Anda di halaman 1dari 6

KEWIRAUSAHAAN

“Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Dargulo Tetanus”

Dosen Pembimbing: Ir. Hj. Umi Salawati, M. S

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Anisa Karimah (P07131118122)


Ihya Azizah (P07131118134)
Nur Kharisah (P07131118150)
M. Afrizaldi Rahman (P07131118140)
Risma Febriani (P07131118157)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2019/2020
A. Aspek Bahan Baku

a. Bahan baku dari pembuatan kulit Dargulo Tetanus yaitu : Ubi jalar, telur ayam, susu
cair, tepung terigu.

Untuk bahan baku ubi jalar termasuk mudah didapat di daerah Banjarbaru,
karena Banjarbaru termasuk urutan ke 2 penghasil ubi jalar terbesar di
Kalimantan Selatan setelah Hulu Sungai Selatan. Selain di petani dan perkebunan
ubi jalar dapat di beli di Pasar Banjarbaru. Kualitas ubi jalar yang baik adalah
tekstur ubi keras, berkulit mulus, berbobot berat, berbentuk sedang, tidak
ditumbuhi serabut-serabut, dan tidak memiliki banyak getah. Ubi jalar memiliki
umur penyimpanan yaitu bias tahan sampai 10 hari dengan cara cuci ubi sampai
bersih, tiriskan ubi sampai benar-benar kering, masukkan kedalam plastic dengan
tujuan untuk mempertahankn suhu dan kadar air dalam ubi, simpan ditempat yang
kering dan jauh dari bau yang menyengat.

Untuk bahan baku telur ayam terbilang mudah didapat dipasar maka kami
akan membelinya di pasar. Telur yang berkualitas baik yaitu bentuk telur tidak
berbenjol, cangkang tidak retak dan halus diraba. Cara penyimpanan yaitu
diletakkan dengan posisi yang tumpul diatas agar ruang udara tetap terjaga, dan
jangan sampai tertekan benda lain.

Untuk bahan baku tepung terbilang mudah didapat dipasar maka kami akan
membelinya di pasar. Tepung yang bermutu baik memilki kriteria yaitu warna
sedikit krem atau putih kekuningan, tidak berbau apek, tidak menggumpal, tidak
kering saat dipegang, tidak berkutu. Simpan tepung terigu di tempat khusus,
pastikan tempatnya bersih dan kering. Jauhkan tepung terigu dari bahan yang
berbau menyengat.

Untuk bahan baku susu cair terbilang mudah didapat dipasar, toko-toko, maka
kami akan membelinya di pasar agar harga lebih murah. Rasa susu murni
yang baik tidak terasa manis bahkan memiliki rasa sedikit asin atau creamy.
Tekstur yang dimiliki susu murni seharusnya tidak menggumpal walaupun sedikit
kental. Warna susu murni berwarna putih tulang. Aroma bau yang
dimiliki susu murni yang baik adalah aroma creamy yang khas. Cara
penyimpanan Susu cair yang sudah dibuka hanya dapat disimpan di lemari es
sampai jangka waktu 3 hari

b. Bahan baku dari pembuatan isi Dargulo Tetanus yaitu : ayam tanpa kulit, wortel,
daun bawang, seledri, bawang merah, bawang putih dan garam.

Untuk bahan baku daging ayam karena daging ayam sendiri terbilang mudah
didapat dipasar maka kami akan membelinya di pasar dan atau untuk
mendapatkan harga yang murah maka bisa membeli di pemotognya langsung.
Pembelian daging ayam sendiri bisa dilakukan pada saat pagi-pagi sekali atau
agar tidak terlalu gelabakan bisa pada malam hari dengan catatan masih
memperhatikan kualitas daging ayam tersebut tentunya. Kualitas daing ayam yang
baik adalah dagingnya terlihat segar, kulitnya tidak kebiru-biruan sebagai tanda
ayam membusuk(warnanya kuning keputihan, bukan pucat, juga terdapat
semacam garis di kulit ayam), aromanya masih segar tidak mengeluarkan bau dan
lender, tekstur daging ayam yang baik adalah kenyal dan tidak lembek. Setelah
mendapatkan daging ayam dengan kualitas yang baik tidak lupa untuk
penyimpanan juga harus diperhatikan. Penyimpanan daging ayam yang baik jika
tidak langsung digunakan yaitu dengan cara menyimpan daging ayam di
temperatur yang terjaga di freezer.

Untuk bahan baku seperti wortel, daun bawang, seledri, bawang putih dan
bawang merah juga terbilang mudah didapat dipasar maka kami akan membelinya
dipasar dengan memperhatikan kuaitas terbaik dari bahan-bahan tersebut. Untuk
waktu pembelian juga bisa dilakukan saat pagi-pagi sekali atau pada malam hari
karena untuk bahan seperti wotel, bawang merah dan bawang putih termasuk
bahan yang daya simpannya lumayan tahan lama. Untuk daun bawang dan seledri
sendiri bisa disimpan di kulkas atau diletakkan di gelas/wadah yang diberi air agar
tetap terjaga kesegarannya. Untuk garam juga sangat mudah didapat di toko-toko
sembako atau di supermarket, tetapi kami lebih memilih membelinya di toko
sembako karena harganya relative lebih murah.
B. Sistem Produksi

Proses produksi adalah kegiatan mengubah material atau bahan baku menjadi suatu
produk yang sudah dapat digunakan konsumen atau yang biasa disebut produk jadi (finished
goods) atau produk setengah jadi (semi-finished product).

Macam-Macam Sistem Produksi Berdasarkan Proses Dan Tujuan Opersinya :

1. Sistem Produksi Berdasarkan Proses


Sistem produksi berdasarkan proses dibagi menjadi dua proses yaitu continuous
process dan intermittent process. Continuous process atau produksi yang berkelanjutan
adalah sistem produksi yang memproduksi barang dalam skala besar secara terus
menerus dan biasanya memproduksi barang berdasarkan demand forecast. Yang kedua
adalah intermittent process yaitu sistem produksi yang berjalan berdasarkan permintaan
konsumen. Biasanya produksi pada intermitten process memproduksi barang dalam skala
kecil. pada intermittent process konsumen bisa memesan produk dengan variasi dan
design yang lebih beragam jika dibandingkan dengan continuous process.
2. Sistem Produksi Berdasarkan Tujuan Operasinya
Sistem produksi yang kedua akan dilakukan berdasarkan tujuan operasinya.
Terdapat empat macam sistem produksi berdasarkan tujuannya seperti :

a. Sistem produksi pertama berdasarkan tujuan adalah engineering to order (ETO).


Sistem ETO adalah sistem produksi yang dikerjakan jika konsumen meminta
produsen untuk memproduksi barang atau produk mulai dari proses perancangan.
b. Sistem produksi berdasarkan tujuan yang kedua adalah assembly to order (ATO).
Sistem ATO adalah jenis sistem produksi ketika produsen sudah memiliki modul
operasional dan desain standar. Produsen hanya perlu merakit produk berdasarkan
dengan modul dan desain yang sudah berikan.
c. Sistem produksi berdasarkan tujuan berikutnya adalah make to order (MTO). Sistem
MTO adalah sistem produksi yang berjalan ketika produsen sudah menerima pesanan.
d. Sistem produksi yang terakhir adalah sistem produksi make to stock (MTS). Sistem
produksi yang memproduksi barang untuk disimpan atau dijadikan stok. Produk atau
barang akan selesai diproduksi sebelum ada pesanan dari konsumen.
Sistem Produksi yang Kami Gunakan :

Berdasarkan prosesnya kami mengawali menjual produk menggunakan sistem


produksi intermittent process yaitu sistem produksi yang berjalan berdasarkan permintaan
konsumen dan berdasarkan tujuan operasinya kami menggunakan sistem produksi make to
order (MTO) yaitu sistem produksi yang berjalan ketika produsen sudah menerima pesanan.
Karena kami menggunakan sistem pemasaran PO jadi kami akan memproduksi produk
mengikuti pesanan konsumen. Kami akan open PO 2-3 kali dalam seminggu. Tetapi tidak
menutup kemungkinan kami akan menggunakan sistem produksi yang kontinu yaitu
memproduksi produk setiap hari nantinya.

Alasan :

Alasan kami menggunakan sistem produksi tersebut untuk meminimalkan risiko


kerugian yang mana dengan menggunakan sistem tersebut tidak ada produk yang tidak laku
karena memproduksi produk sesuai jumlah pesanan dan juga modal yang dikeluarkan sama
dengan jumlah pemesanan .

C. Sistem Pemasaran

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan


saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu.  Sistem pemasaran
juga diartikan adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang,
jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan
membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasar.

Sistem pemasaran ada berbagai macam seperti:


 Order pembelian konsumen (Purchase Order).
 Order penjualan.
 Order acknowledgment.
 Picking list.
 Packing slip.
 Billing of ladding.
 Shipping notice dll
Startegi pemasaran yang kami gunakan adalah sistem Purchase Order (PO) yang
melalui media social seperti Whatsapp, Instagram dan sebagainya. Sistem ini kami hanya
melakukan 2-3 kali dalam seminggu dimana kami membuat Dargulo Tetanus sesuai dengan
pemesanan konsumen yang masuk bahkan jika ada sisa dalam pemesanan yang dibuat kami
bisa saja langsung menjual kepasar secara langsung sekalian untuk mengenalkan produk
yang kita pasarkan.
Alasan:
Alasan kami menggunakan strategi sistem Purchase Order (PO) ini adalah untuk
menghindari adanya kerugian besar dalam suatu produk yang dipasarkan. Dimana modal
yang dikeluarkan memang harus bisa menyesuaikan dengan pesanan konsumen agar dapat
memberikan keuntungan satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai