Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Format Batuan Sedimen

a. Batu Gamping Kuarsit

Waktu tiba : 07.10 WITA


No. Stasiun :I
Warna Lapuk : Coklat Muda
Warna Segar : Putih Tulang
Tekstur : Non Klastik
Struktur : Non Stratified
Kekerasan : >5
Komposisi Mineral : Kuarsa
Sortasi : Buruk
Permeabilitas : Cukup
Porositas : Cukup
Kemas : Tertutup
Nama Batuan : Gamping Kuarsa
Keterangan
1. Proses terbentuknya : Organik
2. Kegunaan : Bahan bangunan
3. Posisi Batuan : 4o18’55,1” S dan 119o42’37,8” E
4. Vegetasi : Pohon Jati
5. Topografi : Landai
6. Elevasi : 120 mdpl
7. Fosil :-
8. Ling. Pengendapan : Laut dangkal

Waktu Berangkat: 07.48 WIT


b. Batu Gamping Pasir

Waktu tiba : 07.56 WITA

No. Stasiun : II

Warna Lapuk : Coklat keemasan

Warna Segar : Abu-Abu

Tekstur : Klastik

Struktur : Non Stratifed

Kekerasan : ≥2,2

Komposisi Mineral : Kuarsa

Sortasi : Baik

Permeabilitas : Cukup

Porositas : Cukup

Kemas : Tertutup

Nama Batuan : Gamping Pasiran

Keterangan :

a) Proses terbentuknya : Sedimentasi Mekanik

b) Kegunaan : Bahan bangunan

c) Posisi Batuan : 4o29’5,8” S dan 119o42’9,1” E

d) Vegetasi : Rumput dan pepohonan

e) Topografi : Curam

f) Elevasi : 220 mdpl

g) Fosil : Kerang

h) Ling. Pengendapan : Laut dangkal

Waktu Berangkat: 08.29 WITA


c. Batu Serpih

Waktu tiba : 08.39 WITA

No. Stasiun : III

Warna Lapuk : Coklat

Warna Segar : Abu-abu Kehitaman

Tekstur : Klastik

Struktur : Stratified

Kekerasan : 2,2≤ x ≤2,5

Komposisi Mineral :-

Sortasi : Sangat baik

Permeabilitas : Buruk

Porositas : Buruk

Kemas : Tertutup

Nama Batuan : Serpih (Shale)

Keterangan:

1. Proses terbentuknya : Sedimentasi mekanik

2. Kegunaan : Bahan pelapis kaca

3. Posisi Batuan : 4o29’13,2” S dan 119o42’7” E

4. Vegetasi : Pohon Jati

5. Topografi : Curam

6. Elevasi : 150 mdpl

7. Fosil :-

8. Ling. Pengendapan : Danau dan rawa

Waktu Berangkat : 09.14 WITA

47 |
d. Batu Pasir

Waktu tiba : 10.00 WITA

No. Stasiun : IV

Warna Lapuk : Coklat dan ungu

Warna Segar : Abu-abu muda

Tekstur : Klastik

Struktur : Non Stratified

Kekerasan : < 2,2

Komposisi Mineral : Kuarsa

Sortasi : Baik

Permeabilitas : Sangat Baik

Porositas : Sangat Baik

Kemas : Tertutup

Nama Batuan : Batu Pasir

Keterangan:

1. Proses terbentuknya : Sedimentasi mekanik

2. Kegunaan : Sebagai bahan bangunan

3. Posisi Batuan : 4o30’10,7” S dan 119o42’13,4” E

4. Vegetasi : Rerumputan

5. Topografi : Landai

6. Elevasi : 130 mdpl

7. Fosil :-

8. Ling. Pengendapan : Laut transisi

Waktu Berangkat : 10.35 WI

48 |
e. Batu Bara

Waktu tiba : 10.41 WITA

No. Stasiun :V

Warna Lapuk : Coklat

Warna Segar : Coklat kehitaman

Tekstur : Non Klastik

Struktur : Stratifed

Kekerasan :≤2

Komposisi Mineral : Karbon

Sortasi :-

Permeabilitas : Buruk

Porositas : Buruk

Kemas : Tertutup

Nama Batuan : Batu Bara Muda (Lignit)

Keterangan:

1. Proses terbentuknya : Sedimentasi Organik

2. Kegunaan : Sebagai bahan bakar

3. Posisi Batuan : 4o30’15,6” S dan 119o42’5,7” E

4. Vegetasi : Rumput dan pepohonan

5. Topografi : Curam

6. Elevasi : 140 mdpl

7. Fosil :-

8. Ling. Pengendapan : Darat

Waktu Berangkat : 10.54 WITA

49 |
f. Batu Gamping Bioturbasi

Waktu tiba : 10.59 WITA

No. Stasiun : VI

Warna Lapuk : Kuning Kecoklatan

Warna Segar : Putih Tulang

Tekstur : Non Klastik

Struktur : Non Stratifed

Kekerasan :≥5

Komposisi Mineral : Kuarsa

Sortasi : Baik

Permeabilitas : Cukup

Porositas : Cukup

Kemas : Tertutup

Nama Batuan : Batu Bioturbasi

Keterangan:

A. Proses terbentuknya : Sedimentasi Organik

B. Kegunaan : Sebagai bahan bangunan

C. Posisi Batuan : 4o30’15,6” S dan 119o42’19,3” E

D. Vegetasi : Pohon jati

E. Topografi : Landai

F. Elevasi : 100,7 mdpl

G. Fosil : Kerang (Bivalvia)

H. Ling. Pengendapan : Laut dangkal

Waktu Berangkat : 11.20 WITA

50 |
g. Batu Breksi

Waktu tiba : 11.56 WITA

No. Stasiun : VII

Warna Lapuk : Coklat

Warna Segar : Beragam

Tekstur : Klastik

Struktur : Non Stratifed

Kekerasan : 2,5 ≤ x ≤ 7

Komposisi Mineral : Beragam

Sortasi : Buruk

Permeabilitas : Kurang

Porositas : Kurang

Kemas : Terbuka

Nama Batuan : Batu Breksi

Keterangan:

1. Proses terbentuknya : Sedimentasi mekanik

2. Kegunaan : Sebagai bahan bangunan

3. Posisi Batuan : 4o30’23,9” S dan 119o42’27,5” E

4. Vegetasi : Pepohonan

5. Topografi : Landai

6. Elevasi : 55,58 mdpl

7. Fosil :-

8. Ling. Pengendapan : Sungai

Waktu Berangkat : 12.57 WITA

51 |
h. Batu Konglomerat

Waktu tiba : 11.56 WITA

No. Stasiun : VII

Warna : Beragam

Tekstur : Klastik

Struktur : Non Stratifed

Kekerasan : 2,5 ≤ x ≤ 7

Komposisi Mineral : Beragam

Sortasi : Buruk

Permeabilitas : Kurang

Porositas : Kurang

Kemas : Terbuka

Nama Batuan : Batu Konglomerat

Keterangan:

9. Proses terbentuknya : Sedimentasi mekanik

10. Kegunaan : Sebagai bahan bangunan

11. Posisi Batuan : 4o30’23,9” S dan 119o42’27,5” E

12. Vegetasi : Pepohonan

13. Topografi : Landai

14. Elevasi : 55,58 mdpl

15. Fosil :-

16. Ling. Pengendapan : Sungai

Waktu Berangkat : 12.57 WIT

52 |
IV.1.2 Format Batuan Beku

Batu G

Waktu tiba : 13.18 WITA

No. Stasiun : VIII

Warna Lapuk : Cokelat

Warna Segar : Abu-Abu

Tekstur :

 Kristalinitas : Hipokristalin

 Granularitas : Faneritik

 Fabric : Equigranular

Struktur : Masif

Kekerasan : 3,5-5,5

Nama Mineral Warna Bentuk Butir


Plagioklas Hitam
Nama Batu : Granit

Keterangan

17. Kegunaan : Bahan Bangunan

18. Posisi Batuan : 4º30’0,5” S dan 119º43’0,2” E

19. Vegetasi : Pepohonan

20. Topografi : Landai

21. Elevasi : 100,15 mdpl

Waktu Berangkat : 14.56 WITA

53 |
IV.2 PEMBAHASAN

Mahasiswa/i geofisika Universitas Hasanuddin angkatan 2018 telah melakukan

kuliah lapangan geologi dasar pada 29 – 31 Maret 2019 di kampus geologi Unhas,

Desa Anabanua, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Di hari pertama,

kami melewati 8 pos dan hari kedua cuaca sedang hujan sehingga menghambat

perjalanan kami menuju pos pengamatan. Sebelum menuju pos 1, kami

melakukan pembidikan terhadap gunung yang terdekat dari lokasi kami, dan

menggambar titik koordinatnya di peta.

Ada beberapa karakteristik yang akan kami amati pada setiap jenis batuan. Untuk

batuan sedimen, hal-hal yang akan diamati adalah warna lapuk, warna segar,

tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas, porositas,

kemas, nama batu, proses terbentuk, kegunaan, posisi batuan, vegetasi, topografi,

elevasi, fosil, dan lingkungan pengendapan. Untuk batuan beku, hal-hal yang akan

diamato adalah warna lapuk, warna segar, kristalinitas, granularitas, fabric,

struktur, kekerasan, nama mineral, warna mineral, bentuk butir, nama batu,

kegunaan, posisi batuan, vegetasi, totpografi, dan elevasi. Dikarenakan oleh suatu

halangan, kami tidak menemukan batuan metamorf dalam perjalanan pos 1

sampai terakhir.

Pada Pos I, di mana di sini terdapat sampel batuan sedimen yaitu gamping

kuarsa dengan warna lapuknya coklat muda dan warna segarnya putih tulang

dengan topografi landau dan vegetasinya di sekitar pohon jati dan posisi

batuannya 4o 28” 55,1’E dan 119o 42” 37,8’S. Batu ini terbrntuk dari batuan-

batuan kerangka kalsit, dari organisme mikroskopis di laut dangkal.

54 |
Pada Pos II terdapat jenis batuan sedimen gamping pasiran, dengan topografi

curam dan vegetasi pohon dan rumput, warna segarnya abu – abu dan warna

lapuknya cokelat, dengan posisi batuan 4o 29’ 5,8’’ E dan 119o 42’ 9,1’’ S. Batu

ini memiliki skala mohs diatas 2,2 dengan mineral penyusun kuarsa. Batu ini

terbentuk secara organik karena bisa ditemukan fosil kerang, dengan lingkungan

pengendapan laut dangkal.

Pada Pos III, terdapat batuan serpih dengan warna segarnya abu- abu keputihan

dan warna lapuknya coklat, dengan topografi curam. Batu ini biasa ditemukan

dilereng gunung, khusus untuk tempat pengambilan sampel kami, posisi batunya

terletak pada koordinat 4o 29’ 13,2’’ E dan 119o 42’ 7’’ S.

Pada Pos IV, terdapat batuan pasir dengan warna lapuknya coklat dan ungu dan

warna segarnya abu-abu.Topografinya landai dan vegetasinya rerumputan. Batu

ini merupakan hasil dari transportasi dan deposisi material sedimen yang diangkut

oleh arus dengan energi sedang dan telah mengalami transportasi yang semakin

jauh. Gamping pasiran ini merupakan batu yang 90% butirannya tersusun dari

kuarsa. Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan

ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh.. Adapun

posisi batu ini adalah 4o 30’ 10,7’’ E dan 119o 42’ 13,4’’S.

Pada Pos V, terdapat batu bara, dengan warna lapuk cokelat dan warna segarnya

coklat kehitaman. Topografinya curam dan vegetasinya pohon dan rerumputan.

Batu bara berwarna hitam dengan komposisi mineral karbon, merupakan batuan

sedimen organik karena proses terbentuknya yang secara organik di lingkungan

seperti di dataran. Batu bara ini masih berumur muda, karena batunya yang sangat

55 |
rapuh dan mudah hancur. Posisi dari batu ini adalah 4 o30’ 15,6’’ E dan 119o 42’

5,7’’ S.

Pada Pos VI, terdapat batuan gamping bioturbasi dengan warna lapuk kuning

kecoklatan dan warna segarnya putih tulang. Topografinya landai dan vegetasinya

hutan jati. Pada gamping bioturbasi ditemukan lubang-lubang yang merupakan

jejak tempat tinggal hewan ataupun pernah dilalui akar pohon Posisi batu ini

terletak pada koordinat 4o 30‘ 15,6’’ E dan 119o 42’ 19,3’’ S.

Pos VII, terdapat batuan konglomerat dan breksi, dengan warna lapuk abu-abu

dan warna segarnya beragam, topografi landai, dan vegetasinya pepohonan seperti

pohon bambu. Batu konglomerat ini berasal dari batuan yang sudah ada

sebelumnya yang mengalami proses sedimentasi.petrogenesa dari batuan ini

adalah hasil transportasi dan deposisi material yang diangkut oleh arus dengan

energi yang sedang. Batu ini mengalami transportasi yang relatif jauh dengan

ukuran fragmen yang sudah membundar. Ini terlihat jelas dari fragmen batuan

tersebut. Adapun posisi batunya adalah 4o 30’ 23,9’’ E dan 119o 42’ 27,5’’ S.

Pos VIII, titik koordinat pos 8 adalah 4º30’0,5” S dan 119º43’0,2” E. Pada pos ini,

sampel batuan yang diambil adalah batuan beku granit. Warna lapuk batuan ini

coklat, sedangkan warna segar abu-abu.

Pukul 16.02 WITA, berangkat menuju basecamp dan setelah sampai di basecamp,

semua praktikan mengatur sampel batuannya dan pada pukul 20.00 WITA,

diadakan asistensi batuan yang diambil. Setelah asistensi, seluruh kelompok

packing perlengkapan yang diperlukan pada keesokan harinya.

56 |
Pada hari kedua, perjalanan dibatalkan dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak

memugkinkan untuk dilakukannya perjalanan. Sesampainya di basecamp, semua

praktikan membereskan barangnya. Dan dilanjutkan dengan asisten batuan yang

tadik malam tidak selasai setelah itu kami makan siang dan packing untuk

kembali ke makassar.

57 |

Anda mungkin juga menyukai