Severity (S), besarnya kerugian yang ditimbulkan.
3.3.1.3 Manageable (Mn), bisa di pecahkan.
3.3.1.4 Nursing concern (Nc), melibatkan perhatian dan pertimbangan
perawat.
3.3.1.5 Affordability (Af), ketersediaan sumber daya.
3.3.2 Aspek-aspek diatas dapat diukur dengan cara yaitu:
3.3.2.1 Magnitude atau prevalensi masalah yaitu apabila masalah
tersebut lebih banyak ditemukan (prevalensinya tinggi)
3.3.2.2 Severityatau akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang
ditimbulkan suatu masalah lebih serius
3.3.2.3 Manageable atau dapat dipecahkan yaitu apabila masalah yang
ada diyakini dapat terpecahkan(menemukan jalan keluar)
3.3.2.4 Nursing concern atau keterlibatan perawat yaitu jika masalah
tersebut akan selalu melibatkan dan memerlukan pertimbangan
perawat
3.3.2.5 Affordability atau ketersediaan sumber daya yaitu adanya
sumber daya yang mencakup dana, sarana dan tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
67

Dengan rentang nilai 1-5 yaitu :


5 : Sangat Penting
4 : Penting
3 : Cukup Penting
2 : Kurang Penting
1 : Sangat Kurang Penting.
Dimana yang menjadi perioritas adalah masalah dengan jumlah
nilai/scor paling besar. Scor akhir dirumuskan dengan cara : M x S x
Mn x Nc x Af : Jumlah scor

Tabel 3.6 Masalah Manajemen Keperawatan


No Masalah M S Mn Nc Af Scor Perioritas
1 Belum optimalnya 4 3 4 4 4 768 1
penggunaan sarana dan
prasarana
2 Belum ada format 4 3 4 4 3 576 2
khusus Discharge
planning

Metode pembobotan diatas menghasilkan urutan prioritas masalah


berdasarkan scor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu,
keterbatasan sumber daya dan kewenangan

Hand hygiene saat


melakukan tindakan masih
belum maksimal.

Anda mungkin juga menyukai