Anda di halaman 1dari 1

Merupakan sebuah kasus Jiwasraya, perusahaan asuransi BUMN yang mengalami

kerugian dimana merupakan kerugian negara juga sebesar 13,7 Triliyun. Salah satu
penyebabnya adalah gagal bayar polis keluaran Jiwasraya, yaitu JS Saving Plan.

Semua ini berawal dari Jiwasraya mengeluarkan JS Saving Plan pada tahun 2013,
yang menjanjikan timbal balik investasi tidak wajar, yaitu sebesar 9 -13% dimana jumlah
tersebut kira – kira 2x dari bunga deposito. Lalu di tahun 2014 – 2015, manajemen di
Jiwasraya mencari solusi untuk mengembalikan polis tersebut. Solusi yang mereka pilih
adalah memasukkan dana kelola ke manajer investasi, dimana mereka akan mencari saham
yang returnnya sangat tinggi, dengan nilai kapitalisasi kecil yang biasa disebut dengan
“Saham Gorengan”.

Dari hal ini, bisa kita lihat bahwa solusi tersebut kurang tepat. Seperti yang kita tahu,
dalam teori investasi terdapat “High Risk High Return”, dalam return yang tinggi terdapat
resiko yang tinggi juga. Hal tersebut terbukti ketika kondisi ekonomi sedang kurang bagus,
harga saham – saham yang dibeli tersebut turun drastis. Parahnya lagi, ketika tau harga saham
mulai turun drastic, mereka tidak melakukan cut loss. Saham tidak dijual dan malah dibiarkan
begitu saja hingga terjadilah saham yang harga beli nya Rp 5.000,00 menjadi Rp 50,00 saja.

Lalu kemana OJK? Kok tidak ada teguran sama sekali? Padahal masalah ini kan
masuk dalam pengawasan OJK. Terus, mereka kemana? Ada banyak tanggapan mengenai hal
tersebut tapi untuk lebih jelasnya, tidak ada yang tahu.

Lalu kalau sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan agar masalah bisa teratasi?
Solusinya adalah dengan melakukan restrukturisasi, atau dengan melakukan holding dengan
perusahaan lain.

Bagaimana agar Jiwasraya bisa mendapat kepercayaan Kembali? Solusi yang


memungkinkan adalah melakukan rebranding dalam perusahaan. Lalu bisa juga dengan
mengeluarkan inovasi – inovasi baru.

Sumber: https://open.spotify.com/episode/2bglT6ONmZvjHBN6ocNU8k?
si=1qsPCymqS5maW80DRW2foQ

Anda mungkin juga menyukai