Anda di halaman 1dari 2

1. Sel adalah satuan unit terkecil makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun bagian-bagian tubuh.

Sel pertama kali diobservasi dan diidentifikasi oleh fisikawan Inggris bernama Robert Hook pada tahun
1665. Kemudian, dua ilmuwan Jerman – Schwann dan Schleiden mengemukakan prinsip dasar baru sel
pada tahun 1893. Teori mengenai sel terdiri dari 3 prinsip berikut:

Semua makhluk hidup tersusun dari satu sel atau lebih

Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi pada makhluk hidup

Sel-sel lainnya berasal dari proses penggandaan (replikasi) sel yang telah ada sebelumnya

Biologi sel merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh mahasiswa kesehatan, karena sel
merupakan unit yang terkecil dari kehidupan. Biologi sel telah menjadi salah satu area yang paling
mendasar dan penting dalam penelitian kedokteran. Beberapa organisme hanya terdiri atas satu sel,
sementara organisme lainnya terdiri atas trilyunan sel. Biologi sel difokuskan pada struktur dan fungsi
dari suatu sel, mulai dari sifat-sifat umum yang dimiliki oleh semua sel sampai dengan fungsi yang sangat
khusus yang dimiliki oleh sel-sel khusus. Semua penyakit adalah manifestasi adanya gangguan pada
tingkat seluler. Oleh sebab itu, untuk mengobati penyakit maka kasusnya perlu dipahami terlebih dahulu
dengan cara memahami perubahan yang terjadi pada tingkat masing-masing sel. Dengan memahami
bagaimana cara kerja sel dalam keadaan sehat maupun sakit, maka obat-obat baru yang lebih efektif
dapat dikembangkan dengan kualitas yang lebih baik dan melalui peningkatan pengetahuan tentang
biologi sel, sehingga pemahaman mengenai bagaimana sel-sel itu bekerja akan lebih baik. Pada
gilirannya maka prakiraaan yang berhubungan dengan kesehatan dapat dilakukan dengan menganalisis
basis data informasi genetik dan sel. Area yang paling penting di mana biologi sel sangat berperan dalam
bidang kedokteran adalah genetika. DNA kita berada di dalam inti sel. Ini berarti semua penelitian
mengenai genetika manusia akan kembali kepada kajian tentang sel. Dewasa ini, tidak ada bidang kajian
kedokteran yang tidak melibatkan kajian tentang genetika. Kemampuan untuk memetakan genom
manusia dan kemampuan untuk memanipulasi genetik manusia telah membuka wawasan baru dalam
bidang kedokteran dan penelitian kedokteran. Semua itu berpulang pada penelitian mengenai biologi
sel.

2. A. Jenis – Jenis Sel

1. Sel Prokariotik

Sel Prokariotik ialah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel (= karyon), sedangkan
eukariota memiliki membran inti sel.
Semua prokariota adalah uniseluler, kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah
satu tahap siklus hidup biologinya.

2. Sel Eukariotik

Sel Eukariotik merupakan salah satu organisme dengan sel yang memiliki nukleus dan organel
bermembran lainnya.

B. Komposisi sitoplasma

Komposisi Sitoplasma

- Sitoplasma mengandung air di mana molekul organik (protein, karbohidrat, lipid, dll) dan garam
anorganik larut.

- Sol larut dan komposisi seperti gel semipadat: Komponen sitoplasma dapat menjadikan sitoplasma
sebagai sol atau zat seperti gel. Larutan koloid dari berbagai garam dan molekul dalam sitoplasma
membentuk cairan seperti komposisi (Sol) yang larut tetapi beberapa kali jaringan komponen yang
terintegrasi membentuk massa padat (Gel), yang komposisinya seperti agar-agar.

- Komponen sitoplasmik mirip kaca padat: Ini dapat hadir dalam sel yang tidak aktif dan terbentuk
dengan membekukan struktur subselular di tempatnya, mencegah kerusakannya. Ini memungkinkan
difusi protein dan metabolit yang sangat kecil, membantu pertumbuhan kembali sel setelah kebangkitan
sel dari dormansi.

Komponen sitoplasma yang dekat dengan membran sel ‘kaku’ sedangkan daerah sel interior menyerupai
cairan yang mengalir bebas. Perubahan-perubahan dalam sitoplasma ini mungkin disebabkan oleh
proses metabolisme di dalam
sel dan membantu dalam
menjalankan fungsi-fungsi
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai