Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN PALIATIF PADA ANAK

DISUSUN OLEH :

Nama : YUSTICIA ALI

Nim : 711490120039

Prodi : Ners Lanjutan

POLTEKKES KEMENKES MANADO

JURUSAN KEPERAWATAN/NERS LANJUTAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup

pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara

meringankan penderitaan terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan fisik, psikososial

dan spiritual yang dimulai sejak tegaknya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien (World

Health Organization, 2014). Perawatan paliatif juga merupakan suatu pendekatan dalam

perawatan pasien yang terintegrasi dengan terapi pengobatan untuk mengoptimalkan

kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis atau mengancam jiwa (National Consensus

Project for Quality Palliative Care, 2009).

Kanker merupakan penyebab tertinggi pada negara maju dan kejadian kanker pada

anak berkisar antara 2-3% dari kanker secara keseluruhan. Di negara berkembang, kanker

belum merupakan prioritas masalah kesehatan masyarakat di samping fasilitas untuk

menegakkan diagnosis dan terapi juga belum tersedia secara optimal.

Menurut Globocan (2008), diperkirakan terdapat 175.300 kasus baru kanker anak

pada usia 0-14 tahun. Angka kejadian kanker anak lebih tinggi di negara maju

dibandingkan dengan negara berkembang. Kondisi ini disebabkan akibat banyaknya kasus

kanker pada anak yang tidak terlaporkan serta tertutup pada kasus-kasus, seperti infeksi

dan malnutrisi. Delapan puluh persen kanker pada anak terjadi di negara berkembang

dengan jenis kanker terbanyak adalah leukimia. Masih dari sumber yang sama, sekitar

96.400 anak meninggal karena kanker diseluruh dunia. Hal ini disebabkan karena msaih

banyaknya anak dengan kanker yang baru ditemukan pada stadium lanjut.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang

perawatan paliatif agar dapat memberikan arah bagi sarana pelayanan kesehatan untuk

menyelenggarakan perawatan paliatif (SK Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 812/

Menkes/ SK/ VII/ 2007).

Perawat sebagai salah satu tim perawatan paliatif pada anak harus memiliki

pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan perawatan paliatif yang terbaik untuk

anak dan keluarganya. Pengetahuan yang kurang akan memberikan dampak yang negatif

terhadap pasien maupun terhadap perawat, hal ini dapat menyebabkan pelayanan yang

diterima kurang bermutu, memperberat kondisi sakit pasien karena pelayanan yang

diperoleh tidak sesuai dengan kebutuhan pasien (Ningsih, 2011).

B. TUJUAN

Dengan ditugaskan makalah ini semoga mahasiswa Ners Lanjutan dapat memahami

dan menerapkan keperawatan paliatif pada anak dalam dunia keperawatan.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Untuk Mengetahui Pengertian Perawatan Paliatif

2. Untuk Mengetahui Lingkup Perawatan Paliatif

3. Untuk Mengetahui Tujuan Perawatan Paliatif

4. Untuk Mengetahui Prinsip Perawatan Paliatif

5. Untuk Mengetahui Tim Perawatan Paliatif

6. Untuk Mengetahui Paliatif Care Pada anak

7. Untuk Mengetahui Karakteristik Program Paliatif Kanker Pada Anak

8. Untuk Mengetahui Hal yang Perlu Dipertimbangkan pada Anak


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PALIATIF CARE


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti meringankan,
dan “Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”-penj), merupakan jenis
pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala klien, bukan berarti
kesembuhan.
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan,
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik
fisik, psikososial dan spiritual (WHO 2011).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada penderita yang
mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan tindakan kuratif
(Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan dalam bidang psikologis, sosial
dan spiritual). (Depkes Pedoman Knker Terpadu Paripurna 1997).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang dimaksud
antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalm
aspekpsikologis, sosial dan spiritual.
Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan
penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan
pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor
812, 2007).
B. PERAWATAN PALIATIF MELIPUTI :
1) Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya
2) Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3) Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4) Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5) Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6) Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit
pasien dan kehilangan mereka.

C. TUJUAN PERAWATAN PALIATIF

1) Meyakini bahwa hidup dan mati adalah proses yang normal


2) Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu.
3) Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
4) Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga

D. PRINSIP ASUHAN PERAWATAN PALIATIF


1) Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan sungguh-
sungguh
2) Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3) Merencanakan asuhan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5) Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

E.
F. TIM PERAWATAN PALIATIF

Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara tim atau bekerja sama dengan
berbagai profesi , salah satunya ialah perawat seperti yang tampak pada gambar diatas.

