Retensi adalah kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap pelepasan saat fungsi
maupun istirahat (secara vertikal). Faktor- faktor retensi adalah:
1) Undercut
Retensi dari daerah gerong pada jaringan pendukung. Misalnya pada rahang atas di
daerah labial dan tuberositas maksila, pada rahang bawah pada daerah
retromylohioid.
2) Adhesi
Gaya tarik antara molekul yang berbeda jenis, misalnya antara landasan dengan
saliva dan saliva dengan mukosa.
3) Kohesi
Gaya tarik antara molekul yang sejenis, misalnya antara saliva dengan saliva.
Gesekan antara dua permukaan, misalnya antara landasan dengan mukosa, gigi
sandaran dengan gigi buatan, linggir alveolar dengan landasan, landasan pada
daerah interdental (verkeilung), dan antara cangkolan dengan gigi sandaran.
7) Muskular
Retensi dari otot didapatkan pada saat pencetakan sehingga didapatkan hasil tarikan
otot. Otot yang berperan adalah otot pipi, bibir, lidah, dan palatum.
Bekerja pada permukaan zat cair yaitu pada saliva yang berada diseluruh landasan
gigi tiruan.
9) Implan
10) Magnet
11) Gravitasi
Gaya tarik bumi yang sangat menguntungkan untuk gigi tiruan rahang bawah.
Gravitasi didapatkan dengan cara mempertebal landasan gigi tiruan sampai batas
neutral zone (ruang setelah gigi asli dicabut, daya antara otot lidah pipi dan gigi
tiruan berada dalam keadaan seimbang).
13) Cangkolan
cembung gigi tetapi memberikan cukup retensi, sehingga geligi tiruan tidak lepas dari
tempatnya. Bagian basis yang melewati daerah gerong gigi
'gerong' di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Jk n lubang (rongga) di dalam
tanah.