Anda di halaman 1dari 12

INVENTORY

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah


Pengukuran dan Penilaian

Dosen Pengampu:
Dr. Daharnis, M.Pd., Kons.

Oleh:
Suciana Fitriani (19151050)

PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN BIMBINGAN DAN


KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. Pengertian Inventori
Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and
pencil. Tes inventori merupakan self report questionnare, untuk menentukan
karakteristik-karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan
nilai-nilai (value). Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik
kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun
perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak ada yang
sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa aspek
kepribadian.
Beberapa masalah dalam tes inventori kepribadian adalah:
1. Definisi kepribadian sedemikian banyak (defenisi konseptual), sehingga
seleksi yang tepat dari macam-macam definisi kepribadian perlu
mendasari pemakaian tes inventori.
2. Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free. Oleh karena itu
aspek kultural harus di pertimbangkan, padahal nilai-nilai kultur selalu
berubah. Sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan
profil kepribadian yang stabil.
3. Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap perubahan, maka
sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi.
Secara umum tes inventori kepribadian memiliki beberapa kelemahan,
seperti;
1. Aitemnya ambigu dan perintah tidak jelas.
2. Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu kepada penguji.
3. Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda
4. Sikap subjek yang tak kooperatif/defensif
5. Faking atau tidak jujur.
6. Acquiscence; bila aitem yang dibuat lebih mengarah ke jawaban-jawaban
tertentu.
Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan ini, tester perlu memahami
tes yang hendak digunakan dengan baik sehingga menyajikan tes dengan baik.
                                   
B. Macam-macam Tes Inventori
1. Tes Inventori kepribadian
a. MMPI (Minnesota Personality Inventory)
MMPI  telah direvisi dan disusun ulang menjadi dua versi yang
berbeda, MMPI-2 (Butcher, Dahlstrom, Graham, Tellegen, dan
Kaemmer, 1989) dan MMPI-Adolescent (MMPI-A – Buchler et al.,
1992). Pada tahun  1960-an, MMPI dipandang sebagai tes kepribadian
terkemuka dan digunakan sesering atau lebih, pada subjek-subjek yang
normal dalam lingkungan konseling, pekerjaan, medis, militer, dan
forensik seperti pasien psikiatris.
Instrumen yang sudah tidak tepat lagi karena norma-norma yang
berdasar sempit dan kadaluwarsa dari tes perlu diperbaharui dan
direstandardisasi demi kesinambungan MMPI. Minnesota Multiphasis
Personality Inventory-2. Butir-butir soal MMPI-2 terdiri dari 567
pernyataan afirmatif yang ditanggapi peserta tes “Benar” atau “Salah”,
370 butir soal pertama, pada dasarnya sama dengan butir-butir soal pada
MMPI kecuali dalam hal perubahan editorial dan pengaturan kembali,
menyediakan semua respons yang dibutuhkan untuk memberi skor 10
skala “klinis” yang asli dan tiga skala “validitas”, 197  butir soal tersisa
(107 di antaranya baru) diperlukan untuk menskor seluruh komplemen
yang terdiri dari 104 validitas baru, yang direvisi dan dipertahankan ,
serta skala dan sub skala suplementer yang membangun inventori secara
lengkap. Dahsltrom (1993a) telah mempersiapkan suplemen manual yang
menyediakan semua informasi yang perlu untuk membandingkan butir-
butir soal MMPI-2 dengan butir-butir soal asli.
Minnesota Multiphasic Personality Inventory-Adolescent
(MMPI-A) adalah bentuk baru yang dikembangkan secara spesifik untuk
digunakan pada remaja.  MMPI-A memuat hampir semua segi MMPI
dan MMPI-2, mencakup 13 skala dasar namun dilakukan pengurangan
panjang keseluruhan inventori menjadi hanya 478 butir soal, dimasukkan
butir-butir soal yang relevan dengan remaja, seperti masalah sekolah dan
keluarga, dan di atas segala-galanya persyaratan norma kecocokan usia.
Dalam perkembangannya maju sejalan dengan MMPI-2
dan MMPI-A, sebagaimana dengan kebanyakan rangkaian tes lainnya,
komputerisasi prosedur untuk administrasi, penentuan skor dan
interpretasi inventori serta pengembangan penerjemahan instrumen ke
dalam berbagai bahasa. (Roper, Ben-Porath dan Butcher, 1991, 1995).
b. CPI (California Psychological Inventory)
CPI dikembangkan secara khusus pada populasi orang dewasa.
Dalam revisi terakhir CPI terdiri dari 434 butir soal yang harus dijawab
“Benar” atau “Salah” dan menghasilkan skor pada 20 skala (Gough dan
Bradly, 1996). CPI pada awal diterbitkan tahun 1956. Pada awalnya
terdiri dari 480 butir soal, diturunkan menjadi 462 butir soal dan terakhir
434 butir soal.
c. PIC (Personality Inventory for Children)
Dikembangkan melalui 20 tahun riset oleh sekelompok peneliti di
Universitas Minnesota yang secara mendalam terpengaruh oleh dasar
pemikiran dan penggunaan klinis MMPI. PIC dirancang untuk anak dan
remaja usia 3 sampai 16 tahun. PIC awalnya terdiri dari 600 butir soal,
yang dikelompokkan ke dalam tiga skala validitas (skala kebohongan,
skala frekuensi dan skala sikap defensif), sebuah skala penyaringan
umum dan 12 skala klinis. PIC direvisi menjadi PIC-R dan jumlah butir
soalnya dikurangi dari 600 butir soal menjadi 420. PIC-R bukanlah
laporan inventori diri melainkan inventori perilaku teramati. (hasil
pelaporan orang tua).  Personality Inventory for Youth (PIY) (Lachar dan
Gruber, 1993), terdiri atas 280 butir soal yang direvisi menjadi 270 butir
soal, dikembangkan sebagai ukuran laporan diri yang sejajar dengan PIC-
R.
Kedua alat ini menyediakan seperangkat alat multidimensi
terpadu yang secara khusus dirancang untuk digunakan pada anak-anak
dan remaja.
d. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
Mengikuti tradisi MMPI dan dirancang untuk maksud yang sama.
MCMI-III-Million, Million and Davis, 1994) Diterbitkan pertama kali
tahun 1977. Belakangan dikembangkan menjadi 2. Salah satunya
adalah Million Adolescent Clinical Inventory (MACI-Million, Million
dan Davis, 1993) digunakan untuk anak usia 13 dan 19 tahun dalam
lingkup klinis. Sedangkan Million Indenx of Personality Styles (MIPS-
Million, 1994) untuk orang dewasa.
e. PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
Disusun oleh Cattell dan rekan-rekan kerjanya yang sekarang
sudah memasuki edisi kelima (1993). Pertama kali diterbitkan tahun 1949.
16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire). 16 PF dirancang untuk
umur 16 tahun ke atas dan menghasilkan 16 skor dalam ciri-ciri, seperti :
keberanian sosial, dominasi, kewaspadaan, stabilitas emosional, dan
kesadaran peraturan.
f. EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)
Dirancangkan untuk menaksir sistem kebutuhan nyata
dikemukakan oleh Murray dan rekan-rekannya di Harvard Psychological
Clinic (Murray, et.al., 1938) Yang akhirnya dibuatlah Edward Personal
Preference Schedule (EPPS-Edward, 1959). Dimulai dari 15 kebutuhan
yang berasal dari daftar Murray. Inventori ini terdiri atas 210 pasang
pernyataan dimana butir soal dari 12 skala lainnya.
EPPS perlu direvisi untuk menghapus kelemahan teknis terkait
butir soal dan interpretasi skornya. Aspek yang diungkap diantaranya;
1) Kemampuan untuk berprestasi
2) Kemampuan menyesuaikan diri
3) Kemampuan menunaikan tugas
4) Kebutuhan untuk menunjukan diri
5) Kebutuhan untuk mandiri
6) Kebutuhan untuk berempati
7) Kebutuhan perhatian terhadap sesama
8) Kebutuhan akan hubungan sosial
9) Keinginan untuk memimpin
10) Keinginan untuk kompromi
11) Kebutuhan memberikan perhatian
12) Kebutuhan akan stimulasi dari luar
13) Kemampuan mengahadapi berbagai rintangan
14) Kebutuhan memberikan perhatian dari lawan jenis
15) Kebutuhan untuk bertentangan dengan orang lain
Cukup banyak sekali aspek yang diungkap EPPS, namun pada
dasarnya tes ini akan dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu sikap kerja,
aspek sosial, dan aspek emosi.
g. PRF (Personality Research Form)
PRF mencontoh pendekatan Douglas N Jackson terhadap
pengembangan tes kepribadian. Tersedia dalam lima pilihan berbeda,
termasuk dua rangkaian form paralel (A,B dan AA, BB) dari 300 dan 400
butir soal. Teknik analisis lebih canggih menggunakan komputer terdiri
dari 352 butir soal dari butir-butir soal terbaik. Seperti instrumen
kepribadian lainnya PRF mengambil teori kepribadian Murray sebagai
titik tolak.
h. Jackson Personality Inventory
Jackson Personality Inventory Revised (JPI-R) dikembangkan
setelah PRF melalui prosedur penyusunan skala yang sama dengan PRF
namun lebih sempurna (Jackson, 1976, 1994a) Jackson menggunakan
standar ketat yang sama pada penyusunan Basic Personality Inventory
(BPI-Jackson, 1989a). BPI sudah tampak menjanjikan untuk digunakan
secara klinis pada bidang kenakalan remaja (Holden & Jackson, 1992)
2. Tes Inventori Minat
a. SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
SCII pertama dirumuskan oleh E.K. Strong.Jr., ketika sementara
menghadiri seminar pascasarjana pada tahun 1919-1920. SII dewasa ini
terdiri dari 317 butir soal yang dikelompokkan dalam delapan bagian.
Dalam kelima bagian pertama, responden mencatat preferensinya
dengan membuat tanda S, TT, TS, untuk mengindikasikan ”Suka”,
”Tidak Tahu”, ”Tidak Suka”. Butir-butir soal dalam lima bagian ini
masuk dalam kategori-kategori berikut; pekerjaan, mata pelajaran
sekolah, aktivitas (Misalnya, membuat pidato, memperbaiki jam atau
mencari dana untuk kegiatan amal), aktivitas waktu luang, dan kontak
sehari-hari dengan berbagai jenis orang (misalnya, orang yang amat tua,
perwira atau orang yang hidupnya dekat bahaya). Dua bagian tambahan
meminta responden menyatakan pilihan diantara aktivitas-aktivitas
pasangan, misalnya berurusan dengan barang versus berurusan dengan
orang dan antara semua pasangan yang mungkin dari empat butir soal
dari dunia kerja yaitu gagasan, data, barang dan orang. Pada akhirnya,
satu bagian inventori meminta responden untuk memberi tanda pada satu
rangkaian pernyataan yang menggambarkan diri sendiri ”Ya”, ”Tidak”,
atau ”?”.
Strong bisa diskor oleh komputer, pada pusat-pusat skoring yang
ditunjuk oleh penerbit atau dengan penggunaan perangkat lunak yang
tersedia dari penerbit dalam berbagai pilihan. Ada tiga tingkat skor yang
berbeda dalam keleluasaannya. Yang paling luas dan paling
komprehensif adalah enam skor General Occupational Theme; subdivisi
selanjutnya meliputi 25 Basic Interest Scales; dan tingkat yang paling
spesifik menyediakan 211 Skala Pekerjaan yang tersedia. Disamping hal-
hal ini, Form T317 dari Strong menghasilkan skor-skor pada empat Skala
Gaya Pribadi yang menaksir dalam Gaya Pekerjaan, Lingkungan Belajar,
Gaya Kepemimpinan, dan Pengambilan Resiko/Petualangan.
Klasifikasi SII atas minat pekerjaan diturunkan dari model
teoretis yang dikembangakan oleh John Holland (1966,1985/1992) dan
didukung oleh riset ekstensif, baik oleh Holland maupun peneliti-peneliti
independen lainnya. General Occupational Themes yang diidentifikasi
ooleh model Holland ditandai dengan (R) Realistis, (I) Investigatif, (A)
Artistik, (S) Sosial, (E) Kewirausahaan (Enterprising), dan (C)
Konvensional. Masing-masing tema mencirikan tidak hanya tipe orang,
tetapi juga tipe lingkungan kerja yang oleh orang tersebut dirasakan
paling menyenangkan. Menurut Holland, orang-orang tidak digolongkan
secara ketat kedalam salah satu dari tipe-tipe utama, melainkan mereka
dicirikan oleh kadar kemiripan satu tipe dengan tipe lainnya. Dengan
demikian, kombinasi tipe semacam ini, yang ditata oleh kadar kemiripan,
menyediakan banyak pola atau ”kode” untuk mendeskripsikan berbagai
perbedaan individu yang luas.
b. JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey)
JVIS diseleksi untuk mendapat perhatian khusus. Pertama, karena
JVIS merupakan contoh dari prosedur penyusunan tes canggih dan
kedua, karena dalam berbagai aspek ,pendekatannya berlawanan secara
tajam dengan diikuti dalam SII. Inventori ini menggunakan area minat
yang luas dalam pengembangan butir soal  dan sistem penentuan skor.
Dalam inventori Strong, sebagian butir soal adalah butir soal Suka, Acuh
Tak Acuh, atau Tidak Suka yang ditandai secara terpisah oleh responden.
Selain itu, butir soal Inventori Strong meruapakan butir soal bertipe
pilihan-terbatas.
Sebagaimana dalam pengembangan Personality Research Form
dan Jackson Personality Inventory, langkah pertama dalam
pengembangan JVIS adalah merumuskan konstruk-konstruk atau
dimensi-dimensi yang harus diukur. Ada dua jenis dimensi, yaitu dipilih
berdasarkan penelitian yang dipublikasikan tentang psikologi kerja, dan
analisis faktor serta klasifikasi rasional atas butir soal minat pekerjaan.
Salah satunya dirumuskan yang berkaitan dengan peran kerja
(berhubunga dengan pekerjaan atau yang dilakukan seseorang pada
pekerjaan) dan dengan gaya kerja (merujuk pada preferensi-preferensi
untuk lingkungan kerja atau situasi dimana perilaku tertentu diharapkan).
Bentuk final JVIS memuat 34 skala minat dasar, yang mencakup
26 peran kerja dan 8 gaya kerja. Inventori ini dirancang agar dapat
diterapkan pada kedua jenis kelamin, meskipun tersedia norma-norma
persentil terpisah untuk sub-sub kelompok wanita dan pria.  JVIS bisa
diberi skor secara manual dengan cepat dan mudah untuk 34 skala. Akan
tetapi, pilihan-pilihan penentuan skor berbasis komputer yang ada
menggunakan nrma-norma paling baru dan menyediakan berbagai
analisis skor tambahan entah dalam laporan naratif lebih luas yang baru
direvisi. Misalnya, laporan-laporan berbasis komputer mencakup skor-
skor yang diturunkan dari analisis faktor atas 34 skala minat dasar. Skor-
skor ini yang dibuat menurut model  enam tema Holland, mencakup 10
Tema Pekerjaan Umum: Ekspresif, Logis, Bersifat Menyelidik, Praktis,
Tegas, Sosial, Bersifat Membantu, Konvensional, Bersifat Wirausaha,
dan Komunikatif.
Sejumlah peninjau telah mengemukakan bahwa perumusan JVIS
mungkin terlalu canggih bagi siswa sekolah menengah
(D.T.Brown,1989;J.W.Shepard,1989).
c. KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)
Inventori ini mula-mula diterbitkan pada tahun 1939. Kemudian
mengalami revisi dan tambahan-tambahan item-item baru. Kuder memulai
dengan mengadakan analisa item tunggal berdasarkan kelompok-
kelompok minat (cluster of intesrest) dalam menyusun item-item tersebut
alam skala deskriptif. Skala ini dapat dipergunakan dalam bimbingan
pendidikan (Educational guidance) maupun dalam bimbingan jabatan
(vocatinal guidance).
Berdasarkan alat konsepnya mengenai sepuluh kelompok minat,
Kuder lalu menyusun item-item inventorinya. Setiap item merupakan triad
