1. Pengertian vulva hygiene Vulva hygiene adalah perilaku memelihara alat kelamin bagian luar (vulva) guna mempertahankan kebersihan dan kesehatan alat kelamin, serta untuk mencegah terjadinya infeksi. Perilaku tersebut seperti melakukan cebok dari arah vagina ke arah anus menggunakan air bersih, tanpa memakai antiseptik, mengeringkannya dengan handuk kering atau tisu kering, mencuci tangan sebelum membersihkan daerah kewanitaan.
( Darma, 2017 )
2. Tujuan tindakan vulva hygiene
a. Menjadikan vagina tetap dalam keadaan bersih dan nyaman. b. Dapat mencegah munculnya keputihan, gatal-gatal, dan bau tak sedap. c. Dapat menjaga pH vagina dalam kondisi normal (3,5 – 4,5)
( Andira , 2012 )
3. Indikasi dilakkan vulva hygiene
a. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema b. Ibu post partum c. Pasien yang mengalami luka pada vulva d. Sebelum pemasangan kateter e. Sebelum pengambilan spesimen urine f. Pasien yang memakai kateter tetap ( Ade Pranita, 2020 )
4. SOP Langkah-langkah tindakkan vulva hygiene
STANDAR VULVA HYGIENE
OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN Memberikan tindakkan kepada Vulva untuk menjaga kebersihan TUJUAN 1) Untuk mencegah terjadinya infeksi didaerah vulva, perineum maupun uterus 2) Untuk m 3) Penyembuhan luka perineum / jahitan pada perineum 4) Untuk kebersihan perineum dan vulva 5) Memberikan rasa nyaman terhadap pasien KEBIJAKAN Dilakukan pada ibu setelah melahirkan PETUGAS Perawat PERALATAN 1) Oleum coccus yang hangat ( direndam dalam air hangat ) 2) Kapas 3) Handuk besar : 2 buah 4) Peniti : 2 buah 5) Baskom berisi air hangat dan air dingin 6) Waslap : 2 buah 7) Bengkok PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi PELAKSANAA 1) Melakukan verifikasi program pengobatan N pasien 2) Menyiapkan alat 3) Mencuci tangan B. Tahap Orientasi 1) Memberikan salam pada pasien dan sapa pasien 2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien / keluarga 3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum tindakkan dilakukan C. Tahap Kerja 1) Memasang sampiran / menjaga privasi pasien 2) Mencuci tangan 3) Memakai sarung tangan 4) Memasang selimut mandi 5) Mengatur posisi pasien dorsal recumbent 6) Memasanag alasa dan perlak dibawah pantat 7) Gurita dibuka, celana dan pembalut pasien dilepas bersamaan dengan pemasangan pispot, sambil memberhatikan lochea. Celana dan pembalut di masukkan dalam tas plastic yang berbeda. 8) Pasien disuruh BAK / BAB 9) Mengguyur vulva dengan dengan air hangat 10) Pispot diambil 11) Mendekatkan bengkok ke dekat pasien 12) Kemudian mengambil kapas basah. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri. 13) Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan kapas basah ( 1 kapas, 1 kali usap ) 14) Perhatikan keadaan perineum . bila ada jahitan, perhatikan apakah lepas / longgar, bengkak / iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah. 15) Menutup luka dengan kasa yang telah diolesi salep / betadin 16) Memasang celana dalam dan pembalut 17) Mengambil alas, perlak dan bengkok 18) Merapihkan pasien , mengganti selimut mandi dengan selimut pasien. D. Tahap Terminasi 1) Mengevaluasi hasil tindakan ynag baru dilakukan 2) Berpamitan dengan pasien 3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 4) Mencuci tangan 5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan