Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HUSNUL KHATIMAH

NIM : A031181021

SISTEM PELAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN MANAJEMEN

A. SISTEM BUKU BESAR UMUM

Figur dibawah menunjukkan karakteristik buku besar umum sebagai suatu pusat yang terhubung
ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi.

1. Voucher Jurnal

Sumber input bagi buku besar adalah voucher jurnal. Sebuah voucher jurnal, yang dapat
digunakan untuk mewakitli rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan, dan akun buku besar yang dipengaruhi. Transaksi rutin, jurnal
penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar unum dari voucher jurnal.

2. Basis Data GLS

Database GLS terdiri atas sejumlah file transaksi, file induk, file referensi dan file arsip.

 File induk buku besar umum merupakan file utama dalam database GLS. Basis dari file ini
adalah kode daftar akun perusahaan.
 File Sejarah Buku Besar Umum memiliki format yang sama dengan induk GL. Tujuan
utama file ini adalah untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis.
 File Voucher Jurnal Historis berisi voucher jurnal untuk periode masa lalu. Informasi
histories ini mendukung tanggung jawab kepengurusan manajemen untuk menghitung
utilisasi sumber daya.
 File Pusat Pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran dan utilisasi sumber
daya lainnya untuk setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi.
 File Anggaran Induk berisi jumlah anggaran untuk pendapatan, biaya, dan sumber daya
lainnya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban.
3. Prosedur GLS
Seperti yang telah kita lihat pada chapter sebelumnya, aspek dari prosedur pembaruan
GLS adalah dilakukan seperti juga operasi terpisah atau berhubungan dengan sistem pemrosesan
transaksi. Fokus kita yang selanjutnya adalah hubungan antara GLS dan Laporan Keuangan

B. SISTEM PELAPORAN KEUANGAN


1. Pengguna yang Canggih Dengan Kebutuhan Informasi yang Homogen
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi,
laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran
bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan
informasi yang relative homogen.
2. Prosedur Pelaporan Keuangan

Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal
tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun
sebelumnya.

C. XBRL-PELAPORAN KEUANGAN YANG DIREKAYASA ULANG


(eXtensible Business Reporting Language), adalah spesifikasi standar internet yang disain
untuk pelaporan bisnis dan perubahan informasi. Tujuan dari XBRL adalah untuk menfasilitasi
publikasi, perubahan dan memproses informasi keuangan dan bisnis. XBRLberasal dari standar
internet yang lain yang disebut XML (aXtensible Markup Language).
1. XML
XML adalah sebuah metalanguage yang menjelaskan Bahasa Penandaan. Masa
ekstensible artinya bahwa peningkatan bahasa dapat dibuat dengan menggunakan XML. ini
menunjukkan peningkatan bahasa memampukan data storing dalam bentuk hubungan
berbagai daftar ( atau perintah men-format) telah dipetakan untuk berbagai nilai data. Selain
itu, XML dapat digunakan untuk model struktud data dari basis data internal organisasi.
1. XBRL
XBRL adalah sebuah bahasa yang berbasis XML yang menstandarisasikan metode untuk
memnyiapkan, mempubikasikan, dan menukar informasi keuangan contohnya laporan
keuangan.
D. MENGENDALIKAN FRS
Berbagai risiko potensial dalam FRS terdiri atas :Jejak audit yang tak sempurna,Akses yang
tidak diotorisasi ke buku besar umum, Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun
buku besar pembantu, Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah
atau tidak diotorisasi.
Jika tidak dikendalikan, berbagai risiko ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para pengguna.
Konsekuensi potensialnya adalah letigasi, kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi
yang ditetapkan oleh SOX .
1. Isu Pengendalian SAS 78/COSO
a. Otorisasi transaksi.
Jurnal voucher adalah dokumen yang mengotorisasi sebuah entri ke buku besar umum.
b. Pemisahan Tugas
Karyawan di Buku Besar umum tidak seharusnya:
 Memiliki tanggugung jawab untuk melakukan pembukuan untuk jurnal khusus atau
buku besar pembantu.
 Menyiapkan jurnal voucher
 Bertanggung jawab dalam mengawasi aktiva fisik
c. Pengendalian akses
Akses yang tidak diotorisasi ke akun-akun buku besar umum dapat menghasilkan
kesalahan, penipuan dan salah penyajian dalam laporan keuangan. Perundang-undangan
SOX secara tegas berbicara area risiko ini oleh kebutuhan organisasi untuk
mengimplementasikan pengendalian yang membatasi akses data base untuk diotorisasi
hanya oleh individu-individu.
d. Catatan akuntansi
Jejak audit merupakan jalur yang diikuti oelh suatu transaksi melalui tahap input,
pemrosesan dan output dalam sistem pemrosesan transaksi. Ini meliputi jaringan
dokumen, jurnal dan buku besar yang didesain untuk memastikan bahwa suatu transaksi
dapat secara akurat ditelusuri melalui sistem tersebut dari awal sampai disposisi akhirnya.
e. Verifikasi independen
 Daftar Voucher jurnal menyediakan perincian yang relevan tentang setiap voucher
jurnal yang dipost ke GL
 Laporan perubahan buku besar umum menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal
pada akun buku besar umum.
2. Implikasi pengendalian internal dari XBRL
a. Taxonomy creation. Taxonomy yang salah diakibatkan dalam pemetaan yang tidak
valid yang akan menyebabkan bahan baku tidak tergambar dalam data keuangan
b. Taxonomy mapping error. Proses pemetaan akun basis data internal untuk berbagai
daftar taxonomy menjadi dikendalikan.
c. Validation of intance documents. Ketika pemetaan selesai dan daftar telah disimpan
dakam basis data internal, Dokumen kejadian XBRL (laporan) dapat di hasilkan.
E. SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN
1. Faktor yang Memengaruhi MRS
a. Prinsip-prinsip Manajemen
 Formalisasi Tugas.
Implikasi untuk MRS. Formalisasi pekerjaan suatu perusahaan memungkinkan
spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan tersebut.
 Tanggung Jawab dan Wewenang
Implikasi untuk MRS. Prinsip tanggung jawab dan wewenang mendefinisikan
jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir. Lokasi manajer
dalam jalur pelaporan memengaruhi ruang lingkup dan perincian informasi yang
dilaporkan.
 Jangkauan Pengendalian
Implikasi untuk MRS. Para manajer dengan jangkauan pengendalian sempit sering
terlibat dengan operasi yang terperinci dan dengan keputusan yang spesifik.
 Manajemen dengan Pengecualian
Implikasi untuk MRS. Para manajer membutuhkan informasi yang
mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang beresiko tidak dapat dikendalikan.
b. Fungsi, Tingkat dan Jenis Keputusan Manajemen

Jenis keputusan
Karakteristik
Perencanaan Perencanaan Pengendalian Pengendalian
keputusan
strategis taktis manajemen operasional
Kerangka waktu Jangka panjang Menengah Menengah pendek
Beredampak Berdampak Berdampak lebih Berdampak sangat
Ruang Lingkup
tinggi sedang rendah rendah
Tingkat Detail Sangat ringkas Terperinci Cukup ringkas Sangat Terperinci
Berulang secara Berulang secara
Perulangan Tidak berulang Sering berulang
berkala berkala
Tingkat
Tidak pasti Sangat pasti Tidak pasti Sangat pasti
kepastian
c. Tipe-Tipe Pelaporan Manajemen

Tipe pelaporan :
 Pelaporan Terprogram  PelaporanAdho
 Atribut laporan

Anda mungkin juga menyukai