Anda di halaman 1dari 7

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Topik Penyuluhan : Manejemen Stress


Sasara : Keluarga yang anggotanya mengalami koping yang tidak
efektif
Tempat : Kediaman klien
Hari/ Tanggal : Kamis, 03 September 2020
Waktu : Pukul 15.30

Pengorganisasian Tempat

Penyuluhan akan dilakukan di kediaman klien yang akan dihadiri oleh keluarga
dengan jumlah 1 orang.

Penyuluh
1. Tujuan

Tujuan Umum
Setelah konsultasi tentang manajemen Stress diharapkan keluarga dapat
mengerti dan menerapkan manajemen Stress dalam menghadapai suatu masalah.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga dapat :


1. Keluarga/individu dapat mengidentifikasi dan mengemukakan penyebab Stress
pada dirinya
2. Keluarga/individu dapat mengidentifikasi dampak Stress yang terjadi pada
keluarga
3. Keluarga dapat menyebutkan kembali cara-cara menangani stress.

2. Materi

(Terlampir) :

3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

4. Media
a. Lifleat Manajemen Stress
5. Strategi Pelaksanaan

No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Waktu Media Alat bantu


1. Preoperasional 1. Mengucapkan salam 5 menit Ceramah
( pembukaan ) 2. Menjelaskan tujuan dan
kontrak waktu Ceramah
3. Menjelaskan materi dan Ceramah
kontrak waktu

2. Operasional 1. Mengidentifikasi 10 menit Diskusi


( inti ) penyebab stress pada
keluarga.
2. Mengidentifikasi Diskusi
dampak stress yang
terjadi pada keluarga
3. Mengidentifikasi cara Diskusi
penanganan stress
4. Menjelaskan cara Diskusi
penanganan stress

1. Mengevaluasi secara
3. Post operasional lisan dan melihat 10 menit Tanya
( penutup ) tingkat pemahaman jawab
tentang diskusi tentang
manajemen stress
2. Memberikan lifleat
3. Memberikan salam
penutup Lifleat
Ceramah
6. Evaluasi
1. Jenis evaluasi yang digunakan evaluasi formatif
2. Menggunakan teknik evaluasi secara lisan, keluarga mampu :
a. Mengidentifikasi penyebab stress pada keluarga.
b. Mengidentifikasi dampak stress yang terjadi pada keluarga
c. Mengidentifikasi cara penanganan stress yang telah dilakukan
d. Menjelaskan cara-cara penanganan stress yang efektif

7. Perorganisasian
- Penyuluh : Claris Sorisi
Tugas : Menjelaskan tentang manajemen stress

Lampiran
“Manajemen Stress”

A. Tujuan Manajemen Stress


1. Mengenal penyebab stress dan mengetahui tekhnik –tekhnik
mengelola stres.
2. Orang lebih baik menguasai stress dalam kehidupan daripada
dihimpit olehnya

B. Pengertian

Stress adalah reaksi setiap individu terhadap tuntutan lingkungan yang tidak dapat
diatasi secara pasti, reaksi pikiran, perasaan dan fisik. Stress adalah suatu keadaan dimana
“mental” kita lelah (kelelahan mental).

C. Sifat Stress
1. Stress Positif (p – stress)
Mendorong pelakunya lebih pro–aktif, memacu alam pikiran untuk menghadapi
masalah yang menjadi sumber stress tersebut.
2. Stress Negatif (n – stress)
Yang menyebabkan hidup tidak bergairah, semakin lesu. Menimbulkan permasalahan:
rasa cemas, depresi dan gangguan fisik.
3. Stress Negatif menjadi stress positif
Kegagalan kemarin bisa saja menyeret diri ke stress negatif. Namun bagi mereka yang
berpikiran besar hal tersebut akan diarahkan ke situasi, dimana hal-hal positif dan
membangun yang akan mengantikan suasana hati dan pikiran.

D. Penyebab Stress
1. Faktor Lingkungan
a. Ketidak pastian ekonomi
b. Ketidak pastian politik
c. Gap –Tek (gagap – tekhnologi)
d. Kemacetan lalu lintas
e. Polusi
f. Birokrasi badan pemerintahan

2. Faktor organisasi
a. Gangguan Komunikasi
b. Birokrasi berlebihan
c. Pimpinan yang Otoriter
d. Perubahan organisasi
3. Faktor Diri
a. Salah Pengelolaan hidup
b. Problem Keluarga
c. Target tidak realistis
d. Perkawinan Tidak harmonis
e. Kebiasaan buruk
E. Dampak Stress
1. Gangguan Fisik
a. Berkeringat
b. Jantung berdebar
c. Kadar Kolesterol
d. Gangguan Saluran Pencernaan
e. Gangguan Suplai udara
f. Hormon seks
g. Kadar gula & insulin
h. Peningkatan Tekanan Darah

2. Gangguan Psikologi
a. Lupa
b. Insomnia / susah tidur
c. Mudah marah
d. Hasrat seks berubah
e. Kebiasaan makan berubah

3. Gangguan Perilaku
a. Super sensitif
b. Efesiensi naik turun
c. Produktifitas naik/turun . Perilaku berubah – kasar/keras

F. Manajemen Stress
1. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi makanan
dan minuman 4 sehat 5 sempurna secara disiplin
2. Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur memberi kesempatan pada otak
untuk relax.
3. Lakukan Olah raga teratur, karena gerak tubuh akan merangsang keluar
zat”endorphine” yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman. Orang yang
senang berolahraga umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Selalu berfikir positif, karena cerminan dari tindakan, tindakan positif berasal dari
pikiran positif, tindakan negatif berasal dari pikiran negatif……tidak ada orang
yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berfikiran negatif baik pada diri
sendiri maupun orang lain.
5. Lakukan “HOBBY” atau hal-hal yang menyenangkan, karena hobby membuat
rilex dan sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
6. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani berubah, tidak malu dan ragu, sebagai
contoh : merubah penampilan yang secara phsikologis hal ini menambah
semangat baru.
7. Teknik Relaksasi dengan tarik napas dalam
8. Berkomunikasi secara asertih atau bertutur kata baik.
9. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan bersosialisasi dengan
teman/lingkungan(perlu teman curhat, tidak memendam masalah sendiri)
10. Beribadah dan berdoa (tidak hanya pada masa sulit saja, berbuat pada semua
orang, bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang berhasil atau tidak tetaplah
bersyukur

Anda mungkin juga menyukai