Anda di halaman 1dari 13

Komunikasi dalam Konteks Kegawat

Daruratan dan Bencana

Ira Rahmawati, S.Kep.,Ns., MNSc(EM)


2019
Tujuan Pembelajaran

o Menjelaskan fungsi komunikasi


o Mengidentifikasi hubungan antara communication
error dan medical error
o Mendiskusikan metode komunikasi dalam
bencana yang tersandar
o Mengidentifikasi hambatan, alat, strategi dan
outcomes komunikasi
Definisi

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu,


departemen/ bagian atau organisasi.

66% kejadian tidak diinginkan atau kecelakaan merupakan


akibat dari Komunikasi yang tidak berjalan dengan efektif.
Karakteristik komunikasi yang efektif:

a. Lengkap : menginformasikan semua elemen penting yang


terkait dengan kejadian
b. Jelas: Menggunakan kalimat lugas dan sederhana
c. Singkat: tidak bertele-tele
d. Tepat Waktu: verifikasi informasi yang diterima dalam
waktu yang cepat
Strategi Komunikasi dalam konteks Kegawatan dan Bencana

SBAR
Penyampaian informasi dalam kondisi emergency harus mencakup SBAR
(S) Situation
o Sebutkan identitas pemberi informasi (nama, ruangan, department,
profesi; perawat?, Dokter?, paramedic?
o Kemudian sebutkan identitas pasien (nama, ruangan)
o Sebutkan masalah atau apa yang terjadi pada pasien, kapan masalah
itu terjadi dan berapa tingkat keparahannya

(B) Background
Berikan informasi yang berkaitan dengan situasi klinis pasien. Contoh
o Diagnosis masuk, tanggal masuk RS
o Daftar obat yang diberikan kepada pasien, alergi, infus
o Tanda-tanda vital pasien yang terbaru, tingkat kesadaran pasien saat ini
o Hasil laboratorium terbaru, jika ada
o Informasi klinis lain yang terkait
(A) Assessment
o Sebutkan menurut anda apa yang masalah/ Penyebab yang dialami
pasien?

(R) Recommendations
Apa rekomendasi yang anda berikan /apa yang harus dilakukan untuk
pasien?, contoh
o Perlu dilakukan perubahan dosis obat
o Pasien perlu ditangani/dilihat oleh dokter penanggung jawab
Keuntungan Menggunakan SBAR

o SBAR adalah alat komunikasi yang menyediakan metode jelas


mengkomunikasikan informasi terkait dengan temuan klinis.
o Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan
masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan
rekomendasi.
o SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota tim
kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
Contoh penyampaian informasi dengan SBAR

S Situation
Dr. Jones, this is Sharon Smith calling from the CCU. I have Mr.
Holloway in Room 217, a 55- year-old man who looks pale and
sweaty, feels confused and weak, and is complaining of chest
pressure
B Background
• He has a history of HTN.
• He was admitted for a GI bleed, received 2 units.
• His vital signs are BP 90/50, pulse 120
A Assessment
I think he’s got an active bleed and we can’t rule out an MI, but
we don’t have a troponin
R Recommendation
I’d like to get an EKG and labs, and I need for you to evaluate
him right away.
Contoh Komunikasi SBAR

Situasi Hallo Dokter,


Saya Ira, perawat ruang Kenanga
Pasien Tn Gun, 45 thn, dirawat di kamar 605, saat ini mengalami
sesak dengan RR 35 x/mt, tampak retraksi otot leher, pasien tampak
gelisah
Background Pasien masuk rumah sakit 2 hari yang lalu dengan riwayat,
Pneumothorax, O2 saturasi turun 95% dalam 2 menit menjadi 85% dgn
non rebreathing mask, pada auskultasi: suara pernafasan menurun di
sebelah kanan. Tracheal shift, pasien saat ini diposisikan tidur semi
fowler
Assessment Pasien tampaknya mengalami gagal nafas
Namun belum ada hasil AGD terbaru
Recommendation Perlu dilakukan pemeriksaan AGD dan kemungkinan persiapan untuk
intubasi dan alih rawat ke ICU/HCU
Mohon dapat divisite sekarang
Hands Over :Operan
o Dilakukan ketika kita memindahkan perawatan pasien ke RS lain atau
Ruangan lain.
o Bisa dilakukan dengan Metode “I PASS THE BATON”
• Introduction: perkenalkan nama dan peran anda (misalnya perawat/ dokter jaga)
• Patient/Resident: nama, jenis kelamin, umur, lokasi/ruangan
• Assessment: Relevant diagnoses and complaints, vital signs and symptoms
• Situation: Kondisi pasien saat ini (contoh, tingkat kesadaran, kemampuan ADL,
status eliminasi)
• Safety: status alergi yang dimiliki pasien, Hasil lab yang berada pada nilai kritis/
abnormal
THE
• Background: Riwayat kesehatan, obat-obat yang dikonsumsi
• Actions: Tindakan yang telah dilakukan atau perlu untuk dilakukan
• Timing: Level of urgency and explicit timing and prioritization of
actions
• Ownership: misalnya dokter penanggung jawab, atau keluarga pasien
• Next: Rencana Perawatan Selanjutnya, tindakan selanjutnya
Hambatan yang dapat terjadi dalam proses komunikasi

 Hambatan Bahasa
 Distraksi
 Jarak
 Personaliti pertugas
 Beban kerja
 Perbedaan gaya berkomunikasi
 konflik
 Kurangnya informasi yang tervalidasi
 Pergantian shift kerja
Mas
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2003. Text book of Medical Surgical Nursing. J.B. Lippincott Co.
Philadelphia.
Using the SBAR communication technique to improve nurse- physician phone
communication: A pilot study. Viewpoint, 7-9. Montgomery Learning college (nd).

13

Anda mungkin juga menyukai