Anda di halaman 1dari 2

Dear Mahasiswa Salah Jurusan, Ini Nih Cara Menyelesaikan

Skripsi yang Cepat dan Efektif!

1. Langkah awal adalah dekatkan diri pada Tuhan, lalu khusyu' lah berdoa!

Doa adalah kunci dari segalanya, lakukan segalanya dengan campur tangan Tuhan. Selain
usaha, berdoa setiap hari dengan sungguh-sungguh dapat membantumu dalam proses
pengerjaan skripsi atau tugas akhir. Selain itu, jauhi segala hal yang mendekatkanmu pada
dosa, karena banyaknya dosa akan menghalangi terkabulnya doa. Semenyeramkan apapun
dosenmu, Tuhanlah penguasa hatinya, selain berdoa untuk kelancaran proses pengerjaan
skripsi atau tugas akhir, doakan pula dosen pembimbing dan dosen pengujimu agar hatinya
diluluhkan oleh Tuhan.
"Kalau Tuhan maunya aku lulus, penguji bisa apa."

2. Tekad yang kuat untuk lulus, bagaimanapun nanti hasilnya


Sebagian mahasiswa yang merasa salah jurusan terkadang lelah kuliah, pesimis, ingin
menyerah, takut apabila kelulusannya tidak memberikan hasil yang maksimal, dan alergi
dengan kata "skripsi" atau "tugas akhir". Hal-hal tersebut wajar, namun perlu diingat bahwa
apapun yang terjadi, kamu harus lulus bagaimanapun hasilnya.
Salah jurusan bukan alasan untuk tidak lulus. Meskipun IPK-mu imut-imut, tenang saja,
bayangkanlah Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan tokoh inspiratif lainnya yang juga tidak
mendapatkan predikat cumlaude, bahkan di-DO. Namun jangan dicontoh DO-nya, contohlah
kesuksesan dan kepercayaan dirinya. Mulai sekarang, kuatkan tekad untuk lulus,
bagaimanapun hasilnya, meskipun tidak semaksimal mahasiswa lain yang kuliah
sesuai passion.

3. Nggak usah ribet! Pililihlah judul skripsi yang mudah dan memiliki banyak referensi
Jangankan bagi mahasiswa salah jurusan, yang tidak salah jurusan saja alergi dengan kata
skripsi atau tugas akhir. Maka dari itu, supaya alergimu tidak semakin parah, siasatilah
dengan memilih judul yang mudah untuk diselesaikan.
"Nyari judul skripsi itu yang  gampang-gampang aja, yang penting cepat lulus, kalau mau
ilmiah-ilmiahan mah nanti aja."

4. Beri penghargaan dan hukuman untuk diri sendiri itu perlu!


Mengerjakan skripsi atau tugas akhir itu juga butuh niat dan mood. Oleh karena itu berikan
penghargaan untuk setiap langkah baik dan hukuman apabila kamu melakukan kesalahan
atau penundaan dalam proses penyelesaian skripsi atau tugas akhir. Misalnya, kalau kamu
rajin mengerjakannya selama seminggu maka hadiahi dirimu dengan makan enak atau boleh
ngepoin mantan sepuasnya.
Sebaliknya jika kamu malas, bahkan alergi dengan bimbingan ke dosen pembimbing, hukum
dirimu, misalnya dengan berhenti ngepoin mantan. Terlebih apabila kelulusanmu mundur
hingga satu atau dua tahun, maka hukum dirimu dengan ikut membiayai kuliah atau biaya
kosmu, dan sebagainya. Intinya adalah jangan terlalu mengikuti mood.
Tapi tenang, karena sebagai mahasiswa salah jurusan yang sudah terbiasa hidup di bawah
tekanan, tentu kamu sangat bijak dalam me-manage mood dan hati.
5. Sesekali, refreshing itu perlu!
Apabila mulai merasa bosan dan lelah, kini saatnya kamu refreshing atau
piknik. Tetapi refreshing tidak harus selalu piknik, bisa juga dengan melakukan sesuatu yang
kamu suka, misalnya berburu diskon (untuk wanita), main game, nongkrong, dan lain- lain.
“Jangan panik, mari piknik.”

6. Jika sudah terlalu lelah, istirahatlah!


Otak dan mata juga membutuhkan istirahat. Oleh karena itu, jika kamu mulai lelah menatap
monitor laptop ada baiknya kamu berdiri, berjalan di sekitar ruangan, lalu berbaring sambil
bemain smartphone, ngepoin gebetan atau mantan, makan camilan, tidur, dll yang membuat
kamu santai.
Jika kamu merasa jenuh dengan skripsi atau tugas akhir yang bergentayangan di otak, kini
saatnya kamu santai, lupakan semua hal tentang skripsi atau tugas akhir lalu lakukan hal yang
kamu suka, tapi jangan kelamaan, sekadar untuk selingan saja.
Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan skripsi atau tugas akhir. Mengapa?
Karena bagi kamu yang merasa salah jurusan, biasanya cepat lelah dan bosan dengan hal-hal
yang berkaitan dengan kuliah, termasuk skripsi atau tugas akhir.

7. Berdamailah dengan dosen, meski ini (agak) sedikit terpaksa


Bagi kamu yang merasa salah jurusan mungkin dosen itu ibarat polisi dan kamu adalah
buronannya. Wajar saja, tetapi karena keberlangsungan proses pengerjaan skripsi atau tugas
akhirmu juga dipengaruhi oleh dosen, maka berdamailah dengan beliau. Setidaknya ramah
dan turutilah kata-kata beliau.
Selain itu, cobalah untuk terbuka dengan dosen pembimbing. Bisa jadi dengan begitu dosen
pembimbingmu menjadi sangat baik, membantu banyak dan tulus, serta mempermudah
proses penyelesaian skripsi atau tugas akhirmu. Di samping itu, hubungan baik antara kamu
dengan dosen tentu membantumu untuk bisa rajin bimbingan.

8. Bagi yang belum move on, jadikan mantan sebagai motivasi :)


Terkadang bayangan masa lalu yang kelam bisa mengganggu konsentrasi. Maka dari itu kini
saatnya merubah mindset tentang patah hati atau mantan sebagai penghambat skripsi menjadi
mantan adalah penyemangat. Tunjukkan pada mantanmu meskipun kamu salah jurusan tetapi
kamu bisa lulus, sukses, dan mapan. Biarkan mantanmu menyesal karena telah
menghianatimu.
Sebaliknya bagi kamu yang justru berharap kembali dengan mantan, tunjukkan bahwa
meskipun salah jurusan, tetapi kamu bisa lulus, sukses, dan mapan. Dengan demikian siapa
tahu si doi jadi berubah pikiran dan ngajakin balikan.
Siapa tahu, dengan melihatmu sukses dan IPK cumlaude, dia bakalan nyesel dan minta balik
lagi? 🙂
Jurusanmu boleh saja salah, tapi nggak dengan masa depanmu. Masih banyak hal yang bisa
kamu lakukan selain meratapi nasib sebagai mahasiswa salah jurusan. Semangat dan nggak
pantang menyerah, misalnya.

Anda mungkin juga menyukai