Anda di halaman 1dari 15

Makalah Konsep Dasar Keperawatan

Falsafah dan Nilai - Nilai Keperawatan

Oleh :
Kelompok 5
1.Assyifa Hirza Qalbi (173110237)

2.Dera Rahmi Gusti Fauzia (173110240)

3.Felida Rahmi (173110245)

4.Rahmatul Husni (173110262)

5.Rindang Valya Shaqquilla (173110265)

6.Stephanie Sastra (173110270)

Dosen pembimbing :

Ns.Idrawati Bahar,S.Kep,M.Kep

D-III Keperawatan Padang

Poltekkes Kemenkes RI Padang

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat serta
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah konsep
dasar keperawatan pada dengan1 judul tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai filsafat dan paradigm
keperawatani.Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifatmembangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan baik dari segi
materi maupun teknik  penulisan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
bidang keperawatan khususnya bagi proses pembelajaran Filsafat Ilmu Keperawatan.

Padang , 23 Agustus 20

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................
1.2 Tujuan.............................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Falsafah keperawatan........................................................................................
2.2 Paradigma keperawatan....................................................................................

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Untuk dapat menghargai
suatu ilmu,misalnya ilmu keperawatan atau kesehatan masyarakat maka kita harus
mengerti hakikat ilmu itu sebenarnya. Pengertian yang mendalam terhadap hakikat
ilmu yang kita pelajari,akan mampu meningkatkan apresiasi kita serta membuka mata
kita terhadap berbagai kekurangan yang ada padanya.
Meskipun pengetahuan keilmuan yang dikuasai memang menunjukkan
kebenaran.Namun kebenaran ilmu bukanlah satu-satunya kebenaran dalam kehidupan
praktek. Terdapat berbagai sumber kebenaran yang memperkaya kehidupan praktek
itu,dn semua kebenaran mempunyai manfaat,asal diletakan ditempat yang yang layak.
Kehidupan dalam praktek kesehatan professional cukup kompleks untuk dianalisis
dalam satu jalan pemikiran
Terdapat tempat masing-masing dalam kehidupan praktik profesi kesehatan bagi
filsafah,seni,agama,dan sebagainya disamping itu ilmu yang dikuasai itu sendiri.
Semuanya bersifat saling membutuhkan dan saling mengisi. Kepada pengembang
profesi keperawatan dan calon anggota profesi perawat,apapun predikat,gelar,dan
sebutannya yang ingin mendapatkan kepuasan dan berfikir keilmuan,mereka yang
menganggap bahwa berfikir bukanlah suatu beban,namun merupakan suatu
pertualangan yang sangan menyenangkan,mereka yang melihat sebagai tujuan utama
berkehidupan dalam berpraktek. Mereka yang ingin mengkaji hakikat kehidupan
praktek profesi keperawatan dengan lebih mendalam,maka kepada merekalah
makalah ini diperuntukkan

1.2 Tujuan penulisan


Tujuan penyusun makalah ini adalah untuk mengetahui dimensi filsafat dan
paradigma,konsep keperawatan melalui konsep-konsep dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Falsafat Keperawatan


Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadi kerangka dalam praktik keperawatan. Hakekat
manusia yang dimaksud disini adalah manusia sebagai
biologis,psikologis,social dan spiritual sedaangkan esensinya adalah falsafah
keperawatan yang meliputi:
1. Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis,psikologis,social
dan spiritual yang diberikan secara kompherensif dan tidak dilakukan
secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.
2. Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung
memperhatikan aspek kemanusiaan.
3. Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang perbedaan
suku,kepercayaan,status social,agama,dan ekonomi.
4. Pelayanan keperewatan tersebut merupakan bagian integral dari system
pelayanan kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim
kesehatan bukan sendiri-sendiri.
5. Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan,bukan
seorang penerima jasa yang pasif.

2.2 Paradigma keperawatan


Banyak para ahli membahas pengertian paradiga seperti Masterman
yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang
persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Poerwanto P mengartikan
paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan
sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar khas dan melihat,memikirkan,memberi makna,menyikapi dan
memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan
manusia.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan
sampai saat ini masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya
manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan.
Sebagai disiplin ilmu,keperawatan akan sellu berkembang untuk mencapai
profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.

2.2.1 Konsep Manusia


Komponen yang pertama ialah sebagai salah focus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan
biopsikososial dan spiritual yang merupakan kesatuan dari aspek jasmani
maupun rohani yang memiliki sifat unik dengan kenutuhan yang berbeda
sesuai dengan tingkat perkembangannya masing-masing.
Sebagai klien yang bertindak individu,sarana pemenuhan kebutuhan
dasarnya biopsikososial dan spiritual berbeda dengan individu lainnya. Karena
itu diharapkan terjadi proses pemenuhan kebutuhan dasar kearah kemandirian.
Kebutuhan dasar tersebut meliputi kebutuhan fisiologis,keamanan dan
kenyamanan,cinta mencintai diri,dan aktualisasi diri.
Sebagai klien yang bersifat keluarga,diartikan sebagai sekelompok
individu kumpulan dari individu yang saling berhubungan dan berinteraksi
satu dengan yang lain dalam lingkunag n sendiri atau masyarakat,sehingga
dalam memberikan perawatan memandang aspek keluarga Karena melalui
keluarga dapat mengetahui factor yang mempengaruhi masalah kesehatan
agar tujuan perawatan dalam rangka meningkatan kemampuan keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dapat terpenuhi.
Sebagai klien bersifat masyarakat,melalui masyarakat individu dapat
mudah dipengaruhi dengan adanya fasilitas kesehatan,pendidikan,tempat
rekreasi,transportasi,komunikasi dan social,juga dengan adanya keyakinan
yang kuat dari masyarakat sehingga pandangan dalam proses perubahan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar.
Konsep paradigma juga melalui system terbuka yaitu,manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan baik lingkunga
fisik,psikologis,social maupun spiritual sehingga perubahan pada manusia
akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan. Melalui system
adaptif yaitu,manusia akan merespon perubahan yang ada pada
lingkungannya yang akan selalu menu njukkan perilaku adaptif dan
maladaptif. Apabila kemampuan merespon lingkungan tersebut baik
maka,akan menunjukkan perilaku adaptif ,akan tetapi jika kemampuan
merespon lingkungannya tidak baik maka,akan menunjukkan perilaku
maladaptif. Dan yang terakhir melalui system personal,interpersonal,dan
social yaitu,manusia memiliki persepsi,pola piker dan tumbuh kenbang yang
tidak sama,juga memiliki kemampuan interaksi,peran dan komunikasi yang
berbeda serta kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dalam
mengabil keputusan dan otoritas dalam masalah atau tugas kesehatan.

2.2.2 Konsep Keperawatan


Konsep keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
bersifat professional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditujukan pada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit.
Dengan demikian paradigma konsep keperawatan memandang bahwa bentuk
pelayanan yang diberikan kepada klien dalam bentuk pmberian asuhan
keparawatan dalam keadaan yang tidak mampu,tidak mau dan tidak tau dalam
proses pemenuhan kebutuhan dasar.
Bentuk asuhan keperawatan tersebut antara lain :
1. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki
ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan
melalui pelayanan keperawatan untuk meningkatkan atau memulihkan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar khususnya kebutuhan
fisiologis.
2. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang tidak mampu
dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui pelayanan
bersifat bantuan dalam pemberian motivasi pada klien yang memiliki
penurunan dalam kemauan sehingga diharapkan terjadi motivasi yang kuat
untuk membangktkan semangat hidup agar terjadi peningkatan.
3. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang tidak memiliki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ini dappat diberikan
melalui pelayanan yang bersifat pemberian pengetahuan,yang berupa
pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan pada individu,keluarga atau
masyarakat yang mempunyai pengetahuan rendah dalam tugas perawatan
kesehatan.

2.2.3 Konsep Sehat-sakit


Paradigma keperawatan dalam konsep sehat-sakit memandang bahwa
bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat-
sakit,aka melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat-sakit
tersebut,apakah statusnya dalam tahap setengah sakit sehingga akan diketahui
tingkat asuhan keperawatannya yang akan diberikan serta yang diharapkan
dalam meningkatkan status kesehatannya.
Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan
yang dinamis dan selalu berubah setiap waktu.Melalui rentang ini dapat
dibatasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan yang jelas.
a. Rentang sehat
Diawali dengan kesehatan yang normal,batasan sehat dapat diartikan sebagai
suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,mental,serta tidak hanya bebas
dari pnyakit atau kelemahan,berdasarkan batasan tersebut karakteristik sehat
sebenarnya adalah kemampuan mereflesi perhatian pada individu sebagai
manusia,pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan baik secara
internal maupun eksternal,dan memiliki hidup yang kreatif dan produktif.

b. Factor pengaruh status kesehatan


Suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batasannya rentang sakit yang
bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan,social
kultural,pengalaman masa lalu,harapan seseorang tentang
dirinya,keturunan,lingkungan,dan pelayanan.
1) Perkembangan
Dapat dipengaruhi oleh factor perkembangan yang dapat diartikan
bahwa perubahan status kesehatan yang ditentukan oleh factor usia ini
adalah perkembangan dan pertumbuhan.
2) Social dan kultural
Dapat juga dipengaruhi oleh proses perubahan status kesehatan
seseorang Karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga
dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.
3) Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu yang dapat mempengaruhi perubaha status
kesehatan.Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang
tidak diinginkan atau pengalaman kesehatan yang buruk sehingga
berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya.
4) Harapan seseorang tentang dirinya
Ini merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan
perubahanstatus kesehatan kea rah optimal. Harapan dapat
menghasilkan status kesehatan ketingkat yang lebih baik secara fisik
maupun psikologis,karena melalui harapan ini akan timbul motivasi
gaya hidup sehat.
5) Keturunan
Memberikan pengaruh terhadap seseorang untuk mengingat potensi
perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui factor
genetik,walaupun tidak terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respon
terhadap berbagai penyakit.
6) Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan kebersihan diri,tempat pembuangan air limbah atau
kotoran serta rumah yang kumuh sehingga memenuhi syarat kesehatan
7) Pelayanan
Hal ini dapat dijumpai apabila terdapat pelayanan kesehatan yang
terlalu jauh atau kualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan
baik,maka dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilsku sehat.
c. Rentang sakit
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat-sakit. Rentang ini
dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.dalam
proses tumbuh kembang fungsi tubuh keseluruhan atau sebagian didasari oleh
keadaan terganggunya. Selain itu sakit dapat diartikan sebagai hasil dari
interaksi antara seseorang dengan lingkungan,dimana terjadinya kegagalan
dalam beradaptasidengan lingkungan yang dapat menimbulkan
ketidakseimbangan antara factor host,agent dan lingkungan.
d. Tahapan proses sakit
1. Tahap gejala
Tahap awal seseorang mengalami sakit dengan adanya perasaan tidak
nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gangguan yang
meliputi gejala fisik seperti adanya perasaan nyeri,panas dan lain-
lain.
2. Tahapan asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akam melakukan interpretasi terhadap sakit
yang dialami dan akan merasa keragu-raguan pada kelainan atau
gangguan yang dirasakan pada tubuhnya,setelah itu,maka seseorang
akan merespon dalam bentuk emosi terhadap gejala tersebut seperti
merasakan ketakutan atau kecemasan.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan seperti dokter,perawat atau lainnya
yang dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.

4. Tahap ketergantungan
Tahapan ini dilakkan dengan pengkajian kebutuhan terhadap
ketergantungan dan dapat diberikan support agar seseorang
mengalami kemandirian.
5. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupkan tahap terakhir seseorang kembali untuk
beradaptasi dimana seseorang akan melakukan proses belajat untuk
melepaskan perannya selam sakit.peran tenaga kesehatan disini
membantu klien untuk meningkatkan kemandirian serta harapan dan
kehidupan menuju kesejahteraan.
e. Dampak sakit
I. Terjadi perubahan peran pada keluarga.
II. Terjadinya gangguan psikologis.
III. Masalah keuangan.
IV. Kesepian akibat perpisahan
V. Terjadinya perubahan kebiasaan sosial.
VI. Terganggunya privasi seseorang.
VII. Otonomi.
VIII. Terjadinya perubahan gaya hidup.

f. Perilaku pada orang sakit


1. Adanya perasaan takut
Perubahan perulaku ini terjadi pada semua orang perasaan takut
sebagai dampak dari sakit.
2. Menarik diri
Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses
kecemasan.tingkat kecemasan yang dialami seseorang pun akan
berbeda,untuk mengurangi berperilaku menarik diri seperti diam
jika tidak diberi pertanyaan.
3. Egosentris
Perilaku yang dapat terjadi pada orang sakit yng ditunjukkan
dengan selalu banyak mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak
mau mendengarkan perasaan orang lain
4. Sensitif terhadap persoalan kecil
Perubahan kecil ini sering terjadi pada orang yang sakit biasanya
selalu ditimbulkan dengan mempersoalkan hal-hal yang kecil
sebagai dampak tergangunya psikologis.
5. Reaksi emosinal tinggi
Perilaku dapat ditunjukkan dari seseorang yang mengalami sakit
dengan mudah menangis,tersinggung,marah serta tuntutan
perhatian yang lenuh dari orang sekitar.
6. Perubahan persepsi
Terjafi perubahan selam sakit dapat ditunjukkan dengan timbul
persepsi bahwa seorang dokter dan perawat dalah orang yang
dapat membantu untuk menyembuhkannya sehingga menaruh
harapan sangat besar pada dokter dan perawat tersebut.
7. Berkurangnya minat
8. Terjadinya setres yang diakibatkan penyakit yang dirasakan serta
menurunnya kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
2.2.4 konsep lingkungan
Paradigma keperawatan dalam konsep lingungan ini adaah
memandang bahwa lingkungan fisik,psikologis,social,budaya dan spiritual
dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan
keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan
sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Lingkungan fisik yang dimaksud adalah segala bentuk lingkungan
secara fisik yang dapat mempengaruhi perubahan atau status kesehatan seperti
adanya daerah-daerah wabah lingkungan kotor,dekat pembuangan limbah atau
sampah dan lain-lain.
Lingkungan psikologi artinya keadaan yang menjadikan terganggunya
psikologi pada seseorang seperti lingkungan yang kurang aman,yang
mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkan.
Lingkungan social artinya masyarakat luas serta budaya yang ada juga
dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya kehidupan
spiritual juga mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan
beragama serta meningkatkan keyakinan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Untuk dapat menghargai
suatu ilmu,misalnya ilmu keperawatan atau kesehatan masyarakat maka kita harus
mengerti hakikat ilmu itu sebenarnya. Pengertian yang mendalam terhadap
hakikat ilmu yang kita pelajari,akan mampu meningkatkan apresiasi kita serta
membuka mata kita terhadap berbagai kekurangan yang ada padanya.
Meskipun pengetahuan keilmuan yang dikuasai memang menunjukkan
kebenaran.Namun kebenaran ilmu bukanlah satu-satunya kebenaran dalam
kehidupan praktek.

3.2 Saran
Terdapat tempat masing-masing dalam kehidupan praktik profesi kesehatan
bagi filsafah,seni,agama,dan sebagainya disamping itu ilmu yang dikuasai itu
sendiri. Semuanya bersifat saling membutuhkan dan saling mengisi. Kepada
pengembang profesi keperawatan dan calon anggota profesi perawat,apapun
predikat,gelar,dan sebutannya yang ingin mendapatkan kepuasan dan berfikir
keilmuan,mereka yang menganggap bahwa berfikir bukanlah suatu beban,namun
merupakan suatu pertualangan
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A Azis Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.


Surabaya: Salemba Medika.
Kodim,Yulianingsih. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Buku
Mahasiswa Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai