Anda di halaman 1dari 5

PERAWATAN VULVA HYGIENE

DISUSUN OLEH :

CAHYATI

18006

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMMADIYAH CIREBON

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Pengertian vulva hygiene
Vulva hygiene adalah perilaku memelihara alat kelamin bagian luar
(vulva) guna mempertahankan kebersihan dan kesehatan alat kelamin,
serta untuk mencegah terjadinya infeksi. Perilaku tersebut seperti
melakukan cebok dari arah vagina ke arah anus menggunakan air bersih,
tanpa memakai antiseptik, mengeringkannya dengan handuk kering atau
tisu kering, mencuci tangan sebelum membersihkan daerah kewanitaan.

( Darma, 2017 )

2. Tujuan tindakan vulva hygiene


a. Menjadikan vagina tetap dalam keadaan bersih dan nyaman.
b. Dapat mencegah munculnya keputihan, gatal-gatal, dan bau tak
sedap.
c. Dapat menjaga pH vagina dalam kondisi normal (3,5 – 4,5)

( Andira , 2012 )

3. Indikasi dilakkan vulva hygiene


a. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
b. Ibu post partum
c. Pasien yang mengalami luka pada vulva
d. Sebelum pemasangan kateter
e. Sebelum pengambilan spesimen urine
f. Pasien yang memakai kateter tetap
( Ade Pranita, 2020 )

4. SOP Langkah-langkah tindakkan vulva hygiene

STANDAR VULVA HYGIENE


OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Memberikan tindakkan kepada Vulva untuk menjaga
kebersihan
TUJUAN 1) Untuk mencegah terjadinya infeksi didaerah
vulva, perineum maupun uterus
2) Untuk m
3) Penyembuhan luka perineum / jahitan pada
perineum
4) Untuk kebersihan perineum dan vulva
5) Memberikan rasa nyaman terhadap pasien
KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1) Oleum coccus yang hangat ( direndam dalam air
hangat )
2) Kapas
3) Handuk besar : 2 buah
4) Peniti : 2 buah
5) Baskom berisi air hangat dan air dingin
6) Waslap : 2 buah
7) Bengkok
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAA 1) Melakukan verifikasi program pengobatan
N pasien
2) Menyiapkan alat
3) Mencuci tangan
B. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam pada pasien dan sapa
pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada pasien / keluarga
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan
pasien sebelum tindakkan dilakukan
C. Tahap Kerja
1) Memasang sampiran / menjaga privasi
pasien
2) Mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan
4) Memasang selimut mandi
5) Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
6) Memasanag alasa dan perlak dibawah
pantat
7) Gurita dibuka, celana dan pembalut pasien
dilepas bersamaan dengan pemasangan
pispot, sambil memberhatikan lochea.
Celana dan pembalut di masukkan dalam
tas plastic yang berbeda.
8) Pasien disuruh BAK / BAB
9) Mengguyur vulva dengan dengan air
hangat
10) Pispot diambil
11) Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
12) Kemudian mengambil kapas basah.
Membuka vulva dengan ibu jari dan jari
telunjuk kiri.
13) Membersihkan vulva mulai dari labia
mayora kiri, labia mayora kanan, labia
minora kiri, labia minora kiri, labia minora
kanan, vestibulum, perineum. Arah dari
atas ke bawah dengan kapas basah ( 1
kapas, 1 kali usap )
14) Perhatikan keadaan perineum . bila ada
jahitan, perhatikan apakah lepas / longgar,
bengkak / iritasi. Membersihkan luka
jahitan dengan kapas basah.
15) Menutup luka dengan kasa yang telah
diolesi salep / betadin
16) Memasang celana dalam dan pembalut
17) Mengambil alas, perlak dan bengkok
18) Merapihkan pasien , mengganti selimut
mandi dengan selimut pasien.
D. Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi hasil tindakan ynag baru
dilakukan
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membereskan dan kembalikan alat ke
tempat semula
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

( Nurhayati, 2013 )

Anda mungkin juga menyukai