Anda di halaman 1dari 4

1

Terdiam diantara keramaian, menatap kosong bangunan yang dipenuhi kobaran sang raja merah. Suara
sirine mengiringi jeritan semua orang, tangisan berbaur dengan kepulan asab, langit yang hitam
perlahan berubah menjadi merah menandakan seberapa kuat sang raja melahap mangsa-nya.

Terlihat seseorang terjebak dalam kobaran. Pemadam berusaha mengevakuasi namun terlambat api
sudah mulai merambat hingga menelan seluruh bangunan.

Aku hanya terdiam melihat satu-satu nya keluargaku habis tertelan api. Air mata yang selalu kutahan
mulai mengalir membasahi setiap sudut wajahku, hingga kegelapan perlahan mulai menelanku.

"Haah..haah..haah"

Aku terbangun ditengah malam yang dingin memikirkan apa yang baru aku alami.

"Mimpi itu lagi. Mengapa mimpi itu terasa nyata. Siapa sebenarnya gadis kecil itu, dan mengapa ku
selalu memimpikan hal itu berulang kali" batinku.

Disaat aku ingin kembali tidur. Aku mendengar suara bising dari bawah, hal ini membuat jiwa
penasaranku meningkat dengan keberanian yang terbilang kecil aku mulai melangkahkan kaki ku.

Tak berapa lama ku sudah menginjakkan kaki dilantai 1, namun ku tidak menemukan siapapun disana
bahkan suara bising tadi seakan lenyap dengan sendirinya. Aku merasa ada yang aneh dengan hal ini.
Seingatku hanya ada aku dirumah ini karena bibi dan paman sedang pergi dua hari yang lalu.

Disaat aku sudah merasa aman, aku berniat kembali kekamar dan melanjutkan tidur ku yang tertunda.
Namun baru beberapa langkah aku merasakan ada yang mengikutiku.

"Aaaaaaaaaaaaaaargh"

"Hei, Mei. Kenapa teriak malam-malam begini menganggu tetangga"

"Astagfirullah, Bibi membuatku kaget. Aku pikir suara bising apa tadi ternyata Bibi sudah pulang. Kenapa
nggak hubungi aku sih Bi, aku kan jadi parno tadi" Tanyaku.

"Apa yang kamu takutin juga, lagian Bibi pulang juga dadakan. Paman mu tadi dihubungin bos nya buat
masuk besok maka kami pulang malam ini juga" Terang Bibi.

"Ooh gitu. Yaudah deh Bi, Mei mau lanjut tidur dulu" Pamitku

Bibi hanya menjawabnya dengan anggukkan. Aku yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum. Ya seperti
itulah kehidupanku. Aku hanyalah seorang remaja yang baru saja menginjakkan kaki dibangku SMA.
Kedua orang tuaku, entahlah akupun tidak tahu mereka dimana. Aku hanya hidup dengan orang yang ku
sebut Bibi, mereka adalah orang yang meadopsi ku dulu. Mereka sangat baik dengan ku dan aku sangat
bersyukur bisa bertemu dengan orang sebaik mereka.
Aku yang memang teramat lelah memutuskan untuk kembali tidur dan besiap mengahadapi esok hari.

Maaf ya kalo banyak typo dan ceritanya gaje, karena ini cerita pertama aku.

Bantu komen ya

Makasih semuanya

"Hoam"
Aku bangun dari kasur ku yang paling kucinta, bersiap menjalankan aktivitas menjadi siswa baru di SMA
Angkasa Jaya. Hampir setengah jam aku berkutat dalam kamar mandi. Setelah merasa penampilanku
sempurna, ku menuju keruang makan.

"Pagi semua"

"Pagi mei, sini kamu sarapan dulu. Bibi sudah masakin nasi goreng kesukaan kamu"

"Yeey, makasih Bibi ku yang cantik"

"Sudah, sudah. Sekarang biarkan mei sarapan dulu" tegur paman.

Kamipun memulai sarapan dengan hikmat. Selepas sarapan aku menuju tempat dimana aku akan
menuntut ilmu selama 3 tahun nanti.

Semua orang punya harapan yang sama saat masuk SMA yaitu mengalami yang nama kasmaran. Hal itu
juga yang aku inginkan namun bukan berarti aku mau punya sebuah hubungan karena nyata nya aku
sudah nyaman dengan kesendirian.

Mungkin faktor aku yang terlalu suka dengan novel romance hingga membuatku selalu menghayalkan
masalah percintaan saat masuk SMA.

Tak terasa aku sudah berdiri didepan gerbang. Dengan penuh semangat aku berjalan melalui lorong-
lorong menuju tempat diadakan nya MOS. Yap, MOS dimana awal dari semua Perjalanan ku.

Disaat ku yang mulai kebingungan ada seseorang yang menepuk pundak ku.

"Halo Mer, kamu kelompok berapa"

"Oh hai, ku kelompok melati, kamu sendiri kelompok berapa Ma"

"Waaah...berarti kita satu kelompok dong"

"Beneran, akhirnya aku sekelompok dengan orang yang ku kenal"

"Kamu lagi cari kelompok juga mer" Tanya Malista

"Iya nih soalnya aku bingung banyak banget orang nya jadi susah buat cari" Jelas ku

"Yaudah kita cari sama-sama aja, aku juga lagi kebingungan nih" Ajak Malista

"Okedeh"

Kami mulai mencari kelompok yang akan kami tempati. Tak lama akhirnya kami menemukan bendera
yang bergambar melati terletak dipojok ruangan. Segera kami bergabung dengan anggota kelompok
yang lain dan untung nya mereka teman-teman ku di SMP.
Hampir setengah hari sudah kami lalui bersama. Dan sekarang kami sedang mengisi perut kami yang
terdengar "grook...grook". Dari kejauhan aku melihat seorang laki-laki yang sekelas dengan ku. Aku
bukan tertarik hanya saja aku tidak terlali dengan sifat nya itu, entahlah aku juga tidak tahu alasan nya
yang jelas setiap menatap wajah nya aku akan merasa kesal.

Mungkin dia sadar aku memperhatikan nya sedari tadi hingga dia menoleh ke arah ku. Tidak lama
kemudian dia sudah berdiri disamping meja ku.

"Kenapa lihat-lihat aku dari tadi" Tanya nya

"Aku nggak ada lihat, mungkin hanya perasaan mu saja" Elak ku

"Tidak mungkin, aku yakin kamu melihat aku sedari tadi" Dengan wajah yang menggoda

"Sorry ya emang aku nggak ada kerjaan apa, jadi harus ngeliatin kamu. Jadi orang jangan terlalu PD,
lagian ku lihat warung yang ada dibelakang kamu. Kira-kira sudah sepi atau belum"

Mungkin karena dia merasa malu dia pun pergi. Sebenarnya aku merasa bersalah karena seakan
mempermalukan dia padahal dia nggak ada salah dengan ku. Tapi aku juga malu jika harus mengakui
kalau aku memperhatikan dia.

Anda mungkin juga menyukai