Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEJARAH WAJIB

TENTANG

PERAN PERDAGANGAN DALAM PROSES INTEGRASI

DISUSUN OLEH:

NAMA: NICO ANGELINO

KELAS: X IPS 1

GURU PEMBIMBING: SUCI RAMADHANI, S.Pd.

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3

PADANG PANJANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


PERAN PERDAGANGAN DALAM PROSES INTEGRASI

Proses intergrasi juga terlihat melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan


antar pulau. Sejak zaman kuno ,kegiatan pelayaran dan perdagangan sudah
berlangsung di kepulauan indonasia.pelayaran dan perdagangan berasaldari
daerah yg satu ke daerah yg lain,bahkan antara negara yg satu dengan daerah lain.
Kegiatan pelayaran dan perdagangan pada umumnyaberlangsung dalam waktu yg
lama. Hal ini menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antarapara
paedagang dengan penduduk setempat.kegiatan semacam inmendorong terjadinya
proses intergrasi.

Pada mulanya penduduk di suatu pulau cukup memenuhi kebutuhan


hidupnya dng apa yg ada di pulau tersebut dalam perkembangannya,mereka ingin
mendapatkan barang-barang yg terdapat di pulau lain. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut,terjadilah hubunga dengan antar pulau. Angkutan yg paling
murah dan mudah adalah angkatan laut(kapal/perahu),maka berkembanglah
pelayaran dan perdagangan.

Terjadinya dan perdagang antarapulau di indonesia yang diikuti pengaruh


di bidang budaya turut berperan serta memepercepat perkembangan proses
intergrasi.misalnya,para perdagang dari jawa berdagang ke palembang ,antara
pedagang dari sumatra berdagang ke jepara. Hal ini menyebabkan terjadinya
proses integrasi antara sumatra dan jawa.para pedagang di banjarmasin berdagang
kemakasar,atau sebaliknya. Hal ini menyababkan terjadi proses integrasi antara
masyarakat Banjarmasin Kalimantan dengan masyarakat Makassar Sulawesi.

Para pedagang makasar dan bugis memiliki peran penting dalam proses
integrasi.mereka berlayar hampri ke seluruh kepulauan indonesai bahjan jauh
sampai keluar keoulauan indonesia. Pelayaran dan perdagang antara pulau di
kawasan nusantara memiliki peran penting dalamproses integrasibangsa
indonesia. Peranan tersebut dapat tiga hal penting seperti yg akan diuraikan periku
1. Menghubungkan Penduduk Satu Dengan Lainnya
Dengan adanya pelayaran dan perdaganag antarpulau, terjadilah
hubungan antar penduduk satu pulau dengan pulau lainnya. Penduduk
di ujung nusan tara bagian barat. Penduduk kota-kota pelabuhan di
pulau nusantara sebelah selatan, seperti jawa dan nusa tenggara,bisa
berhubungan dengan penduduk yag berada di kota-kota pelabuhan
nusantara bagian utara, seperti aceh, malaka, makasar, dan lain-lain.
Dengan jalur hubungan pelayaran dan perdagang tersebut, maka tida
ada pulau atau daerah di indonesia yg terisolasi atau tidak pernah
berhubungan dengan penduduk yg berasal dari daerah lainnya.
Dalam pelayaran dan perdagangan,laut memegang peranan yang
sangat penting.laut digunakan sebagai jalan bebas harntara dan selat-
selat yg bisa digunakan oleh penduduk pulau manapun. Dengan demi
kian,laut nusantara dan selat-selat yg memisahkan pulau-pulau bukan
merupakanpemisah atau pembatas penduduk yg tinggal di satu pulau
dengan penduduk yg tinggal di pulau lainya. Laut merupakan jalan
penghubung sekeligus sebagai pemersatu penduduk yg tinggal di
kepulauan nusantara.
Hubungan pelayaran dan perdagangan antarpulau yang sangat
ramai abad 15- 16 sebenarnya telah dirintis sejak zaman prasejarah
dan diteruskan oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan
Budha. Walaupun tidak diketahui dengan pasti bagaimana pelayaran
zaman prasejarah, kedatangan bangsa Austronesia ke kepulauan
Nusantara bukan melalui darat, karena sejak 4000 tahun yang lalu
kepulauan Nusantara sudah terpisah dari daratan Asia. Diduga bahwa
kedatangan bangsa tersebut menggunakan jalur laut.
Dengan demikian, sejak zaman prasejarah bangsa Indonesia
memiliki tradisi bahari, yaitu tradisi kehidupan masyarakat yang
menggunakan laut sebagai sarana kehidupan. Bagi masyarakat bahari,
laut merupakan bagian dari kehidupan mereka. Laut digunakan oleh
bangsa indonesia sebagai salah satu sumber kehidupan , jalur
pelayaran, dan perdagangan. Pada zaman Hindu dan Budha, pelayaran
dan perdagangan Nusantara sudah mulai ramai dirintis oleh kerajaan
Sriwijaya. Sriwijaya adalahkerajaan maritim, pelayaran antarpulau
merupakan ekonomi terpening.
Pada zaman kerajaan ini, terdapat pelabuhan-pelabuhan penting
seperti: Palembang, Kampar, Indragiri, Sunda Kelapa dan lain-lain.
Melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut,terjadi hubungan pelayaran dan
perdagangan. Pada zaman majapahit,hubungan antarpulau lebih ramai
lagi tertama setelah gajah mada mengeluarkan konsepsi nusantara
melalui sumpah pelapanya. untuk mengaplikasikan penyatuab
nusantara tersebut tentu diperlukan adanya ekspetasi dari pusat
kerajaan majapahit ke pusat pemerintahan lokal yg ingin disatukannya.
Dengan masuknya pengaruh islam,maka pelayar dan perdagangan
nusantara mengalami kejayaan.pada zaman ini,terjadi hubungan antara
penghasilan barang dengan pusat-pusat penjualan barang dengan.
Kota-kota pelabuhan nusantara menjadi pusat pertemuan pedagang yg
datang dari berbagai pulau dan memiliki latar belakang budaya
berbeda-beda.pedagang islam di kawasan nusantara bagian barat bukan
hanya berdagang di pelabuhan-pelabuhan nusantara sebelah barat
melainkan juga ke timur. Demikianjuga sebaliknya para pedagang dari
ambon, ternate, tidore dan makasar,banjarmasin dll.
2. Proses Percampuran dan Penyebaran Budaya Satu Daerah
Terhadap Daerah Lainnya
Setelah jatuhnya malaka ke tangan portugis tahun 1511, sebagai
kegiatan perdagangan nusantara dialihkan ke aceh , banten, makasar,
gresik, dan lain lain. Di kota-kota tersebut seperti halnya di malaka
sebelum 1511, terjadi pertemuan antar berbagai suku bangsa. Dari
pertemuan itu terjadi pertukaran pengalaman spanyol kemudian
disusul oleh belanda terjadi hubungan lebih erat di antara para
pedagang nusantar.eratnya hubungan tersebut dibuktikan dengan
ramainya pelabuhan-pelabuhan nusantara setelah jatuhnya malaka.
Tampaknya adanya monopoli perdagangang protugis di malaka
menyebabkan solidaritas pedagang nusantara lebih meningkat.
Semakin ramainya pelabuhan-pelabuhan nusantara tersebut
menujukkan bahwa mereka lebih memilih berdagang dengan sesama
suku bangsa di nusantara dari pada dengan bangsa lain.
3. Percepatan Proses Interaksi Bangsa
Maksutnya bangsa barat (eropa) di kawasan nusantara nya
memaksakan monopoli perdagangan berpengaruh terhadap proses
integrasi bangsa sejak abad ke-16. Hal ini disebabkan oleh dua faktor:
Pertama, melalui perdaganggan antarpulau pada zaman kejayaan
Islam terjadi pertukaran budaya, pengalaman, dan pemgetahuan yang
berasl dari pedagang yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda
tersebut. Mereka melihat bahwa terdapat persamaan terdapat
persamaan antara mereka seperti, agama yang dianut, budaya, bentuk
fisik, dan warna kulit. Mereka melihat bahwa pedagang Nusantara
memilki persamaan. Persamaan tersebut semakin terasa setelah
dibandinggkan dengan agama, warna kulit, dan bentuk fisik pedagang
barat.
Kedua, perasaan sama di antara mereka semakin meningkat setelah
sama-sama dirugikan oleh pendatang barat melalui politik monopoli,
pembatasan, kekerasan, dan kelicikan. Dengan demikian timbul lah
solidaritas di antara para pedagang nusantara untukmenghadapi
kekuatan pedagang asing tersebut. Walaupun secara politas telah
memperkuat aspek ideologis atau moral bahwa monopoli pemaksaan
kehendak, kekerasan, dan kelicikan pedagang barat harus dilawan.
Secara histori dapat dikatakan bahwa konsep bangsa ditandai dengan
adanya persamaan dalam hal budaya, sistem kercayaan, adat istiadat,
dan kepentingan bersama. Para pedagang nusantara memiliki
kepentingan bersama untuk mengambil peranya kembali di bidang
perdagangan setelah kejayaan mereka diruntuhkan oleh kelincikan dan
monopoli denga bangsa eropa. Sikap fair(wajar)berupa persaingan
bebas dan terbuka melalui laut nusantara teryata disalah gunaka oleh
pedagang barat. Sikap solodaritas sebagai satu bangsa,timbul setelah
mereka memiliki kepentingan bersama untuk menghadapi monopoli
dan kelicikan padagang asing tersebut. Walaupun secara politis baru
terwujut pada abad ke-20 (17agustus1945) konsepsi bangsa yg
terinteraksi melalui perkembangan historis pelayaran dan pedagang
sejak abad ke-16.

Sumber: Sejarah SMA/MA KEMDIKBUD 2014

Anda mungkin juga menyukai