Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Public Relations

2.1.1 Pengertian Public Relations

Mungkin tak ada bidang ilmu lain yang sulit untuk didefinisikan seperti

Public Relations selain dari agama dan pendidikan. semua orang percaya bahwa

agama dan pendidikan adalah sangat penting, tetapi dua orang yang bertemu

selalu mengutarakan definisi yang berbeda tentang agama dan pendidikan.

Sama halnya dengan Public Relations. Untuk mendiskusikan definisinya

bisa menghabiskan semalam suntuk tanpa hasil yang kongkret. Masing-masing

pihak menyatakan betapa pentingnya public relations dan betapa berbahanya

perusahaan yang tidak memperhatikan public relations. Tetapi masing-masing

pihak selalu memandang dari sudut yang berbeda.

Batasan pengertian Public Relations, menurut para ahli sampai saat ini

belum ada kesepakatan secara tegas, ini disebabkan karena pertama, banyak

definisi Public Relations yang telah dirumuskan oleh baik para pakar atau ahli,

maupun Profesional Public Relations yang satu sama lain saling berbeda pendapat

tentang Public Relations. Kedua, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang

Public Relations diakibatkan karena adanya latar belakang yang berbeda,

misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisi akan lain dengan apa

yang diungkapkan oleh kalangan praktisi Public Relations. Ketiga, sesuatu yang

menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan Public

20
21

Relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika

masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman.

Menurut John E. Marston Definisi Public Relations dibagi kedalam 2 bagian

yaitu :

I. Definisi umum

“Public Relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public”

Kata kunci dari definisi ini adalah “Planned”, “Persuasive

communication”, “ significant public”.Public Relations bukanlah ilmu

tradisional yang digunakan untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat. Public

relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada

target-target tertentu. PR melakukan komunikasi dengan cara membujuk

(Persuasive). Oleh karena itu sering disebut secara sepihak bahwa profesi

PR adalah profesi pembujuk (persuders).

II. Definisi khusus

“Public Relations seni untuk membuat perusahaan anda disukai dan

dihormati oleh para karyawan, konsumen, dan para penyalurya”.

Kata kunci disini adalah “disukai”. Dengan membuat perusahaan disukai

oleh karyawan, konsumen dan penyalurnya maka perusahaan akan terhindar dari

sasaran kemarahan. Namun disukai oleh ketiga komponen saja tidaklah cukup.

Perusahaan masih harus menanamkan kecintaan dari elemen-elemen lain yang

dewasa ini memegang peranan yang sangat vital. Misalnya komunitas (dengan

dukungan environmentalis), pers, Pembentuk opini, para akademis (pembentuk


22

opini) dan pemerintah ( regulasi dan opini). Untuk menimbulkan kecintaan

(disukai) itulah PR dikembangkan. (Kasali 2000:6)

Sedangkan definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah definisi

yang dikeluarkan oleh Danny Grinswold, Public Relations News (Internasional

Public Relations Weekly For Executives) dimana Public Relations adalah :

Fungsi manajemen yang melakukan evaluasi tehadap sikap dua publik,


mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan
terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program
komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. (Kasali,
2000:7)
Lebih lanjut Rex F. Harlow dalam sebuah bukunya yang berjudul “A
Model For Public Relations Education For Profesional Practise”
memberikan definisi Public Relations sebagai berikut :
Public Relations adalah funsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan
kerjasama melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan,
membantu manajemen mampu menanggapi opini publik, mendukung
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama. (Ruslan, 1998:17).

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, ada beberapa kesamaan

antara pengertian yang satu dengan yang lainnya. Ada unsur-unsur utama yamg

sama, yang menyangkut antara lain:

1. Public Relations sebagai fungsi manajemen yang melekat pada organisasi

merupakan suatu kegiatan yang berorientasi/bertujuan untuk memperoleh

goodwill, menciptakan dan membina pengertian dan pengakuan dari

publik, membina dan memelihara kerjasama, menciptakan citra serta


23

membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara

organisasi dan publik-publiknya.

2. Orientasi kegiatan Public Relations adalah organisasi dan publik, artinya

apabila antara kepentingan organisasi dan publik seimbang, maka hal ini

akan menentukan sukses atau gagalnya tujuan organisasi.

3. Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang terencana, artinya setiap

kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations telah melalui perencanaan

yang matang dan tidak asl-asalan. Ini berarti Public Relations adalah suatu

rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian program

yang terpadu dan teratur. Jadi Public relations bukanlah kegiatan yang

sifatnya sembarangan.

4. Perencanaan dalam kegiatan Public Relations adalah perencanaan dengan

tujuan yang baik untuk menciptakan opini publik yang Favourable dan

menguntungkan semua pihak.

5. Aktivitas Public Relations adalah aktivitas komunikasi timbal balik atau

dua arah sebagai upaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis

antara organisasi dan masyarakat. Hubungan yang harmonis ini timbul dari

adanya mutual understanding, mutual confidence dan image baik.

Jadi dalam ke lima unsur utama tersebut diatas menunjukkan adanya

hubungan kait mengait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan

dalam fungsional Public Relations yang melekat dengan manajemen organisasi,

dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama badan usaha/organisasi.


24

Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas

tentang konsep public Relations. Meskipun rangkaian 2 kata (Public dan

Relations) dapat diartikan melalui berbagai cara. Tetapi Public Relations tetap

suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.

2.1.2 Peranan Public Relations

Dalam menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai seorang

profesionals, peranan Public Relations dituntut untuk dapat membentuk

manajemen krisis (Crisis Management), memulihkan citra setelah pasca krisis

(Rectification And Image Recovery), manajemen PR yaitu melakukan proses

transfer dari situasi negatif diupayakan menjadi situasi positif yang

menguntungkan khususnya mereknya dan menggalang opini publik sesuai dengan

tujuan dari Public Relations itu sendiri yaitu memperoleh citra yang baik bagi

perusahaan atau lembaga yang diwakilinya (Ruslan 1997:7).

Menurut Dozier. D. M-1992 mengatakan bahwa :

“Peranan Praktisi PR dalam suatu Organisasi/perusahaan merupakan salah

satu kunci untuk memahami fungsi PR dan komunikasi organisasi disamping itu

juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR/Humas dan

pencapaian Profesional dalam PR (Ruslan 1997:21).

Dalam kutipan buku “Kiat & Strategi-kampanye PR. 1997”, Rosady

Ruslan mengatakan bahwa “PR are Power Of Opinion”, yakni peranan PR

tersebut sama dengan jurnalistik, yang memiliki kekuatan dan kekuasannya untuk

membentuk opini. Perbedaannya adalah media pers dan wartawan merupakan alat
25

kontrol sosial sedangkan PR telah menekankan fungsi untuk menggalang

pengertian antara lembaga yang diwakilinya dengan publik yang menjadi target

sasarannya (target Audience).

Oleh karena itu, kredebilitas seorang PR sangat diperlukan dalam

melaksanakan peranannya, khususnya dalam berkampanye dan berpropaganda

untuk tujuan promosi, publikasi, meningkatkan kesadaran dan pemahaman,

pengertian hingga membujuk dan mempengaruhi untuk mencari dukungan

tertentu dari publik sasarannya.

Tugas dan tanggungjawab PR dalam Peranannya adalah menciptakan,

kepercayaan, kejujuran dan dapat memberikan informasi atau publikasi yang baik

kepada masyarakat, tentunya didukung dengan kiat dan strategi serta teknik-

teknik yang digunakan pada program yang hendak dilaksanakannya.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam “hubungan Masyarakat suatu

komunikologis” (Ruslan 1997:10) memberi kesimpulan mengenai peran utama

PR yang pada intinya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga

yang diwakilinya dengan publiknya. Prosesnya berlangsung dalam dua

arah timbal balik. Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi

komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi, dilain pihak

komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan

menciptakan opini publik (Public Opinion).


26

b. Membina Relationship, yang berupaya membina hubungan yang positif

dan saling menguntungkan dengan pihak publik sebagai target sasarannya

baik internal maupun eksternal publik.

c. Peranan Back-up management yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan

d. Membentuk Coorporate image artinya peranan PR berupaya menciptakan

citra diri bagi organisasi atau lembaganya.

Menciptakan citra perusahaan merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu

aktivitas program kerja PR campaign (Kampanye PR) baik untuk

keperluan publikasi maupun promosi. (Roeslan 1997:10).

2.1.2 Proses Public Relations

Proses Public Relations sangat tergantung dari input informasi, karena

bidang Public Relations adalah suatu studi yang menyangkut sikap manusia yang

membutuhkan ketajaman dan kepekaan analisis, serta data yang dapat mengubah

sikap manusia atau kelompok manusia secara efektif. Proses Public Relations

selalui dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berdasarkan prosesnya, ada empat

langkah yang bisa dilakukan dalam proses Public Relations sebagaimana yang

diajukan oleh cutlip dan center sebagai berikut:

1. Definisikan Permasalahan

Dalam tahap ini Public Relations perlu melibatkan diri dalam penelitian

dan pengumpulan fakta. Selain itu Public Relations perlu memantau dan

membaca terus pengertian, opini, sikap dan prilaku mereka yang


27

berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan.

Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelijen perusahaan. Langkah

ini dilakukan oleh seorang Public Relations setiap saat bukan hanya pada

saat krisis terjadi.

2. Perencanaan dan Program

Pada tahap ini seorang Public Relations sudah menemukan penyebab

timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah

pemecahan dan pencegahan. Langkah-langkah ini dirumuskan dalam

bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Pada tahap ini

penting bagi Public Relations mendapatkan dukungan penuh dari

pimpinan puncak perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang

diambil akan sangat strategis dan melibatkan keikutsertaan banyak bagian.

3. Aksi dan Komunikasi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan/kegiatan sesuai dengan fakta dan

data yang telah dirumuskan dalam bentuk perencanaan. Pada tahap ini,

aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goals yang

spesifik.

4. Evaluasi dan Program

Proses Public Relations selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan

diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui prosesnya

sudah selesai belum, seorang Public Relations perlu melakukan evaluasi

atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan

pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat


28

dalam program yang sama atau setelah suatu masa berakhir. (Kasali

2000:84-85).

Keempat langkah diatas merupakan tahap-tahap yang penting, sehingga

dalam menjalankan keempat tahapan itu harus lengkap, tidak boleh ada yang

terlewat.

2.1.3 Fungsi Public Relations

Fungsi merupakan kegiatan operasional dari suatu benda atau lembaga.

Mengenai istilah fungsi ini, Ralph Curier dan Alan C. Filley dalam bukunya

“Principle Of Management” dikutif oleh Onong Uchjana Effendy (1993:24)

menyatakan bahwa :istilah fungsi menunjukan suatu tahap yang jelas yang dapat

dibedakan bahkan dari tahap pekerjaan lain”.

Dalam kaitannya dengan Public Relations, maka Public Relations dalam

suatu organisasi dapat dikatakan berfungsi apabila menunjukkan kegiatan yang

jelas yang dapat dibedakan dengan kegiatan lainnya.

Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan

mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern

maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi

dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (Opini publik)

yang menguntungkan lembaga/organisasi. (Rachmadi 1992:21).

Selanjutnya mengutip dari edwin Emery dalam “Introductions to mass

Communications” F. Rachmadi menyebutkan fungsi Public Realtions :


29

The planned and organized effort of a company or institutions to establish

mutually beneficial through acceptable communications relationship with its

various publics (Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan

atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat

dengan berbagai publiknya). (Rachmadi, 1992:21).

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Humas” mengemukakan 4

fungsi Public Relations, yaitu :

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi

b. Membina huibungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik

publik ekstern maupun intern

c. Menciptakan komunikasi dan menyalurkan opini publik kepada organisasi

d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum. (Effendy 1986:31-32).

Dari definisi fungsi Public Relations diatas pada dasarnya dapat ditarik

suatu kesimpulan tentang Public relations secara universal sehingga mudah untuk

dipahami dan dilaksanakan oleh seorang Public Relations Officer (PRO) yaitu

hanya menyangkut 2 fungsi Public Relations yang prinsipnya :

1. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik

2. Menyampaikan opini publik pada manajemen.

Untuk itu sebagai fungsi manajemen, Public Relations berarti mempunyai

kontribusi yang sangat penting untuk membantu lancarnya kegiatan manajemen

khususnya dalam membantu hal-hal yang berkaitan dengan upaya untuk menilai

sikap publik terhadap organisasinya.


30

Fungsi Public Relations apabila dilaksanakan dengan seksama akan menjadi

dukungan yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi beserta

manajemennya, karena fungsi yang tidak memihak. Fungsi Public Relations

adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, sehingga dengan adanya

komunikasi yang timbal balik ini kesenjangan komunikasi dalam organisasi bisa

diantisipasi dan tercipta hubungan yang harmonis.

Dengan memelihara komunikasi yang baik yaitu hubungan komunikatif

diantara Public Relations dengan publik internal maupun publik eksternal yang

dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa

simpati. Selain itu dengan menitikberatkan moral dan perilaku yang baik, fungsi

Public Relations juga mewakili organisasi agar memperoleh pandangan yang

positif dari publik.

2.1.4 Tujuan Public Relations

Dalam sebuah organisasi, Public Relations dibentuk atau digiatkan untuk

menunjang manajemen yang berupaya untuk mencapai tujuan organisasi sehingga

tujuan sentral Public Relations yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan

organisasi yang diperjuangkan oleh manajemen dan ditunjang oleh Public

Relations itu tergantung pada sifat organisasinya. Tujuan Public Relations secara

umum adalah untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik

dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada

publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak.


31

Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations” mengatakan ada empat

hal yang prinsip dari tujuan Public Relations yakni :

1. Menciptakan citra yang baik

2. Memelihara citra yang baik

3. Meningkatkan citra yang baik

4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak.

(Yulianita 1999:43)

Menurut Frank Jefkins tujuan Public Relations adalah “meningkatkan

Favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikishabis sama sekali

unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut’. (Yulianita

1999:42). Sedangkan Menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relations

adalah “menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh badan yang bersangkutan”. (Yulianita 1999:42).

Dari berbagai pendapat diatas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan

Public Relations secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan

pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah

perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan

dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tungkat kepercayaan publik-

publiknya.
32

2.2 Tinjauan Tentang Off-Air

Off-Air merupakan kegiatan yang dilakukan diluar acara On-Air. Istilah

lain dari kegiatan Off-Air Yaitu Event. Event adalah Segala bentuk penyajian non

personal Dan promosi Ide,barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang

memerlukan biaya.

- orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan

sesuatu yang bernilai,dalam situasi normal event adalah suatu perusahaan

yang melayani suatu pasar ditengah kompetisi.

Mulai dari tahap konsepsi,penetapan harga,promosi hingga Ide-Ide dan

jasa untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga

lembaga lainnya.

- Event di definisikan sebagai suatu system yang berinisiatif untuk

mempertahankan hubungan dengan

pelanggan atau calon pelanggan merupakan sebuah strategi dalam

menciptakan loyalitas pelanggan pada perusahaan dengan menjual atau

memasarkan BRAND Atau MERK. Merk adalah sebuah

nama,masa,tanda,simbol atau desain atau kombinasinya yang di maksudkan

untuk mengidentifikasi benda atau pelayanan penjualan, atau group penjualan

untuk membedakannya dari kompotiter,agar kesanggupan akan pembeli untuk

mengenali mengingat lagi suatu produk bagaian dari suatu kategori produk

tertentu.
33

2.2.1 Konsep pemasaran Off-Air

Berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan yang

di inginkan secara lebih efektif dan evisien dari pada saingannya.

- Strategi Pemasaran Off-Air

Ada suatu rencana yang apik terpola bertahap dan segmenteel dalam

rangka memenangkan pertempuran merupakan penyampaian

informasi,dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan

tingkah laku.

2.2.2 Pengorganisasian Off-Air

Event Director

Bertanggung Jawab Penuh,dan berhubungan langsung terhadap

Sponsor/Client

Project Officer

- Bertanggung Jawab atas kegiatan dari project yang sedang berlangsung

baik sebelum dan sesudahnya hari H.

- Memberikan informasi terbaru mengenai proses kegiatan baik sebelum

hari H,pada saat hari H dan setelah hari H kepada Event Director.

- Membuat Cost Produksi,actual cost,date plant,running sheet,Event

organizing chart,dan jobdes cription,sebagai acuan panduan kerja.

- Me-surveivisi dan membantu pekerjaan – pekerjaan yang di laksanakan

oleh officer-officernya.
34

- Selalu melakukan coordinasi dengan para officernya untuk mengetahui

kegiatan pekerjaan yang telah dikerjakan dan yang belum di kerjakan

- Mengingatkan kembali para officer akan pekerjaannya untuk

menghindari /me-minimalisir kekurangan-kekurangannya.

- Membuat laporan kerja di akhir acara.

Venue Permit

- Mengurus perijinan tempat pelaksanaan acara

- Berkordinasi dengan penangung jawab Venue untuk pelaksanaan kegiatan

- Mengurus perijinan untuk installmen atau pendistribusian outdor

promotion seperti Umbul-umbul,standing banner,flayers,foster.

Program Coordinator

- Sebagai penanggung jawab kegiatan show

- Menjalankan program yang sudah tersusun sesuai dengan master script

- Berkordinasi dengan LO (Liaison Officer ) Artis untuk kedatangan atau

kesiapan artis untuk tampil

- Membuat kontrak kebutuhan pengisi acara

- Mengatur Jadwal in charge untuk artis

- Membuat jobdes dan memberikan brif kepada pengisi acara.

- Menyediakan kostum untuk yang akan tampil

Technical Director

- Me-surveivisi semua kegiatan suplier dari mulai loding,installment sampai

semua element untuk show siap pakai


35

- Memastikan semua element produksi yang di order sesuai dengan pesanan

dengan suplier terlampir’’lis of suppier’’

- Memastikan semua kedatangan supplier untuk loading ( jadwal terlampir

pada running sheet )

- Me-cek ulang semua perlengkapan show yang telah siap pakai.

GA

- Membantu semua mobilitas kegiatan para Officer dan project Officer

- Membantu venue permitdalam pengurusan ijin tempat

- Menyediakan dan mengatur pendistribusian F&B untuk Production team

dan pendukung acara.

- Melakukan supervisi terhadap pendistribusian flayers dan pemasangan

branding

- Menyediakan dan mengatur Transportasi

- Melakukan supervisi terhadap tugas runner.

Pengawasan Event

- Pengawasan event yang di laksanakan oleh

masing-masing Coordinator Acara dan memberikan

report saat pelaksanaan acara kepada Project

officer sebelum dan sesudah acara.

2.2.3 Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Event

 Sponsor

 Kerja Team
36

 Publikasi

 Keamanan

 Acara

 Keuntungan

2.2.4 Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Event

 Keterlambatan Suplier

 Kurangnya kordinasi antara Team dan sponsor/artis.

 Ketidak kompakan team

 Keamanan

 Faktor Cuaca

2.3 Tinjauan Tentang Promosi

2.3.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu alat komunikasi yang bersifat persuasif dan

mampu memberikan informasi mengenai keunggulan produk perusahaan serta

dapat digunakan pula untukmeyakinkan dan mengingatkan produk yang

dihasilkan perusahaan.

Promosi merupakan variabel dari marketing mix dan dirancang untuk

menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah pada keuntungan perusahaan,

promosi merupakan bagian yang sangat penting karena menggunakan media yang

mengaitkan hubungan antara penjual dan pembeli untuk memilih produk-produk

yang mereka butuhkan.


37

Istilah promotion sering di indonesiakan menjadi “promosi”. Istilah ini

berasal dari bahasa latin, pro berarti “maju” dan movere berarti “bergerak”.istilah

ini mengandung makna “hidup”, secara harfiah promosi berarti “bergerak maju”

dan secara maknafiah “meningkat”. Makna “meningkat” dari istilah promosi bisa

berlaku untuk bidang pendidikan , kepegawaian, idustrasi dan perdagangan , dll

(Effendy,1998:148).

Berikut ini adalah definisi promosi menurut beberapa ahli:

1. Pengertian promosi menurut Basu Swastha, DH,SE,MBA.

(1987) dalam bukunya yang berjudul manajemen barang dalam pemasaran

adalah sebagai berikut :

“promosi merupakan komponen yang berfungsi untk memberitahukan dan

mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan”.

2. Menurut William J. Stanton dalam bukunya yang berjudul prinsip

pemasaran dikatakan bahwa :

“Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan

yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk meningkatkan

tentang perusahaan. (Saladin & Oesman, 1994 : 194).

Kesimpulan dari kedua definisi diatas pada pokoknya walaupun titik

beratnya berbeda. Definisi pertama lebih menitikberatkan pada penciptaan

pertukaran, sedangkan definisi kedua lebih menitikberatkan pada

pengkomunikasian produk baru. Yang pada akhirnya mempunyai tujuan sama

dengan definisi pertama yaitu menciptakan suatu pertukaran, jadi keduanya tidak

bertentangan.
38

3. Sedangkan promosi menurut Kotler & Amstrong (1999:49) : “promosi

berarti kegiatan mengkomunikasikan manfaat suatu produk dan membujuk

pasar sasaran untuk membelinya”.

4. Dan menurut Peter & Donnely (1995:145), promosi adalah suatu ciri-ciri

usaha yang merupakan bagian dari usaha penjualan untuk merayu

pembelinya agar menerima nformasi sipenjual dan menyimpannya untuk

memperoleh manfaatnya.

Inti dari promosi itu sendiri adalah komunikasi, hal-halyang harus

diperhatikan agar komunkasi berjalan efektif adalah kepada siapa pesan akan

disampaikan, apa yang akan disampaikan, siapa yang menyampaikan, bagaimana

cara menyampaikannya dan kapan akan disampaikannya.

Promosi meliputi semua keinginan yang meliputi semua kegiatan yang

dilaksanakan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada sasaran

pasar. Tanpa memperhatikan jenis pasar yang ada, promosi secara umum dapat

dikategorikan sebagai salah satu dari kelima jenis berikut ini :

1. Harga promosi

2. Penawaran produk ekstra

3. Penawaran hadiah

4. Rencana bantuan/sumbangan

5. Penawaran kesempatan untuk memenagkan hadiah (Branan, 1998:120)

2.3.2 Tujuan Promosi

Menurut Zulhal R.M, dalam bukunya “menjual Promosi Dalam

Pemasaran” menyebutkan bahwa tujuan dari promosi adalah :


39

1. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli

tentang suatu produk atau barang yang ditawarkan

2. Merayu calon pembeli agar mau membeli barang yang akan ditawarkan

tersebut. Mengingatkan konsumen tentang barang yang telah dibelinya

agar melakukan ulang (Zulhal, 1988:57)

Jadi, tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi

dan membujuk, serta mengigatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan

dan bauran pemasarannya (iklan, pemasaran langsung, promosi penjualan,

hubungan masyarakat dan penjualan personal).

2.3.3 Bentuk Promosi

Walaupun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang

sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas

khususnya. Untuk mempromosikan produk tertentu, sebuah perusahaan kadang

mengkombinasikan bentuk-bentuk promosi untuk mendukungnya. Dari hasil

kombinasi tersebut, maka dihasilkan suatu bauran promosi/promotion mix bagi

produk tersebut. Bentuk-bentuk promosi atau lebih dikenal dengan unsure-unsur

promosi adalah sebagai berikut :

1. Advertising (periklanan) adalah segala bentuk penyajian dan promosi

bukan pribadi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh

sponsor tertentu.

2. Sales Promotion (Promosi Penjualan) adalah kegiatan yang bersifat

jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin,
40

yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar

yang ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk yang

berbeda.

3. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) adalah Presentasi lisan dalam

suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan

menciptakan penjualan.

4. Publicity (Publisitas) adalah salah satu alat promosi dan ditujukan untuk

membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara, meningkatkan

dan melindungi citra perusahaan.

5. Direct Marketing adalah suatu system pemasaran interaktif yang

menggunakan satu atau lebih media periklanan atau tansaksi dilokasi

manapun. ( Intisari Pemasaran &Unsur-Unsur Pemasaran, 2002:123)

2.4. Tinjauan Radio

2.4.1 Pengertian Radio

Radio adalah salah satu media massa yang memanfaatkan gelombang

elektromagnetik, untuk menyampaikan pesan dalam bentuk audio.dalam hal ini

radio station adalah suatu lembaga berbadan hukum resmi, yang melakukan

kegiatan siaran jarak jauh (broadcasting) menggunakan media radio. Bentuknya

ada yang merupakan radio siaran pemerintah, ada juga yang berupa siaran swasta

dan belakangan banyak bermunculan radio siaran komunitas. (Makalah lestari

:Broadcast Studio)
41

Kekuatan Radio :

1. Kemampuan mencapai khalayak yang bisa ataupun tidak bisa baca tulis.

Literasi hanya mempercepat literasi.

2. Berdaya langsung, menjanjikan hasil seketika dan serempak.

3. Berdaya tembus, menggapai khalayak sekalipun sulit dicapai dengan

komunikasi fisik.

Praktis dan berkemampuan tinggi menggugah emosi dan keikutsertaan

khalayak. menurut Onong Uchjana Effendy. dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat

Komunikasi (1993:139-145) menuliskan bahwa : faktor yang dimililki radio

siaran sehingga radio dianggap memiliki kekuasan yang begitu hebat adalah :

1. Daya Langsung

Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar isi program yang akan

disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks. Sebagai contoh

adanya propaganda yang disiarkan radio siaran pada masa perang dunia II

yang dilakukan oleh Jerman pada masa itu, sehingga masyarakat dapat

terpengaruh oleh propaganda yang disiarkan ditiapnegara jajahannya.

2. Daya Tembus

Daya tembus dalam arti kata, tidak mengenal jarak dan rintangan.

Di pedesaan kita masih menikmati siaran radio yang sama dengan dikota.

Tetapi hal ini tergantung dari seberapa kuat pancaran gelombang yang

disiarkan oleh tiap-tiap stasiun radio siaran.

3. Daya Tarik
42

Daya tarik radio siaran disebabkan sifatnya yang serba hidup. Berkat unsur

yang ada pada radio siaran yaitu

a. Musik

b. Kata-kata

c. Efek suara (Effendy, 1993:139-145)

Kelemahan Radio :

1. Sulit mentransfer pesan yang rumit atau berbelit-belit, apalagi

menampilkan angka-angka tabel.

2. Umumnya pendengar radio tidak bisa mengontrol semua pesan yang

ditransmisikan radio, pendengar tidak bisa pengulangan.

3. Penyaji acara (penyiar) dan perencana acara (programer) kurang sadar atau

kurang begitu menyadari komposisi pendengar, sehingga pesan

disampaikan berdasarkan asumsi-asumsi pribadi.

4. Daya jangkau yang lemah karena faktor teknis kondisi alam serta

pembangunan yang pesat dan tanpa terencana. (Makalah Lestari :

Broadcast studio).

Anda mungkin juga menyukai