G. PALIATIF CARE PADA ANAK

Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan Bab 1, kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Peranan orang tua dalam mengawasi perubahan dalam perkembangan anak
sangat dibutuhkan termasuk dalam mendeteksi penyakit yang menyerang anak.
Kesejahteraan setiap orang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya faktor
kesehatan (Jana, 2016). Salah satu penyakit yang mengancam kehidupan seseorang
adalah kanker. Terdapat berbagai jenis kanker salah satunya kanker darah atau disebut
Leukemia, Kanker darah atau leukemia merupakan adanya pertumbuhan sel neoplsma
ditandai oleh perbanyak secara tidak normal atau transformasi maligna dari sel-sel
pembentuk dari sumsum tulang dan jaringan limfoid yang umumnya terjadi pada leukosit
pertumbuhan sel-sel abnormal ini mengganggu fungsi normal dari organ-organ vital dan
menyebar keseluruh tubuh (Eunike Pinontoan, Max Mantik, 2013).
Perawatan paliatif pada anak memiliki aspek khusus yang harus diperhatikan
yaitu semua kebutuhan anak disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
anak. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh perawat agar dapat menyesuaikan
cara berkomunikasi yang efektif dan perawatan yang sesuai serta evaluasi yang tepat
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Komunikasi yang efektif
akan membantu dalam mengatasi keluhan anak (Morgan, 2009).

H. KARAKTERISTIK PROGRAM PALIATIF KANKER PADA ANAK

Program paliatif kanker anak berbeda dengan dewasa. Beberapa hal yang

membedakannya antara lain dijelaskan sebagai berikut.

1) Faktor Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang anak merupakan faktor penting dalam pelaksanaan program

paliatif kanker anak. Perawatan dan perlindungan anak sepenuhnya tergantung pada

orang tua sebagai pengambil keputusan. Ketika anak tersebut tumbuh dan

berkembang, kemampuan untuk mengurus diri sendiri dan mengambil keputusan

semakin bertambah dan sering kali menyulitkan orang tua dan orang lain yang turut

memberikan perawatan.

Terdapat hubungan timbal balik antara perkembangan anak dan penyakit kankernya

yang tentunya akan mengubah cara pandang anak tersebutuntuk menerima

penyakitnya. Tingkat perkembangan anak akan berpengaruh pada semua aspek

paliatif, yang meliputi :

a) Komunikasi dalam hal harapan, ketakutan dan kondisi yang dialami;

b) Pengertian tentang penyakit dan kematian;

c) Penilaian masalah dan cara mengatasinya;

d) Pengambilan keputusan

e) Pentingnya belajr dan bermain; serta

f) Pentingnya taman bermain dan sekolah.


2) Pendekatan Waktu Konsultasi

Tingkat perkembangan dan kemampuan kognitif sangat bervariasi dan tidak selalu

sesuai dengan usia anak. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang baik dan

fleksibel, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang tua.

3) Fisiologi dan Farmakologi

Kondisi fisiologi dan farmakologi berubah seiring dengan tumbuh kembang anak.

Waktu paruh obat pada anak dapat lebih panjang daripada orang dewasa karena anak

memiliki kemampuan absorbsi obat yang relatif lebih tinggi dan ekskresi yang lebih

rendah daripada orang dewasa.

4) Fungsi Keluarga

Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk merawat dan melindungi

anaknya. Jika terjadi penyakit yang mengancam keselamatan anaknya maka orang

tua akan merasa bersalah, kecewa, marah dan berusaha mencari upaya pengobatan

yang maksimal, sekalipun mungkin dapat mengakibatkan anaknya lebih menderita.

Pada saat seperti inilah biasanya dokter dan perawat mengalami kesulitan untuk

membicarakan dengan jujur mengenai apa yang sedang terjadi pada anak tersebut.

Meskipun sulit, namun harus tetap diupayakan suatu komunikasi yang efektif

dengan dasar empati, khususnya bila keadaan anak telah menuju pada tahap akhir

kehidupan. Kakak dan adik perlu mendapat perhatian juga karena sebenarnya

mereka juga bersedih, namun tidak dapat berbagi kesedihan tersebut dengan orang

tua mereka. Hal ini dapat berakibat negatif terhadap perkembangannya, misalnya
kegagalan sekolah dan masalah perilaku (jika tidak mendapatkan penanganan yang

adekuat).

5) Sekolah , Belajar dan Bermain

Sekolah, belajar dan bermain merupakan hak setiap anak. Kegiatan ini

merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari seorang anak. Jika terputus, anak akan

merasa terisolasi. Kondisi ini dapat diatasi dengan cara anak harus tetap dapat

bermain, mengikuti kegiatan belajr mengajar, dan kehidupan mereka menyenangkan

sesuai dengan usianya.

6) Komunikasi dan Aspek Nonmedis

Komunikasi sangat penting dan menyangkut semua spek yang meliputi

pemahaman anak akan penyakitnya, prognosis serta perasaan anak dan keluarga.

Prinsip penting dari komunikasi yang baik adalah memberikan informasi dan

bersikap empati kepada anak, orang tua dan keluarga. Faktor-faktor yang

mempersulit komunikasi, yaitu sebagai berikut:

a) Adanya kesalahpahaman;

b) Mekanisme coping emosi (Kemampuan mengatasi emosi), yang tidak terjadi

sesuai dengan yang seharusnya terjadi;

c) Adanya perbedaan antara informasi yang diberikan dan yang diterima; serta

d) Kesulitan dalam mengingat informasi

7)
7) Aspek Psikososial, Spiritual dan Kulturan pada Anak

Mengetahui bahwa seorang anak didiagnosis kanker merupakan suatu faktor

pencetus stres yang berat bagi anak itu sendiri dan keluarganya. Kemampuan untuk

menerima keadaan tersebut sangat tergantung dari lingkungan dan orang tua. Pada

anak yang masih kecil, orang tua sangat berperan dalam membantu anak untuk

menerima kondisinya. Setiap fase pengobatan mempunyai karakteristiknya masing-

masing yang menimbulkan suatu reaksi pada orang tua maupun anak itu sendiri.

Perawatan di bidang spiritual merupakan komponen penting dalam

perawatan anak dengan kanker. Oleh karena itu, pelaksana pelayanan kesehatan

(pelaku rawat) sebaiknya segera mengetahui atau mengenal kepercayaan spiritual

dari keluarga sesaat setelah ditegakkannya diagnosis.

Stres merupakan masalah psikososial yang paling sering dialami oleh pasien

kanker pada anak. Selama perjalanan penyakit dan pengobatannya, anak yang

menderita kanker akan mengalami beberapa dase stress seperti fase akut, fase selama

pengobatan, fase pasca pengobatan dan fase akhir kehidupan, seperti penjelasan

dibawah ini.

a) Fase akut

Fase akut dapat segera terjadi dari saat diagnosis penyakit ditegakkan

sampai dengan pengobatan mulai diberikan.

b) Masa Pengobatan

Pengobatan kanker memiliki banyak efek samping yang tidak

menyenangkan, diantaranya adalah perubahan secara fisik, misalnya

rambut rontok, penurunan / peningkatan berat badan dan timbulnya striae


pada kulit. Oleh karena itu, diperlukan dukungan psikososial untuk anak

maupun orang tua agar mereka dapat menerima kondisi tersebut

c) Pasca Pengobatan

Seorang anak pada fase ini pengalami penurunan kondisi secara umum

dan fatigue (kelelahan) yang berkelanjutan. Walaupun demikian, mereka

diharapkan harus tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti

bersekolah.

d) Masa Akhir Kehidupan

Meskipun angka harapan hidup meningkat dan upaya pengobatan

semakin membaik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada

sebagian kecil dari pasien anak yang dapat mengalami kegagalan

pengobatan.

1. Tujuan dari fase ini adalah untuk mengendalikan nyeri fisik dan

psikis serta rasa tidak nyaman dengan pemberian obat-obatan,

dukungan psikologis, maupun intervensi spiritual.

2. Mempersiapkan keluarga (orang tua dan saudara kandung) untuk

menghadapi akhir kehidupan dari anak yang terkena kanker.

3. Dukungan spiritual dari orang tua, keluarga dekat, teman-teman dekat

dan pemuka agama dapat membantu pasien menghadapi akhir

kehidupannya dengan bermartabat.

I.
I. HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN PADA ANAK

1) Komunikasi berbeda sesuai usia.

2) Pemahaman tentang kematian berbeda sesuai dengan usia dan tahap

perkembangan.

3) Dilema etika mungkin berbeda dan lebih sulit.

4) Pengalaman berduka berubah sesuai usia.

5) Anak-anak cenderung memerlukan lebih banyak orang yang terlibat dalam

perawatan mereka
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perawatan paliatif adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas
hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan
penyakit mengancam jiwa, dengan membantu meringankan penderitaan baik fisik,
psikososial dan spiritual. Pemahaman setiap anak berbeda sesuai dengan usia dan tahap
perkembangan, untuk itu perawatan Paliatif sangat memerlukan peran dari orang tua.

B. SARAN
1) Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada
pasien paliatif dan menjelang ajal. Serta;
2) Mahasiswa mampu memahami konsep perawatan paliatif pada anak
DAFTAR PUSTAKA

Yodang. (2018). Buku ajar keperawatan paliatif berdasarkan kurikulum AIPNI


2015. Jakarta: Trans Info Media.

Anggota IKAPI dan APPTI. 2020. Perawatan Komprehensif Paliatif. Jawa Timur :
Airlangga university press.

Fanny , Valentina dkk. 2018. Nurses’ Need To Provide Palliative Nursing Care To
Children: Literature Review. Universitas padjajaran: Journal of Nursing Care &
Biomolecular. Vol 3,No 2-113

Sinta, Kharisma dkk. 2018. Analisis Potret Perawatan Paliatif Pasien Leukimia Anak Di
Rsup Sardjito. Yogyakarta .

Anda mungkin juga menyukai