Anda di halaman 1dari 36

Penatalaksanaan Pasien

dengan Immunocompromise
Elis Puji Utami, Ns, SKep, MPH

Pertemuan Ilmiah Tahunan ke 4 – HIPPII Pusat


Twin Plaza Hotel, Jakarta 5-7 April 2019
Curiculum vitae 2

Elis Puji Utami, Ns, SKep.MPH Riwayat Pelatihan :


Ngawi, 08 Agustus 1968
Pelatihan Surveior KARS, Jakarta 2017, Asia Pasific
RS. Dr. Cipto Mangunkusumo
HP: 08128402160
Infection Control, Thailand, 2017, Hospital
e-mail : ayunda0868@gmail.com management training, Singapura 2016, Training of
Trainers PPI Jakarta 2016 , Pelatihan Assesor
Organinsasi : Kompetensi, LSP Nakes , 2016, Assesor Kompetensi ,
Pengurus HIPPII ( Ketua Bidang Diklat 2017-2021), BNSP – 2014, Pelatihan JCI Acreditation 2012,
Perdalin Pusat (Angota Bidang Penelitian) Attachment with Infection Control Unit, di NUH,
Pengurus HIPERCCI PUSAT (2000-2017), sbg: sekretaris Singapura, 2008, Asia Pasific Sociaty Training Course in
Bidang layanan, ketua Bidang layanan) saat ini Dewan Infection Control, Singapura, 2008, Pelatihan PPI Dasar,
Pertimbangan HIPERCCI Pusat Jakarta 2007, PPI Pelatihan PPI lanjut , Jakarta 2007,
Pelatihan ICU, Pulmonologi,Geriatri - Netherlands-1999,
Riwayat Pendidikan : Pelatihan ICU-RSCM Jakarta 2000, Pelatihan Ventilator
Sekolah Perawat Kesehatan 1987, Akper Depkes RI, JkT Basic 2001, Pelatihan Ventilator Advance , Pelatihan
1996, Sarjana Keperawatan, FIK-UI, 2004, Program “NERS” CRRT
FIK-UI, 2005, Magister Manajemen Rumah sakit, FK - UGM,
2013 Lain lain : Surveior KARS
PENDAHULUAN
3

 Keadaan immunocompromised merupakan gangguan fungsi imunitas selular


dan humoral dan dapat berlangsung cukup lama, sebagai akibat pengobatan
dengan imunosupresan ataupun akibat proses penyakit tertentu.
 Pasien dengan keadaan immunocompromised menderita defisiensi imun dan
merupakan sasaran utama berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri,
jamur, virus atau infeksi nosokomial
 Rumah Sakit menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, untuk dapat
melindungi pasien, tenaga kesehatan, masyarakat dari penularan penyakit
menular (emerging infectious disease) yang mungkin timbul
KETENTUAN STANDAR 4

» Standar Akreditasi rumah sakit : Joint Commission International


(JCI) Acreditation, Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit
(SNARS)
» PCI/PPI 8 : EP.1, 2, dan 3
» Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung dan staf dari
penyakit menular serta melindungi pasien yang mengalami
imunitas rendah (immunosuppressed) dari infeksi yang rentan
mereka alami.
MAKSUD DAN TUJUAN STANDAR 5

» Rumah sakit menetapkan regulasi tentang isolasi dan


pemberian penghalang pengamanan (barrier precaution) serta
menyediakan fasilitasnya
» Regulasi ditetapkan berdasarkan bagaimana penyakit menular
dan cara menangani pasien infeksius atau pasien
immunosuppressed.
» Regulasi isolasi juga memberikan perlindungan kepada staf dan
pengunjung serta lingkungan pasien
ELEMEN PENILAIAN PCI/PPI 8 6

1. Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan pasien dengan


penyakit menular dan pasien yang mengalami imunitas rendah
(immunocompromised). (R)
2. Rumah sakit menyediakan ruangan untuk pasien yang
mengalami imunitas rendah (immunocompromised) sesuai
dengan peraturan perundang- undangan. (O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN
terhadap penempatan pasien dengan immunocompromised).
(D)
KEBIJAKKAN RUANG ISOLASI (1) 7

1. Untuk melindungi pasien, pengunjung dan staf dari


penyakit menular, pasien yang diketahui atau dicurigai
mengidap penyakit menular diisolasi sesuai dengan
penularan berdasarkan transmisi.
2. Pasien dengan penyakit menular melalui udara dirawat di
ruang terpisah menggunakan sistem kohort di dalam
ruangan dengan ventilasi gabungan (alami + mekanik) +
HEPA filter
KEBIJAKKAN RUANG ISOLASI (2) 8

3. Penempatan pasien imunosupresi dengan hasil


pemeriksaan laboratorium neutrophil ≤ 500 micro per liter,
dilakukan secara kohort untuk melindungi dari risiko
infeksi.
4. Penempatan pasien menular melalui kontak dirawat di
ruang terpisah menggunakan sistem kohort
5. Pasien dengan dugaan emerging infectius disease harus
ditempatkan di ruangan terpisah dari pasien lain
Imunocompromised
» Penyakit Imunocompromised merupakan kasus penurunan 9
ketahanan tubuh dimana faktor penyebab terjadinya penurunan
ketahanan tubuh karena rusaknya fungsi organ limfoid (pabrik
kekebalan) primer maupun sekunder, disebabkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri, mikroplasma, fungi, protozoa, parasit
internal).
» Kondisi abnormal di mana kemampuan seseorang untuk melawan
infeksi menurun
» Keadaan dapat sebagai akibat pengobatan dengan
imunosupresan atau akibat proses penyakit tertentu.
Imunocompromised 10

» Dapat disebabkan oleh proses penyakit, obat-obatan tertentu,


atau kondisi yang hadir saat lahir, neutropenia, adanya
kerusakan pada imunitas seluler dan humoral, perubahan pada
sawar fisik, gizi buruk, adanya obstruksi dan perubahan flora
bakteri.
» Keadaan immunocompromised yaitu gangguan fungsi imunitas
selular dan humoral yang sebenarnya dan dapat berlangsung
cukup lama, adalah sebagai akibat pengobatan dengan
imunosupresan atau pun akibat proses penyakit tertentu
KONDISI PASIEN IMMUNOCOMPROMISED

Karena Penyakit Neoplasma dan Penyakit Hematologik :


Limfoma/Hodgin, Leukemia, Mieloma, Neutropenia, Anemia
Aplastik.

Kerusakan pada imunitas seluler dan humoral : AIDS,


VIRUS Mononukleosis, Rubela, Campak.

Transplantasi organ

Gizi buruk: gizi buruk menyebabkan penurunan


fungsi limfosit dan fagositosis
KONDISI PASIEN IMMUNOCOMPROMISED 12

» Karena tindakan pengobatan: steroid, penyinaran, kemoterapi, imunosupresi.


» Trauma tindakan dan tindakan bedah, luka bakar, splenektomi, anastesi
» Karena Penyakit Metabolik: Enteropati Dengan Kehilangan Protein, Sindrom Nefrotik,
Diabetes Militus.
» Penyakit lain: Lupus eritematosus sistemik, Hepatitis kronis
» Keadaan immunocompromised dapat menjadi invasif, bisa menimbulkan
berbagai penyakit
» Immunocompromised mempunyai resiko yang lebih tinggi terhadap infeksi yang
berasal dari badan sendiri maupun dari luar
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 13

» Older (> 65 Th), children < 5 tahun.


» Underlying cardiopulmonary diseases : COPD, asma,
valvularheart disease. CHF.
» Pregnancy.
» Liver cirosis, CKD,DM.
» Haemathologydisorder, cancer, HIV.
» Neuromuscular disorders
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 14

» Hemato onkologi : pasien risiko tinggi terdapat di bidang


Onkologi/hematologi; kanker dan kemoterapinya secara
langsung dapat merusak sistem imun dan meningkatkan kejadian
infeksi.
» Unit perawatan intensif; pada umumnya pasien di unit ini berisiko
tinggi karena pemakaian antibiotik spektrum luas dan karena
kerusakan pada kulit atau selaput lendir akibat tindakan
anastomosis, trauma, gizi buruk, hipotensi, pengobatan dengan
steroid, dan penggunaan alat invasif
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 15

» Unit transplantasi sumsum-tulang atau organ; saat berlangsungnya


transplantasi dan selama pemulihan, pasien akan mengalami keadaan
immunocompromised yang cukup berat dan lama.
» Pasien HIV dan AIDS; defisiensi imun pada AIDS menyebabkan sekitar 90%
pasiennya setidaknya sekali mengalami infeksi jamur

» Perubahan pada sawar fisik, gangguan sawar fisik kulit, saluran cerna,
saluran kemih, mukosa saluran napas selama kemoterapi atau pun
tindakan invasif akan merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh, spt: kateter intravena atau kateter saluran kemih, alat
intubasi, tempat bekas suntikan, aspirasi sumsum-tulang, ektravasasi atau
operasi
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 16

» Gizi buruk menyebabkan penurunan fungsi limfosit dan fagositosis


seperti halnya kesembuhan sawar kulit dan mukosa.
» Obstruksi pada saluran napas akan meningkatkan risiko infeksi oleh
bakteri anaerob, demikian pula obstruksi pada saluran kemih akan
meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri tertentu.
» Disfungsi susunan saraf pusat Gangguan susunan saraf pusat yang
disebabkan tumor primer otak atau pun oleh metastasis
mengakibatkan gangguan pada mekanisme protektif
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 17

» Pemberian antibiotik dan Jenis bakteri


» Sebagian besar kejadian infeksi disebabkan oleh bakteri yang terdapat
dalam tubuh pasien sendiri.
» Kolonisasi bakteri yang ada dalam saluran napas atau pun saluran cerna
perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini juga bergantung kepada
keadaan neutropenia.
» Dua faktor yang menentukan kolonisasi bakteri ialah penggunaan
antibiotik yang ekstensif dan jenis bakteri atau jamur yang ada di ruang
rawat tertentu seperti unit perawatan intensif atau bangsal onkologi
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 18

» Infeksi superfisial seperti Infeksi jamur superfisial terbatas pada


bagian luar tubuh seperti kulit, rambut, kuku dan selaput lendir
dan merupakan jenis infeksi yang paling sering dijumpai namun
umumnya tidak berat
» Penyakit kulit : erytroderma, penyebabnya biasanya ialah
golongan dermatofit, seperti spesies Microsporum, Trichophyton
Epidermophyton dan Candida. Spesies Candida, khususnya
Candida albicans, merupakan jamur yang sangat patogen pada
manusia
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 19

» Pneumocystis carinii : Anak dan bayi prematur dgn malnutrisi, ,


immunodefisiensi , AIDS
» Cryptosporidium spp : anak dg imunokompromais mengkibatkan diare
berat , bisa menyerang biliary tract, respiratory tract dan konjungtiva
» Cyclospora cayetenensis: Lelah, anoreksi, mual, muntah, mialgia, BB↓,
nyeri perut, flatulen, diare, pasien AIDS, gejala berlangsung >12 mg
» Blastocystis hominis: penyakit blastokistosis dg gejala diare, nyeri perut,
pruritus perianal, flatulence dll
RISIKO TINGGI IMMUNOCOMPROMISED 20

Pneumocystis carinii
1. Anak dan bayi prematur dgn malnutrisi, sakit, tinggal di kediaman
yg padat
2. Anak / bayi yg mengalami imunodefisiensi primer
3. Mendapat terapi imunosupresif
4. AIDS
PENATALAKSANAAN SESUAI STANDAR PPI 21

Ruang
Jenis isolasi : Prinsip PPI
penyakit tekanan
positif
PRINSIP PPI : “KEWASPADAAN ISOLASI”
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan Transmisi 22
•Pengelolaan •Limbah RS :
alkes : kritikal, infeksiun, non
semi kritikal, infeksius, benda •Kontak Langsung & tidak
Non kritikal tajam langsung : MRSA
•Droplet : Avian Flue,
APD : Sarung Meningococcus
KEBERSIHAN
TANGAN : 5
tangan, •Airborne : TBC, Chiken
Masker, Fox
MOMENT & 6
kacamata,
LANGKAH KEWASPADAAN
gaun, sepatu
TRANSMISI

Manajem Pengendalian
en Linen : Lingkungan :
Kotor, dekontaminas
i
Infeksius
•Kesehatan •Penyuntikan
petugas : needle yang aman :
stick injuri dan single use,
obat high allert
immunisasi
RUANG ISOLASI IMMUNOSUPRESI 23

» Desain Ruang Isolasi imunokompromised harus tekanan positif


dengan AC
» Mempunyai anteroom (simpan & memakai APD)
» Ada Magnahelic,Hygrometer &Thermometer (ukur
tekanan,kelembaban & suhu)
» Ada evaluasi tekanan udara berkala dengan tes Asap.
» Standar pintu Isolasi harus kedap terhadap pertukaran udara,
serta ke arah dalam (2 buah)
PENATALAKSANAAN 24

 Penempatan pasien: Isoasi dengan ruangan bertekanan positif


 Penerapan kewaspadaan Standar
 Pembatasan personal : petugas dan pengunjung
 Hygiene sanitasi lingkungan
 Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang
 Multydisiplinary team : tindakan, teraphi
CONTOH TATA LAKSANA PASIEN
IMMUNOCOMPROMISED

Ruang Isolasi Imunitas Menurun (RIIM)

Ruang perawatan khusus , yang


bertekanan positif
PENATALAKSANAAN 26

» Pada RIIM, memiliki tekanan positif, kapasitas pasien 1 orang /kamar kasus
pasie: onkologi, tranplantasi sum sum tulang, stem cel dll
» Pasien tidak tidak perlu ditunggu keluarga
» Pembatasan pengunjung , dapat berkunjung tidak masuk ke dalam ruangan
(disediakan ruang kaca sehingga dapat melihat dari luar)
» Profesional pemberi asuhan “ multydisplinary team” Medis (Onkology),
spesialisai lain yg diperlukan, keperawatan, farmasi, dietisen, dokter gizi klinik,
fisioterapi, IPCn Link, IPCN
» Pemenuhan sarana dan prasarana yg diperlukan
Penerapan kewaspadaan standar: • Baju kerja atau petugas
pencucian mll laundry dan steril,
• Menrapkan HH 5 moment, 6 APD lengkap, tmsk shoe cover
langkah single use setiap kali akan
• Fasilitas, HH ( Hands rub per kontak pasien
bed /Handwash berada di
dlm kamar pasien)
PENGENDALIAN LINGKUNGAN SESUAI STANDAR PPI 28

• Pembersihan lingkungan dengan desinfektan setiap


hari : tempat tidur, dinding, peralatan pasien ( tiang
infus, syringe pump, infussion pump, pation monitoring (
jika terpasang), nach kas,
• Pembersihan lantai ( sapu dan pel ) dg disinfektan
sesuai area critical
PENGENDALIAN LINGKUNGAN SESUAI STANDAR PPI 29

• Penanganan limbah dan benda tajam sesuai


standar
• Bedpan, urinal dipakai 1 x setiap bak/bab,
produksi diukur dan dibuang ke dibuang ke
kloset / spoolhok, bersihkan dg disinfektan ,
pencucian menggunakan diswasher /manual
, keringkan dan penempatan terpisah.
• Dekontaminasi dan sterilisasi instrumen ke
CSSD
PENGENDALIAN LINGKUNGAN SESUAI STANDAR PPI 30

» Pengelolaan linen, laundry dipisahkan infeksius


plastik kuning, non infeksius plastik hitam
» Pencucian di unit laundry, lalu disterilkan, di
stribusi oleh petugas laundry ke RIIM
» Pemberian obat terapi melalui dispensing
» Prinsip penyuntikan yang aman, syringe
disposible dan tidak menggunakan multy dose
PENGENDALIAN LINGKUNGAN SESUAI STANDAR PPI 31

» Pasien mandi dengan sabun yang mengandung


chlorexsidine 2% 2x sehari , atau minimal 1 x sehari
» Makanan / minum pasien harus dari dalam RS, tidak boleh
menambah makanan dari luar RS.
» Jika perlu hangat maka menggunakan Microwive ,
» Baki makanan didisinfeksi alkohol 70% sebelum masuk kemar
pasien.
» Bila pasien ingin buah-buahan lain dari luar RS harus yang
berkulit tebal yang permukaan kulit masih utuh tidak ada
cacat
» Jika menyimpan buah di kulkas, maka buah dicuci terlebih
dahulu, baru dikupas dan diiris sesuai dnga keinginan pasien
PENGENDALIAN LINGKUNGAN SESUAI STANDAR PPI 32

• Penanganan limbah dan benda tajam.


• Pemerosesan peralatan pasien, bedpan(pispot,
urinal) dipakai 1 x setiap bak/bab diukur lali dibuang
ke kloset kamarmandi pasien, dikeluarkan ke
spoolhok dicuci dan dipanaskan di Mesin Autoclave
dry heat 121⁰C yang sudah tersedia di ruang RIIM,
alat set dressing CVL paska di gunakan di kirim Ke
CSSD untuk dikontaminasi samapi sterilisasi.
KESIMPULAN 35

Rumah Sakit menerapkan


pencegahan dan pengendalian
infeksi, untuk dapat melindungi
pasien, tenaga kesehatan,
masyarakat dari penularan penyakit
menular pada pasien
immunocompromised
Dengan penerapan strick
kewaspadaan isolasi , diharapkan
pasien terihindar dari HAIs
36

TERIMA KASIH
Atas perhatian Anda

Anda mungkin juga menyukai