PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan air khususnya air minum dan air bersih dalam kehidupan
sehari-hari harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, termasuk syarat
mikrobiologis. Hal itu dikarenakan bahwa air minum dapat menjadi media
pembawa penyakit terutama penyakit perut (gastroenteritris). Air merupakan
benda yang mudah tercemar, tidak terkecuali oleh tinja. Untuk mengetahui
bahwa sumber air telah tercemar oleh tinja dapat dilakukan dengan cara
menguji adanya bakteri Coliform dalam sumber air tersebut. Hal ini karena
Coliform merupakan bakteri yang hidup dalam usus manusia dan hewan
berdarah panas lainnya yang keluar bersama tinja. Air yang terkontaminasi
oleh Coliform menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar oleh tinja dan
identik dengan terkontaminasi oleh pathogen yang berada dalam usus menusia
dan hewan berdarah panas lainnya.
Air bersih merupakan air yang tidak menyebabkan penyakit bagi manusia.
Oleh karena itu, air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-
persyaratan kesehatan, sekurang-kurangnya diusahakan mendekati persyaratan
air yang telah ditentukan (Kusnoputranto, 2000)
2.3 Berberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel air
secara mikrobiologis.
Sampel air yang telah diambil harus segera dibawa dalam keadaan dingin
(diletakan dalam termos es dan diisi dengan pecahan es batu) ke laboratorium
untuk segera dianalisis. Apabila sampel air tidak segera dianalisis, maka
sampel boleh disimpan dalam tempat dingin seperti kulkas/refrigerator tetapi
sebaiknya tidak lebih dari 24 jam.
a. Alat:
3. Bunsen
b. Bahan:
Kapas
6) Alkohol 70%
7) Korek
8) Lebel
c. Cara kerja :
1) Sumur gali, reservoir dan sejenisnya
d) Setelah terisi penuh, botol diangkat dan isi dibuang 1/3 volume botol
sehingga volumenya 2/3 volume botol
f) Botol yang telah berisi contoh air dibungkus kembali dengan kertas
pembungkusnya.
g) Tulis label
· untuk pemeriksaan sisa chlor dan pH, contoh diambil dengan botol
bersih lain yang tidak diberi Natrium Thiosulfat
2) Kran/perpipaan
d) Kran dibuka 1-3 menit kemudian penutup penutup botol dilepas dengan
tangan kiri dan botol dipegang dengan tangan kanan.
e) Botol diisi sampai 2/3 volume botol (lebih besar dari 100 ml)
h) Tulis label.
· Air harus jelas dari pipa persil yang dihubungkan langsung dengan pipa
induk.
3) Sungai
Sampel air yang akan diambil dipilih pada bagian sungai yang mengalir.
Bagian sungai yang diam sebaiknya dihindari. Usahakan jangan terlalu di tepi,
jangan terlalu pada permukaan air, jangan pada dasar sungai. Mulut botol
sampel steril diletakkan horizontal searah dengan arah aliran air. Setelah
penuh, botol diangkat, sebagian airnya dibuang. Mulut botol dipanaskan
dengan api Bunsen dan segera ditutup.
4. Label sampel
Untuk menghindari kesalahan dalam analisis, sampel perlu diberi label, seperti:
· Botol diisi ± 100 ml sampel air sehingga di dalam botol masih tersedia
ruang udara untuk mengocok sampel air sebelum dianalisis agar penyebaran
jasad renik merata.