Oleh:
YOURIZAL NUR AHMADI
12.1.04.01.0032
Dibimbing oleh :
1. Nur Solikin, S.Pd, M.MA.
2. Sapta Andaruisworo, S.Pt, M.MA
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik peternak sapi potong di
Kecamatan Badas Kabupaten Kediri berdasarkan faktor demografis . Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2016 di wilayah Kecamatan Badas Kabupaten
Kediri. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survey.
Variabel yang diteliti adalah karakteristik peternak sapi potong berdasarkan demografis yaitu :
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, lama beternak, pendidikan terakhir, pekerjaan
utama, jumlah tanggungan keluarga, kepemilikan ternak, status kepemilikan ternak, pakan
ternak, waktu menjual sapi dan tempat penjualan sapi.
Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik peternak sapi potong di Kecamatan Badas
Kabupaten Kediri berdasarkan jenis kelamin pada umumnya 100% semua laki-laki,
berdasarkan umur sebagian besar peternak berumur 46-55 tahun 57,76 %, berdasarkan lama
beternak 38,09 % rata-rata >10 tahun, pendidikan peternak mayoritas SMP dan SMA,
pekerjaan utama peternak 69,04 % yaitu petani, jumlah tanggungan keluarga sebagian besar
berjumlah 1-2 yaitu 50 %, kepemilikan ternak berjumlah > 3 ekor, status kepemilikan
sebagian besar milik sendiri 64,28 %, pakan yang digunakan dalam beternak 100 %
memanfaatkan limbah sisa pertanian, waktu penjualan sapi potong dilakukan pada saat ada
kebutuhan, dan tempat penjualan 61,90 % peternak melalui blantik.
satu jenis ternak ruminansia besar yang peningkatan usaha, maka peternak harus
yang tersebar luas, biasanya dipelihara yang berkaitan dengan usaha peternakan.
sebagai tabungan hidup, ternak potong Hal ini dilakukan melalui pendidikan
dan sumber pupuk kandang. Sapi potong non formal, belajar berupaya
tidaknya petani mengadopsi inovasi merupakan salah satu faktor yang sangat
keluarga, luas lahan yang dimiliki dan seseorang dan juga kemampuan memilih
jumlah sapi sebanyak 3263 ekor, data ini tersebut penulis akan meneliti tentang
Kediri dengan mengambil sampel pada 4 konteks yang mendetail disertai catatan-
Bringin, Blaru,dan Badas. Lokasi ini mendalam, serta hasil analisis dokumen
menjual sapi dan tempat penjualan sapi. peternak sapi potong. Para responden
penelitian ini peternak sapi potong di atau lending sector ( yang berpotensi
2. Sampel Keterangan :
adalah sebagian dari bagian populasi. populasi sapi potong wilayah desa
Menurut Sugiyono (2012), macam dalam penelitian ini adalah data primer
Deskriptif persentase ini diolah dengan kualitatif dan dengan melihat hasil-
dikemukan Sudjana (2001: 128) adalah deskriptif adalah suatu metode yang
memanfaatkan berbagai metode 152 rukun warga, dan 382 rukun tetangga,
kualitatif dengan desain deskriptif tahun 2012 sejumlah 59.531 jiwa terdiri dari
Terletak di utara ibukota Kabupaten, dengan Jumlah pemeluk agama islam sebagai
luas wilayah 39,33 Km2 terdiri dari 8 desa. mayoritas sejumlah 59.159 jiwa atau 99,37
Jumlah 3.18
padi dan palawija, jumlah produksi padi Si = perbandingan jumlah sapi potong dan
ternak besar dan kecil sebanyak 9.688 ekor dikecamatan dan jumlah penduduk di
481.827 ekor.
beternak sapi potong. Jenis kelamin Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan ciri masing-masing menjadi usaha beternak sapi potong. Karena laki-laki
gambaran tingkat kesulitan dari lebih cekatan dari pada perempuan. Hal ini
berdasarkan jenis kelamin Kecamatan penempatan posisi kerja yang tepat juga
mengenai karateristik peternak responden di produktif. Hal ini penting karena peternak
Kecamatan Badas Kabupaten Kediri pada kategori umur tersebut masih memiliki
berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel kemampuan fisik yang kuat dan pemikiran
dari lama tidaknya seseorang menekuni akan memperoleh pedoman yang sangat
responden berdasarkan pengalaman beternak usaha dimasa depan. Umur dan pengalaman
Tabel 4.3. Lama beternak di kecamatan peternak dalam menjalankan usaha, peternak
Pengalaman beternak sangat penting banyak akan selalu hati-hati dalam bertindak
yaitu dimulai dari 1-5 tahun ada 11 orang pengalaman beternak seseorang maka
(26,19%), 5-10 tahun 15 orang (35,71 %) peternak akan lebih mudah mengatasi
dan diatas 10 tahun 16 orang (38,09 %). kesulitannya. Pengalaman beternak yang
usaha peternakan. Tingkat pendidikan turut hal ini sangata mendukung dalam usaha
mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam mereka dalam mengakses informasi dan
hal beternak sapi potong. Untuk mengetahui inovasi yang terkait dengan usaha beternak
Badas, Kabupaten Kediri dapat dilihat pada Menurut Murwanto (2008) bahwa
dijalankan.
Lama pendidikan responden (tabel 4.4)
5. Pekerjaan Utama
jika dikonveresi pada tingkat pendidikannya
Pekerjaan utama adalah jika seseorang
maka dapat dikatakan bahwa sebagian
hanya mempunyai satu pekerjaan maka
peternak sudah memiliki pendidikan SMA.
pekerjaan tersebut digolongkan sebagai
Pendidikan SD 16 orang (38,09%) untuk
pekerjaan utama. Bila pekerjaan yang
pendidikan SMP 13 orang (30,95%) dan
dilakukan lebih dari satu, maka pekerjaan
SMA 13 orang (30,09%). Secara
utama adalah pekerjaan yang dilakukannya
keseluruhan dapat dikatakan bahwa
dengan waktu terbanyak. Jika waktu yang
Tabel 4.5. Pekerjaan utama besar akan mempunyai beban ekonomi yang
Pedagang 9 21,42
Jumlah Jumlah Persentase
1-2 21 50
relatif kecil sehingga beban hidup yang responden dapat dilihat pada tabel 4.7.
keluarga juga dapat menjadi beban hidup kuisioner responden menunjukan bahwa
bagi keluarganya apabila tidak bekerja. jumlah ternak 3 ekor ada 20 (47,61 %)
Kegagalan peternak dalam berusaha sangat orang, jumlah ternak 4-6 ekor ada 16
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan orang(38,09%) dan jumlah ternak >6 ada 5
keluarga. Semakin banyak jumlah anggota orang (11,9%) . Dengan demikian dapat
keluarga merupakan beban disatu sisi, akan disimpulkan bahwa ternak yang dimiliki
tetapi dari sisi lain merupakan sumber oleh peternak sapi potong yang ada di
tenaga kerja keluarga (Soekartawi dkk, Kecamatan Badas relatif belum terlalu
keuntungan yang diperoleh peternak. Untuk positif terhadap pendapatan usaha tani-
mengenai status kepemilikan ternak sapi kehidupan ekonomi yang lebih mapan
diterapkan pada peternakan dengan yang diberikan kepada ternak yang sebagian
pada ternaknya dapat dilihat pada tabel 4.9. Membuat sendiri 60,61 39,39
pakan fermentasi
konsentrat, dan yang terpenting adalah membutuhkan waktu dan tenaga, sedangkan
pakan yang memenuhi kebutuhan protein, para responden memiliki pekerjaan lain
karbohidrat, lemak, dan vitamin serta yaitu petani maupun pedagang. Meskipun
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa mampu atau bisa membuat pakan fermentasi
responden sebagian besar menggunakan sendiri lebih banyak responden yang tidak
dan konsentrat. Hal ini dikarenakan dalam 10. Waktu menjual sapi
saat ada kebutuhan sebanyak 23 orang penawaran oleh peternak atau dengan kata
(69,04 %). Hal ini dikarenakan sapi lain kenaikan harga tidak selalu merangsang
mereka butuh uang. Misalnya, pada tahun bobot badan sapi. Akibat yang langsung
(%) A. KESIMPULAN