Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
BAB I.....................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................2
2.1 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................................3
A. Pengertian Al-Makki Dan Al-Madani..............................................................................................3
B. Perbedaan Al-Makki Dan Al-Madani..............................................................................................3
C. Karakteristik al-Makki dan al-Madani.............................................................................................5
D. Tujuan mempelajari al-Makki dan al-Madani..................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Para ulama terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap penyelidikan
surah-surah Al-Quran. Mereka meneliti Al-Quran ayat demi ayat dan surah demi surah
untuk di terbitkan sesuai dengan nuzulnya. Dengan memperhatikan waktu, tempat dan
pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai waktu, tempat dan
pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada
peneliti objektif, gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu makki dan
madani.
Perhatian terhadap ilmu Al-Quran menjadi bagian yang terpenting bagi para
ulama dibanding dengan ilmu yang lain. Termasuk didalamnya membahas tentang
nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di Madinah serta
tentang yang diturunkan di Makkah tetapi termasuk kelompok madani atau ayat yang
diturunkan di Madinah tetapi termasuk dalam kategori makki dan sebaliknya. Hal ini
menjadi persoalan penting untuk didiskusikan dalam rangka memperdalam ilmu-ilmu Al-
Quran.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Al-Makki dan Al-Madani dalam Al-Quran?
2. Apa perbedaan Al-Makki dengan Al-Madani?
3. Bagaimana karakteristik Al-Makki dan Al-Madani?
4. Apa tujuan mempelajari Al-Makki dan Al-Madani?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Makki Dan Al-Madani


Al-Makki adalah ayat yang di turunkan kepada Rasulullah sebelum hijrah ke
Madinah. Sedangkan al-Madani adalah ayat yang di turunkan kepada Rasulullah setelah
hijrah ke madinah.oleh karena itu pada surat al-Maidah: 3, termasuk ayat madaniyah
walaupun turun kepada Rasulullah di Makkah (pada Haji Wada’ di Arofah).1
Sedangkan menurut istilah al-Makki wal Madani berarti suatu ilmu yang secara
khusus membahas tentang tempat, waktu, dan periode turunnya surah atau ayat al-Qur’an
baik di Makkah mauoun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada peroiode Makkah
disebut dengan Makkiyah dan ayat yang turun pada periode Madinah disebut juga
Madaniyah.

B. Perbedaan Al-Makki Dan Al-Madani


Perbedaan ciri-ciri al-Makki dan al-Madani dapat dilihat dari segi konteks
kalimatnya, tema, waktu turunnya, dan tempat turunnya.
1. Perbedaan dari segi konteks kalimat/sasaran:
Diantara perbedaan Makkiyah dan Madaniyah di tinjau dari segi konteksnya adalah:
a. Makkiyah:
1) Sebagian besar surah Makkiyah dalam penyampaian dengan cara yang keras
dalam konteks pembicaraan, sebab ditujukan kepada orang orang yang
mayoritas pembangkang lagi sombong, seperti dalam surah al-Muddats-sir.
2) Sebagian besar surah Makkiyah pendek-pendek dan banyak mengandung
perdebatan (antara para Rasul dengan kaumnya), sebab kebanyakan ditujukan
kepada orang-orang yang memusuhi dan menentang, seperti dalam surah al-
Thur.

1
Mohammad Ghufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2013, hlm 41-42

3
b. Madaniyah
1) Sebagian besar surat Madaniyah dalam penyampaian dengan cara yang
lembut dalam konteks pembicaraan, sebab ditujukan kepada orang-orang yang
mayoritas menerima dakwah, seperti dalam surat al-Maidah.
2) Sebagian besar surat madaniyah panjang-panjang dan berisi tentang hukum-
hukum tanpa ada perdebatan, sebab ditujukan kepada orang-orang yang
menerima dakwah, seperti ayat dain (ayat tentang hutang) pada surat al-
Baqarah ayat 282.
2. Perbedaan dari segi tema
Diantara perbedaan makiyah dan madaniyah ditinjau dari segi temanya adalah:
a) Makkiyah: sebagian besar surat makkiyah berisi pengokohan tauhid dan akidah
yang benar, khususnya berkaitan dengan tauhid Uluhiyah dan penetapan iman
kepada Hari Kebangkitan, sebab kebanyakan yang di ajak bicara mengingkari hal
itu.
b) Madaniyah: sebagian besar surat Madaniyah berisi perincian ibadah-ibadah dan
muamalah, sebab kebanyakan yang diajak bicara waktu itu jiwanya telah kokoh
dengan tauhid dan akidah, sehingga membutuhkan perincian tentang berbagai
ibadah dan muamalah.2
3. Perbedaan dari segi waktu turunnya
Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah meskipun bukan di Makkah.
Madani adalah yang diturunkan sesudah hijrah sekalipun bukan di Madinah. Yang
diturunkan sesudah hijrah sekalipun di Makkah atau Arafah, adalah Madani, seperti
yang diturunkan pada tahun penaklukan kota Makkah.
4. Perbedaan dari segi tempat turunnya
Makki ialah yang turun di Makkah dan sekitarnya, seperti Mina, Arafah dan
Hudaibiyah. Dan madani ialah yang turun di Madinah dan sekitarnya, seperti Uhud,
Quba, dan Sil’. Pendapat ini mengakibatkan tidak adanya pembagian secara konkret
yang mendua, sebab yang turun dalam perjalanan, di Tabuk atau di Baitul Makdis
tidak termasuk ke dalam salah satu bagiannya, sehingga ia tidak dinamakan Makki
2
Mohammad Ghufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2013, hlm 43

4
tidak juga Madani. Juga mengakibatkan bahwa yang diturunkan di Makkah sesudah
hijrah disebut Makki.3

C. Karakteristik al-Makki dan al-Madani


Para ulama telah meneliti surah-surah Makki dan Madani, dan menyimpulkan beberapa
ketentuan analogis bagi keduanya, yang menerangkan ciri-ciri khas gaya bahasa dan
persoalan-persoalan yang dibicarakannya. Dari situ mereka dapat menghasilkan kaidah-
kaidah dengan ciri-ciri tersebut.
1. Karakteristik al-Makki
a. Karakteristik dari segi ketentuan
1. Setiap surah yang di dalamnya mengandung “sajdah” maka itu surah Makki.
2. Setiap surah yang mengandung lafal kallaa, berarti Makki. Lafal ini hanya
terdapat pada separuh terakhir dari Qur’an. Dan disebutkan sebanyak 33 kali
dalam 15 surah.
3. Setiap surah yang mengandung lafal yaa ayyuhan naas dan tidak mengandung
lafal yaa ayyuhal ladziina aamanuu, berarti Makki, kecuali Surah al-Hajj yang
pada akhir surah terdapat yaa ayyuhal ladziina aamanur-ka ‘u wasjudu.
Namun demikian sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut
adalah ayat Makki.
4. Setiap surah yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu adalah
Makki, kecuali surah al-Baqarah.
5. Setiap surah yang dibuka dengan huruf-huruf singkatan, seperti Alif Lam
Mim, Alif Lam Ra, Ha Mim dan lain-lainnya adalah Makki kecuali Surah al-
Baqarah dan Ali ‘Imran. Sedang surah ar-Ra’d masih diperselisihkan.
b. Karakteristik dari segi tema dan gaya bahasa
1. Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian
mengenai risalah kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan
kengeriannya, neraka dan siskasnya, surga dan nikmatnya, argumentasi

3
Mudzakir, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2016, hlm 82-83

5
terhadap orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat –
ayat kauniah.
2. Peletakan dasar-dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak mulia yang
menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat dan penyingkapan dosa orang
musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim secara zalim,
penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi buruk lainnya.
3. Menyebutkan kisah para nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi
mereka sehingga mengetahui nasib orang yang mendustakan sebelum mereka
dan sebagai hiburan bagi Rasulullah sehingga ia tabah dalam menghadapi
gangguan mereka dan yakin akan menang.
4. Suku katanya pendek-pendek disetai kata-kata yang mengesankan sekali,
pernyataannya singkat, di telinga terasa menembus dan terdengar sangat
keras, menggetarkan hati, dan maknanya pun meyakinkan dengan diperkuat
lafal-lafal sumpah, seperti surah-surah yang pendek-pendek dan
pengecualiannya hanya sedikit.
2. Karakteristik al-Madani
a. Karakteristik dari segi ketentuan
1. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah Madani.
2. Setiap surah yang disebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali
surah al-‘Ankabut adalah Makki.
3. Setiap surah yang di dalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab adalah
Madani.
b. Karakteristik dari segi tema dan gaya bahasa
1. Menjelaskan ibadah, muamalah, had, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan
sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun perang, kaidah
hokum dan perundang-undangan.
2. Seruan terhadap Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan
kepada mereka untuk masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan
mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran
dan perselisihan mereka setelah ilmu dating kepada mereka karena rasa
dengki diantara sesama mereka.

6
3. Menyingkap perilaku orang munafik, menganalisis kejiwaannya, membuka
kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
4. Suku kata dan ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa yang
memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya. 4

D. Tujuan mempelajari al-Makki dan al-Madani


Allah SWT tentu tidak semena-mena menurunkan Al-Qur’an di Mekah dan Madinah.
Tentu ada tujuan yang mendalam dengan adanya Makkiyah dan Madaniyah tersebut.
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan
di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi Muhammad SAW.
2. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.Agar bisa memahami nasikh (hukum
yang menghapus) dan mansukh (hukum yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu
Madaniyah dan Makkiyah yang keduanya memenuhi syarat-syarat naskh
(penghapusan) maka ayat Madaniyah tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah
karena ayat Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makkiyah.
3. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
4. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.
5. Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam menjaga
otentisitas Al-Qur’an.

4
Mudzakir, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2016, hlm 84-86

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian al-Makki dan al-Madani
Kata al-Makki berasal dari kata “Makkah” dan al-Madani berasal dari kata Madinah.
Secara harfiah al-Makki atau Makkiyah berarti bersifat Makkah atau yang berasal
dari Makkah, sedangkan al-Madani atau Madaniyah berarti bersifat Madinah atau
yang berasal dari Madinah. Maka ayat yang turun di Makkah disebut ayat-ayat
Makkiyah sedangkan yang turun di Madinah disebut ayat Madaniyah.
2. Perbedaan al-Makki dan al-Madani
a. Perbedaan dari segi konteks kalimat/sasaran:
b. Perbedaan dari segi tema
c. Perbedaan dari segi waktu turunnya
d. Perbedaan dari segi tempat turunnya
3. Karakteristik al-Makki dan al-Madani
a. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi
Muhammad SAW.
b. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.Agar bisa memahami nasikh (hukum
yang menghapus) dan mansukh (hukum yang di hapus) jika terdapat dua ayat
yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang keduanya memenuhi syarat-syarat naskh
(penghapusan) maka ayat Madaniyah tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah
karena ayat Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makkiyah.
c. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
d. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.
e. Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam menjaga
otentisitas Al-Qur’an.

8
B. Saran
Kami sebagai penulis sadar betul bahwa makalah yang kami sajikan tidaklah sempurna.
Maka dari itu, kami mengharap pembaca sekalian mau memberikan kritik dan saran yang
membangun guna menyusun makalah yang lebih baik untuk kedepannya dan bermanfaat
bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Ghufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2013
Mudzakir, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2016

10

Anda mungkin juga menyukai