dari kegiatan-kegiatana yang mencerminkan tiga kelompok minat.
Penyusunan triad-triad tersebut diatur sedemikian rupa sehingga setiap
kelompok minat pernah ber-triad dengan kelompok minat lainnya. Subyek
yang hendak dinilai disuruh memilih dalam setiap triad. Satu kegiatan
yang paling disenangi dan satu kegiatan yang paling tidak disenangi dalam
triad tersebut.
d. CAI (Career Assessment Inventory)
Sekarang tersedia dua versi CAI, yaitu The Vocational Version
(VV) dan The Enhanced Version (EV). Deskripsi dalam bagian ini
adalah VV. Meskipun EV sangat serupa dalam struktur, adalah
instrument yang sama sekali terpisah (Johannson,1986) yang dapat
diterapkam  pada banyak dan rentang pekerjaan yang len\bih luas,
mencakup banyak yang memerlukan pendidikan lewat sekolah
menengah.
CAI pertama kali dikeluarkan pada tahun 1975, CAI
(Johannson,1984) secara dekat mengikuti pola inventori Strong. Akan
tetapi, berbeda dari kebanyakan unventori minat, CAI dirancang secara
khusus untuk para pencari karir yang tidak memerlukan pendidikan
universitas selama empat tahun atau pelatihan profesional lebih jauh.
CAI berfokus pada pekerjaan yang melibatkan keterampilan, pekerjaan
teknis, dan pekerjaan jasa.
Contoh dari skala-skala pekerjaan yang sekarang tersedia antara
lain montir pesawat, petugas kesehatan gigi, petugas kafetaria, programer
komputer, dan perawat terdaftar. Ke-305 butir soal inventori
dikelompokkan dibawah tiga kategori isi yaitu aktivitas, mata pelajaran
dan pekerjaan. Masing-masing butir menyediakan lima pilihan respons,
dari ”sangat suka” sampai ”sangat tak suka”. Ditulis untuk tingkat
membaca kelas 6, CAI juga bisa digunakan pada orang-orang dewasa
yang memiliki keterampilan membaca yang buruk. Seperti inventori
Strong, CAI menyediakan skor pada tiga tipe skala utama, termasuk 6
skala Tema Umum Holland, 22 skala Bidang Minat Dasar homogen, dan
91 skala pekerjaan. Indeks administratif dan empat akala non-pekerjaan
juga termasuk didalamnya. Semua pengumpulan data dan analisis
statistik dijalankan secara terpisah dari inventori ini. Kecuali skala Tema
Umum, skala-skala tertentu yang dikembangkan dalam masing-masing
kategori ini adalah khusus untuk CAI.
e. RM (The rothwell-Miller Interest Blank)
Menurut sejarahnya tes ni disusun pertama kali oleh Rothwell
pada tahun 1947. saat itu tes tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari
jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun 1958 tes diperluas
menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller.sejak saat itu tes minat ini
dinamakan tes minat Rothwell Miller.
Tes ini berbentuk blanko/formulir yang berisikan daftar pekerjaan
yang disusun dalam 9 kelompok, dengan kode huruf A sampai I, serta
dibedakan untuk kelompok pekerjaan pria dan wanitanya.masing-masing
kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas 12 jenis pekerjaan, yang
mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes ini. Tes ini
disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan
sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap
pekerjaan yang bersangkutan.
Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara
perorangan maupun klasikal. Instruksi biasanya sudah terdapat dalam
balangko sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat diinstruksikan
untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang dewasa dengan intelegensi
rendah (Dull-normal). Bagi testee dull-normal, dianggap kemampuannya
untuk memahami, indtruksi tes yang tertulis sehingga perlu diberikan
beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan
kadang masih harus dilengkapi dengan memeriksa pekerjaannya setiap
saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.

3. TES Inventori Nilai


a. Study OF Value
Tes ini berupa suatu inventori kepribadian yang berstruktur.
Inventori kepribadian yang berstruktur ini terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan atau pernyataan-pernyataan tertentu yang hanya ada satu
jawaban tertentu. Inventori of Values bertujuan untuk mengungkap enam
dasar minat dan motif dalam kepribadian yang relatif menonjol yaitu
teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politik, dan relegius.

Anda mungkin juga menyukai