SKRIPSI
OLEH
v
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI PADI DI KECAMATAN KAWAY XVI
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
v
LEMBARAN PENGESAHAN
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Mengetahui
v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal 27 Juli 2012 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
2. Mahrizal, SE ..........................
( Anggota Penguji I )
v
ABSTRAK
Kata Kunci : Luas Lahan, Jumlah Jam kerja, Jumlah Modal dan Produksi Padi
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”, yaitu sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat disusun tanpa adanya
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis dalam kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
2. Bapak / Ibu Dewan Penguji yang terdiri dari Bapak Jamal, SE., M,Si
Salbidah, S.Pd selaku anggota penguji II, dan Ibu Yenny Ertika, SE selaku
3. Ibu Yayuk, EW, SE, M,Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Umar Meulaboh.
v
6. Ayahanda Kamaruddin S.Pd dan ibunda Halimah S.Pd tercinta yang telah
memberikan dukungan moril dan spritual serta do’a restu dan kasih
Hirman dan Maulida terima kasih telah memberi doa dan semangat dalam
Barona dan kawan – kawan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis senantiasa menantikan saran dan kritik yang bersifat
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN TUJUAN ................................................................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi
MOTTO/PERUNTUKAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
1.5. Sistematika Pembahasan.......................................................... 8
v
4.4.1. Uji Parsial (uji-t) ............................................................. 41
4.4.2. Uji Simultan (uji-F) ........................................................ 42
4.4.3. Uji Determinasi (R2) ....................................................... 44
v
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Sampel Penelitia....................................................................................... 27
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Daftar Kuisioner....................................................................................... 48
3. Uji Reliability........................................................................................... 53
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN TUJUAN ................................................................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi
MOTTO/PERUNTUKAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
1.5. Sistematika Pembahasan.......................................................... 8
x
4.4.1. Uji Parsial (uji-t) ............................................................. 41
4.4.2. Uji Simultan (uji-F) ........................................................ 42
4.4.3. Uji Determinasi (R2) ....................................................... 44
x
ABSTRAK
Kata Kunci : Luas Lahan, Jumlah Jam kerja, Jumlah Modal dan Produksi Padi
v
1
I. PENDAHULUAN
Tujuan usaha tani pada prinsipnya sama dengan usaha lainnya, yakni
selama ini dapat dijadikan sebagai acuan. Dalam mengembangkan usaha tani
tersebut salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan adalah peningkatan hasil
wilayah yang ada. Peningkatan hasil produksi pertanian akan dapat meningkatkan
pertanian. Kualitas dan kuantitas yang baik dari produk pertanian yang dihasilkan
dan mutunya, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan kualitas hidup
masyarakat. Oleh karena itu, sumber daya lahan yang tersedia sebagai basis
manusia.
tidak ada bahan-bahan yang memungkinkan untuk melakukan proses produksi itu
2
dan keterampilan dari sumber daya manusia. Dimana semua hal tersebut
Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi
tingkat perkembangan luas panen dan produksi di Aceh Barat mengalami fluktuas
atau naik turun, dimana pada tahun 2008 jumlah produksi 42.392 ton, turun
menjadi 40.145 ton pada tahun 2009, dan naik kembali pada tahun 2010 jumlah
produksi terjadi kenaikan kembali menjadi sebanyak 46.961 ton. Apabila hal
komoditas beras merupakan kebiasaan dan salah satu makanan pokok masyarakat
Indonesia.
Berbicara dalam hal produksi pangan tidak terlepas dari luas lahan tanah
atau lahan sawah yang tersedia dalam kegiatan usaha tanaman padi. Dan sangat
disayangkan pemerintah daerah lalai dalam hal ini, karena kepemilikan tanah
sebagai pilar terpenting kegiatan produksi semakin lama semakin tidak ramah
lahan pertanian untuk pemanfaatan lahan lain mencapai 106 ribu hektar.
Disamping itu, sumber daya lahan yang merupakan sebagai basis kegiatan sektor
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat
strategis dan memiliki peranan yang berbeda dari faktor-faktor produksi lainnya,
Salah satu faktor tenaga kerja sangat menentukan dalam peningkatan produksi
Kabupaten Aceh Barat. Secara topograpi dan geografis Kabupaten Aceh Barat
merupakan daerah yang berpotensi pada sektor pertanian dan wajar kontributor
4
Aceh Barat berasal dari pertanian, baik pertanian tanaman pangan, hortikultura,
petani (usaha rumah tangga tani), agar taraf hidup mereka lebih layak dan mampu
spesipikasi yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dari pada memandang
kebutuhan pangan yang mendasar. Tanaman pangan baik padi maupun palawija
lambat laun mulai ditinggalkan oleh masyarakat, dan beralih terhadap tanaman
perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, dan karet. Alih fungsi lahan pertanian
tanaman pangan padi dan palawija di Kabupaten Aceh Barat mengalami cukup
tinggi, seperti halnya pada tahun 2005 luas lahan sawah seluas 11.032 hektar,
namun pada tahun 2010 telah menyusut menjadi 9.349 hektar artinya telah
mengalami penurunan seluas 1.683 hektar selama 5 tahun (BPS Kabupaten Aceh
Barat, 2010).
masih didukung oleh sektor atau lapangan usaha pertanian, sehingga sebahagian
(HPP), hal ini diharapkan agar tidak terjadinya persaingan harga produksi yang
tidak sehat di pasar, dan untuk menghindari harga yang semena mena oleh
daerah pertanian tanaman padi sawah. Lebih dari 75% petani menjadikan padi
sebagai jenis tanaman utamanya. Karena wilayah Kecamatan Kaway XVI yang
tertinggal dan pernah dijadikan sebagai lumbung beras. Kabupaten Aceh Barat
padi di Kecamatan Kaway XVI secara umum mengalami penurunan. Hal ini
antara lain disebabkan oleh terjadinya penurunan jumlah areal sawah yang tidak
tergarap oleh para petani, serta meningkatnya beban biaya usaha tani yang harus
dikeluarkan oleh petani, dan tidak sesuai dengan jumlah tenaga kerja untuk
Menurunnya luas areal sawah yang digarap oleh petani dikarenakan oleh
beberapan faktor, antara lain peralihan fungsi tanah sawah menjadi areal tanaman
sawah baru jauh lebih kecil dibandingkan peralihan fungsi lahan sawah tersebut
melakukan kegiatan usaha tani padi sawah sehingga banyak lahan sawah yang
tidak tergarap.
oleh faktor tingginya biaya sewa, bibit, dan upah (upah pengolahan tanah, upah
panen, pasca panen dan lain-lain), tingginya harga pemeliharaan dan perawatan
Menurunya motivasi petani untuk melakukan kegiatan usaha tani padi telah
mengakibatkan menurunnya jumlah tenaga kerja usaha tani yang pada akhirnya
diantara petani mengalih profesinya dari petani menjadi tenaga kerja sektor usaha
lainnya, dan berperilaku enggan untuk terus melakukan kegiatan usaha tani,
karena berpola pikir bahwa menjadi petani tidak akan mencapai kesejahteraan
dapat memberbaiki kesejahteraan yang lebih baik dari profesi sebelumnya sebagai
petani.
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Berapa besar pengaruh luas lahan yang ditanam terhadap hasil produksi padi di
Kaway XVI?
c. Berapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap hasil produksi padi di
Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan,
a. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh luas lahan terhadap produksi padi di
b. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh modal terhadap hasil produksi padi
c. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh tenaga kerja terhadap produksi padi
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri dari manfaat
dan sebagai acuan kepada peneliti yang hendak meneliti penelitian yang
serupa.
Secara garis besar sistematika pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi
dalam 5 bab dan setiap bab dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan kebutuhan
dan sampel penelitian, data penelitian, model analisis data, definisi operasional
yang mempengaruhi produksi, pengujian hipotesis, uji parsial (uji-t), uji simultan
kemasyarakatan (social science), ilmu yang mempelajari prilaku dan upaya serta
makro.
berada di daerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis khatulistiwa yang
dua faktor alam lain yang ikut memberi corak pertanian Indonesia yaitu
ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja
11
pada sektor pertanian atau dari produk Nasional yang berasal dari pertanian.
Pentingnya sektor pertanian dapat pula dilihat dari besarnya nilai ekspor yang
berasal dari pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup: (1) Pertanian rakyat
perkebunan rakyat dan perkebunan besar) (3) Kehutanan (4) Peternakan dan (5)
Perikanan (dalam perikanan dikenal lebih lanjut yaitu perikanan darat dan
perikanan laut).
Pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian yang
membahas serta menganalisis pertanian secara ekonomi, atau ilmu ekonomi yang
ekonomi dengan ilmu pertanian. Ilmu ini menjadi satu ilmu tersendiri yang
mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses pembangunan dan
produksi pertanian, hubungan antar faktor produksi, dan produksi itu sendiri.
Analisis juga diterapkan sesudah proses produksi, antara lain mengkaji hubungan
antara produksi dengan kebutuhan yang sangat erat kaitannya dengan harga dan
pendapatan.
ini. Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama yang harus
12
negara berkembang karena sektor ini ditinjau dari berbagai segi merupakan sektor
dalam usaha tani dan dukungan pangan yang kuat bagi masyarakat. Kaidah usaha
tani meliputi prinsip usaha yakni: keuntungan, sementara pangan yang kuat adalah
yang sesuai dengan potensi wilayah. Peningkatan produksi pertanian apabila ingin
pertanian. Kualitas dan kuantitas yang baik dari produk pertanian yang dihasilkan
masyarakat.
sektor pertanian. Sangat relevan apabila visi, misi, tujuan dan strategi
hasil melainkan nyata merupakan suatu usaha produksi. Dalam hal ini akan
menghasilkan hasil yang baik pula dan sebaliknya jika pengelolaanya tidak
berjalan dengan baik maka hasilnya tidak dapat diandalkan. Jika hasil-hasilnya
tersebut sangat baik ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas akan menghasilkan
suatu kepuasan bagi produsen itu sendiri. Dengan demikian dalam produksi
14
lebih besar dari pengorbanan yang diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari segi
sumber-sumber yang telah tersedia sehingga memperoleh suatu hasil yang kualitas
empat golongan yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawanan.
hubungan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan
kegiatan atau aktifitas yang dapat menambah nilai guna dan manfaat barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dari uraian diatas dapat pula diperoleh
pengertian produksi pada usahatani padi secara khusus yaitu suatu proses produksi
Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi
kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap suatu
usaha yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek
dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi dikatakan berada dalam
jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya
(fixed input).
Jangka waktu analisis dalam jangka pendek tersebut suatu usaha tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap biasanya adalah modal seperti mesin dan peralatannya, bangunan,
(variable input) misalnya adalah tenaga kerja. Dalam jangka panjang semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap
Menurut (Daniel, 2002), Hubungan fisik antara output dan input pertanian
seringkali tidak dapat menggambarkan secara langsung fenomena yang ada.
Pada dasarnya fungsi produksi adalah pola hubungan yang menunjukkan
respon output terhadap penggunaan input. Contoh produksi padi tergantung
16
TPP
40
30
20
10 APP
0 125
MPP
dan tingkat produksi yang dihasilkan. Jadi fungsi produksi adalah suatu
suatu output yang lebih tinggi tanpa menggunakan input yang lebih banyak, dan
suatu perusahaan tidak bisa menggunakan lebih sedikit input tanpa mengurangi
tingkat outputnya.
dan dianggap penting adalah telaahan fungsi produksi ini. Hal tersebut disebabkan
faktor produksi (input) dan produksi (output) secara langsung dan hubungan
antar variabel penjelas. Secara matematis, hubungan ini dapat dijelaskan dan
dapat diketahui dan sekaligus hubungan X1, X2,… Xn juga dapat diketahui.
dalam proses produksi seperti penggunaan tanah (lahan), tenaga kerja, modal,
18
sarana produksi, dan pengelolaan. Oleh karena itu, perkembangan usahatani atau
tersebut.
2.4.1. Lahan
Luas lahan adalah merupakan luas lahan pertanian atau areal tanaman yang
tanaman yang sudah tua atau yang tidak menghasilkan lagi atau bagian tanaman
yang belum berbuah atau yang baru ditanam. Luas lahan menghasilkan adalah
mengeluarkan hasil. Luas lahan menghasilkan pada satu periode (jangka waktu)
tertentu adalah tergantung kepada keputusan untuk menanam pada masa lalu.
Luas panen adalah luas tanah yang mampu menghasilkan hasil panen. Luas
panen di sini adalah mencakup semua luas tanah atau lahan yang mampu
pertanian pada dasarnya berlangsung pada sebidang tanah atau lahan karena
dalam tanah tersebut terjadi proses kimia, proses kehidupan biologi dan fisika
yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman atau budi daya tanaman. Dalam
tunjangan mekanis sebagai tempat tanaman tegak dan tumbuh, penyedia unsur
hara dan air, dan lingkungan tempat akar atau batang dalam tanah melakukan
aktivitas fisiologinya.
Lahan termasuk dalam modal tetap dan merupakan salah satu faktor
produksi yang sangat berperan dalam setiap usaha yang dilakukan. Menurut
pabrik hasil-hasil pertanian yaitu dimana tempat produk itu berjalan dan darimana
Jumlah produksi ditentukan oleh keadaan lahan usaha tani yang meliputi
kualitas (kesuburan) dan kuantitas (luas lahan). Kualitas dan kuantitas lahan
hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan lahan yang kurang subur. Pada
lahan-lahan yang tingkat kesuburannya sama namun luas lahan yang diusahakan
produksi. Sifat khusus tersebut diantaranya luasnya relatif tetap atau dianggap
sebagai modal untuk usahatani tetapi dipakai sebagai alat mencari kredit atau
hasil produksi karena jasanya dalam produksi itu. Pembayaran atas jasa produksi
salah seorang penulis terkemuka dalam soal sewa tanah dengan teorinya mengenai
sewa tanah differensial, dimana ditunjukkan bahwa tinggi rendahnya sewa tanah
adalah disebabkan oleh kesuburan tanah, makin subur tanah makin tinggi sewa
tanah.
20
sebuah simpulan mengenai tanah sebagai komponen hidup dari lingkungan yang
sangat penting terutama bagi hidupnya tumbuhan bahan pangan. Karena tanah
merupakan salah satu usaha pada bidang pertanian yang memiliki kandungan
beberapa faktor penting lainnya. Oleh sebab itu luas panen atau sering disebut luas
tanah yang mampu memberikan hasil panen atau produktivitas pertanian sebagai
sawah merupakan fasilitas utama dalam penanaman padi. Adapun lahan sawah
yaitu:
1. Lahan Sawah
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak petak dan dibatasi oleh
ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah
tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi, Iyuran
pengairan dari sistem irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringan-
Lahan Sawah Tak Berpengairan (Non Irigasi) yaitu lahan sawah yang tidak
memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantuing pada air alam seperti :
air hujan, pasang surutnya air sungai/laut, dan air rembesan. Lahan sawah non
tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
Lahan lebak adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi
Lahan sawah polder adalah lahan sawah yang terdapat didelta sungai yang
Tenaga kerja adalah pengertian tentang potensi yang terkandung dalam diri
manusia yang dikaitkan dengan perdagangan di berbagai kegiatan atau usaha yang
atau tenaga kerja. Yang biasa disebut sebagai tenaga kerja pada dasarnya adalah
penduduk pada usia kerja (15-64 tahun), dan dapat pula dikatakan bahwa tenaga
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting
disamping sumber alam, modal, dan teknologi. Ditinjau dari segi umum
menghasilkan barang dan jasa dan mempunyai nilai ekonomi yang dapat berguna
bagi kebutuhan masyarakat, secara fisik kemampuan bekerja diukur dengan usia.
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan
memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan usaha pertanian. Jumlah kerja
tenaga kerja yang tersedia dan dicurahkan dalam kegiatan usaha pertanian maka
jumlah produk yang dihasilkan semakin besar yang akan berdampak pada
a. Curahan Kerja
Menurut Rahim dan Diah (2008), penggunaan tenaga kerja dapat dinyatakan
sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah besarnya tenaga kerja
efektif yang dipakai. Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam Hari Orang
tenaga kerja adalah satu HOK atau sama dengan satu hari kerja pria (HKP), yaitu
23
jumlah kerja yang dicurahkan untuk seluruh proses produksi yang diukur dengan
daerah penelitian. Hasil konversinya adalah satu hari pria dinilai sebagai satu hari
kerja pria (HKP) dengan delapan jam kerja efektif per hari.
Bidang usaha tani, tenaga kerja dibedakan atas dua macam yaitu menurut
sumber dan jenisnya. Menurut sumbernya tenaga kerja berasal dari dalam
keluarga dan tenaga kerja dari luar keluarga. Sedangkan menurut jenisnya
bekerja yang dikenal tenaga kerja pria, wanita, dan anak-anak. Penggunaan tenaga
kerja dalam keluarga dan luar keluarga dipengaruhi oleh skala usaha yang
dilakukan, semakin besar skala usaha maka penggunaan tenaga kerja cenderung
semakin meningkat.
standarisasi satuan tenaga kerja yang biasanya disebut dengan “Hari Kerja Pria”
atau HKP. Namun, tidak selamanya penambahan dan pengurangan tenaga kerja
tetapi kualitas dari tenaga kerja lebih baik maka dapat mempengaruhi produksi.
oleh (a) umur, (b) tingkat pendidikan, (c) pengalaman, (d) faktor alam seperti
Petani selalu berusaha untuk memperoleh hasil taninya yang baik, dalam hal
ini petani juga harus berusaha mempunyai keahlian dalam produksi pertaniannya,
keahlian ini yang disebut dengan skill yang merupakan syarat mutlak dari
keterampilan agar satu sama lainnya menambah pendapatan yang lebih besar dan
berkembang dengan baik. Oleh karena itu, keterampilan sangat penting dalam
tenaga kerja sektor pertanian masih didominasi oleh tenaga kerja yang mengolah
2.4.3. Modal
Modal dalam pengertian ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-
sama faktor produksi lahan dan tenaga kerja digunakan untuk menghasilkan suatu
barang baru atau hasil pertanian dalam suatu proses produksi. Sedangkan modal
merupakan bentuk kekayaan berupa uang tunai ataupun barang yang akan
alat-alat produksi dan sarana produksi pertanian lainnya seperti pupuk, bibit, dan
obat-obatan (Mubyarto,2002).
Modal menurut sifatnya dibedakan menjadi modal tetap (fixed cost) yaitu
modal yang tidak habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti tanah,
bangunan dan alat pertanian. Sedangkan modal bergerak (variable cost) yaitu
modal yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi seperti uang tunai yang
dibayarkan kepada tenaga kerja. Sumber modal petani bisa berasal dari petani itu
maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah; luas lahan, jumlah
modal, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi padi di
BAB III
METODE PENELITIAN
cenderung tidak terhingga, maka populasi dalam penelitian ini termasuk populasi
infinit, dimana yang menjadi populasi adalah seluruh petani yang ada dalam
populasi. Sedangkan sampling adalah suatu cara pendataan yang mencakup semua
elemen yang ada di dalam sampel. Dengan demikian data yang dikumpulkan
dalam penelitian bersumber dari sejumlah petani yang menjadi sampel dengan
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 rumah tangga petani padi
petani untuk menjadi sampel penelitian. Distribusi sampel adalah sebagai berikut :
26
27
Tabel III – 1
Sampel Penelitian
Populasi Persentase Sampel
No Desa/Gampong
(KK) (%) (KK)
1. Beuregang 199 15,08 30
2. Alue Tampak 198 15,15 30
3. Meunasah rambot 134 22,39 30
4. Tepin Panah 134 22,39 30
5. Peunia 102 24,99 30
JUMLAH 767 100,00 150
Model dasar yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
sebagai berikut :
Y = A Kα Lβ
ini diperoleh Model Regresi Non Linier (Cobb-Douglas) guna melihat pengaruh
luas lahan, jumlah jam kerja dan jumlah biaya terhadap jumlah hasil produksi
padi, model regresi tersebut di transformasi menjadi linier adalah sebagai berikut :
29
dimana :
α = Konstanta
µ = Variabel pengganggu
regresi tersebut di atas, penulis menggunakan alat bantu software komputer, yaitu
program SPSS.
Semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel bebas
a. Jumlah Hasil Produksi (JHP) atau disebut juga variabel terikat, didefinisikan
sebagai jumlah keseluruhan hasil produksi padi yang diperoleh keluarga petani
padi di kecamatan Kaway XVI untuk satu kali musim panen yang dihitung
b. Luas Lahan (LL) atau tersebut sebagai variabel bebas, didefinisikan bahwa
petani padi di kecamatan Kaway XVI yang dipergunakan untuk menanam padi
dalam satu kali musim tanam yang dihitung dalam satuan haktar (Ha).
30
c. Jumlah Jam Kerja (JTK), atau tersebut sebagai variabel bebas, didefinisikan
bahwa keseluruhan jam kerja yang bekerja sebagai tenaga kerja (baik tenaga
kerja dari anggota keluarga sendiri maupun orang lain) yang mengerjakan
usaha tani padi di kecamatan Kaway XVI dalam satu kali musim tanam yang
d. Jumlah Modal (JM), atau tersebut sebagai variabel bebas, didefinisikan bahwa
(Pupuk dan obat-obatan), biaya sewa peralatan dan biaya pengadaan bibit
untuk menghasilkan padi dalam luas lahan tertentu selama satu kali musim
berada dalam daerah H0 ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
statistik diterima dalam daerah dimana H0 diterima. Untuk menguji validitas hasil
estimasi dari regresi digunakan uji koefisien Determinasi R2, uji F dan uji t.
variasi kemampuan variabel bebas (luas lahan, jumlah tenaga kerja dan
R2 1
ui 2
Yi 2
31
R 2 /(k 1)
F
(1 R 2 ) /(n k )
adalah :
Produksi padi.
Ha (hipotesis alternatif).
b. Membandingkan nilai uji F dengan nilai F tabel, bila nilai uji F lebih
adalah :
sosial ekonomi petani masyarakat petani padi sawah di Kecamatan Kaway XVI
yang dijadikan sebagai sampel penelitian sebanyak 150 orang. Adapun cakupan
Ditinjau dari segi umur, jenis kelamin dan status perkawinan petani padi
Tabel IV – 2
Karakteristik Responden menurut Umur, Jenis Kelamin dan Status Perkawainan
dari segi umur jumlah kepala keluarga petani yang paling banyak adalah yang
sedikit adalah yang berumur di atas 55 tahun, yaitu 4 orang (2,67%), yang
Selanjutnya karakteristik responden dari segi jenis kelamin terdiri dari jenis
dari segi ini dapat dijelaskan bahwa di Kecamatan Kaway XVI petani yang
terdapat sebanyak 144 orang (96,00%) yang berstatus kawin, sedangkan jumlah
petani responden yang berstatus duda sebanyak 4 orang (2,67%) dan yang
lain atau pekerjaan sampingan, dan jumlah tanggungan keluarga berdasarkan hasil
Tabel IV – 3
Karakteristik Responden Menurut Pendidikan, Pekerjaan Sampingan,
dan Jumlah Tanggungan Keluarga
Hasil kuisioner dalam tabel IV-3 dari segi pendidikan ternyata terdapat 6
sebanyak 11 orang (19,33%), yang hanya tamat sekolah dasar sebanyak 29 orang
petani responden di Kecamatan Kaway XVI yang dapat diklarifikasi secara umum
adalah sangat banyak, akan tetapi yang benar-benar dapat dianggap sebagai
yaitu 48 orang (32,00%), baik menyadap karet milik sendiri maupun menyadap
karet orang lain dengan sistem bagi hasil. Jumlah responden yang melakukan
pekerjaan sampingan sebagai peternak besar (kerbau dan sapi) sebanyak 12 orang
sebagai pedagang kecil (dagang pengumpul hasil bumi dan kios kelontong
Dilihat dari segi jumlah tanggungan keluarga, umumnya para petani padi
kepala keluarga petani di Kecamatan Kaway XVI sebesar 2.461 kilogram atau
sekitar 2,46 ton setiap kali produksi. Jumlah hasil produksi paling sedikit
diperoleh sebesar 845 kg, dan jumlah hasil produksi padi paling banyak diperoleh
sebesar 4.800 kilogram atau sebesar 4,8 ton setiap kali panen. Jumlah hasil
yang digunakan seperti, luas lahan yang ditanami, jumlah jam kerja yang
digunakan, jumlah modal yang digunakan untuk pupuk dan obat-obatan serta
Dilihat dari luas lahan yang ditanami oleh petani padi sawah di Kecamatan
Kaway XVI, maka secara rata-rata menggarap lahan seluas 13.624 meter persegi.
Luas lahan paling sedikit yang digarap oleh petani seluas 6.400 meter persegi, dan
Selanjutnya dilihat dari jumlah jam kerja yang menggarap luas lahan yang
kerja sebanyak 4 orang, dimana jumlah jam kerja paling sedikit yang digunakan
sebanyak 2 orang dan paling banyak sebanyak 6 orang. Dari jumlah jam kerja
yang digunakan dapat menjelaskan jumlah hari orang kerja rata-rata yang
Sedangkan dari segi jumlah modal yang dikeluarkan oleh keluarga petani
untuk memodal kegiatan usaha tani padi sawah rata-rata sebesar Rp. 2.363.200,-.
Jumlah modal paling sedikit yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.200.000,-, dan
jumlah modal paling besar sebesar Rp. 4.000.000,-. Dari jumlah modal yang
38
dikeluarkan tersebut terutama terdiri dari modal untuk mengolah tanah yang
mencapai Rp. 1.500.000,- per haktar, modal untuk membeli pupuk dan obat-
obatan yang juga mencapai Rp. 1.250.000,- per haktar. Untuk lebih jelasnya data
jumlah hasil produksi padi dan jumlah penggunaan input variabel dalam
di atas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Sedangkan data selengkapnya dapat
Tabel IV – 4
Jumlah Hasil Produksi, Luas Lahan, Jumlah Jam kerja, dan Jumlah Modal
Produksi Padi Petani Kecamatan Kaway XVI.
Jumlah Jumlah Jumlah
No. Uraian
Minimum Maksimum Rata-rata
1. Hasil Produksi (Kg) 845 4.800 2.461
2. Luas Lahan (M2) 6.400 24.000 13.624
3. Jumlah Jam Kerja (Org) 4,50 11,25 9,00
4. Modal (Rp) 1.200.000 4.000.000 2.363.200
Sumber : Hasil Kuisioner (diolah), 2012
XVI adalah luas lahan, jumlah jam kerja, dan jumlah modal yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produksi padi. Ketiga faktor tersebut dianggap sebagai input
Selanjutnya ketiga variabel tersebut diukur secara rata-rata dari jumlah input
pengaruh faktor luas lahan, jumlah jam kerja, dan jumlah modal terhadap jumlah
Tabel IV – 5
Hasil Analisis Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Jam kerja, dan Jumlah Modal
Terhadap Hasil Produksi Padi Petani Kecamatan Kaway XVI.
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.624 .543 -6.678 .000
X1 .273 .045 .321 6.114 .000
X2 .122 .035 .130 3.525 .001
X3 .578 .058 .557 9.962 .000
Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian, 2012
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana terlihat pada tabel di atas, maka
sebagai berikut :
input produksi (luas lahan, jumlah jam kerja, dan jumlah modal) tidak digunakan
oleh keluarga petani, maka jumlah hasil produksi padi yang yang diperoleh petani
masih minus sebesar -3,624 kilogram. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah hasil
produksi padi pada saat luas lahan, jumlah jam kerja dan jumlah modal sama
dengan nol.
40
perubahan jumlah hasil produksi bila terjadi perubahan luas lahan. Jika luas lahan
bertambah seluas 1 meter persegi, maka hasil produksi padi akan bertambah
terjadi pengurangan luas lahan seluas 1 meter persegi akan terjadi penurunan hasil
produksi sebesar 0,273 kilogram dari sebelumnya. Keadaan ini terjadi apabila
tidak terjadi perubahan jumlah penggunaan jam kerja dan perubahan jumlah
modal.
keluarga petani melakukan perluasan areal sawah, maka akan diikuti oleh
peningkatan jumlah hasil produksi bila terjadi peningkatan jumlah jam kerja yang
digunakan oleh petani. Jika jumlah jam kerja bertambah sebesar satu orang, maka
hasil produksi padi akan bertambah sebanyak 0,122 kilogram dari sebelumnya.
Sebaliknya jika terjadi pengurangan jumlah jam kerja sebesar satu orang akan
Keadaan ini terjadi apabila luas lahan dan jumlah modal yang dipergunakan oleh
peningkatan jumlah hasil produksi bila terjadi peningkatan jumlah modal yang
digunakan oleh keluarga petani. Jika jumlah modal bertambah sebesar Rp. 1,-,
maka hasil produksi padi akan bertambah sebanyak 0,578 kilogram dari
sebelumnya. Sebaliknya jika terjadi pengurangan jumlah jam kerja sebesar Rp. 1,-
, maka akan terjadi penurunan hasil produksi sebesar 0,578 kilogram dari
sebelumnya. Keadaan ini akan terjadi apabila luas lahan dan jumlah jam kerja
keluarga petani melakukan tambah modal, maka akan diikuti oleh meningkatnya
Untuk menguji hipotesis, apakah ada pengaruh faktor luas lahan, jumlah
jam kerja, dan jumlah modal terhadap jumlah hasil produksi padi keluarga petani
di Kecamatan Kaway XVI. penulis menggunakan model uji parsial (uji-t), uji
lahan (X1), faktor jumlah jam kerja (X2), dan faktor jumlah modal (X3) secara
XVI. Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) untuk regresi linear berganda
dalam penelitian ini sebagaimana telah disajikan dalam Tabel IV-5 masing-
a. Faktor luas lahan (X1), faktor ini memperoleh nilai Standardized Coefficients
Beta sebesar 0,321 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 6.114
> ttabel 0,6761. Hasil perbandingan kedua nilai t tersebut menyimpulkan bahwa
faktor luas lahan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
b. Faktor jumlah jam kerja (X2), faktor jumlah jam kerja diperoleh nilai
Standardized Coefficients Beta sebesar 0,130 dengan nilai signifikan 0,001 >
0,05 dan nilai thitung 3,525 > ttabel 0,6761. Hasil perbandingan kedua nilai t
yang positif dan signifikan terhadap jumlah hasil produksi padi di Kecamatan
Kaway XVI.
c. Faktor jumlah modal (X3), faktor jumlah modal memperoleh nilai Standardized
Coefficients Beta sebesar 0,557 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai
thitung 9,962 > ttabel 0,6761. Hasil perbandingan kedua nilai t tersebut
dan signifikan terhadap jumlah hasil produksi padi di Kecamatan Kaway XVI.
lahan (X1), faktor jumlah jam kerja (X2), dan faktor jumlah modal (X3) secara
bersamaan atau serentak terhadap jumlah hasil produksi padi (Y) di Kecamatan
a. Jika Ho : b1, b2, b3, = 0, artinya faktor luas lahan (X1), faktor jumlah jam kerja
(X2), dan faktor jumlah modal (X3), tidak berpengaruh terhadap jumlah hasil
b. Jika Ha : b1, b2, b3, ≠ 0, artinya faktor jumlah jam kerja (X2), dan faktor jumlah
Kaway XVI.
Kriteria pengujian hipotesis uji simultan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Jika Ho diterima atau Ha ditolak apabila nilai Fhitung < Ftabel pada =5%.
b. Jika Ho ditolak atau Ha diterima apabila nilai Fhitung > Ftabel pada =5%.
Tabel IV-6
Hasil Uji Simultan (Uji F) Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Jam kerja, dan Jumlah
Modal Terhadap Hasil Produksi Padi Petani Kecamatan Kaway XVI.
Berdasarkan hasil uji simultan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel dan nilai signifikan lebih kecil dari =0,05,
dimana Fhitung 531.791 > Ftabel 2,666 dengan nilai signifikan 0,000 < =0,05.
Berdasarkan hasil perbandingan nilai Fhitung dan Ftabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa faktor luas lahan (X1), faktor jumlah jam kerja (X2), dan faktor jumlah
modal (X3), yang digunakan oleh keluarga petani di kecamatan Kaway XVI
44
produksi.
seberapa besar persentase faktor luas lahan, jumlah jam kerja, dan jumlah modal
Tabel IV – 7
Interval dan Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi
besaran persentasi faktor luas lahan, jumlah jam kerja dan jumlah modal yang
digunakan oleh keluarga petani di Kecamatan Kaway XVI terhadap jumlah hasil
produksi padi dengan menggunakan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2) sebesar
0,914 atau sebesar 91,40%. Besaran kofisien determinasi tersebut termasuk dalam
kategori interval 0,80 – 1,000, yang berarti faktor luas lahan, jumlah jam kerja dan
Barat.
45
5.1. Simpulan
usaha taninya masih menggunakan jam kerja yang terdiri dari anggota
2. Hasil produksi padi yang diperoleh masih rendah bila dibandingkan dengan
luas lahan yang dipergunakan untuk menanam padi. Penggunaan jam kerja
mungkin, sehingga produktifitas hasil produksi dari segi modal masih rendah.
3. Hasil produksi padi petani di Kecamatan Kaway XVI sebesar 94,20 persen
dipengaruhi oleh faktor luas lahan, jumlah jam kerja, dan faktor jumlah modal.
jam kerja, dan jumlah modal untuk mengusahakan usaha penanaman padinya.
5. Faktor luas lahan. Jumlah jam kerja, dan faktor jumlah modal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap jumlah hasil produksi padi yang dihasilkan oleh
keluarga petani di Kecamatan Kaway XVI, baik secara parsial maupun secara
simultan.
46
5.2. Saran
terhadap jumlah hasil produksi padi, akan tetapi produktivitasnya sangat besar
dipengaruhi oleh faktor jumlah modal yang digunakan, maka disarankan agar
modal seperti untuk membeli bibit, pupuk dan obat-obatan akan memberikan
2. Faktor jumlah jam kerja ada baiknya dikurangi, karena dengan jumlah yang
sudah ada tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap peningkatan hasil
produksi. Menambah jumlah jam kerja meskipun anggota keluarga sendiri akan
3. Usaha memperluas areal atau menambah luas sawah yang digarap masih
produksi. Akan tetapi upaya memperluas lahan sawah tidak dibarengi dengan
menambah jumlah jam kerja, sedangkan jumlah modal masih bisa dilakukan
penambahan.
4. Kepada pemerintah Daerah atau dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Aceh Barat dapat memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk
bantuan bibit dan mencetak sawah baru. Karena dengan bantuan ini akan
DAFTAR PUSTAKA
BPS, 2010. Aceh Barat Dalam Angka. BPS Aceh Barat, Meulaboh
Nasution, S. H., H.B Tarmizi, dan Syahrir M.M, 2006. Teori Ekonomi Mikro.
Medan : USU Press.
Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat. 2007. Pedoman Praktis Penggunaan
Eviews dalam Ekonomitrika. Medan: USU Press.
Suhartati, T., dan M. Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Dengan
Beberapa Bentuk Fungsi Produksi. Bandung : Salemba Empat
SKRIPSI
OLEH
SKRIPSI
OLEH
ii
ABSTRAK
Eko Heri Saputra Pengaruh Keberadaan Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha
(Koppas Binus) terhadap Pendapatan UKM Di Kabupaten Aceh Barat Dibawah
bimbingan Alisman dan Sri Hanum.
Kata Kunci : Koppas Binus, Pedagang Pasar, Bina Usaha, Pendapatan dan
UKM.
iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Mengetahui,
iv
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
2. Alisman, SE ................................
(Anggota Penguji I)
Ekonomi Pembangunan
v
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
vi
MOTTO DAN PERUNTUKAN
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya
“Hidup adalah pilihan dan keputusan yang terbaik adalah keputusan yang memberi
(Penulis)
Alhamdulillah…………….
Kupersembahkan karya tulisan ini untuk ibundaku tersayang
Berkat do’a dan usahamu yang tak pernah mengenal lelah,letih dan tidak
pernah meminta balas jasa dalam membimbing dan mendidikku, Cuma hanya
mengharapkaan cita-cita yang selama ini ku impimpikan dapat terwujud.
Inilah karya tulisku yang dapat membuat ibu sedikit bahagia
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji dan syukur kepada sumber dari suara-
suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu pengetahuan, Sang Maha Cahaya,
Penabur cahaya ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah , Tuhan
pemilik alam semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, Allah SWT.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
sahabatnya yang tercinta, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar. Adapun
judul dari skripsi ini ialah : “Pengaruh Keberadaan Koppas Binus (Koperasi
Penulis menyadari bahwa tanpa ada dukungan dari semua pihak, maka
skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan yang sama
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu :
1. Bapak Alisman, SE. selaku dosen pembimbing ketua dan Ibu Sri Hanum, SE.
viii
2. Bapak Abd. Jamal, SE., M.Si, Bapak Alisman SE., Ibu Sri Hanum, SE dan
Bapak Drs. H.Moenawar Iha.MM. selaku dosen penguji yang telah banyak
3. Ibu Yayuk EW,SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Umar.
5. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ibunda sebagai sumber kehidupan,
mendidik penulis, serta memiliki peran sangat penting dan tak terhingga,
menggambarkan semuanya.
moril maupun materil serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan
dalam setiap derap langkahku. Saran penulis buat adinda serta keponakan-
langit, berusahalah dan berdoa kepada Allah, semangat dalam meraih cita-cita,
ix
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
semua.
Kebanggaan besar bagi penulis, apabila skripsi ini dapat menjadi salah satu
peneliti, masyarakat dan usaha kecil menengah, serta para para pengambil
keputusan. Di balik itu semua penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat memberi manfaat serta dapat memotivasi kita untuk terus
maju dalam membangkitkan perekonomian Aceh yang tercinta ini untuk kita
semua.
x
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
1.4.1. Manfaat Teoritis................................................................ 4
1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................. 5
1.5 Sitematika Pembahasan ............................................................... 5
xi
3.3 Model Analisis Data ..................................................................... 23
3.4 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 25
3.5 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 26
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
5. Coeffesients ............................................................................................. 34
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
I PENDAHULUAN
Aceh khususnya Meulaboh akan menjadi daerah yang handal dan mandiri dalam
dalam zona sub sistem-bagian dari sistem-swasta dan BUMN, dengan kedudukan
yang tidak sederajad. Karena berada dalam posisi sub sistem, koperasi di Aceh
kecil lain yang ada di sekitarnya, sedikit banyak nya keberadaan kopersi dimanapun
para pedagang kecil khususnya mampu bergerak lebih maju dalam hal penjualan
produk, bagaimana menghadapi persaingan saat ini. sangatlah penting apabila yang
mengatas namakan koperasi ikut andil dalam hal kepedulian terhadap masalah yang
di rasakan oleh angota atau para peminjam modal dari pada koperasi itu sendiri,
bukan hanya sekedar meminjamkan saja tapi juga turut memajukan usaha mereka
yaitu konsistensi terhadap nilai, prinsip dan tujuan koperasi itu sendiri.
suatu anugrah bagi para usahaan kecil atau pedagang kecil yang ada di kabupaten
Aceh Barat. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi
Pedagang pasar Bina Usaha) sangat penting sekali bagi para anggotanya karena
dengan pemberian kredit ini maka koperasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi para anggotanya. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus
3
merupakan sumber pendapatan utama bagi Koperasi Bina Usaha karena dengan
kegiatan pemberian kredit maka Koppas Binus akan memperoleh suatu penghasilan
sehingga semakin besar kredit yang diberikan maka semakin besar pula koperasi ini
diberikan oleh Koppas Binus kepada anggota selain membantu untuk para anggota,
usaha ini bertujuan untuk mendapatkan laba atau dalam koperasi dikenal dengan
Surat Hasil Usaha (SHU) yang diinginkan. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
beragam, berdasarkan kebutuhan pihak yang membutuhkan. Hal ini juga yang
Sebab apabila sedikit saja kelonggaran ataupun kesalahan yang tidak disengaja,
tahun KOPPAS BINUS Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2010- 2012 dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 1
Jumlah Pengeluaran Pinjaman Koppas Binus
Tahun 2010-2012
No Tahun Jumlah Pengeluaran Pinjaman
1 2010 Rp. 899.000.000
2 2011 Rp. 1.472.000.000
3 2012 Rp. 1.219.000.000
Total Rp. 3.590.000.000
Sumber : Koppas Binus Aceh Barat (Diolah Juli 2012)
4
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dan diperoleh dari hasil penelitian ini
Manfaat penelitian bagi penulis adalah penambah wawasan bagi penulis dan
Kabupaten Aceh Barat dan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan
menyusun berbagai kajian literatur untuk menjadikan suatu wacana baru kedepan.
dan pengetahuan untuk pihak akademik baik secara langsung maupun tidak
langsung bagi perpustakaan fakultas ekonomi, serta sebagai bahan acuan untuk
Manfaat praktis dari penelitian ini khususnya bagi Koppas Binus atau bagi
pihak lainnya yaitu sebagai informasi dan arahan yang baik, sehingga akan
Kabupaten Aceh Barat. dan pihak lainnya yang berkaitan. Dengan adanya penelitian
ini, maka Peneliti dapat mengetahui seberapa besar dampak Koppas Binus
Penelitian ini terdiri dari bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang masalah penyebab, rumusan masalah, tujuan dari penelitian
Bab dua berisi tentang Landasan Teori dari penelitian yang berjudul
Bab tiga berisi tentang ruang lingkup penelitian yang didalamnya mengenai
jenis dan sumber data serta pengumpulan data, model analisis data, definisi
Bab empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya dijelaskan
saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis
demoktaris. Pengertian dari koperasi menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan
ekonomi para angotanya melalui suatu perusahaan bersama.” (2007:4) Jadi koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yaitu:
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
8
di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha
atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi,
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
dikoperasi dan kemudian oleh koperasi dipinjamkan kembali kepada anggota yang
dananya pada masyarakat luas. Di samping itu juga memuat ketentuan untuk
bagi usaha anggota dan usaha koperasi sangat menentukan kelangsungan hidup
koperasi dan usaha anggota yang bersangkutan. Dalam menjalankan kegiatan usaha,
keberadaan modal sangat penting bagi koperasi. Karena tanpa modal koperasi tidak
sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada
para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai
lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
a. Badan Pemerintah
b. Perbankkan
c. Lembaga Swasta lainnya”
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dengan kewajiban yang ada dan tidak merupakan ukuran nilai jual.
bentuk penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman, misalnya
bagi peminjam yang tidak pernah lalai dalam memenuhi kewajibannya. Keuntungan
akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin
10
besar pinjaman maka pembagian keuntungannya pun akan semakin besar pula,
pemberian pinjaman kepada anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar
12% per tahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu
terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih
profitabilitas suatu perusahaan. Berdasarkan manajemen modal kerja ini, para analis
atau investor dapat menilai kinerja suatu perusahaan efektif atau efisien dalam
11
menumpuk di gudang, maka hal tersebut dapat terlihat pada meningkatnya jumlah
modal kerja.
Modal kerja itu sendiri terbagi dua, yaitu, modal kerja kotor (gross working
capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah
jumlah aset lancar yang dijadikan oleh perusahaan sebagai modal untuk membiayai
Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005:6), ada tiga kebijakan tentang modal
kerja, yaitu:
1. Modal kerja yang lebih dikenal dengan modal kerja kotor yaitu modal kerja
yang kerja yang terdiri dari aset lancar yang digunakan dalam aktivitas operasi
perusahaan.
2. Modal kerja bersih yaitu selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar.
3. Modal kerja bersih operasional (Net Working Capital/NOWC) yaitu selisih
antara aset lancar operasional dengan kewajiban lancer operasional. Pada
umumnya, NOWC itu terdiri dari kas, piutang usaha, persediaan, dan hutang
dagang.
pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih
bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
bunga, dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang
berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income
meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun
yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil
dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi
yang terjadi.
Kecil dan Menengah (UKM). Pendefinisian ini antara lain oleh Badan Pusat
1. Badan Pusat Statistik (BPS) : UKM adalah perusahaan atau industri dengan
pekerja antara 5 – 19 orang.
2. Bank Indonesia (BI) : UKM adalah perusahaan atau industri dengan
karakteristik berupa; (a) modal kurang dari 20 juta rupiah; (b) untuk satu
putaran usahanya hanya membutuhkan dana 5 juta rupiah; (c) memiliki asset
maksimal 600 juta rupiah di luar tanah dan bangunan; (d) omzet tahunan ≥ 1
miliar rupiah.
3. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Undang-Undang No. 9
Tahun 1995) : UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional, dengan kekayaan bersih 50 juta – 200 juta rupiah (tidak termasuk
13
tanah dan bangunan tempat usaha) dan omzet tahunan ≥ 1 miliar rupiah; dalam
Undang-Undang No. 20 tahun 2008 dengan kekayaaan bersih 50 juta – 500 juta
rupiah dan penjualan bersih tahunan 300 juta – 2,5 miliar rupiah.
4. Kementerian Perindustrian :
a. Perusahaan memiliki aset maksimum 600 juta rupiah di luar tanah dan
bangunan.
b. Perusahaan memiliki modal kerja di bawah 25 juta rupiah.
5. Kementerian Keuangan : UKM adalah perusahaan yang memiliki omzet
maksimum 600 juta rupiah per tahun an atau aset maksimum 600 juta rupiah
diluar tanah dan bangunan.
6. Kementerian Kesehatan : perusahaan yang memiliki penandaan standar mutu
berupa Sertifikat Penyuluhan (SP), Merk Dalam Negeri (MD), dan Merk Luar
Negeri (ML).
seperti keamanan dan hak pekerja lainnya. Sementara tujuan kedua lebih pada
masing lembaga, namun kalangan yang terlibat dengan kelompok UKM seperti
yang akurat dan konsisten, mengukur sumbangan UKM bagi perekonomian, dan
14
merancang regulasi/kebijakan yang fokus dan terarah. Oleh karena itulah, upaya
untuk membuat kriteria yang lebih relevan dengan kondisi saat ini perlu dilakukan.
sedang berkembang sebab antara volume permintaan akan dana jauh lebih besar
dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Selain itu pendapatan bunga dari
lainnya. Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali
ini disebut juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan
harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan inbalan atau bagi hasil.” (2004;102)
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan
dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contoh
pembelian rumah atau mobil. Kredit ini berarti nasabah tidak memperoleh uang tapi
rumah atau mobil, karena bank langsung membayar ke developer dan nasabah
hanya membayar cicilan rumah atau mobil tersebut setiap bulan. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank dengan nasabah penerima kredit, bahwa mereka sepakat
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup
hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu dan bunga yang
diterapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila sidebitur ingkar
Pemberian kredit oleh bank mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan
dari pemberian kredit bagi bank adalah untuk mencari keuntungan, membentu
Sedangkan fungsi dari pemberian kredit itu sendiri untuk meningkatkan daya guna
uang dan barang, mendorong dan mempelancar produksi dan konsumsi. Fungsidan
tujuan bank ini pada akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
akan terlepas dari misi dari keinginan dari pemberian kredit. Tujuan pemberian
pemberian kredit menurut Veithzal rivai dalam bukunya ”Bank and Finacial
Institutio” mengatakan ”Ada dua tujuan dari pemberian kredit yaitu profitability
dan safety” (2006:237) Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan
16
pemberian kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Dalam
1. Mencari keuntungan
memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hal tersebut terutama dalam
bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi
usaha bank.
nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana modal kerja
nya.”(2007:96)
3. Membantu pemerintah
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak
Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan pemberian kredit oleh bank
adalah :
1. Penerimaan pajak
diimpor dan apabiala sudah dapat diproduksi didalam negri dengan fasilitas
5. Meningkatkan devisa negara untuk produk yang dihasilkan dari fasilitas kredit
Sehingga jika kita membicarakan tentang kredit maka termasuk unsur-unsur yang
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai
berikut : (1) Kepercayaan, (2) Kesepakatan, (3) Jangka Waktu, (4) Resiko, (5) Balas
Jasa.”(2005;104)
1. Kepercayaan
yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai
dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama
yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan. Oleh sebab itu sebelum
dari nasabah.
2. Kesepakatan
antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam
18
kewajibannya masing-masing
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberiakan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek (di bawah satu tahun), jangka menengah
(satu sampai tiga tahun) dan jangka panjang (di atas tiga tahun).
4. Resiko
memungkinkan suatu resiko tidak tertagih. Semakin panjang suatu jangka waktu
kredit maka semakin besar pula resikonya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,
5. Balas Jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh
Kebutuhan dan yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam. Hal
ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan nasabah. Jenis-jenis kredit
Secara umum jenis kredit jika dilihat dari berbagai segi antara lain : dilihat
dari segi kegunaan, dilihat dari segi tujuan kredit, dilihat dari segi jangka waktu,
dilihat dari segi jaminan dan dilihat dari segi sektor usaha.” (2005;109).
Dari peryataan diatas dapat kita lihat jenis-jenis kredit menurut seginya
a. Kredit investasi
proyek pabrik baru untuk keperluan rehabilitas. Contoh kredit investasi adalah
membangun pabrik. Masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih
lama.
Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar
gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan.
a. Kredit produktif
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai
menghasilkan barang.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang digunakan
atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk
perumahan, kredit modal pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit
konsumtif lainnya.
20
c. Kredit perdagangan
tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdaganagn
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1tahun atau paling
lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya
untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jiak untuk pertanian
biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk dan
peternakan kambing.
panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini
untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau
Maka hipotesis yang di ajukan adalah “Diduga Koppas Binus berpengaruh posistif
Barat”.
III METODE PENELITIAN
peminjam pada Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Kabupaten
Aceh Barat yang menjadi sampel pada penelitian ini di ambil 100 orang dengan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang diperoleh berupa data yang sudah diolah maupun yang
belum diolah. Dalam penelitian ini data-data sekunder yang digunakan yaitu antara
lain literatur yang relavan atau sesuai dengan judul penelitian ini seperti, buku-
buku, makalah, waktu atau periode petunjuk teknis dan lain-lain yang memiliki
Data ini diperoleh dari sejumlah keterangan atau fakta-fakta yang diperoleh
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari kantor Koppas
Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Kabupaten Aceh Barat serta dari
lapangan, penulis juga menggunakan buku-buku ekonomi dan buku Koperasi yang
Pada metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung
yaitu penulis mendatangi Kantor Koppas Binus dan menjumpai para nasabah
menggunakan teknik analisis regresi linear sedehana, Analisis korelasi, dan uji t.
Analisis ini untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas
(x) terhadap variabel terikat (y), dengan rumusan sebagai berikut (Supranto 2001, h.
179):
Y = a + bx + ɛ ........................................................................... (1)
Dimana :
a = Intercept
b = Koefisien Regresi
Ɛ = Error Term
24
sebagai berikut :
Model ini untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel bebas (x)
.............(3)
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
X = Koppas Binus
Y = Pendapatan UKM
KP = r2x100%................................................(4)
Dimana :
r = Koefisien korelasi
d. Uji t
Uji t merupakan uji yang digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh
yang ditimbulkan oleh variabel bebas (KOPPAS BINUS) terhadap variabel terikat
....................................(5)
Dimana:
n = Jumlah Sampel
r = Koefisien korelasi
pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi masing-masing variabel sebagai
berikut :
a. Koppas Binus (X) adalah sebuah badan usaha koperasi yang ingin
kepada para pedagang Pasar Bina Usaha yang diukur dalam rupiah dalam
b. Usaha Kecil Menengah (Y) adalah suatu bentuk usaha yang terdiri dari para
usahawan atau pedagang kecil yang memerlukan suntikan dana dari Koppas
Barat yang diukur dalam rupiah dalam kurun waktu tahun 2012
26
Barat.
Koppas Binus.
berkembang dengan baik adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
dengan tingkat kemampuan yang baik sesuai dengan standart kebutuhan dunia
perusahaan. Begitu juga dengan Bq Bina Usaha ,Kebutuhan akan karyawan yang
Mikro.
Koperasi Bina Usaha Adalah unit dari Koperasi Pasar Bina Usaha Yang berbadan
Hukum 366/ BH / KOP /1.6 /II /2006 yaitu Unit Jasa Keuangan Syariah ( UJKS )
Pengembangan Perkoperasian,
28
b. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
R.I. Nomor 21/KEP /MENEG /IV /2001 tentang penunjukan Pejabat yang
Koperasi.
Pakaian,Pecah Belah dan Kelontong, Jumlah anggota pada tahun 2012 adalah 87
Orang dengan Jumlah peminjam sebanyak 984 orang dan jumlah penabung 1412
Koperasi Pasar Bina Usaha ( Koppas Binus ) Adalah salah satu Koperasi
yang mendapat dana Program BRR Pada tahun 2006. Koperasi Bina Usaha
Tabel 2
Kabupaten Aceh Barat pada Tahun 2010 untuk pedagang ikan sebesar Rp.
untuk pedagang Warung kopi sebesar Rp. 165.000.000 dengan pendapatan yang
2011 Jumlah dana yang dikeluarkan untuk pedagang ikan sebesar Rp.
untuk pedagang Warung kopi sebesar Rp. 165.000.000 dengan pendapatan yang
pedagang ikan sebesar Rp. 210.000.000 dengan pendapartan UKM sebesar Rp.
sedangkan untuk Warung Nasi dana yang dipinjamkan sebesar pada Rp. Rp.
selanjutnya untuk pedagang sayuran dana yang diberikan sebesar Rp. 125.000.000
jumlah dana yang dikeluarkan oleh Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha (Koppas
Binus) setiap tahunnya untuk para pedagang yang ada di Kabupaten Aceh Barat
31
Dari hasil penelitian pada tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa Koppas Binus
suplay modal yang di berikan oleh Koppas Binus pendapatan UKM dari tahun
ketahun terus bertambah. Walaupun ada faktor lain diluar model yang bisa
membuat pengaruh lebih besar bagi pendapatan UKM seperti kondisi alam, dan
lai-lain
Kabupaten Aceh Barat yang akan dianalisis dengan menggunakan model analisis
regresi sederhana yang akan diolah melalui Program Statistik SPSS 17. Dari hasil
Tabel 3
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
No. Variabel Rata-rata Std. Deviasi Observasi
kabupaten Aceh Barat adalah 19.2233, dengan standar deviasi 20251, sedangkan
Pengaruh dari Koppas Binus terhadap Pendapatan Usaha kecil menengah adalah
untuk rata-rata diperoleh 18.8987 dan untuk Standar Deviasi diperoleh 16608, ini
32
Tabel 4
Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
No KOPPAS
Variabel UKM
BINUS
Person Correltion
a. Pendapatan UKM 1.000 .918
1
b. Koppas Binus .918 1.000
Model
a. Koefisien Korelasi (R) .918
2
b. Koefisien Determinasi
Adjusted .832
c. Koefisien Determinasi
.844
(R²)
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juli 2012)
terdapat hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus (X)
Pendapatan Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknya
apabila dampak Koppas Binus menurun maka akan berdampak juga terhadap
(KK) antar variabel menurut Hasan (2003, h.234) adalah sebagai berikut :
c. 0,20 < KK ≤ 0,40 artinya korelasi rendah atau lemah tapi pasti
Binus (X) terhadap Pendapatan UKM Koefisien determinasi dalam penelitian ini
bernilai 84,4 persen. Dan menghasilkan R2 (R square) sebesar 91,8 persen, yang
dapat diartikan bahwa 91.8 persen dapat dijelaskan oleh variabel Koppas Binus
(X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain
Tabel 5
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.941 2.528 2.768 .456
Koppas_BinusX 1.120 .134 .918 8.372 .000
a. Dependent
Sumber : Hasil Regresi (diolah
Variable: Juli 2012)
Pendapatan_UKM
Y = a + bx + ɛ
Y = 3.941 + 1. 120X
a. Konstanta
Pendapatan UKM sama dengan nol maka Pengaruh Koppas Binus 3.941 X.
Binus bernilai positif yaitu sebesar 1.120 Dapat diartikan bahwa setiap
kenaikan Pendapatan UKM 1 Persen, maka Pengaruh Koppas Binus juga akan
variabel bebas dampak Koppas Binus (X) terhadap Pendapatan UKM (Y) secara
Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan bahwa untuk variabel
Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 .maka H0 ditolak dan H1 diterima,
Barat yaitu nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 Hasil ini mengidentifikasikan UKM
Koppas Binus sebesar 0.918 atau 91,8 persen. sedangkan sisanya 8,2 persen
5.1 Simpulan
hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus (X) terhadap
Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknya apabila
diartikan bahwa 91.8 persen dapat dijelaskan oleh variabel Koppas Binus
(X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persen dapat dijelaskan oleh variabel
c. Berdasrkan hasil uji t untuk variabel Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372
5.2 Saran
a. Koppas Binus Lebih bijjak lagi Kedepan dalam menganyomi Usaha kecil
kecil menengah, namun system bagi hasil yang di jalankan belum sesuai