Visi pasar modal Indonesia adalah untuk mewujudkan “ Pasar modal Indonesia
sebagai penggerak ekonomi Nasional yang tangguh dan berdaya saing global” dalam visi ini
mengambarkan kondisi ideal yang di inginkan semua pelaku para pihak di pasar modal.
Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari terhadap pasar modal bila terjhadi pelanggaran-
pelanggaran dalam bursa efek. Peran Bapepam sebagai (Badan Pengawas Pasar Modal)
mengatur untuk melakukan pembinaan dan pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar
modal dengan tujuan mewujudkan tujan dan terciptanya kegiatan pasar yang efisien, dan
serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.
Badan Pengawas Pasar Modal yaitu Bapepam berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri ada tujuan selain pengawas juga Bapepam bertujuan agar untuk mencegah
kerugian, di dalam masyarakat sebagai akibat dari pelanggaran atas ketentuan di bidang pasar
modal, baik itu dalam Saham, Obligasi, Waran, Opsi, Reksadana, dan saham-saham lain yang
ada di pasar modal.
Adanya Bapepam sebagai badan pengawas agar tidak terjadi adanya suatu
pelanggaran seperti penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam, atau
terjadinya penggelapan. Sehingga adanya kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap
investor menyimpan sarana investasi atau menanamkan investasi di pasar modal aman. Pada
dasarnya UUPM telah meletakkan landasan bagi penegakkan hukum untuk setiap
pelanggaran terhadap kegiatan pasar modal yakni :
1. Secara langsung atau tidak langsung menipu atau mengelabui pihak lain dengan
menggunakan sarana dan atau cara apapun: turut serta menipu atau mengelabui pihak
lain dan memberi falta informasi tidak benar dengan maksud untuk menguntungkan
atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan
mempengaruhi pihak lain untuk membeli mensual efek (Pasal 90 UUPM)
2. Melakukan tindakan baik langsung atau tidak langsung dengan tujuasn untuk
menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan
keadaan pasar harga efek di bursa efek (Pasal 91 UUPM)
3. Baik sendiri maupun bersama dengan pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi
efek atau lebih baik langsung atau tidak sehingga menyebabkan harga efek di bursa efek
tetap, naik atau Turín dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual
atau menahan efek (Pasal 92 UUPM)
4. Dengan cara apapun membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara
material tidak benar atau menyesatkan, sehingga mempengaruhi harga efek di bursa
efek, apa bila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan diberikan, adanya pihak yang
bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau
keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan dan atau pihak yang
bersangkutan tidak cukup berhenti-hati dalam menentukan kebenaran material dari
pernyataan atau keterangan tersebut (Pasal 93 UUPM).
Selain larangan untuk melakukan penipuan menyebarluaskan informasi yang tidak
benar atau menyesatkan (misleading information) dan melakukan manipulasi pasar di atas,
UUPM juga tegas melarang orang dalam melakukan transaksi efek dengan menggunakan
informasi orang dalam atau popular dengan disebut insider trading. dalam penjelasan Pasal
95 UUPM disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “orang dalam’’ adalah :
Perdagangan orang dalam atau Insider Trading merupakan praktik yang Sangat di
larang didalam perdagangan efek di pasar modal negara manapun juga. Sebagaimana di
tegaskan oleh Pasal 95 UUPM tersebut di larang mempengaruhi pihak lain untuk
melakukan pembelian atas efek yang dimaksud atau memberi informasi orang dalam kepada
pihak yang diduga.
Mulai terjadinya insider trading dalam sejarah pasar modal juga bukas sesuatu yang
mudah dilakukan. Hal ini tidak mengejutkan karena memang sulit di ketahui berapa banyak
transaksi yang terjadi erapa besar pula kerugian yang ditimbulkan oleh insider trading.
Maka dari itu peran Bapepam sangat penting sebagai lembaga pengawas di dalam pasar
modal.
PENINDAKAN BAPEPAM TERHADAP PELANGGARAN EMITEN YANG
MERUGIKAN INVESTOR
Delik tindak pidana di bidang pasar modal ialah kejahatan yang dilakukan oleh
pihak-pihak dalam kegiatan pasar modal yaitu dalam melakukan kegiatan perdagangan efek
yang terjadi dalam rangka penawaran umum, atau di bursa efek atau di luar bursa atas efek
emiten atau perusahaan public, baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan
perbuatan atau tindakan seperti penipuan, transaksi dua atau lebih efek, manipulasi pasar dan
insider trading sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1995.
Adanya sanksi yang akan diberikan Bapepam bila pelanggaran dilakukan oleh emiten
atau selaku orang dalam di pasar modal sesuai dengan Pasal 95 Undang-Undang Pasar Modal
yang dimaksud disini orang dalam yaitu:
Apabila terjadi delik tindak pidana di pasar modal, maka BAPEPAM dapat mengadakan
pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak yang diduga telah, atau melakukan
atau terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM dan atau peraturan pelaksanaannya.
Apabila terjadi pelanggaran administrasi dapatkan dikenakan Pasal 102 Ayat (2) UUPM
berupa adanya peringatan tertulis, denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah
uang tertentu, dan pembatasan kegiatan usaha juga pencanbutan izan usaha dan dan
pembatalan persetujuan dan pembatalan pendaftaran
Mengenai saksi pidana diatur dalam Pasal 103 UUPM sampai dengan Pasal 110 UUPM,
yang jenis pidananya dapat berupa pidana penjara, pidana kurungan atau denda. Sanksi
pidana diberikan kepada pelaku pasar modal yang telah melakukan delik tindak pidana
pasar modal antara lain penipuan, manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam.
Sesuai dengan aspek hukum pengawasan didalam pasar modal apepam Pasal 1 ayat 3
Undang-Undang Pasar Modal disini Bapepam mempunyai hak yang luas, yakni sebagai
embina dan pengawas dan seharirí-hari didalam pasar modal agar tidak terjadi hal-hal
yang merugikan investor dan tidak ada lagi pelanggaran yang dilakukan emiten.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR BILA TERJADI PELANGGARAN
Beranjak dari kenyataan bahwa pasar modal mempunyai fungsi penting dalam
pembangunan ekonomi maka peran hukum untuk perlindungan hukum pada pasar modal
sangat penting. Perlindungan hukum menjadi salah satu kata kunci bagi keberhasilan pasar
modal baik sebagai alternatif pembiayaan maupun sarana investasi. Tanpa adanya suatu
kepastian hukum untuk melindungi investor selaku penanam modal maka investor enggan
untuk berinvestasi didalam pasar modal.
Adanya ketaatan didalam pasar modal ini dengan adanya aturan Undang-Undang dan
peraturan didalam undang-undang yang ada maka akan menciptakan pasar yang efisien dan
wajar dan teratur sehingga akan meningkatkan kepercayaan lepada investor juga investor
akan menanamkan modalnya bila aturan dan perlindungan hukum terjamin sehingga tidak
akan adanya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada investor. Pada dasarnya UUPM telah
meletakkan landasan bagi penegakkan hukum untuk setiap pelanggaran terhadap kegiatan
pasar modal, yakni:
Beranjak dari kenyataan bahwa pada dasarnya Bapepam yang selalu menyelesaikan kasus
pelanggaran yang terjadi di dalam pasar modal baik itu sanksi pidana maupun perdata dan
juga sanksi yang dijatuhkan adalah sanksi administratif berupa penjabutan izan dan denda.
Adanya pelanggaran pelanggaran yang terjadi di pasar modal seperti pelanggaran Insider
Trading dan pelanggaran lanilla untuk tuntutan ganti kerugian bedasarkan pasal 111 UUPM
pasal ini sama dengan pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menganut
prinsip tanggung jawab bedasarkan kesalahan (based on fault) yang mewajibkan beban pem
buktian pada pihak yang dirugikan dan dapat dibuktikan bahwa adanya kerugian terseut
timbal karena kesalahan.
Penegakan hukum di pasar modal juga terkait dengan fungsi BAPEPAM selaku pengawas
pasar modal dengan kewenangan mengatur dan memberikan sanksi administratif sehingga
penegakan dan penerapan sanksi secara tegas oleh BAPEPAM merupakan tuntutan para
pemodal guna memberi perlindungan hukum. Selain itu juga kewenangan melakukan
penyidikan yang diberikan lepada BAPEPAM bertujuan agar setiap pelanggaran di pasar
modal dapat diketahui dan di atasi segera dan juga dengan adanya perlindungan hukum
tersebut juga adanya penegakan hukum (Law Enforcement) yang memberi kepastian hukum
dapat melindungi investor dari emiten-emiten yang berniat jahat atau merugikan investor
sebagai pemodal.