Anda di halaman 1dari 3

MODUL III

PENGUKURAN BERKAS UTAMA SINAR-X

A. PENDAHULUAN
1. Wadah Tabung
a. Setiap wadah tabung pesawat Sinar-X diagnostik harus dibuat sedemikian
rupa sehingga kebocoran radiasi yang keluar dari berbagai arah tabung,
dengan luas tidak lebih besar 100 cm, paparan diudara 1mGy dalam 1 jam
pada jarak 1 m dari sumber radiasi Sinar-X pada saat dioperasikan tiap tingkat
yang dispesifikasikan oleh pabrik.
b. Harus nampak dengan jelas setiap tanda wadah tabung untuk menunjukan
letak fokus.
2. Konus dan Diafragma
a. Wadah tabung pesawat Sinar-X stationery harus dilengkapi dengan kolimator
yang ada lampunya
b. Sedangkan untuk pesawat Sinar-X mobile, lampu kolimatornya lebih baik
yang berbentuk konus jika mungkin
c. Diafragma yang membatasi luas lapangan atau konus harus dilengkapi dengan
persyaratan tingkat kebocoran radiasi yang menjelaskan wadah tabung
d. Setiap konus harus diberi tanda yang tidak mudah dapus dengan luas lapangan
yang menunjukan jarak ke fokus film
3. Filter Berkas
a. Portal berkas guna tabung pesawat Sinar-X dengan kemampuan rata-rata
diatas 100 kV harus menggunakan filter setara 2,5 mm Al dengan 1,5 mm Al
filter permanen atau bawaan
b. Wadah tabung harus mempunyai total filter yang ekivalen dengan 2,0 mm Al
(dengan 1,5 mm filter permanen untuk pesawat Sinar-X yang pengoprasiannya
diatas 100 KV kecuali untuk unit mammografi atau dental
c. Total filter permanen dalam berkas guna untuk radiografi Dental konvesional
dengan tegangan tabung sekitar 70 kV harus ekivalen 1,5 mm Al
d. Untuk pesawat gigi extra-oral (Panoramic dan Chepalometri) tegangan tabung
lebih besar 70 kV (sekitar 90 kV), filter total harus ekivalen 2,5 mm Al
e. Filter bawaan harus diberi tanda ditabungnya. Filter tambahan juga harus
diberi tanda yang jelas, misalnya pada diafragma.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Pesawat Sinar-X
2. Alat Ukur Radiasi : Surveimeter
3. Alat tulis
4. Meteran

C. PROSEDUR
1. Cek diaphragma masih berfungsi dengan baik (diaphragma harus dapat ditutup
dan dibuka).
2. Catat jenis pemeriksaan yang dilakukan dengan kondisi penyinaran tertentu,
misalnya BNO atau Thorax untuk orang dewasa
3. Catat tegangan operasi / kV, dan arus tabung / mA atau mAs yang digunakan.
4. Siapkan surveymeter untuk mengukur dosis serap atau berkas utama, posisikan
switch surveymeter pada skala yang lebih besar untuk pengukuran dosis serap,
bila tidak terbaca ulangi dengan skala lebih kecil hingga skala penunjuk terbaca
saat pengukuran dilakukan. Posisi switch yang benar adalah pada kedudukan
switch dengan satuan Gray atau Rad (Ingat : Dosis tanpa satuan waktu !)
5. Nyalakan lampu diaphragma dan atur luas lapangan penyinaran sesuai jenis
pemeriksaan dengan ukuran kaset film, misal (30x40) cm2 atau (35x35) cm2.
6. Letakkan surveimeter tegak lurus dengan kolimator / diaphragma dengan jarak 1
meter dari titik focus tabung pesawat. Ukuran luas lapangan tersebut dapat
ditentukan dengan cara melihat bayangan sesuai ukuran diaphragma yang tepat
pada bagian atas detector surveymeter.
7. Lakukan penyinaran dan petugas berlindung di dalam ruang operator atau diluar
ruangan pesawat sinar-X
8. Formulir data praktikum seperti dibawah ini.
D. HASIL PENGUKURAN
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat multi-purpose detector ( Piranha)
untuk mengukur dosis output tabung sinar X

Tabel 2. Pengukuran Berkas Utama Pesawat Sinar-X

Faktor Eksposi
(Kondisi) maksimum Diaphragma Berkas Utama HVL Total Filter
No Jenis Pemeriksaan
kV mA ms (cmxcm) Jarak 1 m (mGy) (mm Al) (mm Al)

1. Thorax 58,41 200 39,64 35 x 35 0,1819 2,62 4,0


2. Thorax 58,44 200 39,63 35 x 43 0,1819 2,62 4,0
3. Abdomen 69,12 200 79,79 35 x 43 0,5558 3,09 4,0

Anda mungkin juga menyukai