Anda di halaman 1dari 15

METODE PROMOSI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

1. Anisa Laila Isnaini


2. Astuti Dwi Putri Krisnadi
3. Cindy Septarini
4. Devi Fitria
5. Indah Kartika Sari
6. Kabul Budiman
7. Lingga Pitaloka

Dosen pembimbing: Zuraidah S.KM.MKM


Kelas : 3A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

LUBUKLINGGAU

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penyusun dapat
menyusun makalah dengan judul ”METODE PROMOSI KESEHATAN”. Dimana makalah ini
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun banyak
menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penyusun sendiri.
Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Sebagai manusia, penyusun menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih
baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya, Amin.

Lubuklinggau, 3 September 2020

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I........................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1.Latar belakang..................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3.Tujuan Masalah................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1. METODE PROMOSI KESEHATAN............................................................5
2.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING METODE.........8
BAB III....................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses
promosi kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan
sasaran massa dan sasaran individual.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan,dan
faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akantercapai secara
optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yangoptimal pula.
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dariistilah pengertian
yang sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan, PenyuluhanKesehatan, KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/pendidikankesehatan merupakan
cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat
atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentangkesehatan semata, akan tetapi
di dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Saja tentang Metode Promosi Kesehatan ?

1.3.Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang Metode PromKes.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. METODE PROMOSI KESEHATAN


Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi
kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan
secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan
lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan
dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk
mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan
tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain. Sedangkan
advokasi, dapat dilakukan dengan pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat,
petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-lain.

1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)


Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina
seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang
memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut.

Bentuk pendekatannya :
a.Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan
setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b.Wawancara(interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi
yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).

5
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pada kelompok,yang harus diperhatikan adalah besarnya kelompok
sasaran dan tingkat pendidikan formalnya. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas
metode yang digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan
menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi
pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi,
biasanya untuk mengatasi masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis,
mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan
masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

2) Curah pendapat (Brain storming)

6
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan
dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang lebih
kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian
kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di diskusikan
untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.

3. Metode Pendidikan Massa


Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat.
Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan
dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk
mengguagah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak
langsung.
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
Berikut ini merupakan contoh menentukan metode promosi kesehatan yang digunakan sesuai
dengan tujuan dari pelaksanaan promosi kesehatannya :

7
4. Tujuan Metode Yang Digunakan
• Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass media,
seminar, kampanye.
• Menambah pengetahuan
• Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group
teaching.
Self-empowering
• Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training),
simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
• Mengubah kebiasaan
• Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode
debat.
• Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan
dengan kesehatan.
Metode-metode yang disebutkan di atas hanyalah beberapa dari banyak metode lainnya. Metode-
metode tersebut dapat digabung atau dimodifikasi oleh tim promosi kesehatan disesuaikan
dengan penerima pean dan sarananya. Selain itu, metode yang digunakan juga disesuaikan
dengan tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan.

2.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING METODE


1. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat
sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya kegiatan
ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb.

Cara melakukannya metode kunjungan rumah dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
1. Ada maksud dan tujuan tertentu
2. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
3. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
4. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil

8
5. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin.

Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :


1. Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian
2. Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya
3. Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
4. Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
5. Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana menyenangkan
6. Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
7. Jangan memperpanjang mempersilat lidah
8. Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
9. Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
10. Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
11. Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
12. Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga
sasaran. Ini akan menjalin persahabatan

Kelebihan metode kunjungan rumah adalah :


1. Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
2. Membina persahabatan
3. Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
4. Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
5. Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
6. Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
7. Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

Keterbatasan metode Kunjungan rumah adalah :


1. Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
2. Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali

9
3. Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka
pada keluarga lainnya

2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana disampaikan
beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.

Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :


1. Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang terkait
2. Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara
3. Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan)
4. Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pertemuan umum adalah :


1. Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara yang
segar
2. Waktu yang dipilh adalah waktu luang masyarakat
3. Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
4. Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
5. Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk
berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
6. Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
7. Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
8. Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir
9. Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat
10. Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada)
11. Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan

Kelebihan metode pertemuan kelompok adalah :

10
1. Banyak orang yang dicapai
2. Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
3. Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
4. Segala macam topik/judul dapat diajukan
5. Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
6. Kekurangan / keterbatasannya :
7. Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
8. Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
9. Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
10. Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat mengurangi jumlah
kehadiran

3. Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus )


Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit pesertanya
yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta yang hadir.Biasanya
dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yanglebih rinci dan mendetail sertapertukaran
pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan.

Keberhasilan pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk :


1. Memperkenalkan soal yang dapat perhatian para peserta
2. Memelihara perhatian yang terus menerus dari para peserta
3. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan
menghindari dominasi beberapa orang saja
4. Membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yangdiajukan
5. Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang
tepat.

4. Demonstrasi cara atau percontohan


Demontrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu kelompok bagaimana
melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada bagaimana cara
melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukan lah suatu percobaan atau pengujian,

11
tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang-orang bahwa sesuatu
perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu adalah berguna dan praktis sekali bagi
masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu ketrampilan yang baru.

Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti :
1. Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan
yangdiperlukan
2. Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut
dalam diskusi
3. Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya
4. Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
5. Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu
Anjuran :
6. Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
7. Demonstrasi dilakukan tepat masanya
8. Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
9. Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
10. Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
11. Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat

Kelebihan / keuntungan metode demontrasi adalah::


1. Cara mengajar ketramilan yang efekif
2. Merangsasang kegiatan
3. Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

Kekurangan / keterbatasannya metode demontrasi adalah :


1. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
2. Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk

12

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi
kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan sasaran massa dan
sasaran individual.
Banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan.
Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat
dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima
informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan
komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan
kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk
mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan
tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain

3.2 Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat melalui
program metode promosi kesehatan yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan
perilaku dan lingkungannya.

14

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Promoosi


Kesehatan di Daerah, Jakarta 2009
Departemen Kesehatan RI, Pusat promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan
Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008
http://www.scribd.com/doc/26785825/ A-Pendahuluan-Latar-Belakang-Promosi-Kesehatan-
Merupaka
http://www.pamsimas.org. 2009. Metode dan Media Promosi Kesehatan. Diakses pada tanggal
21 September 2012.
Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai