Bab Iv
Bab Iv
IV.1 Hasil
No. Stasiun : II
Tekstur : Klastik
Kekerasan : ≥2,2
Sortasi : Baik
Permeabilitas : Cukup
Porositas : Cukup
Kemas : Tertutup
Keterangan :
e) Topografi : Curam
g) Fosil : Kerang
Tekstur : Klastik
Struktur : Stratified
Komposisi Mineral :-
Permeabilitas : Buruk
Porositas : Buruk
Kemas : Tertutup
Keterangan:
5. Topografi : Curam
7. Fosil :-
47 |
d. Batu Pasir
No. Stasiun : IV
Tekstur : Klastik
Sortasi : Baik
Kemas : Tertutup
Keterangan:
4. Vegetasi : Rerumputan
5. Topografi : Landai
7. Fosil :-
48 |
e. Batu Bara
No. Stasiun :V
Struktur : Stratifed
Kekerasan :≤2
Sortasi :-
Permeabilitas : Buruk
Porositas : Buruk
Kemas : Tertutup
Keterangan:
5. Topografi : Curam
7. Fosil :-
49 |
f. Batu Gamping Bioturbasi
No. Stasiun : VI
Kekerasan :≥5
Sortasi : Baik
Permeabilitas : Cukup
Porositas : Cukup
Kemas : Tertutup
Keterangan:
E. Topografi : Landai
50 |
g. Batu Breksi
Tekstur : Klastik
Kekerasan : 2,5 ≤ x ≤ 7
Sortasi : Buruk
Permeabilitas : Kurang
Porositas : Kurang
Kemas : Terbuka
Keterangan:
4. Vegetasi : Pepohonan
5. Topografi : Landai
7. Fosil :-
51 |
h. Batu Konglomerat
Warna : Beragam
Tekstur : Klastik
Kekerasan : 2,5 ≤ x ≤ 7
Sortasi : Buruk
Permeabilitas : Kurang
Porositas : Kurang
Kemas : Terbuka
Keterangan:
15. Fosil :-
52 |
IV.1.2 Format Batuan Beku
Batu G
Tekstur :
Kristalinitas : Hipokristalin
Granularitas : Faneritik
Fabric : Equigranular
Struktur : Masif
Kekerasan : 3,5-5,5
Keterangan
53 |
IV.2 PEMBAHASAN
kuliah lapangan geologi dasar pada 29 – 31 Maret 2019 di kampus geologi Unhas,
kami melewati 8 pos dan hari kedua cuaca sedang hujan sehingga menghambat
melakukan pembidikan terhadap gunung yang terdekat dari lokasi kami, dan
Ada beberapa karakteristik yang akan kami amati pada setiap jenis batuan. Untuk
batuan sedimen, hal-hal yang akan diamati adalah warna lapuk, warna segar,
kemas, nama batu, proses terbentuk, kegunaan, posisi batuan, vegetasi, topografi,
elevasi, fosil, dan lingkungan pengendapan. Untuk batuan beku, hal-hal yang akan
struktur, kekerasan, nama mineral, warna mineral, bentuk butir, nama batu,
kegunaan, posisi batuan, vegetasi, totpografi, dan elevasi. Dikarenakan oleh suatu
sampai terakhir.
Pada Pos I, di mana di sini terdapat sampel batuan sedimen yaitu gamping
kuarsa dengan warna lapuknya coklat muda dan warna segarnya putih tulang
dengan topografi landau dan vegetasinya di sekitar pohon jati dan posisi
batuannya 4o 28” 55,1’E dan 119o 42” 37,8’S. Batu ini terbrntuk dari batuan-
54 |
Pada Pos II terdapat jenis batuan sedimen gamping pasiran, dengan topografi
curam dan vegetasi pohon dan rumput, warna segarnya abu – abu dan warna
lapuknya cokelat, dengan posisi batuan 4o 29’ 5,8’’ E dan 119o 42’ 9,1’’ S. Batu
ini memiliki skala mohs diatas 2,2 dengan mineral penyusun kuarsa. Batu ini
terbentuk secara organik karena bisa ditemukan fosil kerang, dengan lingkungan
Pada Pos III, terdapat batuan serpih dengan warna segarnya abu- abu keputihan
dan warna lapuknya coklat, dengan topografi curam. Batu ini biasa ditemukan
dilereng gunung, khusus untuk tempat pengambilan sampel kami, posisi batunya
Pada Pos IV, terdapat batuan pasir dengan warna lapuknya coklat dan ungu dan
ini merupakan hasil dari transportasi dan deposisi material sedimen yang diangkut
oleh arus dengan energi sedang dan telah mengalami transportasi yang semakin
jauh. Gamping pasiran ini merupakan batu yang 90% butirannya tersusun dari
kuarsa. Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan
ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh.. Adapun
posisi batu ini adalah 4o 30’ 10,7’’ E dan 119o 42’ 13,4’’S.
Pada Pos V, terdapat batu bara, dengan warna lapuk cokelat dan warna segarnya
Batu bara berwarna hitam dengan komposisi mineral karbon, merupakan batuan
seperti di dataran. Batu bara ini masih berumur muda, karena batunya yang sangat
55 |
rapuh dan mudah hancur. Posisi dari batu ini adalah 4 o30’ 15,6’’ E dan 119o 42’
5,7’’ S.
Pada Pos VI, terdapat batuan gamping bioturbasi dengan warna lapuk kuning
kecoklatan dan warna segarnya putih tulang. Topografinya landai dan vegetasinya
jejak tempat tinggal hewan ataupun pernah dilalui akar pohon Posisi batu ini
Pos VII, terdapat batuan konglomerat dan breksi, dengan warna lapuk abu-abu
dan warna segarnya beragam, topografi landai, dan vegetasinya pepohonan seperti
pohon bambu. Batu konglomerat ini berasal dari batuan yang sudah ada
adalah hasil transportasi dan deposisi material yang diangkut oleh arus dengan
energi yang sedang. Batu ini mengalami transportasi yang relatif jauh dengan
ukuran fragmen yang sudah membundar. Ini terlihat jelas dari fragmen batuan
tersebut. Adapun posisi batunya adalah 4o 30’ 23,9’’ E dan 119o 42’ 27,5’’ S.
Pos VIII, titik koordinat pos 8 adalah 4º30’0,5” S dan 119º43’0,2” E. Pada pos ini,
sampel batuan yang diambil adalah batuan beku granit. Warna lapuk batuan ini
Pukul 16.02 WITA, berangkat menuju basecamp dan setelah sampai di basecamp,
semua praktikan mengatur sampel batuannya dan pada pukul 20.00 WITA,
56 |
Pada hari kedua, perjalanan dibatalkan dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak
tadik malam tidak selasai setelah itu kami makan siang dan packing untuk
kembali ke makassar.
57 |