I. JUDUL
ALIRAN MELALUI SISTEM PERPIPAAN DAN POMPA
II. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat merancang perpipaan
2. Mahasiswa memahami kurva karakteristik pompa, kurva hilang tekan
perpipaan, dan titik operasi aliran fluida
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
III. ALGORITMA
Berikut ini merupakan algoritma dari praktikum aliran fluida melalui
system perpipaan dengan pompa
START
Komponen : H2O
Enter simulation
Material stream
T=300C ; P= 95kPa
Mass flow= 2000 kg/h
POMPA PIPA
Inlet = 1 ; outlet= 2 Inlet = 2 ; outlet= 3
Connection Connection
Curves
Coeff A : 20 ; Coeff B : -0,2 Panjang pipa = 20m
Coeff C : -0,04 Diameter pipa = 52.5mm
Data book
START
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
IV. HASIL
Berikut ini merupakan hasil dari praktikum aliran melalui system
perpipaan dengan pompa;
a. Hasil simulasi pipa dengan menggunakan kran
Tabel 1. Data simulasi low bond, step size dan mass flow
Mass Pressure Pressure
Low High Step Number of
No Flow Head Drop
Bond Bond Size State
(kg/h) (m) (cmH2O)
1 20 4000 320 13 2580 19,22 6,211
2 249 8000 388 20 5293 17,83 23,29
3 5 9000 455 20 5920 17,43 28,70
Gambar 10. Tabel hasil dari simulasi pipa tanpa menggunakan kran
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
Gambar 11. Grafik hasil dari simulasi pipa tanpa menggunakan kran
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
Gambar 12. Tabel hasil dari simulasi pipa tanpa menggunakan kran
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
V. PEMBAHASAN
Presuure drop adalah penurunan tekanan dari satu titik di dalam suatu
system yang lain yang mempunyai tekanan lebih rendah. Pressure drop juga
didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara dua titik dari jaringan
pembawa cairan. Pressure drop juga terjadi dengan gesekan kekuatan, yang
disebabkan oleh resistensi terhadap aliran pada fluida yang mengalir
melalui tabung. Penentu utama resistensi terhadap aliran fluida adalah
cairan kecepatan melalui pipa dan cairam viskositas. Pressure head
merupakan tekanan normal dari fluida itu sendiri.
Pada praktikum ini membuat rancangan perpipaan yang didalamnya
terdapat belokan menggunakan elbow dan pompa. Karakteristik suatu
pompa dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya diameter aktual
pipa yang digunakan. Besar kecilnya diameter aktual pipa dapat
mempengaruhi tekanan yang dihasilkan pipa sehingga akan mempengaruhi
laju alir, pressure drop dan pressure head. Selain itu, jarak sumber air dari
tangki juga dapat mempengaruhi. Hal ini dikarenakan tempat tangki
membutuhkan pipa vertikal dan juga horizontal.
Selanjutnya membuat dua kurva karakteristik pipa, yaitu pipa dengan
menggunakan kran dan pipa tanpa kran. Kurva karakteristik pipa dengan
kran menggunakan gate valve, Crane, open dan yang kedua kurva
karakteristik pipa tanpa kran menggunakan elbow sdt 90. Menurut kurva
karakteristik pipa dapat diketahui bahwa sistem beroperasi dengan
menggunakan kran pada Pipa dengan High bound 4.000kg/h, yaitu titik
temu antara nilai pressure head pompa dan pressure drop pipa pada State 9
dengan nilai low bond 20, step size 320, number of state 13, mass flow
2.580kg/h, Pressure Head 19,22m dan nilai Pressure Drop 6,211cmH2O.
Pada Pipa dengan high bound 8.000kg/h titik temu pada state 14 memiliki
nilai low bond 249, step size 388, number of state 20, mass flow 5.293kg/h,
Pressure Head 17,83m dan nilai Pressure Drop 23,29cmH2O. Lalu pada Pipa
dengan High Bound 9.000kg/h titik temu pada state 14 memiliki nilai low
bond 5, step size 455, number of state 20, mass flow 5.920kg/h, Pressure
Head 17,43m dan nilai Pressure Drop 28,70cmH2O.
Menurut kurva karakteristik pipa dapat diketahui bahwa sistem
beroperasi tanpa kran dengan High bound 4.000kg/h, yaitu titik temu antara
nilai pressure head pompa dan pressure drop pipa pada State 9 dengan nilai
low bond 20, step size 320, number of state 13, mass flow 2.580kg/h,
Pressure Head 19,22m dan nilai Pressure Drop 6,216cmH2O. Pada Pipa
D500170124 KHAIZATUL UMNIYYAH PK2_4_E
dengan high bound 8.000kg/h titik temu pada state 14 memiliki nilai low
bond 249, step size 390,5, number of state 20, mass flow 5.317kg/h,
Pressure Head 17,82m dan nilai Pressure Drop 23,19cmH2O. Lalu pada Pipa
dengan High Bound 9.000kg/h titik temu pada state 16 memiliki nilai low
bond 0, step size 400, number of state 23, mass flow 6000kg/h, Pressure
Head 17,37m dan nilai Pressure Drop 28,97cmH2O.
Jika menggunakan kran, nilai pressure drop akan menjadi lebih besar
dibandingkan dengan tanpa menggunakan kran. Hal ini menyebabkan laju
alir sistem aliran fluida akan berpengaruh. Jika laju alir sistem aliran fluida
stabil maka nilai pressure dropnya akan stabil pula. Kurva pressure drop
akan mengalami kenaikan, hal ini terjadi karena laju alir sistem mengalami
kenaikan akibat adanya kran yaitu luas permukaan pipa saat melewati keran
akan semakin kecil yang mengakibatkan laju alir akan semakin besar. Jika
laju alir tersebut stabil maka nilai pressure drop dan kurva pressure drop
juga akan stabil begitu juga dengan nilai pressure head.
VI. KESIMPULAN
VII. LAMPIRAN
Berikut merupakan flowsheet dari praktikum aliran melalui system
perpipaan dengan pompa pada pipa menggunakan kran