Anda di halaman 1dari 9

59

.7. Cara Pengumpulan Data

3.5.1. Prosedur Administrasi

1. Pengurusan ijin dari Direktur Poltekkes Kemenkes Malang

2. Pengurusan ijin ke Bakesbangpol kabupaten Malang dan pihak-pihak

terkait dalam penelitian ini antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten

Malang dan Puskesmas Ardimulyo Singosari

3.5.1. Teknik pengumpulan data

3.5.1.1. Data Primer

1. Data karakteristik ibu berupa nama, umur, alamat, pendidikan ibu,

pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga

dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan

kuesioner terstruktur.

2. Data perilaku ibu tentang pola asupan gizi, pola asuhan, sanitasi dan

personal hyigiene sebelum intervensi dikumpulkan melalui wawancara

menggunakan alat bantu kuesioner dan diperkuat dengan observasional.

3. Data perilaku ibu tentang pola asupan gizi, pola asuhan, sanitasi dan

personal hyigiene setelah intervensi dikumpulkan melalui wawancara

menggunakan alat bantu kuesioner dan diperkuat dengan observasional

3.5.1.2. Data Sekunder

Data jumlah Populasi diperoleh dari UPTD Puskesmas Ardimulyo.

Pengumpulan data dibantu oleh 1 orang perawat dan 2 orang bidan Puskesmas,

dan data yang telah terkumpul diolah secara deskriptif dan analitik serta disajikan

dalam table distribusi frekuensi


60

.5.2. Prosedur Pengumpulan Data

3.5.2.1. Persiapan secara umum

1. Penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden

2. Penandatanganan persetujuan keikutsertaan sebagai subjek penelitian

(informed consent)

3. Data awal (pre-test) semua subyek (kelompk A, B, dan C) diidentifikasi

tentang perilaku dalam mencegah terjadinya stunting meliputi perilaku:

a. Kebiasaan pemberian makan

b. Kebiasaan pengasuhan

c. Kebiasaan kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi air

d. Kebiasaan penggunaan pelayanan kesehatan

4. Subyek kelompk A diberikan pendampingan model dynamic self determinant

for self care dilaksanakan dari rumah ke rumah dengan cakupan intervensinya

yaitu pola makan, pola asuh, kebersihan, dan pelayanan kesehatan.

5. Subyek kelompok B diberikan pendampingan model Positive Deviance

dilaksanakan dari rumah ke rumah dengan cakupan intervensinya yaitu pola

makan, pola asuh, kebersihan, dan pelayanan kesehatan

6. Subyek kelompok C tidak diberikan intervensi

7. Pendampingan diberikan selama 1 bulan berturut-turut

8. Setelah 1 bulan semua subyek (kelompk A, B, dan C) diidentifikasi kembali

tentang perilaku dalam mencegah terjadinya stunting meliputi perilaku:

a. Kebiasaan pemberian makan

b. Kebiasaan pengasuhan

c. Kebiasaan kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi air


61

d. Kebiasaan penggunaan pelayanan kesehatan

3.5.2.2. Pelaksanaan Kelompok Self Dynamic Determination of Self Care

Tahapan pelaksanaan intervensi pendampingan model Self Dynamic

Determination of Self Care sebagai berikut:

1. Mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh kunci masyarakat desa

setempat, bidan desa, perawat desa, kader posyandu, ahli gizi Puskesmas

Ardimulyo

2. Seleksi subyek penelitin sesuai kriteria inklusi

3. Memberi orientasi kepada petugas kesehatan setempat

4. Membuat uraian tugas masing-masing bagian

5. Melakukan penilaian kebutuhan pelatihan

6. Melakukan sesi penyuluhan secara klasikal

7. Melakukan pendampingan melalui kunjungan rumah selama 14 hari berturut-

turut dengan memberikan pendidikan, pelatihan, motivasi, dan advokasi

tentang pencegahan stunting sesuai dengan kebutuhan klien dan keluarga.

Materi pendampingan: perilaku pemberian makan, perilaku praktik

pengasuhan, perilaku keberishan diri dan lingkungan, perilaku mencari

pelayanan kesehatan

8. Membimbing klien melakukan praktik mandiri terhadap hasil pendampingan.

Praktik mandiri dilakukan selama 14 hari berturut-turut

9. Monitoring terus menerus, rutin, melalui kunjungan rumah.

10. Evaluasi diadakan sepanjang pelaksanaan intervensi dan praktik mandiri

11. Evaluasi akhir dilakukan 2 minggu setelah pelaksanaan praktik mandiri

selesai
62

3.5.2.3. Pelaksanaan Kelompok Positive Deviance

1. Mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh kunci masyarakat desa

setempat, bidan desa, perawat desa, kader posyandu, ahli gizi Puskesmas

Ardimulyo

2. Seleksi subyek penelitin sesuai kriteria inklusi

3. Melatih dan mempersiapkan tim penyelidikan PD

4. Mengidentifikasi/ seleksi para pelaku PD bersama petugas kesehatan

5. Memberi orientasi kepada petugas kesehatan setempat dan pelaku PD

6. Membuat uraian tugas petugas kesehatan dan pelaku PD

7. Merencanakan logistik penyelidikan PD

a. Pelatihan untuk para anggota masyarakat yang terlibat.

b. Kunjungan rumah.

c. Konsolidasi dan kompilasi temuan-temuan Penyelidikan PD

8. Melakukan penilaian kebutuhan pendidikan

9. Memilih muatan/isi pelatihan

10. Menyusun strategi pendampingan oleh PD dan petugas kesehatan

11. Menyiapkan materi-materi pelatihan dan evaluasi

12. Melakukan sesi pelatihan secara klasikal oleh petugas kesehatan dan

brainstorming oleh PD

13. Melakukan pendampingan melalui kunjungan rumah selama 14 hari berturut-

turut.

14. Memastikan bahwa mereka mampu untuk melanjutkan mempraktekkan

perilaku baru tersebut

15. Merancang sebuah model sukses yang diperluas.


63

16. Menciptakan sebuah “Universitas Hidup” atau “Lokasi Laboratorium

Pembelajaran Lapangan”.

17. Mendukung para peserta yang baru lulus untuk kembali ke rumah masing-

masing dan memulai replikasi

18. Menentukan apakah perilaku yang diinginkan telah dicapai.

19. Monitoring terus menerus, rutin, melalui kunjungan rumah.

20. Evaluasi diadakan sepanjang pelaksanaan intervensi dan praktik mandiri

21. Evaluasi akhir dilakukan 2 minggu setelah pelaksanaan praktik mandiri selesai

.6. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur

berisi pertanyaan yang disusun untuk mengetahui perilaku ibu tentang kebiasaan

pemberian makan, kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan diri, kebiasaan

kebersihan lingkungan dan sanitasi, kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan

.7. Metode Pengukuran

Aspek pengukuran dengan metode scoring dengan skala rating, dimana

peneliti dapat menentukan nilai score pada seluruh variable yang diteliti sesuai

dengan yang ada pada kuesioner

31.1. Kriteria penilaian perilaku pemberian makan

Nilai minimal yang mungkin dicapai adalah 22 dan nilai maksimal yang

mungkin dicapai adalah 66, Berdasakan rentang tersebut, maka kebiasan

pemberian makan responden kepada anaknya usia 7-36 bulan dikatakan:

baik apabila nilai yang didapat: 52 – 66

cukup baik apabila nilai yang didapat: 37 – 51

kurang baik apabila nilai yang didapat: 22 - 36


64

31.2. Kriteria penilaian perilaku pengasuhan

Nilai minimal yang mungkin dicapai adalah 25 dan nilai maksimal yang

mungkin dicapai adalah 75, Berdasakan rentang tersebut, maka kebiasan

pemberian makan responden kepada anaknya usia 7-36 bulan dikatakan:

baik apabila nilai yang didapat: 59 – 75

cukup baik apabila nilai yang didapat: 42 – 58

kurang baik apabila nilai yang didapat: 25 - 41

31.3. Kriteria penilaian perilaku kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi

air

Nilai minimal yang mungkin dicapai adalah 4 dan nilai maksimal yang

mungkin dicapai adalah 12, Berdasakan rentang tersebut, maka kebiasan

pemberian makan responden kepada anaknya usia 7-36 bulan dikatakan:

baik apabila nilai yang didapat: 10 – 12

cukup baik apabila nilai yang didapat: 7 – 9

kurang baik apabila nilai yang didapat: 4 - 6

31.4. Kriteria penilaian perilaku penggunaan pelayanan kesehatan

Nilai minimal yang mungkin dicapai adalah 16 dan nilai maksimal yang

mungkin dicapai adalah 48, Berdasakan rentang tersebut, maka kebiasan

pemberian makan responden kepada anaknya usia 7-36 bulan dikatakan:

baik apabila nilai yang didapat: 38 - 48

cukup baik apabila nilai yang didapat: 27 – 37

kurang baik apabila nilai yang didapat: 16 – 26


65

.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Ardimulyo pada Juli-

Oktober 2019

.8. Pengolahan dan Analisis Data

3.8.1. Uji Validitias dan Reliabilitas Instrumen Kuesioner

Uji validitas kuesioner penelitian dilakukan terhadap 10 ibu yang memiliki

anak usia 7-36 bulan dengan mengkorelasikan skor yang didapat dari setiap butir

pertanyaan dengan skor total untuk tiap variable menggunakan uji pearson

product moment (lampiran 3). Untuk mengetahui sejauhmana konsistensi hasil

kuesioner jika dilakukan berulang-ulang, maka dilakukan uji reliabilitas terhadap

kuesioner dengan menggunakan Alpha Cronbach (lampiran 4)

3.8.2. Uji Normalitas data

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Saphiro wilk. Tingkat

kemaknaan 95% (α = 0,05) didapatkan hasil sebagai berikut:

A. Kelompok intervensi Self Dynamic Determination of Self Care

1) Data perilaku pemberian makan: p=0,072

2) Data perilaku pengasuhan p=0,064

3) Perilaku kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi air: p=0,057

4) Data perilaku penggunaan pelayanan kesehatan: p=0,056

B. Kelompok intervensi Postitive Deviance

1) Data perilaku pemberian makan: p=0,072

2) Data perilaku pengasuhan: p=0,065

3) Perilaku kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi air: p=0,048

4) Data perilaku penggunaan pelayanan kesehatan: p=0,054


66

C. Kelompok kontrol

1) Data perilaku pemberian makan: p=0,065

2) Data perilaku pengasuhan: p=0,054

3) Perilaku kebersihan diri, lingkungan dan sanitasi air: p=0,070

4) Data perilaku penggunaan pelayanan kesehatan: p=0,055

semua data berdistribusi normal p > 0,05

3.8.3. Uji Homogentitas

Uji homogenitas adalah untuk mengetahui kesetaraan variasi antara

kelompok intervensi Self Dynamic Determination of Self Car, Positive Deviance,

dan kelompok kontrol. Uji homogenitas menggunakan uji Levene test dan

didapatkan hasil pada semua data p>0,05 artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok sehingga dikatakan kelompok tersebut

sebanding atau sama

3.8.4. Analisis Hasil Penelitian

Data yang sudah dikumpulkan akan dilakukan cleaning, editing, coding

dan entry dan dilakukan analisis dengan menggunakan komputerisasi. Multilevel

Analisis akan digunakan untuk menganalisis efek jangka panjang dari intervensi

menggunakan program SPSS Versi 20.00 for windows dengan level signifikan

apabila nilai p<0.05

Analisis bivariat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh

variable independen terhadap variable dependen. Uji statistik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis uji Paired Sample T-Test. Uji Perbedaan Antar

Kelompok menggunakan Multivariate Analysis of Varians (MANOVA). Jika hasil

nilai perhitungan dengan tingkat kemaknaan 5% dan derajat kepercayaan 95%


67

maka dapat dijelaskan jika P value < 0,05 berarti menolak hipotesis (H0) dan

menyimpulkan secara statistik “ada pengaruh pendampingan keluarga model

dynamic self determination for Self care dan model positive deviance terhadap

perilaku ibu dalam pencegahan stunting” dan begitu pula sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai